Jakarta - Menggambar model menggambar merupakan kegiatan menggambar di mana individu membutuhkan objek untuk dilihat baru dituangkan ke dalam bentuk gambar. Menggambar model (alam benda) menuntut ketepatan bentuk dan karakter objek yang akan digambar. Show Model gambar sebaiknya diletakkan sesuai dengan jarak pengamatan mata. Model diletakkan tidak terlalu jauh dari pandangan agar bisa diamati detail dari setiap objek yang digambar. Dalam menggambar, dapat menggunakan bidang gambar berupa kertas atau kanvas. Alat dan bahan yang digunakan adalah pensil, arang, pensil warna, cat air, cat akrilik, dan cat minyak. Berbeda dengan gambar ilustrasi, dalam gambar model tidak ada unsur yang dibuat-buat dan lebih realistis sesuai dengan model objek yang digambar. Perbedaan mendasar terletak pada prinsip yang dimilikinya. Prinsip Menggambar ModelProses menggambar model tidak terlepas dari proses mengamati objek dan prinsip ketika melihat objek. Prinsip-prinsip tersebut disusun untuk membuat gambar model yang baik dan benar. Dalam Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, prinsip menggambar model adalah sebagai berikut: 1. KomposisiKomposisi adalah suatu cara menyusun dan menata objek gambar yang digunakan sebagai model gambar agar gambar yang dihasilkan terlihat menarik dan indah. Komposisi dapat dibuat berdasarkan objek, warna, jenis, dan latar belakang gambar. Komposisinya dapat dibagi sebagai berikut. a. Komposisi simetris b. Komposisi asimetris c. Komposisi Sentral 2. ProporsiPada proporsi, bagian-bagian benda memiliki perbandingan yang ideal dan harmonis. Proporsi akan menghasilkan gambar yang nyaman dipandang mata. 3. KeseimbanganKeseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan. Untuk menyeimbangkan hasil gambar model, buat skala yang memberikan efek perspektif pada objek gambar dan sudut pandang penggambar. 4. KesatuanKesatuan adalah keserasian penempatan objek gambar dan objek-objek lain yang ditempatkan secara bersama memberikan kesan ruang dan kedalaman agar saling mendukung dan menghasilkan gambar yang baik. Nah, itulah 4 prinsip menggambar model yang wajib siswa ketahui. Dengan menerapkan prinsip menggambar model, siswa akan menghasilkan gambar model yang indah dan harmonis. Simak Video "Belajar Seni Pupuh yang Sarat Pesan Moral" [Gambas:Video 20detik] (lus/lus) tirto.id - Menggambar model merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang perupa untuk menggambar atau melukis objek menggunakan model, baik berupa benda hidup maupun benda mati. Mengutip buku Seni Budaya (2014), objek dari kegiatan menggambar model dapat berupa hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, serta kumpulan benda-benda tertentu yang ingin digambar. Ketika ingin menggambar model menggunakan benda mati, seorang perupa dapat menyusun komposisi dari kumpulan benda-benda yang ingin digambar sesuai dengan keinginan.Penggunaan model berasal dari alam disebut sebagai gambar bentuk, di mana seorang perupa mengamati secara langsung objek-objek yang ingin digambar. Penggunaan model dari benda alam memiliki keunikan tertentu, mulai dari segi struktur bentuk, bidang dasar, dan lain sebagainya. Struktur bentuk dari objek gambar alam dapat berupa seperti bola, bujur sangkar, kubus, kerucut, serta tabung. Struktur objek benda alam memiliki ukuran sendiri yang tidak sama antara satu struktur dan struktur lainnya. Konsep dan Prosedur Menggambar ModelMenggambar model merupakan kegiatan yang diawali dengan menentukan objek model yang akan digambar. Objek gambar model dapat berupa hewan, tumbuh- tumbuhan, manusia, dan kumpulan benda-benda yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar memilikisatu kesatuan yang utuh.Menggambar model menggunakan model alam benda memiliki beberapa teknik tertentu, sehingga seorang perupa mendapatkan potret model yang sesuai dengan keinginan. Objek gambar alam