Sebuah titik a (4, -9) memiliki bayangan titik a’ (12, -3). translasi dari titik tersebut adalah

AD, (anomaluous dispersion) adalah desain optis dari sistem lensa tamron untuk mengurangi chromatic aberration (CA).

AE/AF Lock, pengaturan pengunci auto exsposure dan auto focus saat pngambilan gambar.

Show

AFD, tipe motor auto focus kuno singkatan dari Arc-form Drive, sistem motor auto focus yang cukup berisik dan lambat pada sistem USM lama canon.

Aliasing, kurva bentukan dari pixel pada batas diagonal sebuah obyek. Anti aliasing, akan mengurangi efek yang tidak diharapkan saat terjadi kalkulasi ulang nilai kontras antar-pixel sehingga nilai antara satu pixel dengan pixel yang lain dapat disesuaikan.


Agitasi, proses penggoyangan tangki pencucian film agar pencelupan negatif dalam larutan kimianya bisa merata.

Ambient Light, cahaya continue pada situasi tertentu. Contohnya adalah sinar matahari dan lampu. Detektor intensitas cahaya mendeteksi itensitas cahaya jenis ini.


Angle of View, area lensa saat pengambilan gambar dilakukan, yang ditentukan menggunakan panjang focal (focal length) sebua lensa.

APO, lensa APO produksi sigma menghasilkan kualitas gambar yang berkualitas, yang dibuat menggunakan kaca special low - dispersion (SLD).

Aperture, lubang lensa yang bisa  diatur membesar dan mengecil, gunanya menentukan intensitas cahaya memasuki lensa.


Aperture Ring, pengaturan yang ada pada lensa SLR berfungsi sebagai pengatur f-stop secara manual. Beberapa lensa menghilang pengaturan tersebut sehingga nilai aperture ditentukan oleh sistem kamera.

Archival processing, kertas foto atau negatif yang telah dikenai proses pembuangna residu bahan kimia dengan menggunakan bahan fixer dan fixer remover.


Artifact, tipe noise pada sebuah gambar atau komponen gambar yang tidak sengaja dihasilkan karena adanya kesalahan kamera digital saat proses pemindahan gambar.

ASL, Aspherical; jenis lensa aspherical lensa Tamron.

ASP, (aspherical lens) jenis lensa aspherical yang memiliki desain yang cukup kompleks untuk menghasilkan performa yang powerfull dengan ukuran yang cukup kompak.

Auto fokus, pengaturan pada kamera yang dapat digunakan untuk memilih jarak fokus ketajaman berdasarkan ketajaman gambar secara otomatis.

Auto fokus assist lamp, sumber cahaya pada kamera yang menyediakan pencahayan tambahan untuk membantu sistem auto fokus pada kamera.

Average metering, teknik pengukuran intensitas cahaya khusus yang digunakan untuk mengukur kekuatan rata-rata cahaya pada keseluruhan frame.

Bulb, pengaturan setting kamera untuk membuat bukaan pencahayaan dengan waktu yang lama.

Backlighting, cahaya terang dibelakang obyek pemotretan.

Barrel distortion, kesalahan pada lensa sehingga garis-garis pada gambar menjadi melengkung cembung.

Bit, binary digit merupakan ukuran kecil pada unit digital yang terdiri dari angka 0 dan 1

Bitmap, bentuk representasi objek secara digital dimana setiap bit pada memory komputer berhubungan dengan satu titik di layar.

Blooming, kebalikan dari noise, dimana tegangan elektris justru terlalu overflow atau berlebihan pada setiap elemen pixel sehingga menghasilkan kecerahan yang berlebihan karena overexposure.

Byte, paket data biner yang terdiri dari 8 bit. Byte dapat mempresentasikan nilai antara 0 hingga 255 sehingga dapat menghasilkan jumlah simbol warna hingga 256.

Bounce lighting, cahaya yang dipantulkan oleh reflektor, termasuk dinding dan langit-langit, yang menghasilkan sinar yang cukup lembut dan alami.

Bracketing, melakukan banyak pemotretan pada sebuah obyek tertentu, tujuannya adalah agar minimalnya diperoleh satu bidikan yang berhasil baik. Biasanya dilakukan pada situasi malam hari atau cahaya redup.


Buffer, memory internal pada kamera digital yang dapat menyimpan gambar dengan segera setelah pengambilan gambar hingga proses penyimpanan ke memory card.

Bleaching, proses pembuangan perak metalik dari foto tercetak, tujuannya memperterang bidang terang pada foto.

Bromide paper, kertas foto berkecepatan tinggi yang digunakan untuk proses perbesaran gambar. Biasanya juga disebut kertas perbesaran, mengandung bahan kimia bromida perak.

Burning, proses mempergelap bidang gelap dalam sebuah foto, dengan cara menambah durasi pencahayaan (eksposur).

Burnishing, menggosok pita pekat, tujuannya agar gelembung udaranya hilang sehingga rekatannya bisa aktif dan permanen.

Calbration, proses yang digunakan untuk melakukan koreksi karena perbedaan peralatan output seperti printer atau monitor.

Catchlight, sedikit pantulan cahaya pada mata obyek pemotretan. Hasilnya memberikan efek sedikit memperterang bidang gelap pada wajahnya.


Camera shake, pergerakan kamera yang diperburuk lagi dengan kecepatan rana yang rendah sehingga objek gambar yang dihasilkan menjadi kabur.

CCD, charge-coupled device semikonduktor sensitif cahaya yang akan mengonversi sinar yang diterimanya menjadi tegangan yang merepresentasikan tingkat kecerahan obyek.

CCR, close range correction system, adalah inovasi dari nikon untuk tetap mempertahankan kualitas ketajaman gambar saat fokus dilakukan dalam jarak dekat. Sistem itu digunakan pada lensa jenis fisheye, wideangle,micro, dan telephoto.

Chloride paper, kertas foto berkecepatan rendah, digunakan untuk membuat contact print yaitu cetakan foto tanpa memperbesar gambar dari ukuran negatifnya, caranya adalah dengan melekatkan kuat negatif pada kertas fotonya.

Collage, memotong elemen tertentu dari sebuah gambar foto, kemudian ditempelkan pada foto lain untuk mendapatkan efek tertentu. Berarti proses ini dilakukan dengan mengubah permukaan foto secara fisik.


Colour Depth, jumlah maksimum warna yang dapat disimpan oleh kamera digital.

Colour Temperature, menggambarkan distribusi energi kualitas warna dari sumber cahaya. Skala yang digunakan untuk colour temperature adalah Kelvin (K). Spektrum cahaya yang dapat ditangkap mata manusia adalah antara 2.790 K hingga 11.00o K.

Compatibility, kemampuan data, software program, atau peralatan hardware agar dapat bekerja bersama-sama. Fitur tersebut menyebabkan sebuah komponen secara individu dapat bekerja bersama-sama dalam sebuah sistem.

Composite, penyusunan atau penggabungan dua gambar atau lebih sebagai bagian dari sebuah image agar menjadi sebuah komposisi gambar sebuah seri gambar yang baru.

Composition, pengaturan secara artistik dari obyek utama dengan obyek yang lain serta perhitungan keindahan posisi foreground maupun background.

Compression, proses pengurangan ukuran file dengan proses encoding pada satuan informasi terkecil obyek (bit) untuk mempresentasikan file aslinya.

Contact print, cetakan foto yang dibuat dengan cara melekatkan kuat negatif pada kertas foto. Ukuran gambar tercetak akan persis sama dengan ukurannya dalam negatif, dengan kata lain tidak diperbesar.

Contact sheet (proof sheet), mencetak sekaligus seluruh gambar film dalam satu rol. Untuk format 35mm diperoleh tiga puluh enam gambar foto tercetak, kemudian dipilih satu atau beberapa gambar yang hendak dicetak lebih lanjut.


Countinuous Auto, adalah pengaturan fokus secara otomatis dimana kamera selalu melakukan pemfokusan ulang secara konstan. Fitur tersebut biasanya digunakan dalam pengambilan gambar obyek yang selalu begerak.

Contrast, selisih tone antara bidang terang dan bidang gelap gambar foto. Makin besar selisihnya makin contras. Cahaya terang menghasilkan contras, sebaliknya berlaku untuk cahaya redup.

CONV (APO Teleconverter EX) lensa dapat digunakan dengan APO Teleconverter EX sehingga dapat meningkatkan focal length dan dapat pula menjadi antar muka kamera yang memiliki fungsi Automatic Exposure. DC Defocus-image Control, fitur ekslusif yang dapat digunakan untuk mengatur tingkat spherical aberration pada obyek foreground atau background sehinga menghasilkan efek blur out fokus yang ideal dalam fotografi potret.

Density, banyak perak dalam negatif. Makin banyak jumlahnya berarti makin padat dan makin gelap tampilannya.

Depth of Field, jangkauan fokus, dari obyek terdekat hingga terjauh. Makin besar aparture berarti makin kecil jangkauan fokus, dan sebaliknya.

Developer, larutan kimia untuk proses cuci-cetak film, larutan ini mengubah gambar laten yang tersusun atas halida perak menjadi tersusun atas perak metalik.

DG, Digital Grade lens merupakan lensa Sigma yang memiliki bukaan yang besar dengan sudut lebar serta jarak fokus yang pendek, dan ideal digunakan pada kamera Digital SLR.

DI, Digitally Integrated Design merupakan desain lensa pada Tamron yang identik dengan lensa DG pada Sigma dengan coating extra pada desain lensanya.

DiLL, lensa untuk kamera digital SLR pada sistem kamera Tamron.

Digital, lawan kata dari analog. Informasi digital tersusun atas tingkatan gradasi dari sejumlah angka yang terbatas, contohnya informasi 8 bit yang menghasilkan 256 warna.

Digital zoom, cara mensimulasikan zoom secara aktual dan optis dengan memperbesar pixel yang telah ditangkap oleh sensor kamera.

Diopter, nilai yang digunakan untuk merepresentasikan kekuatan pembesaran lensa. Diopter digunakan pula untuk merepresentasikan koreksi optis pada viewfinder kamera untuk membantu kelemahan saat mata fotografer memandang obyek melalui viewfinder tersebut.

Direct print function, kemampuan untuk mencetak gambar digital tanpa melalui komputer.

