Jelaskan maksud dan TUJUAN perawatan pada setrika listrik

Seterika listrik adalah peralatan listrik rumah tangga yang digolongkan dalam peralatan pemanas berdaya rendah.
Jenis seterika listrik antara lain :
a. Seterika listrik jinjing (portable) 1.Tanpa pengatur panas2.Dengan pengatur panas (otomatis)3.Dengan uap air

b. Seterika listrik besar

1.Roll iron2.Pres iron Pada umumnya seterika listrik partable banyak dipakai untuk keperluan rumah tangga,sedangkan seterika listrik yang besar seperti roll iron dan press iron banyak dipakai di hotel-hotel , di rumah sakit dan binatu.Prinsip kerja seterika listrik adalah mengubah energi listrik menjadi enerji panas melalui elemen pemanas dimana panas yang dihasilkan dikumpulkan oleh besi pengumpul panas yang kemudian melalui gosokan diteruskan pada objek yang akan diseterika.1.  Konstruksi

Bagian-bagian utama dari seterika listrik terdiri dari :

a.Elemen panasb.Besi pengumpul panasc.Besi pemberatd.Tutup dan pemegang seterikae.Terminal dan kabel penghubungf.Pengatur panas (untuk seterika otomatis)g.Pompa air (untuk seterika dengan uap air)

1.1. Elemen Panas

Sebagai sumber panas seterika listrik digunakan elemen pemanas berupa kawat nikelin berbentuk pipih yang dililitkan pada lembaran mika yang dibentuk sedemikian rupa sesuai bentuk alas seterika, sehingga panasnya dapat tersebar merata. Elemen pemanas ini terisolasi terhadap badan seterika.Pada seterika listrik model yang lain, kawat nikelin digulung menyerupai bentuk spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindung.Agar arus listrik tidak mengalir kebadan seterika, antara spiral nikelin dengan pipa disekat/diisolasi dengan bahan oksida magnesium. Pada seterika model yang lama, spiral nikelin diberi selongsong dari bahan keramik/batu tahan api sebagai pelindung dan sekaligus sebagai isolator.Gambar 2 – 1, menunjukkan contoh salah satu jenis elemen panas.

Jelaskan maksud dan TUJUAN perawatan pada setrika listrik
 

                       Gambar 2-1  Elemen pemanas

1.2. Besi Pengumpul Panas

Besi pengumpul panas atau yang sekaligus sebagai bagian dasar/alas dari seterika, berbentuk plate yang dilapisi bahan anti karat dan anti lengket, dan bagian ini harus selalu bersih karena langsung dengan objek yang diseterika (pakaian).

Jelaskan maksud dan TUJUAN perawatan pada setrika listrik


Gambar 2-2. Besi pengumpul panas
1.3. Besi PemberatPada seterika yang lama, dilengkapi dengan besi pemberat, karena daya rata-rata seterika listrik 350 watt, sedang objek/bahan yang diseterika kebanyakan dari jenis katun, yang pelicinannya memerlukan tekanan yang cukup kuat.Seterika listrik model yang lebih baru, tidak lagi dilengkapi dengan besi pemberat, dengan alasan bahwa objek/bahan yang diseterika sudah banyak bahan dari jenis sintetis dan lebih lembut.

 1.4. Tutup dan pemegang seterika
 
Tutup seterika gunanya untuk melindungi bagian dalam seterika yang dialiri arus listrik terhadap sentuhan pemakaiannya, dan juga berfungsi agar panas tidak menyebar langsung ke udara bebas.

Sedangkan pemegang seterika biasanya dari bahan yang tidak mengalirkan panas dan juga tidak mengalirkan arus listrik. Untuk itu bagian ini biasanya terbuat dari kayu, ebonit atau karat.

1.5. Terminal dan Kabel penghubung

Terminal berguna untuk menghubungkan rangkaian dalam seterika dengan sumber tegangan dari kotak-kontak dinding, melalui kabel penghubung.Beberapa model seterika listrik menggunakan terminal yang merupakan tempat persambungan antara ujung kawat elemen yang disambung pada tusuk kontak (stiker) dengan kabel penghubung luar yang disambung pada kontra steker, sehingga pada saat tidak digunakan kabel penghubung dapat dilepas dan disimpan terpisah dari seterikanya.Gambar 1-3 menunjukkan bagian-bagian dari seterika pada umumnya.

