Jelaskan kaitan antara proses pembelajaran dan perencanaan

Jelaskan kaitan antara proses pembelajaran dan perencanaan

Oleh: Agung Setyo Pamungkas; Aulia Akhmad Fahreza; Imtihan Syarifatul ‘Ula; Lutfi Nur Hidayanto; Rahmawati Laila Ramadani

Prodi PGSD UNS, Surakarta

Pendahuluan

Belakangan ini ada beberapa kasus mengenai sekolah atau lembaga pendidikan yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik. Semua komponen tidak terkoordinasi dengan baik. Akibatnya banyak dari komponen-komponen itu itu tidak berjalan secara efektif dan efisien. Padahal pengajaran berkaitan dengan hal bagaimana guru mengajar serta bagaimana siswa belajar.

Proses pembelajaran ini merupakan suatu kegiatan yang disadari dan direncanakan. Kegiatan yang disadari dan direncanakan mencakup tiga hal antara lain: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengajaran dilakukan dalam waktu yang berkala, baik untuk waktu jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Misalnya, latihan Pembina Pramuka selama satu minggu. Apakah suatu pengajaran berjangka waktu lama ataupun singkat, tetapi membutuhkan suatu program kerja, yaitu program pengajaran yang secara singkat disebut

program pengajaran. Program Pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum.

Sekarang ini konsep yang banyak mewarnai pengajaran di sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia adalah konsep teknologi pendidikan. Khususnya pengajaran sebagai system. Oleh karena ini, pembahasan ini, dimulai dari perencanaan sampai startegi pembelajaran agar nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

Perencanaan Pembelajaran

 Perencanaan Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu Perencanaan berasal dari kata rencana yang artinya pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu “Perencanaan” harus memiliki 4 unsur yaitu :

  1. Adanya tujuan yang harus dicapai
  2. Adanya strategi untuk mencapai tujuan
  3. Sumber daya yang dapat mendukung
  4. Implementasi setiap keputusan

Kata yang kedua adalah Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya dengan “Pengajaran” adalah upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng,1989). Yang menurut Muhaimin (2001, 183) kata pembelajaran lebih tepat digunakan karena menggambarkan upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar seseorang. Disamping itu kata pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam untuk mengungkapkan hakikat desain pembelajaran.

Menurut Wina Sanjaya (2008, 26) Pembelajaran adalah terjemahan dari “Intruction”, kata yang sering diambil dalam pendidikan di Amerika. Hal seperti itu dikutip dari pernyataannya Gagne (1992) bahwa mengajar atau teaching adalah bagian dari pembelajaran atau instruction. Jadi Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan semua potensi dan sumber yang ada baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.

Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru, tetapi memungkin berinteraksi dengan semua sumber belajar yang dipakai untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa.

Adapaun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum yakni mengenai apa isi dari pembelajran yang harus dipelajari siswa agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang dapat diperhatikan dalam mencapai pembelajaran adalah bagaiman cara menggorganisasi pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yangada dan dapat berfungsi secara optimal.

Tujuan Perencanaan Pembelajaran

 Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil dengan optimal. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan ituialah guru tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besarnya, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) bahwa: “Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan menemukan pemecahanmasalah pembelajaran.

Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran,

menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metoda mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini juga sekaligus mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembelajaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.

Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran, di antaranya adalah:

  1. Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Oleh kasrena itu akan terhindar darikeberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan, guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar yang dapat
  2. Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan perencanaan yang matang,maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan
  3. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dengasn perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajaryang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun
  4. Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran

Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi, di antara:

Fungsi kreatif merupakan suatu proses pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang, artinya dengan perencanaan yang matang kita akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang terjadi. Melalui umpan balik tersebut guru itu dapat meningkatkan dan memperbaiki program. Secara kreatif, seorang guru akan selalu memperbaiki dirinya dalam berbagai kelemahannya dalam mengajar dan menemukan hal- hal yang baru yang dapat berguna bagi peserta didik.

Inovatif yaitu usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Inovatif yaitu Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. Suatu inovasi hanya akan muncul kalau kita memahami kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan itu hanya mungkin dapat ditangkap, manakala kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis. Proses pembelajaran sistematis itulah yang direncanakan dan terprogram secara utuh. Dalam kaitan inilah perencanaan memiliki fungsi inovatif.

Selektif adalah kata-kata yang memiliki arti melakukan sesuatu dengan melalui pertimbangan yang matang, atau melakukan pemilihan. Adakalanya untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran pembelajaran kita dihadapkan kepada berbagai pilihan strategi. Seperti strategi pembelajaran konstektual (CTL), strategi pembelajaran kooperatif (SPK), strategi pembelajaran inquiri (SPI), strategi pembelajaran ekspositori (SPE), strategi pembelajaran Afektif dan masih banyak lagi strategi yang lain. Melalui proses perencanaan kita dapat menyeleksi strategi mana yang kita anggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Tanpa menggunakan suatu perencanaan terlebih dahulu tidak mungkin kita dapat menentukan pilihan yang tepat. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pembelajaran yang

dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaan guru sebelum mengajar dapat menentukan materi mana yang sesuai dan materi mana yang tidak sesuai.

Komunikatif merupakan sesuatu yang bersifat mencintai dan selalu mengandung imbauan kepada sesama. Maksudnya imbauan kepada sesama dalam suatu proses yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat, baik kepada guru, kepada siswa, kepala sekolah bahkan kepada pihak eksternal seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik tentang tujuan dan hasil yang ingin dicapai, strategi atau rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan. Oleh sebab itu perencanaan memiliki fungsi komunikasi.

Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu treatment sesuai dengan program yang disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi. Di samping itu, fungsi prediktif dapat menggambarkan hasil yang diperoleh.

Sering terjadi, guru merasa kelebihan bahan pelajaran sehingga mereka merasa waktu yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari siswa. Akibatnya, proses pembelajaran berjalan tidak sebagaimana mestinya, sebab kriteria keberhasilan diukur dari sejumlah materi pembelajaran yang disampaikan pada siswa tidak peduli materi itu dipahami atau tidak. Melalui perencanaan yang matang dapat menghindari hal tersebut. Sebab, melalui proses perencanaan guru dapat menakar dan mengatur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu. Guru dapat menghitung jam pelajaran efektif, melalui program perencanaan.

Untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu proses pembelajaran, seorang guru mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi. Akan tetapi

bagaimana membentuk manusia yang seutuhnya. Yang dimaksud manusia utuh bukan hanya berkembang dalam aspek kognitifnya saja, akan tetapi juga dalam aspek psikis dan psikomotorik. Dengan demikian pembelajaran memiliki dua sisi pentingnya, yakni sisi hasil belajar dan sisi proses belajar. Melalui perencanaan itulah kedua sisi pembelajaran dapat dilakukan secara seimbang.

Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, dan materi mana yang sudah dan belum dipahami oleh siswa. Dalam hal inilah perencanaan berfungsi sebagai control, yang selanjutnya dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya (Sanjaya, 2008: 33-34)

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran antara lain:

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa adanya guru bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi maka tidak dapat diimplikasikan. Karena guru merupakan suatu pekerjaan professional sehingga memerlukan suatu keahlian khusus yang menuntut seorang guru betul-betul menguasai Pendidikan dan pengajaran.

Siswa berkembang sesuai tahapan perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama.

  1. Faktor sarana dan prasarana

Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, media pembelajaran, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan seperti halaman, taman sekolah, jalan menuju sekolah, dan sebagainya.

Komponen Sistem Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu terjadinya proses perubahan tingkah laku merupakan suatu misteri atau para ahli psikologi menamakannya sebagai kotak hitam (black box), walaupun kita tidak dapat melihat proses terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang, tapi setidaknya kita bisa menemukan apakah seorang telah belajar atau belum, yaitu dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Komponen-komponen system pembelajaran ada 5, yaitu:

Tujuan merupakan konsep atau komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran bahwa siswa mau dibawa ke mana, apa yang harus dimiliki siswa. Semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan standar isi, kurikulum yang berlaku untuk setiap satuan pendidikan adalah kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum berbasis kompetensi ini diharapkan mampu memecahkan persoalan bangsa, khususnya dalam bidang Pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik melalui perencanaan pelaksanaan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif dan efisien.

  1. Isi atau materi pelajaran

Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam system pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran, artinya sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran.

Strategi atau metode merupakan komponen dan juga fungsi yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, jika tidak dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan.

Walaupun alat dan sumber fungsinya sebagai alat bantu, tetapi memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dengan komponen-komponen yang lain. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa bisa belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi.

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran, melalui evaluasi maka kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen system pembelajaran.

Ruang Lingkup Pelaksanaan Pembelajaran

Secara umum, ruang lingkup perencanaan pembelajaran meliputi:

Program pengajaran adalah salah satu isi dari paket intruksi, program pengajaran dibuat dengan tujuan agar dalam proses pembelajaran terarah dan sistematis, tidak menyimpang dari pokok-pokok materi yang akan disampaikan. Sehingga tercapainya tujuan dari sasaran Pendidikan khususnya dalam penyampaian materi.

  1. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Proses pelaksanaa pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi anatara guru dan murid di mana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar dan pengajar, dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu pula.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara guru dan murid di mana akan diakhiri dengan evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu. Proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tertentu, yakni situasi belajar mengajar, dalam situasi ini terdapat faktor-faktor yang saling berhubungan, yaitu: tujuan pembelajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pengajaran.

Dalam proses pengajaran tersebut semua faktor bergerak secara dinamis dalam suatu rangkaian terarah dalam rangka membawa para siswa atau peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Tapi karena pelaksanaan pembelajaran itu tentu saja sangat spesifik yang dipengaruhi oleh berbagai hal seperti: siapa yang belajar, apa yang dipelajari, di mana mereka belajar, pesan-pesan apa yang diamanatkan kurikulum, siapa yang mengajarinya.

