Kepustakaan : Yoseph Kristianto, dkk. 2010. Menjadi Murid Kristus. Kanisius.Yogyakarta Disusun Oleh : Damianus Kusviantono,M.Pd Pengertian dan dasar kepemimpinan dalam Gereja (Hierarki)
· KepemimpinanGereja disebut juga Hierarki
· Pemimpin umat Katolik yang tertinggi adalah Paus.
· Seorang Paus yang diangkat sebagai Paus di usia tuanya, Belia juga tidak diharapkan sebagai Paus terpilih, Beliau juga di anggap sebagai Paus Peralihan, tetapi justru dari pemikiran Beliau Gereja mengalami angin perubahan, membaharui kehidupan Gereja, dan Belaiau yang melahirkan Motto : Aggiornamento” yang berarti Gereja harus senantiasa membaharui diri sesuai dengan tuntutan jaman. · Pada awal pelayanannya sebagai Paus, secara simbolis Beliau meminta agar semua jendela di Vatikan di buka lebar-lebarnya. Saat itulah udara segar masuk dan itu semua menginspirasi Gereja yang harus terbuka kepada dunia, supaya udara segar dapat masuk dan pandangan jauh ke depan tidak terhalang. · Salah satu keputusan yang menggemparkan pada zamannya yaitu ketika Beliau mengumkannya akan diadakannya konsili. Konsili yaitu sidang agung uskup-uskup sedunia. Sejak diumumkannya konsili , Beliau sendiri bingung dan tidak dapat tidur. Namun akhirnya Beliau berkata pada dirinya sendiri. “ Roncalli, mengapa engkau bingung dan gelisah ?, Konsili itu urusan Roh Kudus, dan itu sama sekali bukan urusanmu ! Sejak saat itu, Beliau akhirnya bisa tudur. Dan Memang, pada akhirnya Konsili Vatikan II terlaksana dan semua orang mengakui bahwa Konsili Vatikan II adalah karya Roh kudus, Roh Allah di abad ini. · Hal yang dapat dipetik dari peristiwa ini yaitu bahwa begitu besar campur tangan Allah dalam pemilihan dan karya Paus Yohanes XXIII. Jelas, bahwa terpilihnya Roncalli sebagai Paus bukan secara kebetulan, namun ada campur tangan Tuhan. Campur tangan Tuhan (bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, Yoh 15:16), nampak dalam karya Roncalli sebagai Paus Yohanes XXIII ada pembaharuan di dalam Gereja.
· Dasar Injil yang dapat menjelaskan : Yohanes 21:15-19
· Menjadi pimpinan Gereja bukanlah urusan manusia belaka, menurut keyakinan kita , Tuhanlah yang telah memilih dan menetapkan seseorang menjadi seorang pimpinan. Kisah Pengangkatan Petrus, · sebagai Gembala merupakan hasil pemilihan Tuhan sendiri. Kita tahu, Petrus bukanlah orang yang sempurna, ia sendiri banyak kekurangan dan kelemahan, ia seorang yang sembrono, labil dan bahkan pernah menyangkal Yesus. · Namun yang dituntut dari Tuhan pada Petrus sebagai Gembala adalah hanyalah KASIH. Kasih mampu menghapus banyak dosa. Dan juga yang penting adalah Kasihnya terhadap Tuhan tidak diragukan lagi. Kasih menggerakkan dirinya untuk melaksanakan tugas dengan rela sebagai Gembala. · Pada akhirnya Petrus pun rela wafat dan di salib (kepala terbalik) demi iman dan kasihnya pada Tuhan.
· Kata “Hierarki” berasal dari bahasa Yunani “hierarchy” yang berarti “asal usul suci atau tata susunan”. · Tingkatan Hierarki (Hierarchia ordinis) Gereja terdiri atas Uskup, Imam dan Diakon. Dengan demikian yang dimaksud dengan Hierarki Gereja adalah Kepemimpinan di dalam Gereja. · Menurut ajaran resmi Gereja, hierarki atau tata susunan (struktur ) hierarkis Gereja berasal dari Kristus. Oleh Konsili Vatiakan II dalam Lumen Gentium artikel 20 dikatakan bahwa “ atas penetapan Ilahi, para uskup menggantikan para Rasul sebagai Penggembala Gereja.
· Pada mulanya Gereja dipimpi oleh para rasul dan Petrus sebagai pemimpin tertinggi. · Sesudah para rasul meninggal kepemimpinan itu diwariskan kepada penggantinnya yaitu USKUP. Dengan demikian USKUP adalah pengganti para rasul.
· Perutusan ilahi, yang dipercayakan oleh Kristus kepada para rasul itu, akan berlangsung sampai akhir zaman (lihat Matius 28:20) , sebab injil yang harus mereka wartakan , bagi Gereja merupakan asas seluruh kehidupan untuk selamanya. Maka dari itu , himpunan yang tersusun secara hierarkis itu para rasul telah berusaha mengangkat para pengganti mereka . Demikianlah oleh kesaksian Santo Ireneus , melalui mereka yang oleh para rasul diangkat menjadi uskup serta para pengganti mereka sampai zaman kita, tradisi rasuli dinyatakan dan dipelihara di seluruh dunia (Lih. LG art. 20).
· Dewan para Uskup dalam kesatuannya dengan Paus melaksanakan otoritas tertinggi dan penuh atas Gereja.
· Paus pada dasarnya adalah seorang Uskup. Kekhususnya sebagai Paus adalah bahwa dia sebagai Ketua Dewan Para Uskup.
· Kristus mengangkat Petrus menjadi Ketua para rasul Nya . Maka Petrus menjadi pemimpin para rasul. · Paus sebagai pengganti Petrus adalah pemimpin para USKUP . Paus sebagai Uskup utama , Primat Primacy (bhs Yunani) yang artinya tempat utama dalam Gereja Semesta . · Paus juga dikatakan sebagai Uskup Roma dan Kota Roma adalah tempat kedudukan utama Paus sebagai pemimpin Gereja katolik semesta.
· Paus sebagai Uskup Roma dan pengganti Petrus adalah sumber dan dasar yang kelihatan dari kesatuan Gereja. · Paus adalah wakil Kristus , Kepala Dewan Para Uskup dan Gembala Gereja Universal lewat penetapan ilahi , ia memperoleh kuasanya yang penuh , tertinggi, langsung dan universal.
· Uskup ialah mereka yang selalu berkarya dalam persekutuan dengan uskup-uskup lain dan mengakui paus sebagai kepala.
· Konsili Vatikan II merumuskan : Masing-masing uskup menjadi asas dan dasar kelihatan bagi kesatuan dalam Gerejanya (LG aert,23)
· Uskup adalah seorang Gembala yang membimbing dan melayani umatnya “Pelayanan” · Uskup bertugas sebagai pemersatu yang dijabarkan dalam tiga tugas khusus, yaitu Pewartaan, Perayaan dan Pelayanan. · Dari ketigas tugas utama itu yang terpenting adalah pewartan injil. Tugas berikutnya adalah Perayaan : tugas mempersembahkan ibadat agama kepada Allah yang Maha Agung dan mengaturnya menurut perintah Tuhan dan hukum Gereja. Sedangkan Pelayanan adalah tugas yang terakhir yaitu membimbing Gereja yang dipercayakan kepada mereka sebagai wakil dan utusan Kristus bukan hanya dengan petunjuk-petunjuk, nasehat-nasehat dan teladan hidup mereka , melainkan juga dengan kewibawaan dan kuasa suci. Pembantu Uskup : Imam dan Diakon · Para Imam adalah wakil uskup, menghadirkan uskup di setiap jemaat setempat. · Sampai abad ke-6 sebuah keuskupan wilayahnya tidak lebih dari paroki, maka seorabg Uskup disebut sebagai Pator kepala, dan imam-imam pada jaman itu disebut Pastor Pembantu. · Tugas Imam juga seperti Uskup yaitu mewartakan Injil dan menggembalakan umat beriman dan untuk merayakan ibadat (tertahbis) · Membimbing umat agar semakin menghayati penggilannya sesuai dengan injil dan mewartakan Kasih Allah. · Diakon adalah tingkatan terendah dalam dalam struktur hierarki Gereja . · Seorang Diakon yang mendapat tumpangan tangan Uskup bukan untuk tugas imamat, melainkan untuk tugas pelayanan. · Para Diakon adalah pembantu khusus Uskup di bidang materi, sedangkan Imam adalah Pembantu umum. · Tugas Diakon sejauh dipercayakan kepadanya oleh kewibawaan yang berwenang adalah menerimakan babtis secara meriah, menyimpan dan membagikan Ekaristi , atas nama Gereja menjadi saksi perkawinan dan memberkatinya, mengantarkan komuni suci terakhir kepada orang yang mendekati ajalnya, membacakan kitab suci kepada kaum beriman , mengajar dan menasehati umat, memimpin ibadat dan doa kaum beriman, menerimakan sakramen-sakramentali , memimpin upacara jenasah ke pemekaman (Lihat Lumen Gentium art. 29)
· Kardinal bukanlah jabatan Hierarkis dan tidak termasuk dalam struktur hierarki. · Kardinal adalah anggota badan tertinggi Gereja Katolik Roma. · Dewan Kardinal berada di bawah Paus. Dewan ini sejak 1059 mempunyai kewajiban antara lain memilih seorang Paus baru, jika Paus meninggal. Dewan kardinal yang dibentuk Para Kardinal yang jumlahnya 120 orang, yang memiliki hak untuk memilih Paus. Dan Kardinal dipilih oleh Paus secara bebas dan usinya di bawah 80 Tahun. · Kardinal adalah penasehat utama Paus dan pembantu Paus terutama dalam reksa hasian seluruh Gereja .
