jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat

Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat. - Hallo sahabat CPNS LOWONGAN KERJA BUMN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BUMN, Artikel CPNS, Artikel LOWONGAN KERJA, Artikel LOWONGAN KERJA PABRIK, Artikel PART TIME, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat.


link : Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat.

Demikianlah Artikel Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat.

Sekianlah artikel Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel Jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat. dengan alamat link https://cpns-lowongankerjabumn.blogspot.com/2019/07/jelaskan-mekanisme-kontrol-hipotalamus.html

Akses instan ke jawaban di aplikasi kami

Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan

jelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran keringat

Lebih pintar, unduh sekarang!

atau

Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situs

Manusia memiliki setidaknya dua juta kelenjar keringat yang tersebar hampir di seluruh tubuh, kecuali organ genital, bibir, dan area puting. Kelenjar keringat terletak di lapisan kulit yang disebut dermis dan area lain seperti ujung saraf, folikel rambut, dsb. Lalu, bagaimana sebenarnya kelenjar keringat bekerja dalam memproduksi keringat yang keluar dari tubuhmu? Mengapa pula Kamu semakin mudah berkeringat saat sedang mengalami emosi tertentu seperti gugup atau ketakutan?

Begini Cara Kerja Kelenjar Keringat

Pada dasarnya, kelenjar keringat adalah tabung sel yang berbentuk panjang, melingkar, dan berlubang. Bagian melingkar pada dermis adalah tempat keringat diproduksi, sedangkan bagian panjang menjadi saluran yang menghubungkan kelenjar keringat ke pori-pori pada permukaan luar kulit. Setiap harinya, orang dewasa memproduksi sekitar 225 ml keringat. Produksi keringat tersebut dipengaruhi oleh sistem saraf pusat yang disebut hipotalamus. Sistem saraf ini merupakan pengatur suhu tubuh dan dapat menghasilkan enzim bradikinin yang memengaruhi kerja kelenjar keringat.

Dalam tubuh manusia, ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Ekrin merupakan kelenjar keringat yang paling banyak ada di seluruh tubuh, terutama pada bagian telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Sementara itu, kelenjar apokrin banyak terdapat di area ketiak dan dikeluarkan melalui folikel rambut. Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar apokrin inilah yang lebih pekat dan berbau. Untuk memproduksi keringat, dua kelenjar ini melalui beberapa proses, yaitu:

1. Stimulasi Kelenjar Keringat

Ketika suhu tubuh manusia berubah, hipotalamus secara otomatis mendeteksinya. Dalam kondisi tersebut, rangsangan perubahan yang diterima oleh hipotalamus akan diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Di sinilah kelenjar keringat akhirnya terstimulasi untuk melakukan proses sekresi primer, dan mengeluarkan cairan yang mirip dengan plasma. Cairan hasil sekresi primer tersebut memiliki konsentrasi natrium dan klorida yang tinggi, hal inilah yang menyebabkan keringat memiliki rasa cenderung asin. Sumber cairan itu sendiri berasal dari ruang antar sel yang disebut ruang interstitial, yang mendapatkan cairan dari pembuluh darah kapiler di dalam dermis.

2. Proses Pengeluaran Keringat

Setelah kelenjar keringat distimulasi, cairan yang berasal dari ruang interstitial tersebut akan bergerak naik dari bagian melingkar di kelenjar keringat menuju saluran kelenjar keringat yang berbentuk panjang dan lurus. Saluran tersebut terhubung dengan pori-pori kulit, sehingga mengeluarkan cairan tubuh yang biasa kita kenal dengan nama keringat. Baik kelenjar ekrin maupun apokrin melalui proses yang sama dalam memproduksi keringat, tetapi keringat dari kelenjar apokrin mengandung protein dan asam lemak yang membuatnya lebih tebal dan memberi warna kekuningan. Sebenernya, keringat tidak memiliki bau. Namun, ketika bakteri di kulit melakukan proses metabolisme protein dan asam lemak, di situlah bau tidak sedap akan dihasilkan.

Lalu, Apa Fungsi Kelenjar Keringat dalam Tubuh?

Fungsi utama kelenjar keringat adalah sebagai pengatur suhu tubuh sehingga dapat beraktivitas secara normal. Tanpa adanya produksi keringat dari kelenjar ini, tubuhmu tak akan mendapatkan berbagai manfaat berikut ini:

  • Metabolisme tubuh, pembuangan racun, serta sirkulasi darah yang lancar.
  • Penyakit ringan seperti demam dapat teratasi karena suhu tubuh distabilkan.
  • Kulit menjadi lebih cerah karena kuman dan bakteri dikeluarkan melalui keringat.
  • Risiko penyakit asma berkurang karena metabolisme tubuh terjaga.

Berkeringat merupakan hal yang normal dan diperlukan oleh tubuh. Selama jumlah keringat yang Kamu keluarkan masih wajar dan dalam batas normal. Namun, apabila keringat tersebut keluar dalam jumlah berlebihan, tentu hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan diri dan mengganggu aktivitasmu. Untuk mengatasi keringat berlebih, Kamu bisa mengandalkan penggunaan deodoran yang mengandung antiperspirant. Semua deodoran Rexona, baik itu untuk wanita maupun pria, sudah dirancang dengan kandungan antiperspirant sehingga efektif mengurangi masalah bau badan sekaligus keringat berlebih. Kini Kamu semakin mengenal betapa pentingnya fungsi kelenjar keringat dalam tubuh, bukan?