Semua faktor-faktor di atas akan mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran secara detail. Untuk menganalisis detail pelaksanaan pembelajaran harus diperhatikan seperti: materi bahan ajar, pola pembelajaran, model desain, intruksional/ pembelajaran.

Strategi Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencanayang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi berbeda dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapatdigunakan untuk melaksanakan strategi.

Dengan kata lain, strategi adalah a planof operation achieving something; Sedangkan metode adalah a way in achievingsomething. Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan beragam, yaitu:

Strategi pembelajaran adalah upaya yangdilakukan oleh perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagaisumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber dayauntuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seniuntuk menggunakan semua sumber bel ajar dalam upaya membelajarkan peserta didik.

Strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar.

Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan,dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktuyang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien. Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:

  1. Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyakdiarahkan oleh guru. Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswadituntut untuk menguasai bahan tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
  2. Strategi pembelajaran tak Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilankeputusan, dan penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guruhanya sebagai fasilitator, dan pengelola lingkungan belajar, peserta didikdiberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
  3. Strategi pembelajaran Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik.Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksiterhadap gagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau temansebaya serta untuk membangun cara berfikir dan merasakan.
  4. Strategi pembelajaran empiric(experiential). Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis
  5. Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.

Macam macam Strategi Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan suatu hal yang dilakukan untuk menyampaikan suatu materi terhadap siswa dari sumber informasi yaitu guru. Strategi pembelajaran ini menjadi langkah awal yang harus diketahui sebelum guru melakukan proses belajar mengajar pada siswa didalam kelas. Banyaknya macam metode pembelajaran akan memudahkan para guru dalam menyampaikan suatu materi terhadap penerima materi yaitu guru.

Seorang guru pasti akanmenerapkan suatu strategi pembelajaran yang baik untuk menghasilkan suatu prestasi kepada muridnya. Dengan strategi yang pas guru akan lebih mudah dalammengajar begitu juga dengan murid akan lebih mudah dalam menerima materidari sumber informasi tersebut.Terdapat beberapa macam strategi pembelajaran yang bisa diterapkandalam proses mengajar.

Berikut ini terdapat beberapa strategi yang akan kami jelaskan secara singkat untuk memudahkan proses belajar mengajar.

Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada proses penyampaian materi secara verbal dari guru kepada anak didiknya. Tujuan strategi yang menerapkan penyampaian materi secara verbal supaya mampu menguasai materi pelajaran dari guru sehingga mampu membawa hasil positif yaitu prestasi. Strategi ini merupakan salah satu bentuk pendekatan pada proses belajar yang berorientasi kepada guru.

Didalam strategi ini terdapat beberapa konsep yang harus dilakukan sehingga memudahkan proses pembelajaran. Salah satunya adalah strategi pembelajaran inquiry. SPI merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pemikiran secara kritis dan analitis untuk menemukan setiap jawaban dari suatu pertanyaan.

Strategi pembelajaran dari kelompok sosial untuk sekelompok masyarakat.Strategi ini bisanya dilakukan pada proses penyuluhan dimana seseorang menjelaskan suatu materi dengan cara terjun secara langsung pada masyarakat.

Dengan mengetahui beberapa strategi pembelajaran diatas proses belajar mengajarakan lebih mudah dan membawa hasil positif dengan menciptakan kualitas anakdidik secara baik. Setiap strategi pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan secara sendiri sehingga setiap orang pembimbing dalam proses pembelajaran bisa menyimpulkan secara sendiri karena setiap orang itu berbeda dalam cara menyampaikan materi.

  1. Strategi Pembelajaran PAIKEM

Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara singkat,ia merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan. Istilah aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, imu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Istilah inovatif, dimaksudkan dalam proses pembelajaran diharapkan ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik. Istilah kreatif memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memilki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Istilah efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

Penutup

Kesimpulan yang bisa diambil dari data diatas adalah sebuah perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses membuat konsep kerjasama antara guru dengan murid untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Pelaksanaan pembelajaran akan melibatkan banyak hal untuk mencapai tujuan baik itu sumber belajar yang bukan hanya terbatas pada guru saja. Sehingga yang perlu di pahami secara mendalam adalah bagaimana sebuah perencanaan pembelajaran terlaksana secara optimal untuk meraih tujuan berupa terciptanya metode pembelajaran yang menjadikan sebuah pembelajaran terarah yang efektif. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan sebuah pembelajaran seharunya merencanakan hal apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran tersebut.

2. Saran

Seharusnya guru-guru sekarang ini harus mementingkan sebuah rencana pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan menambah literasi mengenai tujuan pembelajaran dan juga bagaimana cara membuat sebuah perencanaan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

 Uno, B.Hamzah. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika,

Ismail. 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM . Semarang: Rasail.

Degeng.1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel , Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Wina Sanjaya, 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta

:Prenada Media Group.

Sanjaya,    Wina.    2007.    Strategi    Pembelajaran    Berorientasi    Standar    Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.