Jelaskan maksud dan TUJUAN perawatan pada setrika listrik


Gambar 2-3.  Bagian-bagian seterika listrik
 1.6. Pengatur Panas Seterika dengan pengatur panas otomatis menggunakan komponen tambahan berupa termostat yang tersusun dari bahan bi metal yaitu lempengan dua logam yang berbeda koefisien muai panjangnya, disatukan menjadi satu lempengan. Apabila lempengan logam ini terkena panas, maka salah satu jenisnya akan memuai lebih dahulu, sehingga lempengan tadi membengkok, yang arah bengkoknya ini kemudian dimanfaatkan untuk melepas/menghubungkan kontak, jadi bila panas berlebihan kontakmemutus sehingga elemen pemanas tidak lagi dialiri arus listrik, tapi bila panasnya mulai rendah lagi kontak akan menghubung kembali dan arus listrik kembali mengali melalui elemen pemanas. Dengan demikian kondisi panas seterika dapat dipertahankan pada panas tertentu sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan tombol pengatur panas.

1.7. Pompa Air

Pada seterika yang menggunakan uap air mempunyai tabung air dan dilengkapi dengan pompa air.Pompa air ini berfungsi untuk menyemprotkan air pada objek yang diseterika, terutama pada bahan yang tebal/katun, guna mendapatkan hasil seterika yang baik dan rapi.

2. Perawatan seterika listrik

Perawatan rutin kepada seterika listrik relatif ringan, sesuai dengan fungsinya bagian yang perlu diperhatikan adalah alat seterika yang harus selalu terjaga kebersihannya. Biasanya jika selesai digunakan untuk menyeterika pakaian yang jenis kainnya mudah terbakar dan mengandung bahan sintetis, bulu-bulu kain terbakar dan arangnya menempel berupa kerak pada alas seterika.Pembersihannya dilakukan dengan lap yang sudah dibasahi dengan bensin/thiner. Jika sudah terlampau keras dan tebal dibersihkan dengan pisau atau sekrap tipis.

Bagian lain yang harus dipelihara adalah kabel penghubung, terminal dan tusuk kontak. Secara visual sebaiknya selalu diperiksa apakah isolasi kabel masih baik, terminal hubung dari tusuk kontak apakah masih baik kondisinya.  


Bagian-bagian seterika yang mudah rusak.
2.1 Elemen Panas Kerusakan pemanas bila terjadi karena pemakaian yang berlebihan, misalnya pada seterika tanpa pengatur panas. Atau termostat rusak, sehingga fungsi kontrolnya tidak bekerja  Ada kemungkinan juga salah pemakaian tegangan, terutama seterika baru. Kawat elemen rusak atau putus, isolasi elemen rusak, sehingga terjadi hubung singkat ke badan seterika.

2.2 Kabel Penghubung

Kerusakan kabel penghubung terjadi karena : a.Salah satu kawat atau keduanya putus akibat sering terpuntir waktudigunakan atau terlipat-lipat pada saat menyimpannya. b.Kabel terlalu kecil sehingga menjadi terlalu panas saat digunakan. Isolasimudah rusak sehingga mudah mengakibatkan terjadinya hubung singkat. c.Kabel sudah tua.

2.3 Terminal dan tusuk kontak hubung.

Kerusakan terminal hubung kabel baik yang dapat dilepas atau yang tidak terjadi karena kontak yang melonggar, sehingga saat hubung-lepas menimbulkan bunga api dan meninggalkan arang. Juga karena panas yang berlebihan atau porselin tusuk kontak hubung pecah, pegas penjepit hangus atau merenggang.

2.4 Termostat

Kerusakan termostat terjadi akibat pemakai tidak mematuhi petunjuk pengaturan pemakaiannya. Atau seterika pernah/sering jatuh, sehingga mengubah susunan mekanis dari termostat.

Bagian-bagian seterika yang lengkap ditunjukkan pada gambar 2– 4.