Distortion, efek persepektif abnormal pada sebuah obyek yang dibidik menggunakan lensa lebar (wide angle). Makin lebar lensa semakin banyak distorsinya. Makin dekat obyek terhadap lensa, makin besar pula distorsinya. Makin panjang lensa makin kecil distorsinya.

Dodging, memperterang bidang terang dengan cara mengurangi durasi eksposur.


DX, lensa keluaran nikon yang cukup kecil dan kompok untuk kamera digital.

ED, Extra Low Dispersion, kaca dengan teknologi tersebut memiliki ketajaman yang superior dan koreksi warna yang baik (meminimalisir color aberration).

EF, Electronic focus adalah dudukan lensa yang didesain untuk sistem kamera canon.

EF-S, didesain untuk kamera digital canon SLR, S kepanjangan dari short back fokus.

Equivalent focal length, panjang focal dari kamera digital jika dibandingkan dengan kamera film 35mm. Equivalent itu diperlukan karena ukuran sensor panjang focal tidak distandarisasikan pada kamera digital sehingga diperlukan nilai translasi yang dibandingkan dengan standart yang telah ada sebelumnya.

Electronic viewfinder (EVF) LCD yang ditempatkan didalam kamera agar dapat melihat obyek sasaran berdasarkan sensor kamera digital.

Environmental portrait, sebuah potret yang sengaja memasukan lingkungan disekitar obyek utama dengan tujuan agar tampilan lingkungan itu memberi petunjuk tentang profesi obyek pemotretan.



EX (lensa EX), Exterior lensa yang menunjukan konstruksi yang superior dalam kualitas optisnya untuk meningkatkan performa lensanya. EX kepanjangan dari Excellence, sama seperti katagori L pada lensa canon.

Exif, Exchangable image file format, standart format yang digunakan untuk file gambar dari kamera digital atau peralatan input yang lain. File Exif terdiri dari file yang tidak terkompresi, Seperti file TIFF maupun file terkompresi semacam JPEG. Dalam file Exif terdapat informasi-informasi seperti tanggal dan waktu, aturan setting kamera, resolusi, tingkat kompresi, dan data yang lain.

Exposure Bracketing, pengambilan gambar yang sama dengan berbagai variasi ukuran penyinaran.

Exposure Correction, penyimpanan yang disengaja dari nilai yang telah ditentukan oleh pengaturan sinar atau lightmeter. Perubahan itu dapat dilakukan secara manual atau menggunakan pemograman auto exsposur.

Exposure Meter, alat pendeteksi intensitas cahaya. Slat yang tertanam dalam kamera (built-in) berguna untuk mendeteksi cahaya pantul, cahaya memantul pada obyek terlebih dahulu sebelum mengenai lensa. Hasil deteksi menunjukan posisi aperture dan shutter speed yang sesuai untuk situasi cahaya saat itu.



Exsposure Program, pengaturan setting secara otomatis pada kamera digital yang menyediakan kombinasi antara kecepatan rana dengan f-stop.

Exposure Value (EV), Merupakan cara untuk menambah atau mengurangi pencahayaan tanpa berurusan dengan f-stop atau kecepatan rana.

F

Fast lenses, Lensa ber-aperture f/2 atau lebih (1.4, 1.2, dan 1.0). lensa ini fleksibel untuk cahaya berintensitas rendah, bisa memotretnya tanpa blitz dan menggunakan shutter speed yang lebih tinggi.

Fiber paper, Kertas untuk mencetak foto, tidak berlapiskan resin. Kertas ini tidak dilengkapi cairan pemercepat proses reaksi kimia developer, maka durasinya lebih lama dibandingkan kertas RC.

Field camera, Kamera format besar yang kurang leluasa pergerakannya, dirancang ringan dan bisa dijinjing (portable), digunakan untuk pemotretan luar ruangan.

Film base, Bagian dari film yang terbuat dari selulose dan polyester yang mengandung lapisan emulsi gelatin. Emulsi mengandung halida perak, juga disebut garam perak, yang berubah menjadi partikel perak jika terkena cahaya (exposure) dan juga bereaksi dengan bahan kimia developer.

Fill Lighting, Penyinaran yang digunakan untuk menerangi bayangan reflektor dan lampu kilat dapat digunakan untuk menanggulangi bayangan itu.

Film speed, Kepekaan film terhadap cahaya, ditunjukan oleh angka ISO. Makin besar ISO makin sensitif.

Flaring, Efek yang tampa seperti asap atau kabut yang disebabkan oleh adanya cahaya terang dekat lensa atau dekat pinggiran gambar.

Flash, Cahaya kuat yang dihasilkan selama beberapa detik saja oleh lampu blitz.


Flashing, Tambahan sedikit eksposur pada foto yang telah terekspos sebelumnya, untuk sedikit mempergelap bidang terang atau menciptakan tone jika sebelumnya tidak ada tone.

Flash Range, Jarak yang dibutuhkan oleh sebuah lampu kilat agar mampu menerangi obyek secara optimal.

Flash Sync, Mekanisme pewaktu yang digunakan dalam lampu kilat secara elektronis sehingga lampu tersebut menyala sesuai dengan kecepatan rananya.