benda memiliki strukur bentuk dan bidang dasar yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain seperti bola, kubus, bujur sangkar, kerucut, dan tabung. Struktur bidang gambar model (alam benda) dapat berupa bidang datar, melingkar, maupun mengerucut.Struktur bentuk dan bidang tersebut memiliki kesan yang tidak sama apabila terkena sinar. Model alam benda yang terkena sinar akan menghasilkan bayangan dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Efek bayangan yang ditimbulkan dari pencahayaan memberikan kesan ruang pada model sehingga gambar tampak seperti gambar tiga dimensi.Tata letak dari penempatan benda merupakan hal penting yang wajib diperhatikan. Letak objek alam tidak boleh terlalu jauh atau pun terlalu dekat, sehingga seorang perupa masih bisa melihat secara jelas detail dari objek. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menggambar model yaitu kanvas atau tas sebagai bidang untuk menggambar, serta pensil, arang, pensil warna, krayon, dan cat air sebagai media melukis.Prinsip-Prinsip Menggambar ModelMasih dikutip dari buku Seni Budaya (2014), terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan bagi seorang perupa ketika ingin menggunakan model sebagai objek gambarnya. Beberapa prinsip tersebut termasuk komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan. 1. Komposisi Komposisi merujuk kepada bagaimana seorang perupa mengatur tata letak objek secara sedemikian rupa sehingga hasil gambar dapat sesuai dengan keinginan perupa. Komposisi termasuk bentuk objek, warna objek, jenis objek, dan latar belakang objek gambar. Beberapa contoh bentuk komposisi dilihat dari tata letak atau pun penyusunan pola gambar objek terdiri dari:
2. Proporsi Proporsi memiliki pengertian akan perbandingan yang seimbang antara bagian-bagian dari objek gambar ketika diamati. 3. Keseimbangan Keseimbangan memiliki pengertian tentang keselarasan antara objek gambar, bidang gambar, serta gambar yang dihasilkan. Beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk mendapatkan keseimbang itu seperti skala, pemberian efek perspektif, serta sudut pandang penggambar.4. Kesatuan Kesatuan memiliki pengertian tentang keserasian dalam mengantur tata letak dari objek gambar. Komponen ini memiliki pengaruh terhadap hasil gambar yang memperhatikan aspek keseimbangan objek-objek yang digunakan.
searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar prinsip-prinsip menggambar bentuk benda dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda mata pelajaran seni budaya kelas tujuh revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang prinsip-prinsip menggambar bentuk benda dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda mata pelajaran seni budaya. Gambar: freepik.com Prinsip-prinsip menggambar bentuk adalah kaidah-kaidah yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam menggambar bentuk. Kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam menggambar bentuk terdiri dari empat prinsip yaitu sebagai berikut. 1. PerspektifPerspektif dalam seni rupa adalah suatu gambar hasil karya seni rupa dua dimensi yang mengandung maksud sebagai upaya agar benda atau objek yang digambar sesuai dengan hasil pandangan mata yang sebenarnya. (Suparyono : 1981) Denisi perspektif dalam seni rupa adalah berasal dari kata bahasa Itali yakni “prospettiva” yang artinya “gambar pandangan”. Dan pengertian gambar perspektif adalah gambar ruang atau objek yang berkesan tiga dimensi sebagaimana kesan mata kita ketika melihat objek tersebut yang meliputi kesan jauh dan dekat. (Suhardiman : 1987) Pengertian perspektif 1 titik hilang adalah gambar prespektif yang terjadi saat sebuah objek dilihat dengan garis pusat pandangan tegak lurus terhadap salah satu permukaannya. Tujuan perspektif ini adalah untuk menggambar objek yang terletak sangat dekat dengan mata. Dikarenakan letak objek yang