Jelaskan maksud dan TUJUAN perawatan pada setrika listrik

Gambar 2 – 4     Bagian-bagian Seterika listrik lengkap
Itulah Perawatan dan Perbaikan Seterika Listrik


Page 2

Jelaskan maksud dan TUJUAN perawatan pada setrika listrik

Untuk informasi lebih lanjut hubungi admin sikil rayapen melalui email dan sosial media berikut :

Email :


Google+ :

https://plus.google.com/112580899783334604032

Facebook:

https://www.facebook.com/akhmad.akbar.52

Twitter :

https://twitter.com/akhmad_akbar97
 

Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang cara merawat Setrika Listrik. Pada umumnya sebuah barang khususnya barang elektronik jika tidak dirawat maka sudah bisa dipastikan umur barang tersebut tidak akan awet bertahan lama. Hal ini berlaku juga pada setrika listrik anda.

Sahabat BT pada umumnya barang elektronik dilengkapi dengan buku pedoman pemakaian dan pemeliharaan. Begitupun dengan setrika listrik. Sehingga sebelum kita memutuskan untuk memakai barang tersebut ada baiknya kita perhatikan petunjuk penggunaan dan perawatannya agar setrika yang kita pakai bisa awet bertahan lama. 

Selain kita wajib membaca buku petunjuk dan penggunaan setrika listrik dari produsennya langsung, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi tambahan ilmu bagi kita dalam merawat setrika listrik, diantaranya sebagai berikut :

1. Pastikan tegangan dan frekuensi listrik 

Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan supply dan frekuensi kerja dari setrika anda dengan tegangan listrik yang terpasang dan frekuensi kerja di tempat anda. Pada umumnya di Indonesia tegangan terpasang antara 220 – 230 V dan frekuensinya antara 50-60 Hz untuk umumnya pemakaian rumah tangga.

2. Setting thermostat sesuai kebutuhan

Bagi pengguna setrika listik otomatis biasanya tidak memiliki saklar On-Off. Saklar On-Offnya mengikuti settingan thermostat. Atur panas setrika anda sesuai dengan kebutuhan. Ingat jangan terlalu panas, karena ini bisa membuat umur setrika anda tidak awet dan beresiko pada pakaian anda. 

3. Perhatikan kabel listrik

Perhatikan jika ada cacat pada kabel listrik setrika anda karena hal ini bisa mengakibatkan bahaya pada anda dan setrika anda. Jangan menekuk kabel. Kabel hanya bisa digulung melingkar agar kawat kabel tidak rawan putus. 

4. Bersihkan body setrika listrik anda

Body setrika hanya bisa dibersihkan dengan cara dilap dengan kain yang setengah basah. Perhatian! Bodi setrika tidak boleh dicuci.  Karena di dalam bodi setrika terdapat rangkaian listrik. Rawan terjadi hubung pendek alias korsleting.

5. Hindarkan telapak setrika dari logam

Telapak setrika yang bahan dasarnya dari logam akan saling tarik menarik jika didekatkan dengan logam lainnya. Hal ini menjadi masalah karena telapak setrika yang bersentuhan langsung dengan pakaian memiliki lapisan anti lengket. Lapisan anti lengket yang bergesekan terlalu sering dengan bahan logam bisa tergores dan mengurangi mutu setrika anda.

6. Letakkan pada tempatnya

Cara meletakkan setrika juga mempengaruhi lamanya umur setrika. Daya panas yang dihasilkan oleh setrika tidak bisa langsung menghilang. Untuk menjaga agar sisa panas setrika tidak membahayakan, letakkan setrika dengan cara berdiri. Sehingga bagian lancip pada setrika menghadap ke atas.

Meletakkan setrika pada tatakan dari besi di tempat tinggi dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran. Menjauhkan setrika dari jangkauan anak-anak secara tidak langsung juga memberi keuntungan. Setrika kesayangan anda awet karena tidak jadi mainan anak, sementara anak anda aman karena tidak bermain dengan setrika yang mungkin masih menyisakan panas.

Demikian postingan Om BT tenang Cara Merawat Setrika Listrik semoga bermanfaat. [bt]