Jelaskan pengertian makanan khas daerah dan makanan Internasional

Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membagikan materi pelajaran tentang “Definisi dan Karakteristik Makanan Internasional” pada Mapel Prakarya. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini!

A. Pengertian Makanan Internasional

Jelaskan pengertian makanan khas daerah dan makanan Internasional

Di era globalisasi saat ini makanan semakin banyak jenis, bentuk dan rasanya. Para penggiat kuliner terus berinovasi menciptakan makanan-makanan baru atau berkreasi dengan resep makanan yang sudah ada.

Makanan dari luar negri sekarang sangat mudah dijumpai disekitar kita misalnya makanan khas Jepang seperti sushi, ramen, kue mochi, Makanan Italia, misalanya sphageti dan pizza, makanan Amerika seperti fried chicken dan berbagai makanan Internasional lainnya.

Lalu apa itu pengertian makanan Internasional itu? Makanan Internasional adalah makanan yang sumber-sumber bahan makanannya berasal dari negara tersebut dan mempunyai karakter makanan yang identik dengan negara asalnya.

Makanan Internasional itu harus diakui oleh negara yang lain. makanan Internasional memiliki ciri khas dari negara tersebut.

Makanan Internasional itu dibedakan menjadi 2 jenis yaitu makanan oriental dan makanan kontinental, pengertian makanan oriental itu sendiri adalah makanan yang berasal dari Asia (negara kepulauan) seperti Indonesia, Thailand, Cina dan lain-lain. sedangkan makanan kontinental adalah makanan yang berasal dari benua Eropa (memiliki dataran yang luas).

Masakan Internasional dibagi menjadi dua yakni masakan kontinental dan oriental perbedaan antara masakan kontinental dan oriental dapat dijumpai dalam beberapa hal seperti dalam susunan makanan utama, teknik pengolahan dan tata cara penyajian. Perbedaan kedua jenis masakan ini adalah:

1. Masakan Kontinental

Masakan yang berasal dari negara yang mempunyai dataran luas seperti Prancis, Inggris, Amerika, Australia dan negara-negara Eropa lainnya. Sejarah masakan kontinental dimulai ketika bangsa Romawi jaya melawan Eropa, untuk merayakanya diadakanlah pesta, orang tidak puas lagi dengan hidanganhidangan yang sederhana.

Sekitar abad ke-14 mulailah dikenal penggunaan berbagai macam saos, seluruh Eropa membuat pesta dimana-mana termasuk di Prancis, negara inilah yang kemudian mengembangkan seni memasak sampai saat ini hingga dapat diterima diseluruh dunia.

Sewaktu bangsa Eropa pada abad ke-13 menjelajahi dunia timur mulailah penggunaan dan penggunaan mie dan kemudian dikembangkan mejadi spaghetti, macaroni dan vermicelli yang menjadi terkenal sebagai makanan khas Italia.

Pada zaman Napoleon karena perang yang berkesinambungan, cadangan bahan makanan menipis, timbulah gagasan untuk menganti mentega dengan margarine. Masakan kontinental biasanya menggunakan bumbu instan atau bumbu siap pakai berupa bumbu kering. Makanan kontinental merupakan makanan dari benua Eropa yang ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Eropa barat wilayahnya Perancis, Belgia, Swis, Belanda dan Jerman selera makan yang sama. Bumbu yang sering dipakia adalah merica dan garam.
  • Eropa timur wilayahnya Chekoslovakia, Hongaria, Yugoslavia, Yunani, Romawi dan Rumania mempunyai selera makan yang menggunakan bumbu-bumbu tajam dari rempah-rempah seperti lada.
  • Eropa selatan wilayahnya Italia, Portugal, Spanyol selera makan pada umumnya berbumbu tajam pula yaitu pala, lada dan kayu manis.

2. Masakan Oriental

Masakan oriental merupakan jenis makanan yang berasal dari negara kepulauan daerah Asia seperti Indonesia, Cina, Jepang, India, Arab, Pakistan dan negara timur lainnya.

Masakan oriental adalah perpaduan beberapa resep masakan di Asia yang mudah dikenali dari tampilan, aroma dan rasanya karena masakan oriental selalu menggunakan bumbu utama seperti bawang putih, kecap asin, saus tiram, saus tomat, minyak wijen, angchiu, dll. Bumbu yang digunakan biasanya merupakan bumbu segar yang langsung diracik.

