Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses produksi brainly?

03 September 2019 10:09, Dibaca 9,359 kali.

Peranan tenaga kerja dalam pembangunan, memiliki dua sisi yaitu sebagai objek yang perlu dibangun dan disejahterakan sekaligus sebagai subjek pelaku pembangunan itu sendiri. Kesejahteraan seluruh masyarakat pada dasarnya adalah kesejahteraan para pekerja yang mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Bahkan pendapatan suatu negara baik berupa penerimaan pajak maupun penerimaan bukan pajak sesungguhnya berasal dari hasil dari pekerja, baik berasal dari pekerja sebagai fungsi produksi maupun pekerja sebagai fungsi konsumsi.

Pekerja juga menjadi salah satu penentu daya saing sebuah bangsa. Ini terlihat dari Global Competitiveness Index  yang dirilis dalam laporan World Economic Forum tahun 2018, Indonesia berada di urutan 45 dari 140 negara. Dari sebelas variabel indek daya saing global ini, ada dua variabel yang menyangkut ketenaga kerjaan yaitu variabel efesiensi pasar tenaga kerja dan kompetensi tenaga kerja. Dalam hal ini dalam rangka meningkatkan indek daya saing negara kita, maka upaya peningkatan kualitas SDM dalam bentuk peningkatan kecerdasan, kesehatan, kompetensi dan etos kerja dari tenaga kerja atau dengan kata lain meningkatkan produktivitas tenaga kerja, harus menjadi salah satu prioritas pembangunan.

[Baca Juga : Stand Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah]

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia [Siagian, 2002, p.2]. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal [Kussriyanto, 1993, p.1].

Mengacu kepada pendapat ahli diatas, tenaga kerja sebagai subjek sekaligus objek pembangunan, memiliki posisi sentral dalam menentukan produktivitas suatu bangsa. Saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan serius di bidang produktivitas tenaga kerja. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Ketua BAPPENAS.

Menurut beliau, terdapat dua masalah utama yang membuat produktivitas SDM Indonesia tertinggal yaitu; “Pertama, para pekerja di Indonesia tidak memiliki wadah untuk meningkatkan kemampuan. Berdasarkan data, 60% pekerja Indonesia bekerja di sektor informal yang produktivitasnya kurang, sementara 40% lainnya baru di sektor formal.  "Bagaimana kita sejajarkan diri kita dengan negara tetangga. Kita kekurangan basis sektor yang punya produktivitas tinggi. Kita kekurangan sarana dan prasarana pelatihan, baik untuk angkatan kerja baru, maupun tenaga kerja aktif. Mereka kesulitan melakukan up skilling dan re-skilling. Kita sulit untuk memperbaiki atau memperkuat skill," kata beliau. Penyebab kedua, menurut beliau, lebih dari 55% orang yang lulus pendidikan formal tidak memiliki kompetensi khusus. Indonesia hanya fokus dari sisi akademis, tapi kurang penekanan dari sisi softskill.

"Vietnam hanya 14% yang lulus pendidikan formal tapi  bisa meningkatkan kompetensi. Kita baru berhasil di pendidikan formal, tapi meningkatkan kualitas kita masih ketinggalan," ujar Bambang”.

Berdasarkan data tahun 2016, produktivitas tenaga kerja Indonesia berada di urutan ke 4 di ASEAN, dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Namun dari sisi pertumbuhan produktivitas menduduki urutan ke dua terendah setelah Malaysia. Hal ini menunjukkan upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja kita kurang berhasil.

Jakarta -

Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi dalam bidang ekonomi.

Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi, selain distribusi dan konsumsi. Produksi adalah kegiatan usaha untuk menciptakan dan menambah nilai guna suatu barang/jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.

Teori perilaku produsen merupakan penjelasan mengenai tingkah laku produsen, dalam memproduksi barang dan jasa untuk mengupayakan efisiensi kegiatan produksi, seperti dikutip dari e Modul Ekonomi Kelas X terbitan Kemendikbud yang disusun oleh Wiwit Yuliani, S.Pd.

Produsen akan berusaha menghasilkan barang/jasa yang bermutu dengan peningkatan produktivitas melalui penambahan dan kombinasi faktor-faktor produksi, agar proses produksi dapat mencapai titik optimum.

Faktor-faktor produksi terbagi menjadi dua, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi asli terdiri atas sumber daya alam, sumber daya manusia [tenaga kerja]. Faktor produksi turunan adalah modal [capital] dan keahlian usaha [entreprenuer].

Produsen akan menjalankan setiap proses produksi dengan bersifat tetap, terus menerus, ataupun berselingan.

Namun, menurut David Ricardo, penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding. Hal tersebut digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin berkurang [The Law Of Diminishing Returns]. Jadi, meskipun faktor produksi terus bertambah, hasilnya bisa saja lama kelamaan akan semakin menurun.

