Praaksara atau lazim disebut sebagai zaman nirleka merupakan masa di mana catatan sejarah tertulis belum ada. Salah satu klasifikasi zaman praaksara adalah berdasarkan arkelogi atau tinggalan hasil kebudayaannya, dibagi dalam dua zaman yakni zaman batu (lithikum) dan zaman logam (perundagian). Zaman batu dibagi menjadi empat zaman sebagai berikut. Show
Dengan demikian, pembagian zaman batu pada masa praaksara terbagi ke dalam empat zaman mulai dari zaman paleolithikum hingga zaman megalithikum. Menurut arkeologi, berdasarkan hasil kebudayaanya, pembagian zaman batu dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
Dengan demikian zaman batu adalah zaman ketika manusia menghasilkan alat-alat (kebudayaan) dari batu yang dibagi menjadi 3 periodisasi yaitu Palaeolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum dimana setiap perkembangan masanya meghasilkan alat-alat kebudayaan batu yang semakin meningkat dari segi bentuk dan fungsinya.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai zaman batu, lengkap beserta periodisasi zaman batu dan hasil kebudayaannya. Sejarawan Indonesia, R Soekmono, membagi zaman prasejarah Indonesia ke dalam 2 zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman Batu merupakan zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu. Selain itu, zaman batu juga bisa disebut sebagai zaman sebelum manusia mengenal logam, sehingga menggunakan batu sebagai bahan utama untuk membuat peralatan. Zaman Batu dapat diperiodisasi menjadi empat zaman, yakni zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Simak penjelasan masing-masing tentang zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum, dikutip dari gramedia.com: Baca juga: Pembagian Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi: Zaman Arkaekum hingga Neozoikum 1. Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua) Zaman Paleolitikum berlangsung pada 50.000-10.000 SM. Disebut sebagai zaman batu tua, karena pada saat itu manusia menggunakan alat-alat batu yang masih dibuat secara kasar dan sederhana. Pada zaman ini manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dalam kelompok kecil (10-15 orang) untuk mencari makanan. Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Zaman batu juga bisa disebut zaman sebelum manusia mengenal logam sehingga menggunakan batu sebagai bahan utama untuk membuat peralatan.[1] Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum dan Neolitikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.
Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Batu Nabe, makam leluhur berusia ratusan tahun yang dipakai oleh tetua adat kampung sebagai tempat bermusyawarah dan tempat sajian di Kampung Adat Bena, Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/8/2016). Kampung adat yang berusia sekitar 1.200 tahun ini kental dengan arsitektur kuno dan budaya megalitik. KOMPAS.com - Para ahli arkeologi membagi masa prasejarah ke dalam dua periode, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Pembagian tersebut didasari oleh penemuan benda hasil kebudayaan manusia purba, fosil, dan artefak. Pada Zaman Batu, manusia hidup dengan peralatan yang terbuat dari batu. Periode ini berlangsung sangat lama, diperkirakan selama ratusan ribu tahun. Oleh karena itu, para ahli membagi Zaman Batu ke dalam empat periode, sebagai berikut. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)Zaman Paleolitikum diperkirakan berlangsung pada 600.000 tahun lalu. Pada periode ini, alat-alat yang digunakan manusia purba terbuat dari batu kasar yang belum dihaluskan, seperti kapak genggam atau chopper yang berfungsi untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan. Kondisi sosialKehidupan masyarakat pada Zaman Batu Tua masih sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka bergantung pada keadaan alam. Baca juga: Zaman Arkean: Pembagian dan Ciri-ciri Inti dari kehidupan sehari-hari mereka adalah mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi saat itu, atau disebut food gathering. Oleh karena itu, tempat tinggal mereka berpindah-pindah atau nomaden, tergantung pada daerah yang masih subur dan banyak menyediakan bahan makanan seperti binatang buruan. Setelah bahan makanan di tempat tersebut habis, mereka akan berpindah mencari tempat lain yang masih subur, begitu seterusnya.
Puluhan menhir di Bori Kalimbuang, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. KOMPAS.com - Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang arkeologi, dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam. Tahukah kamu bagaimana kebudayaan zaman praaksara zaman Batu? Mengutip Kemdikbud RI, zaman Batu adalah zaman ketika manusia membuat alat-alat kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman Batu terjadi sebelum manusia mengenal logam. Zaman Batu dapat diperiodisasi menjadi empat zaman, yaitu:
Baca juga: Kehidupan Zaman Praaksara Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)Zaman kebudayaan Batu Tua dinamakan dengan istilah paleolitikum. Disebut Zaman Batu Tua karena alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa mengumpulkan makanan (food gathering). Manusia di zaman Batu Tua masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam. Ada dua kebudayaan yang menjadi patokan zaman Batu Tua, yaitu:
Alat-alat yang dihasilkan antara lain kapak genggam atau kapak perimbas (golongan chopper atau pemotong), alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan flakes dari batu chalcedon (untuk mengupas makanan). Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)Ciri-ciri zaman Batu Tengah (Mesolitikum) adalah:
Tigaf bagian penting kebudayaan Mesolitikum adalah:
Manusia pendukung kebudayaan Mesolitikum adalah bangsa Papua Melanosoid. Baca juga: 4 Pembagian Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi |