Tolak Peluru Gaya Menyamping / Ortodoks. Tolak peluru merupakan salah satu cabang Olahraga Atletik dalam kategori nomor tolak/lempar. dan olahraga ini adalah salah satu olahraga yang cukup mudah dilakukan karena hanya membutuhkan alat yang disebut Peluru dan lapangan tolak peluru tidak membutuhkan area yang cukup luas. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai jarak tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya peluru bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan satu tangan yang bermula dari pangkal bahu. Seperti kita ketahui bahwa anda sudah belajar Gaya Tolak Peluru yang sudah saya jelaskan pada pertemuan sebelumnya pada salah satu cabang olahraga atletik bahwa tolak peluru dibagi menjadi 2 yaitu Tolak Peluru Gaya Menyamping / Ortodoks dan Tolak Peluru Gaya Membelakangi / O'brien. Kali ini untuk lebih memahami Gaya Tolak Peluru Ortodoks, volimaniak akan menjelaskan secara rinci Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Ortodoks ini dengan rinci dan juga sudah saya lengkapi gambar sehingga anda tidak kesulitan mempelajarinya.untuk menyingkat waktu langsung saja yuk kita bahas satu persatu. Perhatikan dengan baik bagaimana cara melakukan gaya tolak peluru menyamping dibawah ini, dan ikuti setiap petunjuk yang ada, agar anda bisa melakukan tolak peluru gaya ortodoks ini dengan baik ya, berikut rinciannya; Secara umum cara melakukan tolak peluru dibagi menjadi 4 bagian yaitu sebagai berikut; 1. Cara memegang peluru
Teknik Tolak Peluru Gaya Menyamping / Ortodoks
Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat gambar dibawah ini; Ragam Lainnya Cara Melakukan Teknik Tolak Peluru dengan Gaya Ortodoks Lengkap Foto: Pertandingan Tolak Peluru [Foto: Reuters] JAKARTA- Cara melakukan teknik tolak peluru dengan gaya ortodoks menjadi pembahasan kali ini. Walaupun olahraga tolak peluru masih jarang digeluti oleh masyarakat khususnya di Indonesia. Namun sesungguhnya olahraga atletik tolak peluru memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat khususnya adalah tolak peluru dapat membentuk tubuh bagian atas. Baca Juga : Sportpedia: Sejarah dan Teknik Dasar Tolak Peluru Olahraga atletik tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang atletik. Dalam melakukannya dengan gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam. Mendorong tersebut dilakukan dari bahu dengan satu tangan. Tujuan tolak peluru sendiri adalah untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak atau bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di pangkal bahu. Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya OrtodoksDalam melakukan tolak peluru gaya ortodoks [menyamping] berarti atlet melakukan gerakan awalan dengan berdiri menyamping dari sektor tolakan yang berada di sebelah kiri ataupun sebaliknya. Peluru dipegang dan diletakkan di atas bahu kanan sehingga menempel di bawah telinga atau di atas bahu kiri bagi yang kidal. Baca Juga : 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru Kemudian lutut kaki kanan ditekuk dan kaki kiri diluruskan ke depan. Berat badan berada pada kaki kanan, dan tangan kiri diangkat dan ditekuk di depan atas wajah untuk menjaga keseimbangan. Dalam gerakan pelaksanaan dimulai dengan kaki kiri diangkat kemudian berpijak di sebelah kaki kanan sebanyak 3 kali. Kaki kiri digeser kedepan dengan cepat yang diikuti oleh kaki kanan, badan diputar sedikit ke sebelah kiri sehingga badan menghadap ke arah tolakan, pandangan ke depan atas. Kemudian peluru ditolak dengan sudut 45º atau membentuk parabola. Baca Juga : Sportpedia: Macam-Macam Gaya dalam Tolak Peluru Dalam gerakan akhiran dilakukan dengan kaki kanan diangkat pendek ke depan bersamaan dengan dilakukan tolakan. Kaki kiri dipindah ke belakang lurus, sementara pandangan mengikuti arah gerakan peluru dan kaki maupun tubuh lainnya tidak boleh melewati garis atau sektor lapangan. Editor : Admiraldy Eka Saputra Ilustrasi seorang atlet sedang melakukan gaya tolak peluru. Foto: PinterestTolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Tolak peluru dilakukan dengan gaya mendorong atau menolak terhadap sebuah peluru atau bola dari logam sejauh mungkin dengan menggunakan teknik tertentu. Berbeda dengan olahraga cabang lempar lainnya, seperti lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, yakni tidak lebih 25 meter. Karena itu, tolak peluru bisa dilakukan di lapangan terbuka ataupun tertutup. Mengutip buku Dasar-Dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo [2020: 85], tolak peluru yang biasa disebut dengan the shot put sudah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi dilakukan dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Olahraga ini menjadi salah satu bentuk latihan perang yang dilakukan oleh prajurit Troya. Dulu, bola yang digunakan dalam tolak peluru masih berbahan dasar batu. Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti ini diadakan pada era pertengahan dan hanya diikuti oleh prajurit perang. Pertandingan tolak peluru pertama diadakan di Skotlandia pada tahun 1866. Sejak saat itu, olahraga ini mulai digemari di Eropa dan mulai mendunia, termasuk ke Indonesia. Pada zaman itu, tolak peluru hanya dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah Belanda. Seiring berjalannya waktu, olahraga ini pun mulai masuk ke sekolah-sekolah pribumi dan makin berkembang hingga saat ini. Cara memegang peluru ada tiga, yaitu:
Pegang peluru dengan erat menggunakan jari-jari tangan dengan posisi agak renggang. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru. Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dengan posisi menekuk dan ibu jari berada pada posisi biasa. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan peluru. Kemudian, berikan tenaga lebih pada ibu jari untuk menahan peluru lebih kuat agar tidak jatuh. Rapatkan semua jari dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang. Rapatkan jari-jari dengan posisi agak renggang. Teknik yang satu ini cocok untuk atlet dengan ukuran telapak tangan yang kecil.
Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan oleh Sumaryoto dan Soni Nopembri [2017: 120], ada dua macam gaya tolak peluru, yaitu: Gaya tolak peluru menyamping. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2. Gaya Membelakangi/Gaya O’Brian Gaya tolak peluru membelakangi. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Video yang berhubungan |