Jelaskan mekanisme pertukaran co2 dan oksigen di alveolus

Jelaskan mekanisme pertukaran co2 dan oksigen di alveolus
Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus dan di sel jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Kemudian, oksigen akan diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin adalah zat warna merah pada sel darah merah.

Difusi bergantung pada perbedaan dalam kualitas yang disebut tekanan parsial. Pada waktu tekanan udara luar suatu atmosfer (760 mmHg), besarnya tekanan oksigen paru-paru 150 mmHg, di arteri 100 mmHg, di vena 40 mmHg, dan di jaringan 40 mmHg, sehingga oksigen dapat berdifusi ke sel-sel jaringan tubuh. Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran sel dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Kemudian oksigen diangkut oleh plasma darah dan hemoglobin (Hb). Oksigen yang diangkut hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin dan oksimioglobin. Makin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, maka semakin banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin. Sementara hanya 2-3% oksigen yang larut ke dalam plasma darah. Karbon dioksida berdifusi ke aliran darah karena perbedaan tekanan darah.

Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses difusi ini terjadi karena tekanan parsial oksigen pada kapiler tidak sama dengan tekanan parsial oksigen di sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria. Hasil dari respirasi menghasilkan karbon dioksida dan dibawa ke dalam kapiler vena melalui difusi.

Tekanan karbon dioksida dalam jaringan 60 mmHg, dalam vena 47 mmHg, dalam arteri 41 mmHg, dan di dalam alveolus 35 mmHg. Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari. Karbon dioksida diangkut oleh tiga cara, yaitu:

  1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh karbon dioksida).

  2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh karbon dioksida).

  3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh karbon dioksida).

Layanan curhat dan request artikel:

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

Di halaman sebelumnya kita telah mempelajari tentang sistem pernapasan pada manusia, di halaman ini kita akan membahas tentang Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida pada proses pernapasan manusia.

Masih ingat? dalam pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui bersama bahwa pernapasan dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu pernapasan eksternal (external respiration), pernapasan internal (internal respiration) dan pernapasan seluler (cellular respiration). Nah, agar pembahasan terkait mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat lebih mudah dipahami, kita akan membahasnya secara terpisah sesuai pembagian di atas. Setuju?.

1. Pernapasan Eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan, maka udara akan masuk ke dalam paru-paru kita. Nah, disini akan terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru (lebih tepatnya di alveolus) yang terjadi secara difusi yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan. Udara yang sampai di dalam alveoli memiliki tekanan O2 yang lebih tinggi daripada tekanan O2 di kapiler-kapiler darah alveoli. Akibatnya, O2 akan mengalir masuk ke dalam darah yang kemudian diikat oleh hemoglobin darah. Selain itu di dalam udara yang sampai di alveoli, tekanan CO2 memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan tekanan CO2 di dalam darah. Akibatnya, karbondioksida akan mengalir dari darah menuju menuju kapiler paru-paru.

Jelaskan mekanisme pertukaran co2 dan oksigen di alveolus
Jelaskan mekanisme pertukaran co2 dan oksigen di alveolus
Gambar. Peredaran darah manusia (Sumber: qqsmily.blogspot.com)

Mungkin sebagian dari kita bertanya, mengapa tekanan CO2 di dalam darah bisa lebih besar daripada tekanan tekanan CO2 dalam udara yang ada di alveoli?

Hal ini disebabkan karena terjadi penumpukan CO2 sebagai akibat dari metabolisme sel. 

Hemoglobin adalah protein yang terdiri atas hemin dan globin. Hemin memiliki unsur besi (Fe) yang menjadi pusat dari molekul hemoglobin itu sendiri. Dalam unsur besi ini terjadi pengikatan oksigen (proses oksigenasi) sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2) dimana setiap molekul hemoglobin dapat mengikat sampai 4 molekul O2. Banyaknya pengikatan ini dipengaruhi juga oleh tekanan udara lingkungan.

Disaat yang sama ketika sel darah merah masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar yakni sekitar 65%, karbondioksida akan diangkut oleh darah dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) melalui proses berantai yang disebut dengan proses pertukaran klorida. Sedangkan 30% nya akan berikatan dengan salah satu protein dalam hemoglobin.

Pembentukan asam bikarbonat (HCO3–) terjadi karena adanya enzim karbonat anhidrase di dalam darah yang membantu mereaksikan CO2 dengan H2O sehingga membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat ini, nantinya dapat mengalami ionisasi atau disosiasi dengan mengeluarkan atom hidrogen (H+) sehingga asam karbonat akan menjadi asam bikarbonat (HCO3–). Atom hidrogen tersebut kemudian akan ditangkap oleh hemoglobin. Reaksinya sebagai berikut.

H2O + CO2 → H2CO3 → HCO3– + H+

Di dalam paru-paru, akan terjadi reaksi serupa hanya saja arahnya terbalik dimana terjadi reaksi antara ion bikarbonat (HCO3–) dan H+ sehingga terbentuklah CO2 dan H2O yang kemudian akan dikeluarkan melalui hidung. Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

HCO3– + H+ → H2CO3 → H2O + CO2

Jelaskan mekanisme pertukaran co2 dan oksigen di alveolus
Gambar. Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida (Sumber: Biology Concepts & Connections, 2006)

2. Pernapasan Internal

Pada pernapasan internal, proses pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh. Setelah terbentuk oksihemoglobin (HbO2) di dalam paru-paru, jantung akan melakukan pemompaan darah kaya O2 dan miskin CO2 dari paru-paru ke seluruh tubuh. Nah, oksigen yang terikat dalam darah tadi akan dilepas dan menuju ke dalam jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen ini nantinya akan digunakan untuk metabolisme sel.

Lantas bagaimana oksigen dan karbondioksida bisa berdifusi?

Oksigen dapat bergerak karena ada perbedaan tekanan oksigen pada darah dan jaringan. Tekanan parsial oksigen di dalam darah lebih besar daripada tekanan oksigen pada jaringan sel. Oleh karena itulah kemudian oksigen akan mengalir menuju ke jaringan sel. Dilain sisi, tekanan karbondioksida pada darah lebih kecil daripada tekanan karbondioksida pada jaringan sel. Hal ini mengakibatkan karbondioksida akan mengalir dari jaringan sel menuju darah.

Sebagian besar karbondioksida akan masuk ke dalam plasma darah dan bergabung dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3) sedangkan sebagian lainnya akan berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2). Asam karbonat ini kemudian akan diurai menjadi dua ion oleh enzim anhidrase yaitu menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).

Karbondioksida yang diangkut oleh darah tidak semuanya dibuang keluar tubuh, akan tetapi ada sekitar 10% nya masih terkandung di dalam darah sebagai ion-ion bikarbonat. Ion-ion ini berfungsi sebagai larutan penyangga yang berfungsi menjaga kestabilan keasaman dalam darah (pH darah).

3. Pernapasan Seluler

Setelah sampai di jaringan, O2 akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh. Nah, di dalam sel O2 ini nantinya digunakan untuk proses oksidasi sel. Gas sisa yang dihasilkan dari proses oksidasi sel adalah CO2. Jika O2 digunakan makin banyak, maka CO2 yang dihasilkan akan semakin banyak pula. CO2 yang menumpuk kemudian akan mengalir keluar dari sel menuju darah namun setidaknya sekitar kurang dari 5%, CO2 tetap berada di dalam sel.

Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.