Jelaskan Klasifikasi biaya berdasarkan hubungan biaya dengan volume kegiatan

Biaya adalah salah satu unsur operasional perusahaan terpenting, pelajari yuk!

Guna menjamin lancarnya kegiatan operasional, setiap perusahaan mengeluarkan sejumlah dana tiap harinya untuk berbagai kebutuhan, yang disebut sebagai biaya. Sebelum menjalankan bisnis sendiri, konsep biaya adalah salah satu komponen operasional wajib Anda pahami. Selengkapnya tentang pengertian biaya, fungsi, klasifikasi, dan jenisnya bisa Anda simak berikut ini.


Pengertian Biaya

Menurut ilmu akuntansi, pengertian biaya adalah nilai pengorbanan terhadap proses produksi suatu produk yang dinyatakan dalam bentuk satuan atau berlakunya harga pasar.

Jadi sebenarnya, biaya adalah besaran dana dikeluarkan oleh perusahaan dengan tujuan menghasilkan suatu produk atau jasa. Beban pengeluaran tersebut mencakup seluruh kebutuhan proses produksi hingga pemasaran.


Fungsi Biaya

Keberadaan biaya sangat penting dalam suatu proses produksi atau lainnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa fungsi biaya adalah berikut ini.

  1. Menjamin Lancarnya Kegiatan Operasional
    Biaya berfungsi untuk menjamin kelancaran aktivitas operasional. Tanpa adanya biaya, maka hal-hal yang diperlukan perusahaan tidak akan terpenuhi sehingga mampu menghambat proses produksi atau operasional perusahaan.

  2. Sebagai Dasar Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)
    Fungsi lain dari biaya adalah untuk menghitung harga pokok penjualan (HPP). Sebelum produk dipasarkan dalam masyarakat, harga setiap produk sudah harus ditetapkan. Dasar perhitungan harga pokok penjualan ini diperoleh dari akumulasi biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan ditambah dengan keuntungan sesuai target perusahaan.

  3. Tolak Ukur Penentuan Margin Profit
    Indikator penetapan margin laba dapat Anda ketahui dari biaya. Dengan adanya rincian biaya jelas, maka perusahaan mampu mengukur penentuan margin profit. Sehingga harga yang ditawarkan di pasaran nantinya sesuai dengan kantong target pasar dan bisa menutup biaya pengeluaran, serta tetap memperoleh keuntungan.

  4. Pedoman Perencanaan Pengeluaran Berikutnya
    Terakhir, fungsi biaya adalah dijadikan pedoman dalam merencanakan pengeluaran berikutnya. Biaya dari hasil produksi pertama akan membantu perusahaan dalam merencanakan keuangan periode selanjutnya. Agar seluruh aspek tidak mengalami kerugian.


Klasifikasi Biaya Berdasarkan Intensitas Terjadinya

Klasifikasi biaya sendiri terbagi dalam berbagai jenis. Berdasarkan intensitas terjadinya, jenis jenis biaya meliputi:

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
    Jenis biaya pertama yakni biaya tetap atau fixed cost. Pengertian biaya tetap adalah biaya yang besarnya akan selalu tetap dan tidak berubah karena perubahan volume dan aktivitas tidak mempengaruhinya.

    Oleh sebab itu, biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan perubahan kapasitas suatu kegiatan. Semakin besar suatu aktivitas, maka semakin kecil biaya tetap per unit.

  2. Biaya Variabel (Variable Cost)
    Pengertian biaya variabel yakni biaya yang total keseluruhannya akan selalu berbeda mengikuti perubahan aktivitas. Nilai biaya variabel akan berbanding lurus dengan pergerakan volume kegiatan. Semakin besar volume aktivitas maka biaya variabel juga semakin tinggi.

  3. Biaya Campuran (Mixed Cost)
    Biaya campuran mempunyai aspek biaya tetap dan variabel. Dalam hal ini, biaya tetap sebagai jumlah biaya minimum dalam menunjang aktivitas, sedangkan biaya variabel mempengaruhi volume kegiatan.


Klasifikasi Biaya Berdasarkan Potensinya

Setiap sesuatu memiliki risiko positif atau negatif. Begitu juga dengan biaya. Ditinjau dari potensinya, berikut klasifikasi biaya adalah di bawah ini.

  1. Biaya Peluang (Opportunity Cost)
    Biaya peluang merupakan biaya yang mampu menambah keuntungan dengan berinvestasi, namun tetap memiliki berpotensi merugi. Contohnya, Anda akan membeli tempat produksi baru. Dalam pembelian properti, pastinya terdapat nilai investasi di masa mendatang bila aset tersebut dijual.