· Seluruh umat Allah mengambil bagian di dalam tugas Kristus sebagai Nabi (mengajar), Imam (menguduskan) , dan Raja (Menggembalakan).
· Mengambil bagian berarti teribat penuh dalam tugas Kristus sendiri berkat sakramen babtis dan karena seluruh umat memiliki martabat yang sama.
· Dalam mengambil bagian umat Allah tidak harus bersifat seragam. Oleh karena itu Gereja memberikan pembagian tugas. · Tiap komponen menjalankan tugas dengan cara yang berbeda. Cara inilah yang membedakan umat Allah dalam menghayati panggilan masing-masing.
· Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman. Hierarki mempersatukan umat dalam iman dengan petunjuk , nasehat, teladan dan juga dengan kewibawaan serta kekuasaan kudus. (LG art.27). Kepemimpinan hierarki Gereja Katolik memilki karakter yang khusus: a) Kepemimpinan hierarki Gereja katolik merupakan suatu panggilan khusus yang di dalamnya campur tangan Tuhan merupakan unsur yang dominan. Kepemimpinan dalam Gereja katolik tidak diangkat oleh manusia berdasarkan suatu bakat, kecakapan, prestasi tertentu, atau pun oleh kekuatan manusia sendiri, melainkan oleh pilihan Allah sendiri. Yohanes 15: 16 “ Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” b) Kepemimpinan dalam Gereja katolik bersifat mengabdi dan melayani dalam arti semurni-murninya. Walaupun ia sungguh mempunyai wewenang yang berasal dari Kristus sendiri . Oleh karena itu kepemimpinan ini bersifat melayani dan bukan dilayani, ia menjadi yang terakhir dan bukan yang pertama. · Menjalankan tugas sebagai pemersatu. Tugas pemersatu di bagi menjadi tiga tugas khusus menurut 3 bidang kehidupan Gereja yaitu Pewartaan, perayaan dan pelayanan.
· Fungsi kepemimpinan hierarki adalah untuk menggembalakan Gereja sebagai umat Allah.
· Memberikan bimbingan pastoral dan tugas pengajaran. Hierarki melalui Dewan Para uskup dan kesatuan dengan Imam Agung di Roma menjalankan tugas pengajaran dan bimbingan pastoral (Pemeliharaan jiwa-jiwa). Tugas mengajar dan memberikan bimbingan itu kerap dikenal dengan istilah Magisterium Gereja atau Kuasa mengajar Gereja dalam bidang iman.”Wewenag mengajar” tidak berarti bahwa dalam pewartaan hanya hierarki yang aktif, sedangkan yang lain pasif. Hirarki bertugas menjaga dan memajukan kesauan serta komunikasi di dalam umat Allah . · Memperhatikan Gereja –gereja di seluruh dunia. Hierarki Gereja memperhatikan pula situasi-situasi yang dialami oleh Gereja –Gereja Partikular di seluruh dunia (Amerika, Afrika, Eropa, Asia, dsb).Gereja katolik melibatkan diri kepada gereja yang dianiaya, menderita dan yang membutuhkan pertolongan tertentu. Corak Kepemimpinan dalam Gereja
· Kepemimpinan hierarki Gereja katolik merupakan suatu panggilan khusus yang di dalamnya campur tangan Tuhan merupakan unsur yang dominan. Kepemimpinan dalam Gereja katolik tidak diangkat oleh manusia berdasarkan suatu bakat, kecakapan, prestasi tertentu, atau pun oleh kekuatan manusia sendiri, melainkan oleh pilihan Allah sendiri. Yohanes 15: 16 “ Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” · Kepemimpinan dalam Gereja katolik bersifat mengabdi dan melayani dalam arti semurni-murninya. Walaupun ia sungguh mempunyai wewenang yang berasal dari Kristus sendiri . Oleh karena itu kepemimpinan ini bersifat melayani dan bukan dilayani, ia menjadi yang terakhir dan bukan yang pertama. Paus dikatakan sebagai Servus Servorum Dei artinya Hamba dari hamba-hama Allah. · Kepemimpinan Hierarki berasal dari Tuhan sehingga tidak dapat dihapus oleh manusia. Kepemimpinan masyarakat dapat diturunkan oleh manusia, karena ia memang diangkat dan diteguhkan oleh manusia.