Tujuan Produksi

  • Untuk memenuhi permintaan barang/jasa yang diperlukan masyarakat sesuai dengan perkembangan IPTEK.
  • Mengganti barang yang telah habis atau rusak
  • Mendapatkan keuntungan/laba.
  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan barang/jasa yang dihasilkan.
  • Memperbanyak dan menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi.
  • Memenuhi pasar dalam negeri dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan rumah tangga.
  • Memenuhi permintaan dari pasar internasional.

Kegiatan - Kegiatan Pokok Produsen

Contoh kegiatan produsen adalah sebagai berikut:

  1. Memproduksi dan menjual barang/jasa atau sebagai pemasok [supplier] di pasar barang.
  2. Menentukan pembelian barang modal dan stok barang yang lain.
  3. Meminta kredit dari lembaga keuangan sebagai upaya untuk membiayai investasi untuk pengembangan usaha mereka.
  4. Menggunakan atau menyewa faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi untuk proses produksi.
  5. Membayar pajak atas hasil penjualan barang/jasa yang diproduksinya.

Bidang - Bidang Produksi

Dilansir dari modul Ekonomi Kelas X terbitan Kemendikbud yang disusun oleh Cucu Risa Asmarani, M.Pd, adapun bidang-bidang dari kegiatan produksi adalah:


1. Bidang Ekstraktif

Usaha untuk mengambil dan mengelola dari hasil alam secara langsung. Contohnya: pertambangan, penebangan hutan, menangkap hasil ikan di laut, dan berburu.


2. Bidang Agraris

Usaha untuk mengerjakan dan mengelola hasil alam yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Contohnya: pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan darat.


3. Bidang Industri

Usaha untuk mengelola bahan mentah hingga menjadi barang jadi. Contohnya: kerajinan, perakitan, pertekstilan, dan pengukiran ukiran.


4. Bidang Perdagangan

Usaha untuk membeli dan menjual barang tanpa merubah bentuknya. Contohnya: Perdagangan regional atau daerah, perdagangan nasional, hingga perdagangan internasional.


5. Bidang Jasa

Usaha dalam memberikan pelayanan berupa jasa kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contohnya: asuransi, perbankan, pengangkutan/ekspedisi cargo, dan hukum.


Itulah beberapa hal yang terkait dengan produsen dan contohnya dalam bidang ekonomi.

Simak Video "Investigasi KPPU Temukan Dugaan Adanya Kartel Minyak Goreng"

[lus/lus]

Lihat Foto

Freepik

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

KOMPAS.com - Tenaga kerja adalah orang atau kelompok orang yang telah memasuki usia kerja, baik yang sedang bekerja atau aktif mencari pekerjaan.

Dalam faktor produksi, peran tenaga kerja sangat dibutuhkan. Tidak ada produksi yang mampu bekerja baik dan optimal, tanpa peran dari tenaga kerja.

Bagaimana peran tenaga kerja dalam kegiatan produksi?

Peran tenaga kerja dalam kegiatan produksi adalah membantu jalannya proses pembuatan barang atau jasa.

Tenaga kerja yang ahli akan dapat menghasilkan barang dan jasa yang bagus, berkualitas, serta mampu menarik perhatian masyarakat.

Selain itu, tenaga kerja juga berperan sebagai pengatur dan pengolah produk.

Contohnya produksi tas, tenaga kerja dibutuhkan untuk mengolah bahan yang ada menjadi tas berkualitas baik.

Baca juga: Perbedaan Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja

Dikutip dari jurnal Pengaruh Tenaga Kerja, Investasi Swasta dan Investasi Pemerintah terhadap Produksi pada Sektor Industri di Kabupaten Sidengreng Rappang [2020] karya Alamsyah dkk, tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam produksi.

Sebab tenaga kerja yang mampu bekerja baik dan maksimal, pastinya mampu menghasilkan produk yang diinginkan dengan cepat, tepat, dan berdaya guna tinggi.

Intinya, tenaga kerja dan kegiatan produksi sama sekali tidak dapat dipisahkan. Pada satu sisi, tenaga kerja berperan sebagai faktor produksi. Sementara di sisi lainnya, tenaga kerja merupakan pihak yang akan menerima pendapatan dari hasil produksi.

Menurut Suryo Hartanto dalam buku Lean Manufacturing Goes to School Menajamkan Work Skills Siswa SMK [2019], tenaga kerja menjadi salah satu pertimbangan dalam proses produksi.

Tenaga kerja berperan penting dalam menjalankan berbagai hal dalam produksi. Misalnya menggunakan operasional mesin, mengecek ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.

Jadi, bagaimana peran tenaga kerja dalam produksi?

  1. Membantu jalannya proses pembuatan barang atau jasa
  2. Berperan sebagai pengatur dan pengolah produk
  3. Peran tenaga kerja adalah menjalankan berbagai hal dalam kegiatan produksi.

Baca juga: Apa Maksud dari Produksi dan Produsen?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan