Berikut adalah faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dan alasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Pada masa penjajahan Belanda, bangsa Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengusir penjajah. Bangsa Indonesia bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka. Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah dilakukan oleh para raja, bangsawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Mereka melakukan perlawanan dengan cara mengangkat senjata. Namun, pada umumnya, bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan. Baca juga: Pengaruh Sistem Tanam Paksa/Cultuur Stelsel Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia Faktor Penyebab Kegagalan Bangsa Indonesia dalam Mengusih Penjajah dan Alasannya Penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah antara lain: a. Perjuangan bersifat kedaerahan Alasan: Sehingga mudah untuk diadu domba b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak
Sejak kedatangan bangsa Barat ke Nusantara, banyak masyarakat yang menderita akibat perlakuan semena-mena mereka untuk menguasai rempah-rempah yang ada. Mulai dari praktik monopoli perdagangan hingga tindakan kekerasan terhadap warga lokal. Akibat penderitaan yang dirasakan oleh rakyat nusantara, muncul tokoh-tokoh yang mulai berani menyuarakan perlawanan terhadap bangsa Barat. Ketertindasan telah melahirkan pahlawan-pahlawan di daerahnya masing-masing. Sebut saja Pattimura,Teuku Umar, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, dan masih banyak yang lainnya. Perlawanan tokoh-tokoh daerah tersebut ada yang sukses, namun banyak juga yang belum membuahkan hasil manis sehingga monopoli dan kolonialisme masih terjadi. Kira-kira apa yang membuat bangsa Barat masih berkuasa di tanah kita sendiri di kala itu ya, Sobat SMP? Yuk kita simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui alasannya! 1. Perjuangan masih bersifat kedaerahan Perang Diponegoro walaupun merupakan perang yang paling besar dan menghabiskan kas keuangan Belanda, tetapi pada akhirnya dapat dikalahkan oleh Belanda. Demikian juga serangan Sultan Agung ke Batavia walaupun dengan jumlah pasukan yang sangat banyak dan dengan persiapan yang matang tetapi akhirnya dapat dilumpuhkan juga oleh Belanda. Sama pula halnya dengan perlawanan dan serangan raja-raja dan tokoh-tokoh Indonesia sebelum tahun 1908. Semua belum berhasil dan belum bisa mengusir kolonialisme dan imperialisme dari Indonesia. Sebenarnya pahlawan-pahlawan dari daerah sudah berjuang dengan semaksimal mungkin untuk memukul mundur pasukan penjajah dari tanah daerahnya. Namun, hal yang membuat berbeda adalah pasukan Hindia-Belanda memiliki kekompakkan untuk menguasai rempah-rempah di Nusantara, sedangkan para pahlawan daerah baru berjuang untuk daerahnya masing-masing. 2. Termakan politik adu domba Sobat SMP pasti pernah mendengar istilah devide et impera atau yang lebih dikenal dengan politik pecah-belah (politik adu domba). Belanda melakukan politik adu domba dan memecah-belah persatuan supaya kerajaan-kerajaan tersebut berperang. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda membantu salah satu kerajaan tersebut. Setelah kerajaan yang didukung menang, Belanda kemudian meminta balas jasa atau imbalan berupa monopoli perdagangan dan penguasaan atas beberapa lahan atau daerah yang ada di kerajaan tersebut. 3. Kurangnya rasa nasionalisme Alasan terakhir ialah masyarakat kala itu belum memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Alasan ini telah tecermin dari dua poin sebelumnya. Rakyat Nusantara belum merasa memiliki Tanah Air bersama-sama serta belum bisa bersatu dalam satu tubuh yang bernama Indonesia. Bayangkan apa yang akan terjadi jika para tokoh-tokoh daerah tersebut berkumpul untuk berdiskusi dan merencanakan strategi untuk mengusir penjajah dari negeri kita? Mungkin bangsa kita tidak akan terlalu lama merasakan penderitaan dan kepedihan dari kolonialisme. Jadi, itulah tadi beberapa alasan mengapa perjuangan kedaerahan belum bisa mengusir penjajah. Dari sini, kita bisa melihat pentingnya semangat persatuan untuk bisa sukses mengalahkan segala tantangan yang ada di depan mata. Selalu jaga persatuan dan kesatuan Indonesia ya Sobat SMP! Referensi: Modul PJJ IPS Kelas VIII Semester Genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020
Rabu, 7 April 2021 | 11:30 WIB
Bobo.id - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa. Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia. Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah. Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain. Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan. Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah? Simak penjelasannya di sini, ya! Page 2
Page 3
Bobo.id - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa. Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia. Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah. Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain. Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan. Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah? Simak penjelasannya di sini, ya! Perlawanan bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda dibagi menjadi dua periode, yaitu sebelum dan sesudah berdirinya organisasi pergerakan nasional yang berdiri pertama kalinya pada tahun 1908, sejak saat itu perlawanan bersenjata yang bersifat kedaerahan mulai ditinggalkan karena banyak mengalami kegagalan dan kekalahan di pihak rakyat Indonesia. Perjuangan melawan Belanda sering mengalami kegagalan, karena perjuangan bersifat kedaerahan, perlawanan bangsa Indonesia tidak dilakukan secara serentak, kalah dalam persenjataan, dan Belanda menerapkan politik adu domba. Hal tersebut menjadikan Belanda semakin lama menjajah Indonesia karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam diri rakyat Indonesia. Dengan demikian alasan kenapa berbagai bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda sering mengalami kegagalan ialah karena sifat perlawanan rakyat indonesia yang kedaerahan, dan rakyat Indonesia kalah dalam strategi perang dan persenjataan. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab gagalnya perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah Belanda, terutama dalam upaya untuk mengusir mereka dari Negeri ini. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Dengan demikian, faktor kegagalan,sebelum abad ke-20 perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan. Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, kurangnya rasa nasionalisme, secara fisik menggunakan senjata tradisional, mudah dipecah belah, perencanaan yang lemah, dan kurangnya pendidikan. |