sangat dekat, maka mata akan membuat sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas objek akan menuju ke satu titik lenyap saja. Perspektif satu titik pada umumnya digunakan dalam desain interiordan bidang arsitektur. Dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang ini, letak atau jarak objek yang digambar tidak terlalu menentukan. Yang terpenting adalah peletakan bidang gambar karena hal itulah yang menjadi pedoman dalam pengukuran panjang, lebar dan tinggi dari suatu objek yang digambar. Secara umum, pengertian perspektif dalam seni rupa adalah upaya memberi kesan ruang pada sebuah lukisan, dimana tujuannya adalah agar benda yang dilukis dalam kanvas ataupun media lain tampak benar-benar memiliki dimensi ruang. Perspektif merupakan sebuah metode dalam menggambarkan objek tiga dimensi yang komunikatif pada gambar, yang tidak nyata dan mengalami perubahan dalam pelukisan dimensi. Prinsip utama dari perspektif ini adalah objek yang letaknya lebih dekat dengan mata akan tampak lebih besar dan begitu pula sebaliknya. Gambar perspektif juga memiliki gejala perspektif. Arti gejala perspektif adalah terbatasnya jangkauan pandangan mata sehingga seringkali tampak objek yang tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh gejala perspektif adalah sebagai berikut :
Perspektif dalam seni rupa tidaklah terlalu kaku untuk menentukan besar kecilnya dimensi ruang yang dibuat. Sama halnya seperti sudut pandang pemikiran, pemahaman orang awam yang bukan seniman tentunya memiliki perbedaan perspektif dengan seorang seniman. Banyak sebagian masyarakat terkadang sedikit memicingkan mata dan menganggap rendah seniman hanya karena tidak satu tipe pemikiran dengan mereka. Namun itulah indahnya perspektif sudut pandang, karena sejatinya perspektif adalah hal yang relatif yang mana tidak ada kebenaran yang mutlak di dalamnya. 2. KomposisiKomposisi merupakan susunan atau tata letak suatu objek. Komposisi dalam menggambar bentuk merupakan tata letak objek gambar alam benda. Objek gambar jika ditata berjauhan akan tampak terpisah dan komposisi menjadi kurang baik. Komposisi baik apabila objek gambar ditata berdekatan sehingga memiliki kesatuan. Komposisi dalam seni rupa adalah integrasi berbagai macam teknik seni dan filosofi dengan teknik satu dan gaya lukisan maupun karya yang lain. Memang teknik komposisi tidak pernah mudah dan harus dipelajari secara rinci bagi siapa pun yang tertarik belajar Seni. Saya harus mengatakan “Seorang seniman adalah manusia-manusia terpilih dengan kemampuannya untuk berimajinasi”. Ini adalah kemampuan untuk membayangkan tentang banyak ide, bentuk, dan berpikir kreatif secara bersamaan. Namun, sebagian besar seniman pemula akan setuju bahwa sulit untuk mengambil apa yang telah kita bayangkan dalam pikiran kita dan menempatkannya pada kertas gambar kita. Untuk menguasai komposisi dalam seni rupa; kebanyakan pendatang baru tidak memiliki kemampuan untuk mengatur kekacauan pikiran mereka menjadi rangka sebuah sistem sehingga karya seni berakhir menjadi sebuah produk dari proses berpikir sistemiknya. Dengan demikian proses ini juga bisa dikenal sebagai komposisi. Elemen dan Komposisi dalam Seni Rupa
Prinsip yang dipakai dalam komposisi disini adalah prinsip seni yang digunakan untuk mengatur komponen visual dengan cara yang menyenangkan bagi seniman dan harapan penyaji. Hal ini membantu memberikan struktur tata letak lukisan dan cara subjek disajikan. Mereka juga dapat mendorong atau menyebabkan mata pemirsa untuk berkeliaran di seluruh lukisan, mengambil dalam segala hal dan akhirnya kembali untuk beristirahat di titik fokus. Dalam seni prinsip komposisi umumnya adalah:
3. ProporsiProporsi merupakan perbandingan antara objek yang satu dan objek yang lain. Proporsi dalam menggambar bentuk merupakan perbandingan objek alam benda yang satu dan objek alam benda lain yang digambar secara proporsional. Misalnya, gambar cangkir lebih kecil dibandingkan gambar poci, gambar poci lebih kecil dibandingkan gambar termos. Hal ini terjadi jika menggambar dua objek yang berbeda atau lebih. Proporsi Seni Rupa adalah suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Suatu hal yang mengandung proporsi berarti harus memiliki kesan keseimbangan yang ideal (pantas, sesuai, dan benar) antara unsur yang satu dengan unsur lainnya dalam kesatuan unsur rupa. Terkadang ada gambar yang tidak memiliki proporsi. Itu berarti gambar tersebut kurang keseimbangan misalnya dalam warna yang digunakan atau bentuknya yang kurang sesuai. Proporsi sangat diperlukan dalam sebuah seni. Karena hal tersebut akan membuat sebuah karya seni memiliki nilai estetika tinggi. Arti proporsi memang tidak semua orang mengetahuinya. Namun sebenarnya setiap orang perlu mengetahuinya. Walaupun memang istilah ini banyak digunakan pada dunia seni, tetapi dalam hal lain juga sangat diperlukan. Makna proporsi berarti seimbang atau pas. Dalam setiap hal juga perlu seimbang. Misalnya dalam melakukan pekerjaan Anda harus melakukannya dengan seimbang antara pekerjaan dengan istirahat. Dalam hal tersebut, waktu yang Anda gunakan untuk bekerja harus sama jumlahnya dengan waktu beristirahat. Jika berlebihan diantara salah satunya, bisa dikatakan orang tersebut kurang memperhatikan proporsi untuk dirinya. Proporsi dalam hal tersebut juga memiliki tujuan yang sama agar bisa lebih bagus dalam hal tersebut. Penelitian lain menyimpulkan bahwa proporsi adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Hal-hal yang berkaitan dengan proporsi yaitu besar, kecil, luas, sempit, panjang, pendek, tinggi dan rendah. Pada Seni rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip ini juga lebih menekankan pada variasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh. 4. PencahayaanPencahayaan adalah tahap di mana kita memperkirakan dari mana arah datangnya sinar terhadap benda yang kita gambar tentunya dengan melihat contoh aslinya agar lebih enak dalam pembuatan gambar. Pencahayaan akan menghasilkan gambar dengan gelap terang, sehingga gambar itu akan tampak lebih nyata. Teknik pencahayaaan berfungsi untuk mendapatkan kesan tiga dimensi dari objek yang digambar. Adanya penyinaran dan pencahayaan menimbulkan gelap terang dan batas-batas antara gelap terang yang menyebabkan ilusi garis. Teknik ini dapat diperoleh dengan arsir tipis tebal. Jika benda mendapatkan banyak cahaya maka diarsirnya dengan arsir tipis, sedangkan jika benda kurang mendapatkan cahaya maka arsirnya sangat tebal. Dalam menggambar teknik ini aturlah posisi cahaya yang baik, usahakan cahaya datang dari sudut kemiringan tertentu sehingga bayangan akan tampak jelas. Objek atau benda akan tampak jika terkena cahaya. Bola dunia misalnya, belahan bola dunia yang terkena cahaya matahari akan tampak terang, sedangkan belahan bola dunia yang tidak terkena cahaya matahari akan tampak gelap. Benda-benda di muka bumi ini juga akan tampak gelap jika tidak terkena cahaya matahari. Dalam menggambar bentuk, bagian objek yang terkena cahaya digambar terang, sedangkan bagian objek yang tidak terkena cahaya digambar gelap. Untuk bagian benda diantara gelap dan terang, digambar setengah gelap dan setengah terang. Objek atau benda yang terkena cahaya akan menghasilkan bayang-bayang. Bentuk bayang-bayang pada dasarnya adalah bentuk objek atau benda itu sendiri. Bayang-bayang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bayang-bayang awak, bayang-bayang langkah, dan bayang-bayang terbalik. Bayang-bayang awak jatuh pada benda itu sendiri. Bayang-bayang langkah jatuh pada permukaan tempat benda berada. Bayang-bayang terbalik akan terlihat jika benda itu berada dipermukaan yang dapat memantulkan, seperti kaca, cermin, air, atau keramik, sehingga bentuk benda tampak secara terbalik. |