Bunyi dari tangga nada ditentukan oleh pola interval yang membentuk tangga nada tersebut. Tangga nada mayor dan minor adalah tangga nada yang paling sering digunakan dalam berbagai macam musik. Masih ada banyak tangga nada lainnya. Show Tangga nada mayor terdiri dari tujuh nada (sebelum tangga nada tersebut dimulai lagi dengan oktaf yang lebih tinggi) dan terdiri dari jarak nada 1/2 atau half (dua not yang bersebelahan) dan 1 atau whole (dua kali dari half step). Pola jarak 1/2 dan1 inilah yang mendefinisikan tangga nada mayor, dimanapun nada awalnya: 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2 Kamu dapat menggunakan tombol Tonik untuk mengganti (atau mengubah) tangga nada tersebut ke nada dasar yang berbeda. Perhatikan bahwa jarak nada 1 dan 1/2 (ditunjukkan oleh lingkaran pada tombol piano) tidak pernah berubah. (Catatan: Orang yang tidak terbiasa dengan tuts piano akan bingung ketika melihat bahwa nada yang berjarak 1/2 tidak selalu harus berbeda warna. Sebagai contoh, jarak antara E dan F (begitu pula B dan C) adalah 1/2 meskipun mereka adalah tuts putih): Pada saat kita merubah tonik, perhatikan bahwa ada nada yang terkadang dituliskan sebagai mol atau kres. Ada beberapa peraturan yang menjelaskan penulisan yang benar untuk setiap nada di tangga nada mayor:
Mulai dari tuts hitamTuts hitam bisa memiliki dua nama (contoh: D♭ atau C♯). Bila kita ingin menggunakannya sebagai tonik, bagaimana kita menentukan nama notnya? Dalam pelajaran ini, kita memilih nama tonik yang memiliki mol atau kres yang paling sedikit. Sebagai contoh: D♭ mayor memiliki lima not mol: tetapi C♯ mayor memiliki tujuh not kres: sehingga dari opsi tersebut kita memilih untuk menggunakan D♭. Apakah kamu menyadari...?Seperti contoh yang kita lihat, kres dan mol juga bisa mengacu pada "tuts putih". Beberapa tangga nada (seperti C♯ yang ditunjukkan di atas) menggunakan penulisan not E♯ dan B♯ yang cukup membingungkan; kenapa kita tidak menyebutnya sebagai F dan C saja? Jawabannya mengacu pada aturan tentang penulisan not. Dikarenakan setiap huruf hanya boleh digunakan sekali saja dalam satu tangga nada mayor, beberapa tangga nada mengharuskan penulisan not yang terkesan janggal ini. Di C♯ mayor, "slot" untuk E dan B harus menggunakan kres (untuk mempertahankan pola jarak nada 1 dan 1/2), dimana F dan C dinaikkan ke F♯ dan C♯.
Dalam lingkungan umum dan masih berhubungan dengan musik, kita biasa mengenal kata "kunci" seperti contoh ketika orang bertanya: "Lagu Avril Lavigne - Wish You Were Here kuncinya apa ya?" yang kita pelajari bahwa kata "kunci" tidaklah sama dengan akor, atau yang dimaksud kunci A, B, C, D, E, F, G (mayor/minor) tidak pernah ada atau tidak dibenarkan, kenapa demikian? Ok, apa itu kunci dan apa akor? Kunci Dalam musik, kunci berarti register (jangkauan nada) yakni tinggi rendahnya nada seperti kita mengerti sopran biasa menggunakan atau di jangkauan tinggi yakni kunci G, jangkauan bass di F sementara tenor dan alto biasanya diantara G dan F yakni kunci C. Gambar berikut adalah kunci, Gbr. Register Kunci G - C - F Gbr. Register Kunci C Akor Akor terbentuk oleh adanya nada-nada (vertikal), biasanya berjumlah tiga nada atau lebih kemudian dibunyikan bersama-sama. Bukan sederet melainkan sejajar, disebut kalimat melodi apabila nada-nada tersebut berderet (horizontal). Berikut contoh akor, Gbr. Akor C - F - G Akor C (mayor) berisi nada = C - E - G - C' atau do - mi - sol - d0' Akor F (mayor) = F - A - C - F Akor G (mayor) = G - B - D - G' Demikian kita mengerti perbedaan akor dan kunci, memang biasanya orang menganggap akor tersebut dengan istilah kunci, ok semoga dilain hari kata "akor" menjadi lebih umum daripada "kunci" :D semoga bermanfaat !! Dalam permainan musik dikenal istilah akor sebagai pendamping melodi. Akor ini berisi beberapa tangga nada yang dapat dibunyikan secara bersamaan atau bergantian. Akor memiliki fungsi yang cukup penting dalam permainan musik yakni sebagai ritem atau pengiring lagu. Komponennya terdiri dari beberapa nada di antaranya nada ke-1 (Do), nada ke-3 (Mi), dan nada ke-5 (Sol). Contoh alat musik yang bisa memainkan akor didalamnya antara lain organ, piano, gitar listrik dan gitar akustik. Adanya akor ini mampu membawa warna tersendiri pada alunan lagu. Apa yang dimaksud dengan akor dan bagaimana fungsinya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut. Pengertian Akor dan FungsinyaAkor bisa dimainkan secara bersamaan atau bergantian tergantung pada alunan musiknya. Akor terdiri dari dua jenis yakni akor mayor dan minor. Keduanya memiliki peran cukup penting dalam alunan lagu. Ilustrasi Anak Main Piano Foto: PixabayMengutip buku Pintar Main Gitar dalam 7 Hari oleh Gari Rakai Sambu, akor mayor adalah beberapa nada diatonis mayor yang dibunylkan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Nada diatonis mayor adalah nada-nada dengan urutan jarak antarnada 1-1-1/2-1-1-1/2. Contoh akor mayor yang sering digunakan ialah akor C = C – E – G. Sedangkan akor minor adalah beberapa nada diatonis minor yang dibunyikan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Nada diatonis minor adalah nada-nada dengan urutan jarak antarnada 1-1/2-1-1-1/2-1-1. Contoh akor minor yang sering digunakan ialah Cm= C – Es – G. Selain akor mayor dan minor, ada juga jenis akor lain yang biasa digunakan dalam permainan musik, di antaranya Aakor septim, diminished, dan augmented. Akor jenis ini hanya digunakan untuk memperindah ataupun mengubah kualitas lagu saja. Mengutip buku Jago Main Gitar oleh Derry Asriandi, dalam alunan lagu, akor memiliki fungsi tertentu yaitu sebagai berikut:
Ada tujuh tingkatan nada akor pada alunan musik. Mengutip buku Rahasia Jago Gitar Secara Otodidak Tanpa Guru oleh M Zainal Fahri, berikut uraiannya:
|