Focal length, Menunjukan sudut pandang lensa. Ada tiga jenis: wide angle, normal, dan tele. Dalam lensa zoom terdapat berbagai focal length.

Focal Plane, Garis imajiner yang tegak lurus terhadap akses optikal, yang melewati titik focal sehingga membentuk bidang yang memiliki fokus tertajam.

Focus, Pengaturan lensa untuk menghasilkan gambar yang paling tajam.

Focus Lock, Fitur kamera yang dapat digunakan untuk menghentikan fokus otomatis lensa secara pasti pada posisi tertentu dengan obyek yang paling tajam.

Focus Range, Jarak minimum dan maksimum pada kamera untuk menghasilkan gambar paling tajam.

Focus Servo, Mekanisme pada kamera digital SLR yang dapat mengatur jarak fokus secara otomatis. Fitur itu dapat diatur pada sistem auto focus tunggal atau sistem auto focus yang continuous.

Focus Tracking, Fitur kemampuan fokus secara otomatis pada kamera agar dapat melakukan perubahan fokus kamera mengikuti gerak obyek, Salah satu tipe fitur itu adalah kemampuan perkiraan gerak atau predictive yang mampu mengantisipasi pergerakan obyek dan menghasilkan obyek yang tetap fokus.

Framing, Proses pengaturan komposisi fotografi melalui eyevinder. Framing dalam ilmu komposisi fotografi adalah menempatkan elemen-elemen obyek untuk dijadikan bingkai secara imaginer.

Full-Frame shoot, Memenuhi bingkai jendela kecil, tempat anda membidik obyek, dengan apa saja yang anda ingin masukkan dalam foto.


G, G-Type nikon merupakan lensa tanpa ring aperture sehingga aperture harus dipilih melalui menu kamera.

Gaffers tape, pita hitam non transparan yang digunakan para fotografer dan pembuat film; fungsinya untuk mencegah masuknya cahaya dari lobang tertentu, ketika membuat ruang gelap.


Golden hour, saat senja menjelang matahari terbenam,ketika cahaya matahari berwarna keemasan.


Gamma, Satuan angka numeris untuk mewakili nilai kekontrasan gambar.

Gamma Correction, Metode untuk mengubah kecerahan dan kekontrasan serta color balance pada sebuah gambar. Metode itu akan menentukan nilai tingkat keabu-abuan dan tingkat warna pada gambar yang mendekati obyek aslinya.

Gamut,Range atau cakupan warna yang bisa ditampilkan dan dicetak, yang sangat tergantung pada jenis metode reproduksi warnanya, seperti RGB pada monitor dan CMYK pada mesin printing.


Graded paper, tipe kertas foto yang gradasinya tersendiri, yang kontrasnya tidak bisa diatur menggunakan filter, namun anda atur dengan menggunakan dua jenis bahan kimia developer. Tiap lembar kertas punya grade kontrasnya masing – masing.

Grain, partikel/butiran kecil perak metalik dalam negatif. Setelah dicetak, ini merupakan ruang diantara partikel tersebut yang tampil sebagai bintik – bintik hitam kecil.

Gray card, sebuah papan middle gray, daya pantulnya 10 persen. Tone ini digunakan untuk kalibrasi detektor intensitas cahaya.


Gray Scale, Skala tingkatan dari warna putih hingga hitam. Pada skala warna tersebut, tampilan data warna menjadi tingkatan warna abu-abu.

Gray Scale Image, Gambar yang menggunakan 256 tingkatan abu-abu.

Guide number, angka yang menunjukan kekuatan kilatan cahaya blitz. Makin besar angka makin kuat cahaya blitz.

Hand held exsposure meter, pengaturan cahaya tingkat eksternal.

Highlight, bidang yang tampil gelap dalam negatif, setelah negatif dicetak, ini adalah bidang terang pada hasil cetakan tersebut.

Histogram, grafik yang memperlihatkan tingkatan tone warna menggunakan grafik batang 256 bar. Histogram biasanya berbentuk kurva grafik yang terdiri dari lengkungan yang membentuk sebuah kurva.

Hot shoe, sejumlah sistem dudukan lampu kilat untuk menyediakan koneksi antara lampu kilat dan sistem kamera.

HSM (Hyper-sonic Motor) Teknologi motor pada lensa Sigma menggunakan ultrasonic wave sehingga menghasilkan suara yang cukup halus dan kecepatan auto fokus.

Hue, warna sinar yang dipantulkan dari obyek yang masif, tidak tembus cahaya, atau dari obyek yang transparan.                                             


IF, Inner focus berhubungan dengan stabilitas fokus lensa, dimana lensa bergerak dengan konstruksi di dalam sehingga tidak mengubah panjang lensa secara fisik.


Image Capacity, Jumlah gambar yang dapat diambil sebelum media simpan tersebut mencapai kapasitas maksimal.

Image Compression, Berhubungan dengan teknik pemampatan file gambar pada media simpan. Teknik pemampatan atau kompresi tersebut bisa menyebabkan berkurangnya kualitas gambar.

Image Plane, Area di dalam kamera dimana obyek bisa fokus secara baik.

Image Rotation, Fitur yang ada pada beberapa kamera digital, yang dapat mengetahui apakah gambar yang diambil menggunakan posisi horisontal atau vertikal. Informasi tersebut terekam pada file gambar sehingga aplikasi yang kompatibel akan secara otomatis menampilkan gambar pada orientasi yang benar.

Image Stabilization, Teknologi yang dapat mengompensasikan pergerakan dan guncangan kamera sehingga posisi kamera sehingga posisi kamera sensor atau elemen pada lensa akan mampu merespons pergerakan kamera.

Incident light reading, deteksi intensitas cahaya yang menimpa obyek; ini lebih akurat dibanding cahaya pantul.

Infinity, Jarak terjauh dari obyek yang akan terekam dengan tajam saat lensa difokuskan pada posisi infinity.

Interchangable Lensa, Fitur yang ada pada kamera SLR, baik digital maupun analog film base, dimana lensanya didesain agar dapat dipasang dan dilepaskan dengan mudah menggunakan standar dudukan tertentu.

Interpolation, Teknik pada kamera digital yang menggunakan perkiraan dalam pembuatan pixel baru yang dibutuhkan, baik saat melakukan perubahan pada ukuran gambar maupun perubahan resolusi menggunakan dasar pixel tetangganya.

Iris, Sekumpulam metal tipis yang saling bertumpuk pada sistem lensa dengan poros yang berlubang secara sirkular. Ukuran lubang itu dapat diatur untuk menghasilkan takaran atas sejumlah sinar yang melalui lensa.

IS, Image stabilisation;fitur anti guncangan pada lensa canon.

Jaggies, Efek berundak pada garis yang tidak sempurna pada posisi horizontal ataupun vertikal. Hal ini sisebabkan oleh pixel yang terlalu besar untuk merepresentasikan garis dengan lebih akurat.

JEIDA, Japan Electronic Industry Development Association. Komite standarisasi negara jepang yang diperuntukan bagi media simpan.

JPEG, Join Pictographic Expert Group. Standar de facto untuk kompresi gambar pada peralatan digital image dengan berbagai variasi tingkat kompresi yang dapat dipilih.


L, Lensa keluaran canon untuk para profesional dengan kualitas yang sangat bagus.

Lag Time, Interval antara saat tombol rana ditekan dan saat gambar terekam.

Landscape, Orientasi halaman dengan dimensi terpanjang pada posisi horizontal, yang disub pula wide orientation.

Latitude, Range penyinaran kamera yang bisa menghasilkan gambar yang dapat terbentuk pada sensor digital kamera.


Large format, kamera menggunakan film 4 x 5 inci atau lebih. Desainnya masih sama dengan kamera buatan 150 tahun silam. Negatifnya yang berukuran besar adalah jaminan terang dan kontrasnya gambar.

Leaf shutter, alat ini tertanam dalam kamera, membuka dari tengah ke luar, fungsinya mengatur sinkronisasi waktu antara saat penyalaan lampu blitz dengan saat penekanan tombol pemotretan.


Lens, Atau lensa adalah satu atau lebih kumpulan kaca atau gelas optikal yang didesain untuk mengumpulkan dan memfokuskan pancaran cahaya untum membentuk gambar yang tajam pada sensor kamera digital.

Lens aperture, bukaan lensa atau iris yang akan meneruskan cahaya kesensor kamera. Ukuran bukaan itu biasanya diukur dalam satuan f-stop.

Lens Flare, Efek yang dihasilkan oleh adanya refleksi atau pantulan sinar internal antar elemen optis lensa.

Lens Hood, Atau tudung lensa merupakan peralatan peneduh lensa untuk memproteksi dari sinar-sinar yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu gambar aktual.

Lens Speed, Bukaan terbesar (angka f yang kecil) pada sebuah lensa. Lensa yang cepat akan mengalirkan sinar lebih banyak dalam memiliki bukaan yang sangat besar dibandingkan lensa yang lambat.

Lens System, Kumpulan atau group lensa yang dapat menghasilkan gambar yang tajam dan cerah dari suatu obyek. Sistem lensa itu terkadang hanya disebut lensa saja. Ada beberapa sistem lensa, antara lain sudut lebar, normal, makro, dan tele dengan jarak focal yang pasti (lensa primer) atau dengan range tertentu (zoom).

Light Meter, Digunakan untuk memastikan penyinaran yang tepat.

Lighting Ratio, Hubungan proporsional antara sinar utama yang mengenai obyek dengan sinar yang lain.

Lossles Compression, Skema kompresi seperti TIFF yang akan mempertahankan detail gambar. Saat file terdekompresi, gambar yang sesungguhnya akan dihasilkan.

Lossy Compression, Skema kompresi gambar, seperti JPEG, yang akan menghasilkan ukuran file yang kecil dengan mengabaikan informasi-informasi tertentu sehingga dapat mengurangi kualitas gambar.

LZW Compression, Metode memampatkan file TIFF dengan algoritma Lempel-Ziv Welch yang ada pada jenis kamera digital tertentu.


Macro Lens, lensa yang menyediakan sistem fokus yang berkelanjutan dari fokus tak terbatas hingga close-up secara ekstrim. Kadang kala sistem lensa tersebut menghasilkan rasio 1:2 (setengah dari ukuran sebenarnya) atau 1:1 (dengan ukuran sebenarnya).

Macro Photography, proses pengambilan gambar dari obyek-obyek yang kecil yang diperbesar dengan tingkat pembesaran 1x atau lebih.

Magnification Ratio, relasi antara jumlah pembesaran obyek yang diatur melalui aturan makro lensa zoom atau lensa makro dengan peralatan makro yang lain.

Matrix Metering, kalkulasi pencahayaan yang terbagi menjadi beberapa segmen yang berbeda pada sebuah image untuk menentukan bagian-bagian yang paling terang dan gelap.

Maximum Aperture, bukaan lensa yang paling besar atau f-stop yang tersedia pada sistem lensa kamera.



Medium format, kamera menggunakan film 120 dan 220. 120 adalah rol pendek, menghasilkan 12 hingga 15 eksposur. 220 adalah rol panjang menghasilkan 24 hingga 30 eksposur. Kamera ini sering disebut kamera 2 inci atau 6 centimeter, kedua angkat tersebut tidak lain adalah lebar film format medium.


MF, manual fokus pengaturan fokus lensa secara manual.

Mirror Lens, tipe lensa yang disebut juga catadiptric lens. Lensa tersebut menghasilkan desain lensa yang lebih pendek dengan harga yang murah sehingga lensa itu cukup populer untuk digunakan. Walaupun demikian, lensa tersebut memiliki beberapa kelemahan, seperti kurang kontras, aperture yang fix, dan efek donat pada bokeh.

Mirror Lock-up, kemampuan kamera SLR untuk menarik kaca pemantul dengan periode yang dapat diatur. Kemampuan fitur tersebut memungkinkan sensor kamera dapat dibersihkan dengan mudah.

Moire, pola yang muncul tanpa disengaja karena adanya interferensi layar halftone. Efek moire dapat dikurangi menggunakan pola blur.


Montage, eksposur enlarge terhadap banya negatif untuk menghasilkan efek penambahan elemen gambar. Kertas foto tidak perlu dipotong – potong untuk tujuan efek penambahan elemen gambar tersebut.

Multigrade paper, kertas foto yang memerlukan filter warna untuk mengontrol kontras setiap lembar foto.

Museum board, mat board berkualitas tinggi bebas asam. Digunakan untuk mounting dan pembingkaian.


MP-E (Macro Photo Electronic), lensa tersebut tidak memiliki sistem auto fokus. Kata Elektronic berhubungan dengan pengaturan aperture secara elektronis.


N Nano Chrystal Coat, coating antirefleksi sinar yang dikembangkan oleh nikon step and repeat (NSR).

Ni-MH Battery, nickel-metal hydride battery. Bterai kamera digital yang dapat di-charge ulang (rechargaeble) yang memiliki kepadatan energi yang lebih baik dibandingkan dengan baterai nickel-cadnium teknoligi sebelumnya. Baterai itu tidak mengandung cadnium dan mercury sehingga ramah terhadap lingkungan.



Negative space, bidang kosong yang berfungsi memberi keseimbangan komposisi. Bidang langit bisa makan tempat separoh kertas foto, dan kosong, tidak ada apa – apanya dalam bidang langit tersebut. Meskipun demikian ini bisa penting sebagai penyeimbang komposisi.

Noise, bintik warna dalam gambar digital, terutama dalam bidang gelap. Ini serupa dengan definisi grain yang ditentukan oleh ISO. Makin tinggi ISO digital, makin banyak noise, dan sebaliknya.


Noise Reduction, teknologi yang digunakan untuk mengurangi informasi random pada gambar digital.

Normal Lens, Lensa yang memiliki perspektif pandang seperti pandangan mata manusia normal dengan sudut pandang hingga mencapai 45 derajat.


Open Flash, teknik melukis cahaya menggunakan lampu kilat atau flash. Teknik itu dilakukan dengan menempelkan kamera pada tripod dan rana yang dibuka dengan waktu yang sangat lama. Kemudian, lampu kilat dapat diaktifkan secara manual hingga beberapa kali, dan rana bisa ditutup kembali.

Optical Zoom, pembesaran obyek yang dihasilkan dari elemen lensa kamera digital. Sistem zoom tersebut merupakan teknik pembesaran obyek yang menjadi pilihan pada kamera digital.

Overexposure, kondisi dimana sinar yang mengenai sensor terlalu banyak sehingga gambar yang dihasilkan terlalu cerah.



Overmatting, bingkai berjendela terbuat dari dua bilah mat board. Ini penting untuk perlindungan gambar dan presentasi formal.


OS, optical stabilizer merupakan fitur anti guncangan pada sistem lensa Sigma.


Panning, teknik menggerakan kamera mengikuti arah gerak obyek sehingga menghasilkan efek gambar.

Panorama, pandangan yang luas dan indah pada format fotografi tertentu. Beberapa kamera digital memiliki fitur untuk mengatur jenis gambar secara panorama dengan membantu pengambilan beberapa gambar yang siap dijadikan satu.

Parallax Compensation, pengaturan perbaikan pada gambar karena adanya perbedaan tampilan saat di viewfinder dengan hasil yang ditangkap oleh sensor.

