Jelaskan pengertian dari unsur-unsur intrinsik karya sastra

Quipperian, sudah mengerti tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam karya sastra? Kalau belum, tenang saja, Quipper Blog akan bantu menjelaskannya dalam artikel kali ini. Dengan memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam bidang ilmu sastra, kamu bisa lebih paham tentang pelajaran Bahasa Indonesia. Yuk, simak pembahasannya berikut!

Pengertian Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam batang tubuh suatu karya sastra. Tanpa adanya unsur intrinsik, suatu karya sastra tidak akan terbentuk secara baik. Dengan kata lain, unsur intrinsik merupakan fondasi dasar dari karya sastra.

Setiap karya sastra, baik itu berbentuk prosa, puisi, ataupun drama, memiliki unsur-unsur intrinsik di dalamnya. Namun, masing-masing bentuk karya sastra itu memiliki bentuk unsur-unsur intrinsik tersendiri. Untuk bentuk prosa, unsur intrinsiknya terdiri dari tema, tokoh, alur, latar, perwatakan atau penokohan, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.

Sedangkan, untuk bentuk puisi, unsur intrinsiknya terbagi menjadi dua, unsur kebahasaan, unsur pengujaran, unsur peruangan, dan unsur bunyi. Dan, untuk drama, kurang lebih tidak jauh berbeda dengan prosa, memiliki unsur tema, tokoh, perwatakan atau penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.

Dalam artikel ini, masing-masing unsur intrinsik itu akan dijelaskan. Adapun, untuk unsur pada prosa dan drama, karena memiliki kesamaan, akan dibahas dalam satu subjudul.

1. Unsur Intrinsik Prosa dan Drama

Pada prosa dan drama, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, unsur intrinsiknya tidak jauh berbeda. Unsur pertama ialah tema. Pengertian dari tema ialah gagasan, ide, ataupun pikiran utama yang menjadi dasar cerita. Tema ini yang kemudian menjadi landasan dari unsur-unsur lainnya. Dengan kata lain, tema merupakan fondasi utama unsur intrinsik dalam prosa dan drama.

Unsur kedua ialah tokoh. Pengertian tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam cerita. Secara sederhana, tokoh disebut sebagai pelaku cerita.

Lalu, unsur intrinsik ketiga dalam prosa dan drama ialah alur. Definisi alur ialah jalinan peristiwa di dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Hubungannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan hubungan kausal atau sebab-akibat. Unsur alur ini terbagi menjadi tiga, yakni alur maju atau linier, alur mundur atau flashback, dan alur campuran.

Unsur intrinsik keempat ialah latar. Definisi dari latar ialah segala keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat atau disebut latar ruang ialah latar yang mengacu pada lokasi peristiwa dalam cerita. Latar waktu yakni latar yang mengacu pada kapan kejadian peristiwa dalam cerita terjadi. Dan, latar suasana mengacu pada keadaan atau suasana yang membingkai peristiwa dan tokoh dalam cerita.

Kelima ialah unsur perwatakan atau penokohan. Pengertian unsur perwatakan ialah cara atau teknik-teknik pengarang menampilkan watak tokoh dalam cerita. Kemudian, unsur keenam, gaya bahasa ialah cara khas pengarang dalam penyusunan dan penyampaian pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.

Unsur ketujuh ialah sudut pandang. Secara sederhana, sudut pandang ialah cara pengarang menampilkan cerita. Artinya, sudut pandang merupakan posisi di mana kamu saat membaca cerita tersebut, apakah kamu diposisikan sebagai orang yang bisa melihat semua kejadian mulai dari tokoh hingga berbagai peristiwa yang tidak diketahui oleh tokoh utama atau kamu diposisikan dalam posisi tokoh utama melihat seluruh peristiwa dalam cerita.

Dan, unsur terakhir, unsur amanat ialah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Unsur ini biasanya disematkan oleh penulis dalam dua bentuk, yakni tersirat dan tersurat.

2. Unsur Intrinsik Puisi

Pada puisi, unsur intrinsiknya berbeda dengan prosa ataupun drama. Hal itu disebabkan puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima, irama, dan penyusunan larik dan bait. Adapun, unsur intrinsik puisi pertama ialah unsur kebahasaan. Unsur tersebut merupakan pilihan diksi yang membingkai makna puisi.

Dalam unsur kebahasaan puisi, terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yakni makna konotatif, konstruksi diksi yang tidak tunduk pada “hukum” bahasa, dan pilihan diksi dalam puisi bisa tidak sama dengan pilihan kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga faktor itu membuat bahasa puisi memiliki makna yang lebih arkais ketimbang kata atau kalimat dalam prosa atau drama.

Unsur kedua ialah unsur pengujaran. Unsur tersebut merupakan bagian struktur puisi yang berisikan subjek ujaran dan objek ujaran. Subjek ujaran berfungsi menghadirkan wacana puisi atau bila dibandingkan dalam teks prosa disebut dengan tokoh. Sedangkan, objek pengujaran meliputi unsur-unsur latar serta tema.

Unsur peruangan merupakan unsur intrinsik ketiga dalam puisi. Unsur peruangan merupakan bentuk peruangan yang membingkai wacana puisi. Dalam puisi, bentuknya tidak terbingkai dalam susunan kalimat dan paragraf, melainkan susunan bait dan larik. Pembingkaian peruangan ini dapat memberikan pemaknaan lebih dalam dari susunan diksi puisi.

Dan, unsur terakhir ialah unsur bunyi. Unsur tersebut merupakan unsur yang ada dalam puisi saat divokalkan. Makna puisi tidak hanya terdapat dalam pilihan diksi dan peruangan saja. Saat puisi itu dibacakan, maknanya akan muncul lebih terang dan lebih estetis lagi.

Pengertian Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di luar karya sastra yang memengaruhi kelahiran dan keberadaan suatu karya sastra dan mempermudah memahami karya sastra tersebut. Unsur ini membuat suatu karya sastra memiliki nilai dan terikat hubungan dengan tersendiri dalam sosial masyarakat.

Faktor-faktor tersebut antara lain biografi pengarang, agama, dan falsafah yang dianut pengarang, sejarah, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang melatarbelakangi terciptanya karya sastra. Dengan faktor-faktor itu, penikmat karya sastra dapat lebih merasa memiliki karya sastra tersebut.

Itulah penjelasan tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam karya sastra. Kalau kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih mendalam terkait materi tersebut, maka kamu bisa mendapatkannya di Quipper Video. Sebab, di Quipper Video banyak materi untuk berbagai macam mata pelajaran, termasuk pula unsur intrinsik dan ekstrinsik ini. Jadi, tunggu apa lagi Quipperian! Yuk, langsung saja bergabung bersama Quipper Video!

Sumber:

  • Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Semester 1 Kelas XII KTSP 2006 Quipper Video

Penulis: Muhammad Khairil

Jakarta -

Cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (fiksi). Cerpen biasanya dikemas secara singkat dan jelas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian cerpen adalah kisahan pendek, memiliki kesan tunggal yang biasanya dipusatkan pada satu tokoh dalam satu situasi cerita.

Cerpen disebut juga sebagai salah satu prosa atau karangan fiksi, yang isinya hanya berfokus pada satu permasalahan atau konflik saja. Hal ini dikutip dari modul Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Sumiati, M.Pd.

Karya sastra seperti cerpen, novel, dan dongeng memiliki unsur pembentuk dan pembangunnya. Unsur-unsur yang berperan dalam pembentukan cerpen terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Lalu, apa yang dimaksud dengan kedua unsur tersebut? Berikut adalah pengertian dan penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, yang dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerpen. Unsur intrinsik adalah unsur penting yang tidak boleh dilewatkan dalam karya sastra. Komponen-komponennya terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.

a. Tema

Tema merupakan ide dasar cerita, yang melatarbelakangi keseluruhan isi cerpen. Dalam cerpen, biasanya tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Tema memiliki sifat umum, oleh karena itu tema banyak diambil dari lingkungan sekitar, kisah pribadi seseorang, sejarah, dan lain-lain.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh merupakan orang yang berperan dalam cerita. Sedangkan, pengertian penokohan adalah teknik atau cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita. Penokohan tokoh dalam cerita biasanya terbagi menjadi tiga karakter, yakni protagonis (baik), antagonis (kurang baik/ buruk), dan tritagonis (netral).

c. Alur (Plot)

Alur adalah jalan pola pengembangan atau rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Adanya alur menjadikan cerita akan menjadi kesatuan yang utuh. Pola pengembangan cerita suatu cerpen haruslah menarik, sehingga pembaca dapat terdorong untuk membaca cerita sampai akhir.

d. Latar

Latar atau setting dalam cerpen meliputi tempat, waktu, dan peristiwa. Latar digunakan untuk memperkuat keyakinan pembaca terhadap jalanya suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual, maupun imajinatif.

e. Gaya Bahasa

Penggunaan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan tujuan memberikan efek pada para pembacanya. Selain itu, gaya bahasa juga digunakan salam menciptakan suatu nada, dan suasana persuasif, serta dialog supaya mampu memperlihatkan interaksi sekaligus hubungan antar tokoh. Gaya bahasa disebut dengan majas.

Banyak sekali macam-macam majas, contohnya adalah majas alegori, hiperbola, personifikasi, dan lain sebagainya.

f. Sudut Pandang

Sudut pandang adala ciri khas atau strategi yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan cerita. Sudat pandang terdiri dari orang pertama, kedua, dan ketiga. Tidak menutup kemungkinan juga, pengarang menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

g. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Umumnya, amanat dalam cerpen bersifat tersirat. Misalnya, tema cerita tentang perjuangan pahlawan akan berisi amanat tentang menumbuhkan sifat pantang menyerah, dan semangat mempertahankan kemerdekaan.

2. Unsur Ektrinsik

Unsur ektrinsik adalah unsur yang berada di luar cerpen, meliputi norma yang berlaku di masyarakat untuk memenuhi hidupnya. Unsur ekstrensik menjadi bagian penting bagi pengarang, dalam membuat suatu cerita.

Adapun komponen unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut:

a. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan pandangan ideologi suatu masyarat pada negara, seperti kondisi politik, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial.

b. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis merupakan riwayat hidup penulis atau pengarang cerita tersebut, misalnya psikologis, dan aliran sastranya.

c. Nilai-nilai

Nilai yang dimaksudkan adalah nilai yang merupakan unsur ekstrinsik. Nilai tersebut meliputi nilai moral, nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

Demikianlah penjelasan mengenai unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang ada di cerpen dan karya sastra lainya. detikers mau mencoba membuat cerpen?

Simak Video "Serial Terbaru HBO Perry Mason Tayang 22 Juni "



(nwy/nwy)