Integrasi sosial adalah gabungan dari dua istilah kata, yaitu integrasi yangjuga di dalam Bahasa Inggris disebut dengan “integration”. Show
Memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan, sementara kata sosial berarti hubungan dan juga timbal balik dari tidakan yang dilakukan oleh masyarakat. Tindakan yang telah dilakukan masyarakat tersebut tentu muncul karena adanya gejala sosial tentang keinginan serta harapan. Jika gejala sosial dan juga keinginan tersebut tidak dapat dilaksanakan maka akan menilmbulkan permasalan sosial. Yang pada akhirnya akan memicu terjadinya konflik ataupun integrasi dalam masyarakat. Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para AhliBerikut beberapa pengertian dari integrasi sosial menurut ahli, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penganut pendekatan konflikSuatu masyarakat terintegrasi atas paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial yang dominan terhadap kelompok-kelompok atau satuan-satuan sosial yang lain. 2. Penganut fungsionalisme strukturalSistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan yaitu konsensus tentang nilai-nilai fundamental dan cross-cutting affiliations (keanggotaan ganda dan satu kesatuan sosial). 3. Kun Maryati dan Juju Suryawati (2014:140)Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma. 4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)Integrasi merupakan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Abu Ahmadi Melihat bahwa dalam integrasi masyarakat terdapat kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat sehingga menghasilkan konsensus (kesepakatan) nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. 5. Abdul SyaniMelihat integrasi tidak hanya cukup diukur dari kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat secara fisik, tetapi juga terdapat konsensus yang merupakan pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi. Baca juga: Integritas Sosial 6. Idianto Muin (2006:69)Menurut pendapat Idianto Muin, integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan bermasyarakat. Michael Banton Mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat. Tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut. Hak dan kewajiban yang terkait serta ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja. Serta tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pekerjaan atau status 7. GillinBagian dari proses sosial yang terjadi karena perbedaan fisik, emosional, budaya dan perilaku. 8. Soerjono SoekantoSebuah proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi gol melawan lawan yang disertai dengan ancaman dan / atau kekerasan. 9. WikipediaIntegrasi merupakan sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. 10. William F. Ogburn dan Mayer NimkoffIntegrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut sepakat (konsensus) mengenai:
Itulah pengertian integrasi sosial menurut para ahli, semoga bermanfaat.. 🙂
Karakter manusia yang berbeda-beda dapat diselaraskan melalui integrasi. Pengertian integrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang sosial. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai dan norma. Definisi ini tercantum dalam buku Sosiologi karya Kun Maryati. Adapun beberapa definisi mengenai integrasi sosial menurut para ahli sebagai berikut:
Mengutip Sosiologi Hukum: Suatu Pengantar, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya keteraturan sosial. Untuk menciptakan integrasi sosial dalam rangka mewujudkan keteraturan sosial diperlukan berbagai upaya yang optimal dan berkesinambungan. Integrasi nasional dapat diartikan sebagai proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Baca JugaDalam buku Social Change with Respect to Culture and Original Nature, William F. Ogburn menjelaskan, ada tiga syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu:
Baca JugaIntegrasi sosial dapat dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut. 1. Integrasi Sosial NormatifIntegrasi normatif dapat diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa Indonesia mengusung semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung makna “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Semboyan ini menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, golongan, agama, dan bahasa tetapi tetap mengakui satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, yaitu Indonesia. Baca JugaIntegrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat. Indonesia terdiri dari berbagai suku yang mengintegrasikan diri dengan melihat fungsi dari suku masing-masing. Contohnya, suku Bugis yang gemar melaut difungsikan sebagai penyedia hasil laut, suku Minang yang pandai berdagang berfungsi sebagai penjual dari hasil laut tersebut. Dengan demikian, tercipta sebuah integrasi fungsional dalam masyarakat. 3. Integrasi Sosial KoersifIntegrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Terciptanya integrasi ini berawal dari cara penguasa yang koersif (kekerasan) dalam mengatur. Contoh integrasi koersif adalah demonstran yang berhenti ketika polisi menembakkan gas air mata ke udara. Baca JugaFaktor-faktor pendorong integrasi sosial dijelaskan sebagai berikut.
Penjelasan tersebut tercantum dalam buku Sosiologi oleh Kun Maryati. |