· Pastor Maximillian Kolbe berani menyerahkan dirinya untuk menggantikan orang yang akan dihukum tembak mati. Kaum Awam dalam Gereja Katolik
· Kata “Awam” dalam bahasa Yunani “Laity” (umat) adalah orang beriman yang sudah menjadi warga penuh gereja melalui pembabtisan, penguatan, dan komuni. (lih. 1 Petrus 2: 9-10), tetapi tidak menerima tahbisan suci dan menjadi klerus.
· Yang dimaksud awam yaitu semua orang beriman kristiani kecuali mereka yang termasuk golongan imam atau status religius yang diakui dalam Gereja · Awam adalah kaum beriman kristiani yang berkat babtis telah menjadi anggota tubuh kristus , terhimpun menjadi umat Allah dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas imamat , kenabian dan rajawi Kritus dan dengan demikian sesuai dengan kemampuan mereka melaksanakan perutusan segenap umat kristiani dalam Gereja dan di dunia.
· Awam adalah bagian dari anggota umat Allah yang memiliki unsur kebersamaan. Unsur kesamaan dan kebersamaan awam diletakkan dalam pemahaman bahwa umat Allah (Hierarki, biarawan dan biarawati, awam) bersama-sama secara fundamental memiliki martabat yang sama oleh karena babtis dan karenanya berpartisipasi dalam tugas Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja.
· Awam adalah anggota umat Allah yang bukan rohaniwan dan bukan biarawan. · Defenisi teologis terkait dengan awam yaitu mereka yang tidak menerima tahbisan dan bukan biarawan –biarawati. · Imamat Umum kaum beriman dimiliki oleh Gereja sebagai umat Allah · Imamat Khusus adalah imamat jabatan (mereka yang menerima tahbisan imamat) . Perbedaan antara awam dan imam lebih bersifat fungsional.
· Kerasulan membangun jemaat . Kerasulan ini lebih diperankan oleh jajaran hierarki walaupun awam dituntut pula untuk mengambil bagian di dalamnya .
· Kerasulan yang lebih diperankan dominan oleh kaum awam dibandingkan dengan para klerus, Klerus juga bisa terlibat di bidang pekerjaan duniawi.
· Hierarki mempunyai fungsi utama sebagai pemersatu dan pemimpin jemaat. Namun demikian bukan berarti monopoli kaum hierarki saja sebab Gereja yang adalah umat Allah juga terdiri atas kaum awam.
· Dengan menerima sabda Kristus dan mewartakannya pada dunia melalui kesaksian hidup, kata-kata dan tindakan serta katekese. Sebagai awam dipangil untuk mewartakan Kristus di tengah keluarga, masyarakat, sekolah, partai, melalui kesaksian dengan sikap, tindakan dan kata-kata.
· Awam dapat terlibat melalui kegiatan Ekaristi dengan mempersembahkan hidup mereka dalam seluruh pekerjaan , doa, dan usaha kerasulan.
· Kaum awam dapat mengambil bagian dalam tugas rajawi karena mereka menerima kuasa dariNya untuk mengatasi dosa dalam diri mereka dan dalam dunia, melalui penyangkalan diri dan kesucian hidup. Hubungan Hierarki dan Kaum Awam
· Baik hireraki dan awam mempunyai fungsi dalam rangka mewujudkan kerajaan Allah. Maka Hierarki dan awam saling memperkaya, melengkapi, saling menghargai dalam hidup bersama. Peranan Kaum Muda dalam hidup menggereja
· Kaum muda adalah generasi penerus Gereja untuk memperkembangkan Gereja itu sendiri. Keterlibatan kaum muda dalam gereja dan berkelompok maupun pribadi berdasarkan kharisma dan potensi yang Tuhan berikan. · Adapun bentuk-bentuk keterlibatan kaum muda dalam gereja yaitu Misdinar, anggota Koor, organis dan petugas liturgi lainnya : Lektor. Persembahan dll.
· Pesan dari pertemuan di atas ada 3 masalah mendasar yaitukorupsi, kekerasan, dan kerusakan lingkungan hidup yang semakin parah. |