Negara-negara oriental biasanya menggunakan bumbu yang mencolok dengan aroma tajam adalah India, Pakistan dan Birma. Sedangkan Jepang, Korea dan Vietnam mengikuti selera masakan Cina pada umumnya. Selera masakan Muangthay, Philipina dan Malaysia lebih mendekati selera masakan Indonesia.

Silahkan baca juga:  Cara Menentukan Nama Brand/Merek Pada Suatu Produk

Masakan oriental selalu dihidangkan sebagai makanan pokok seperti nasi, mie, ataupun jagung sehingga mengandung lebih banyak karbohidrat daripada protein hewani dan nabati. Masakan oriental cukup berfariatif dalam menggunakan bahan makanan dari mulai sayur mayur, daging dagingan seperti daging sapi dan daging ayam serta berbagai sea food yang diolah baik dibakar maupun digoreng.

Dalam makanan oriental tidak dikenal susunan menu. Penyajian menu berdiri sendiri karena belum ada standarisasi susunan menu. Teknik pengolahan makananan oriental kompleks dan lama namun penyajian lebih simple, dihidangkan bersamaan dengan alat makan yang sama untuk jenis makanan yang berbeda dan dilaksanakan sekaligus terdiri dari makanan pokok, lauk dan sayuran.

Alat-alat memasak dalam dapur oriental mirip dengan alat memasak yang ada dalam dapur Indonesia sebagai contoh, kecuali untuk menggoreng martabak India, maka wajan atau kuali atau penggorengan yang biasa digunakan dalam dapur oriental adalah cekung, baik itu kecil, sedang maupun besar, bertangkai satu, bertangkai dua sama besarnya.

Alat penghalus bumbu dikenal adanya cobek dan muntu, pipisan dan anak pipisan, serta lumpang dan alu disamping menggunakan blender elektrik bagi yang memiliki alat modern, nyiru dan alatalat lain dari bambu juga banyak dipergunakan.

Makananan oriental merupakan makanan dari benua Asia yang sangat kaya akan rempah-rempah yang menonjol serta variasi yang sangat unik. Makanan oriental ini terdiri dari negara India, Cina, Jepang dan Korea serta Asia Tenggara termasuk Indonesia yang dikaitkan dengan budaya dan tradisi sejarah yang sangat menonjol.

Makanan oriental dari masing-masing negara tersebut memiliki ciri khas yang pada umumnya mereka banyak menggunakan bahan rempah. Ramuan rempah yang beragam menjadi ciri khas sekaligus keistimewaannya.

Silahkan baca juga:  Keadaan Pendidikan di Indonesia pada Masa Jepang

Rempah yang digunakan untuk meramu makanan khas negara seperti cabe, jinten, jahe, kunyit, kayu manis, ketumbar, bawang putih dan rempah-rempah khas India seperti klabet, ajwain, dan asafetida. Selain itu digunakan pula daun herbal seperti daun ketumbar, daun mint, daun klabet, daun cassia atau tejpat. Juga ada pula bumbu paprika merah, daun salam, koja hingga air mawar.

Untuk menumis masyarakat Asia biasa menggunakan minyak kacang, minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak wijen dan minyak sayur.

Contoh makanan Internasional yang paling terkenal di dunia berdasarkan data CNN:

  • Rendang, Indonesia
  • Nasi goreng, Indonesia
  • Sushi, Jepang
  • Tom yam goong, Thailand
  • Pad thai, Thailand
  • Som tam, Thailand
  • Dim sum, Hongkong
  • Ramen, Jepang
  • Bebek peking, China
  • Massaman curry, Thailand
  • Lasagna, Italia
  • Kimchi, Korea
  • Chicken rice, Singapura
  • Sate, Indonesia
  • Es krim, Amerika serikat
  • Kebab, Turki
  • Gelato, Italia
  • Croissant, Prancis
  • Green curry, Thailand
  • Pho, Vietnam
  • Fish n chips, Inggris
  • Egg tart, Hongkong
  • Bulgogi, Korea
  • Fried rice, Thailand
  • Cokelat, Meksiko
  • Penang assam laksa, Malaysia
  • Tacos, Meksiko
  • Barbecue pork, Hongkong
  • Chili crab, Singapura
  • Cheeseburger, AS
  • Fried chicken, AS
  • Lobster (global)
  • Seafood paella, Spanyol
  • Shrimp dumpling, Hongkong
  • Neapolitan pizza, Italia
  • Moo nam to, Thailand
  • Potato chips, AS
  • Warm brownie and vanilla ice cream (Global)
  • Masala dosa, India
  • Bibimbap, India
  • Galbi, Korea
  • Hamburger, Jerman
  • Fajita, Meksiko
  • Laksa, Singapura
  • Roti prata, Singapura
  • Maple syrup, Kanada
  • Fettucini alfredo, Italia
  • Parma ham, Italia
  • Lechon, Filipina
  • Goi cuon, Vietnam

Itulah materi tentang “Definisi dan Karakteristik Makanan Internasional” pada Mapel Prakarya yang bisa Mang Ocoy bagikan. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda semua!

Nasi betutu, makanan khas Bali. Foto: Pixabay

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing, termasuk makanan. Sebelumnya, berbagai macam makanan khas daerah yang hanya bisa ditemukan di tempat asalnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, makanan khas daerah dapat ditemukan di wilayah lainnya.

Sebagai contoh, makanan khas Palembang seperti pempek dapat dengan mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Tentunya, penikmat makanan ini menjadi lebih luas, bukan hanya berasal dari Palembang, tapi tersebar di pelosok negeri.

Makanan daerah tercipta dengan perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia. Pengolahan makanan di setiap daerah tentunya berbeda sehingga menghasilkan aneka jenis makanan yang beraneka ragam dengan karakter yang berbeda pula.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makanan khas daerah, simak penjelasan mengenai pengertian dan ciri-ciri makanan khas daerah.

Pengertian Makanan Khas Daerah

Menurut Syamsul Rahman dalam Pengembangan Industri Kuliner Berbasis Makanan Tradisional Khas Sulawesi, makanan khas daerah dapat didefinisikan sebagai makanan umum yang biasa dikonsumsi sejak beberapa generasi.

Makanan tersebut terdiri dari hidangan yang sesuai dengan selera manusia, tidak bertentangan dengan keyakinan agama masyarakat lokal, serta dibuat dari bahan-bahan makanan dan rempah-rempah yang tersedia lokal.

Ahli lainnya menyebutkan, makanan khas daerah adalah jenis makanan yang berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya tanpa mengurangi atau menambahkan apa yang sudah digariskan.

Makanan khas daerah umumnya menjadi salah satu identitas suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah untuk ditemukan dan dikenali.

Hal ini menjadikan makanan khas daerah sebagai wujud budaya yang berciri kedaerahan, spesifik, beraneka macam dan jenis yang mencerminkan potensi alam daerah masing-masing.

Ciri-Ciri Makanan Khas Daerah

Makanan dapat dikatakan sebagai makanan khas daerah apabila makanan tersebut merupakan warisan dan ciri khas dalam suatu daerah.

Pada dasarnya, makanan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan daerah tempat tinggalnya, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing-masing.

Penjual kerak telor, makanan khas Betawi. Foto: Pixabay

Sebagai contoh, makanan di daerah pegunungan tentunya berbeda dengan makanan di daerah pantai.

Daerah pegunungan memiliki ketersedian bahan makanan berupa variasi jenis tumbuhan yang dominan, seperti umbi-umbian, padi, kacang-kacangan, dan sebagainya.

Sementara itu, di daerah pantai ketersediaan bahan makanan banyak yang berasal dari laut, seperti ikan, udang, cumi, dan sebagainya.

Pada umumnya, cara pengolahan resep makanan khas daerah dan cita rasanya bersifat turun-temurun, serta sedikit sekali adanya inovasi. Lebih jelasnya, berikut ciri-ciri makanan khas daerah.

  1. Resep makanan yang diperoleh telah dikenal dan diterapkan secara turun-temurun dari generasi pendahulunya.

  2. Penggunaan alat tradisional tertentu di dalam pengolahan masakan tersebut.

  3. Teknik olah masakan merupakan cara pengolahan yang harus dilakukan untuk mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari suatu masakan.

  4. Diolah dari bahan-bahan makanan yang tersedia baik dari usaha tani sendiri maupun yang tersedia dalam sistem pasar setempat.