Perspective, sudut pandang ruang didalam dunia fotografi yang ditentukan berdasarkan jarak kamera dengan obyek sehingga menghasilkan tampilan background dan foreground yang seolah-olah terpisah satu dengan yang lain.

Pincushion Distortion, tipe distorsi lensa yang menghasilkan obyek melengkung ke dalam.


Photo quality inkjet paper, kertas khusus untuk tinta foto printer komputer, hasilnya sangat menyerupai foto cetakan konvensional. Permukaan kertas ini berlapiskan bahan yang berfungsi memperbesar daya serap.

Portfolio, koleksi foto, biasanya terdiri dari sekitar 20 gambar. Tujuannya untuk presentasi dalam rangka melamar pekerjaan atau mencari order proyek dari calon klien.



Portrait Orientasi, halaman dengan dimensi vertikal yang sering disebut tall orientation.



Portrait potret, fotografi tentang orang atau binatang, berfokus pada penonjolan tampilan fisik, yang jika dilakukan benar, bisa memberikan kesan psikologis baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Pulling, film diperlakukan seolah ber ISO lebih rendah dari ISO sesungguhnya.

Pushing, film diperlakukan seolah ber ISO lebih tinggi dari ISO sesungguhnya.


RAW, format file yang digunakan oleh beberapa kamera digital yang didalamnya terdapat file-file yang dibuat tanpa kompresi informasi. File RAW itu sangat besar dan harus diproses menggunakan aplikasi kusus yang mengenal format itu.

Red Eye, efek yang terjadi saat penggunaan lampu kilat, yang akan terlihat pada mata obyek yang memancarkan cahaya merah pada mata manusia dan kuning pada mata binatang. Hal ini dikarenakan oleh pantulan cahaya dari retina mata. Beberapa aplikasi editing gambar dapat menghilangkan efek red eye tersebut.

Reflector, peralatan yang digunakan untuk memantulkan cahaya sehingga mengenai obyek untuk perbaikan keseimbangan kontras.


Rangefinder, sistem fokus kamera, anda melihat melalui jendela kecil dekat lensa, rapikan”bayangan” dengan obyek, jika berhasil rapi, berarti fokus pun berhasil.

Reciprocity failure, kombinasi aperture dan shutter speed tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, pada ISO tertentu, jika shutternya satu detik atau lebih. Jika melebihi satu detik, eksposurnya perlu ditambah agar negatifnya tetap bagus untuk dicetak.


Retouch, proses editing gambar yang digunakan untuk menghilangkan kecacatan gambar dan membuat efek baru pada gambar tersebut.

RF (Rear Focusing) lensa yang diperlengkapi dengan sistem yang dapat menggerakan group lensa pada sisi belakang untuk menghasilkan kecepatan yang tinggi saat fokus serta tidak berisik.


Reflected light reading, deteksi cahaya pantul. Kesalahan deteksi bisa terjadi berkat adanya berbagai macam tone yang ada dilokasi.

Resin coated photo paper, kertas RC kertas foto berlapiskan resin yang mencegah penyerapan larutan kimia, karena itu kertas ini lebih mudah dibilas. Juga mengandung bahan kimia khusus untuk mempercepat reaksi kimia bahan developer.

Resolution, jumlah informasi cahaya yang bisa ditangkap kamera. Makin banyak resolusi, makin bagus kualitas gambar, pada kamera digital, satuannya adalah megapixel.

Reticulation, ketidakteraturan posisi partikel perak dalam negatif, hasilnya berupa efek tekstural kasar tapi menarik. Ini diperoleh dengan caara memberikan perubahan suhu mendadak dalam proses cuci-cetak.


Saturation, kemurnian sebuah warna. Tingkat kemurnian warna terkadang sangat tipis antara putih dan abu-abu.

Scan (digitize), mengubah format tradisional ke dalam digital dari sebuah negatif, slide, atau gambar tercetak. Alatnya disebut scanner, terpasang pada komputer. Gambar digital kemudian bisa diolah selanjutnya, disimpan, atau kirim via e-mail.


Selection, area pada gambar yang dipilih untuk melakukan berbagai manipulasi. Biasanya berbentuk titik-titik yang bergerak yang disebut batas seleksi.

Sensor Array, pengaturan semacam grid dengan elemen-elemen warna red, green, dan blue pada sensor digital kamera.

Scheimflug principle, lensa dan film tidak saling pararel, juga tidak pararel terhadap bidang fokus. Bidang fokus adalah perpotongan bidang film dan bidang lensa yang bertemu membentuk sudut.

Shutter, semacam tirai dalam kamera, terbuka selama jangka waktu tertentu yang bisa diatur, memberi jalan masuknya cahaya.


Shadow, bagian yang gelap pada sebuah gambar yang direpresentasikan oleh pixel dengan nilai yang cukup rendah.

Sharpening, meningkatkan ketajaman gambar dengan cara menaikan kontras antara perbatasan pixel.

SHQ-Resolution, super high quality resolution. Resolusi yang paling tinggi pada foto digital.

Shutter lag, kecenderungan jeda waktu pada kamera digital pada saat rana kamera bergerak dengan penyinaran yang langsung mengenai sensor. Kamera digital SLR memiliki shutter lag berkisar 0,2 detik atau lebih singkat lagi.

SIC, super integrated coating digunakan untuk meningkatkan performa lensa dengan menempatkan beberapa lapisan sehingga akan mengurangi efek flare dan ghost.

Sidelighting, cahaya yang mengenai obyek dari sisi samping secara relatif terhadap kamera sehingga menghasilkan bayangan dan highlight yang cukup indah.

Slow Sync, metode sinkronisasi lampu kilat pada kecepatan rana yang rendah.


Single Lens reflex (SLR), sistem fokus yang memungkinkan fotografer membuat fokus melalui lensa kamera.

Softbox, kotak dengan bagian muka berwarna putih semi transparan. Dipasang pada lampu blitz studio, memberi efe pelembutan cahaya blitz.


Soft focus, efek yang dihasilkan dari penggunaan lensa atau filter yang melembutkan outline.

SP, super performance merupak jenis lensa Tamron yang berkualitas paling baik dibandingkan dengan lensa-lensa standar Tamron lainnya.



Standart, plat depan dan belakang kamera format besar. Standart depan menahan lensa, belakang menahan film. Tiap standar bisa bergerak mandiri, keduanya dihubungkan oleh kerudung akordion.

Stock solution, cairan kimia developer yang masih harus diencerkan lagi sebelum digunakan.

Strobe, blitz khusus untuk pemotretan dalam studio. Biasanya punya konektor eksternal satu daya AC, namun ada pula yang berfasilitas baterai isi-ulang.

Studio portrait, potret yang dibuat di dalam studio, situasi dan tata lampunya terkendali.

Sun spot, noda segi delapan tampak dalam gambar jika cahaya langsung menimpa lensa.

T

Teleconverter, tabung terpasang antara lensa dan body kamera, untuk memperpanjang focal length. Perbesarannya bervariasi, umumnya dua atau tiga kali lipat. Teleconverter 2x pada lensa 50mm memperpanjang focal length menjadi 100mm.


Thumbnail, representasi miniatur dari gambar digital yang digunakanuntuk mempermudah penggunaan saat melihat preview sample.

Time Exposure, gambar yang diambil dengan membiarkan rana terbuka dalam waktu yang lama. Kamera biasanya diletakkan pada tripod untuk menghindarkan kekaburan karena gerakan kamera.

TS-E, tilt and shift, lensa yang dapat digunakan untuk mengatur perspektif dan depth of field.

TTL, through the lens. Sistem yang menyediakan tampilan aktual melalui lensa saat pengambilan gambar. Sistem tersebut juga melakukan kalkulasi penyinaran, penyinaran cahaya, dan fokus berdasarkan pada tampilan melalui lensa.

Tungsten Light, sinar dari lampu ruangan atau berupa pantulan sinar dari sumber cahaya.

TWAIN Driver (Technology Without An Interesting Name) digunakan untuk mengendalikan kemampuan transfer gambar dari kamera digital ke aplikasi pengolahan gambar.


Underexposure, kondisi saat cahaya sangat minim mencapai sensor kamera sehingga gambar digital yang dihasilkan terlalu gelap.

Unipod, disebut pula monopod atau alat bantu kamera satu kaki yang digunakan untuk menahan posisi badan kamera dari gerakan atau guncangan tangan saat mengambil gambar.

Unsharp Masking, proses menaikan kontras antara batas pixel pada image sehingga akan meningkatkan ketajaman gambar.



Video Output, antar muka atau interface yang mengoneksikan kamera digital dengan TV atau video recorder.

View camera, kamera format besar yang banyak memerlukan pergerakan komponennya ketika digunaka, Untuk mengatur fokus dan perspektif. Digunakan untuk pemotretan dalam studio.


Viewfinder, peralatan pada kamera yang digunakan untuk mengatur frame gambar. Pada kamera SLR, viewfinder digunakan untuk melakukan proses fokus gambar bila dilakukan secara manual.

Vignetting, pojok-pojok gambar yang gelap karena dihasilkan dari lensa yang memiliki field-of-view yang terlalu kecil dan efek itu terkadang bisa dibuat melalui editing.

W

White balance, kemampuan kamera digital mengkoreksi warna gambar dalam setiap jenis cahaya. Dengan membidikan kamera dengan pada apa saja asal putih, berapa pun temperatur warna cahaya, kamera akan merekam putih secara akurat.


Widw- Angle Lens, lensa yang memiliki panjang focal yang pendek sehingga field-of-view lebih luas dibandingkan dengan pandangan mata manusia normal.


Working solution, cairan bahan kimia developer yang sudah siap digunakan, tidak perlu lagi diencerkan dengan air.


ZIP, format file yang digunakan untuk melakukan kompresi data.



Zone system, temuan Ansel Adam, cara indentifikasi zone tone, dari putih mulus hingga hitam kelam.


Zoom lens, lensa zoom satu lensa terdiri dari berbagai focal length. Misalnya 35mm hingga 70mm, untuk wide angle dan telefoto, dan diantara keduannya. Ini lebih baik jika untuk tujuan penghematan, dibandingkan bila harus membeli banyak lensa untuk setiap focal length. Tipe lama biasanya buruk kualitasnya optis lensanya, namun yang buatan sekarang sudah sangat baik.


Page 2