  2. Biaya Hangus (Sunk Cost)
    Biaya hangus yakni biaya pengeluaran yang tidak bisa dikembalikan sebagai akibat dari risiko pengalokasian tersebut. Misalnya, Anda menginvestasikan modal dalam suatu usaha dan hasilnya rugi sebab bisnis tersebut bangkrut, maka uang Anda akan hilang.


Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kegiatan Operasional

Setiap kegiatan perusahaan, pastinya membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran aktivitas, yang dikenal dengan istilah biaya operasional. Klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan operasional akan dijelaskan berikut ini.

  1. Biaya Produksi
    Berdasarkan kegiatan operasional, poin pertama klasifikasi biaya adalah biaya produksi. Singkatnya, pengertian biaya produksi adalah pengeluaran perusahaan untuk memproduksi barang/jasa agar bisa dijual dengan harga tertentu.

    Dalam operasional perusahaan, biaya produksi merupakan salah satu jenis biaya dengan nominal terbesar. Terdapat berbagai jenis biaya produksi, misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja, pengemasan, dan sebagainya.

  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
    Biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu jenis biaya produksi yang dibayarkan pada SDM berkaitan langsung dengan pembuatan barang/jasa. Cara pembayarannya bisa tetap setiap bulan atau berdasarkan jumlah satuan produksinya. Yang termasuk dalam tenaga kerja langsung misalnya petugas produksi.

  3. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
    Poin ketiga klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan operasional adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti bagian pemasaran, personalia, satpam, dan sebagainya. Dalam konteks ini, pembayaran biaya adalah sesuatu yang umumnya dilakukan perusahaan tiap bulan, bukan berdasarkan satuan produksi.

  4. Biaya Penyusutan
    Biaya penyusutan merupakan biaya yang nilainya semakin berkurang dari waktu ke waktu karena manfaat atau kualitas aktiva tersebut menurun. Contohnya biaya mesin-mesin pabrik yang terus digunakan akan menurun kualitasnya, sehingga periode mendatang harus membeli baru lagi. Kalaupun dijual, harganya di bawah harga beli.

  5. Biaya Perawatan
    Biaya perawatan juga penting dalam mendukung aktivitas perusahaan. Jenis biaya ini dikeluarkan dalam rangka menjaga dan mempertahankan aktiva atau hal pendukung produktivitas. Misalnya, biaya perawatan mesin-mesin, biaya service, dan sebagainya.

  6. Biaya Investasi
    Suatu bisnis juga memerlukan biaya investasi. Biaya ini dilakukan untuk menambah pemasukan kas dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, Anda menginvestasikan sebagian modal dalam instrumen investasi atau aset.

  7. Biaya Overhead Pabrik
    Poin terakhir klasifikasi biaya adalah biaya overhead pabrik. Dari segi operasional, pengertian biaya overhead yakni pengeluaran di luar jenis biaya produktif dan berperan penting dalam kelangsungan perusahaan. Contoh biaya ini seperti biaya tambahan atau biaya yang tidak direncanakan tetapi timbul, seperti denda, ganti rugi, dan sebagainya.


Demikian pembahasan dari OCBC NISP tentang pengertian biaya, fungsi, serta klasifikasinya dari berbagai segi! Agar manajemen biaya perusahaan lebih terkendali, sebaiknya Anda dan tim mempelajari metode akuntansi biaya terbaik dan menerapkannya dalam operasional bisnis.


Baca Juga:

Jelaskan Klasifikasi biaya berdasarkan hubungan biaya dengan volume kegiatan

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Menurut Mulyadi (2010:13) biaya dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Objek pengeluaran
  2. Fungsi pokok dalam perusahaan
  3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
  4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
  5. Jangka waktu manfaatnya

Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Misalnya nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Contoh apabila nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua  pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”

Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi admistrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok :

Biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek pengeluarannya secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan di bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).

  1. Biaya Administrasi dan Umum

Biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan, bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy.

Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai 

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan :

  1. Biaya Langsung (direct cost)

Merupakan biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

  1. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)

Biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

Penggolongan Biaya Menurut Perilaku dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi :

  1. Biaya Variabel, adalah biaya yang jumlah totalnys berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
  2. Biaya Semivariabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
  3. Biaya Semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
  4. Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contohnya biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

Penggolongan Biaya Menurut Jangka Waktu 

Atas dasar jangka waktu manfaatnya dibagi menjadi dua :

  1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau di deplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk.
  2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut, Pada saat terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluran pendapatan antara lain biaya iklan dan biaya tenaga kerja.