Mekanisme / Proses Pengeluaran Keringat Pada Kulit Manusia - Setiap harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat kirakira 225 ml. Semua keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar pada seluruh lapisan dermis. Proses pengeluaran keringat tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem saraf pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin. Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah. Suhu pembuluh darah yang tinggi (karena suhu lingkungan tinggi) akan memberikan rangsangan terhadap hipotalamus. Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus segera mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan berbagai zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah. 

Berbagai zat ini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori kelenjar keringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. Keringat segera menguap dan suhu tubuh turun sehingga normal kembali. Apabila keringat yang keluar terlalu berlebihan, kadar garam yang berada dalam darah bisa berkurang. Akibatnya, otot bisa mengalami kekejangan atau mungkin bisa pula pingsan. Selain itu karena pembuluh darah pada lapisan dermis mengembang, kulit wajah bisa menjadi merah. Keadaan ini dapat terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, sebaliknya kulit kita dapat memucat bila pembuluh darah pada dermis menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.

Mengapa Orang Berkeringat ?

Berkeringat atau berpeluh, menjaga tubuh supaya berada pada suhu tetap. Sebab, apabila suhu tubuh naik atau turun lebih dari beberapa derajat di atas atau di bawah suhu reratanya, yaitu 37 oC, tubuh dapat terancam bahaya. Seperti halnya menggigil membantu tubuh tetap hangat, dengan berkeringat tubuh dapat mendinginkan diri sendiri. Kelenjar keringat menghasilkan air yang menguap di kulit; penguapan ini memindahkan panas dari pembuluh darah di kulit ke udara di sekitarnya. Selain perspirasi termal, begitulah namanya, keringat dapat disebabkan oleh rasa nyeri, emosi hebat, atau makan makanan pedas. (Sumber: Anonim, Hamparan Dunia Ilmu Time-Life: Tubuh Manusia, 1996, hlm. 42).

Anda sekarang sudah mengetahui Proses Pengeluaran Keringat. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

Tags :

KOMPAS.com - Keringat adalah salah satu hasil sistem ekskresi manusia. Kita biasanya berkeringat paling banyak pada area ketiak, wajah, punggung, telapak tangan, dan juga telapak sepatu.

Tahukah kamu faktor apa saja yang memengaruhi pengeluaran keringat pada tubuh? Untuk mengetahuinya, yuk kita simak penjelasan berikut ini!

Faktor yang memengaruhi pengeluaran keringat pada tubuh manusia adalah suhu, aktivitas, emosi, dan hipotalamus pada otak.

Pada cuaca yang panas, manusia biasanya menggunakan baju yang tipis agar tidak kepanasan. Saat suhu lingkungan panas, tubuh kita akan mengeluarkan keringat.

Dilansir dari National Center for Biotechnology, saat suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu kulit, panas akan dibuang keluar tubuh melalui keringat yang disekresikan kelenjar ekrin ataupun apokrin.

Hal ini dilakukan untuk membuang panas dari dalam tubuh, untuk menghindari kerusakan organ akibat panas. Keringat tersebut didapat dari air dalam tubuh, inilah mengapa saat cuaca panas kita sering haus karena air dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk keringat.

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?

Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh faktor aktivitas tubuh yang dilakukan. Misalnya kamu hanya diam dikamar, memainkan ponsel sembari berbaring maka kamu tidak akan banyak berkeringat kecuali jika cuaca panas.

Lain halnya saat kamu melakukan pekerjaan otot yang berat, seperti berlari, bersepeda, dan bersih-bersih rumah. Pekerjaan otot akan menghasilkan keringat, semakin berat pekerjaan otot maka akan semakin banyak keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.

Kondisi emosi seseorang sangatlah memengaruhi pengeluaran keringat pada tubuhnya. Dilansir dari Healthline, manusia biasanya mengeluarkan banyak keringat ketika merasa marah, takut, malu, gelisah, dan juga stress secara emosional.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Cara kerja hipotalamus dalam mengatur pengeluaran keringat


Hipotalamus adalah bagian tengah otak yang berfungsi dalam homeostatis atau mempertahankan suhu tubuh.

Hipotalamus mengontrol pengeluaran keringat dengan mendeteksi suhu tubuh dan memberikan perintah pada pembuluh kapiler di kulit.

Dilansir dari Arizona State University, saat hipotalamus merasakan suhu tubuh panas, ia akan mengirimkan sinyal ke kapilari untuk melebar dan kelenjar keringat mengeluarkan keringat serta panas.

Sebaliknya jika hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang rendah, ia akan mengirim sinyal untuk menyempitkan kapilari. Penyempitan ini dilakukan untuk mengisolasi panas agar tidak keluar, kelenjar keringatpun akan menutup dan tidak mengeluarkan keringat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya