Elemen dasar desain merupakan salah satu hal yang perlu dipahami bagi kita yang akan mulai menekuni dunia desain grafis. Bagaikan fondasi yang menjadi kunci seberapa kuat sebuah bangunan diatasnya. Apabila kita telah memahami elemen-elemen dasar desain, harapannya hasil desain yang akan kita rancang menjadi desain yang baik, bernilai, dan benar-benar menjadi sebuah solusi atas permasalahan klien kita nantinya. Lalu, apa saja sih, elemen dasar desain yang perlu kita pahami? Berikut 7 elemen dasar desain grafis. 1. Garis (Line) Garis atau Line adalah unsur penting yang ada dalam sebuah desain. Garis menghubungkan dua titik atau antara satu titik dengan titik lainnya. Dari penghubungan titik-titik tersebut sehingga terwujudlah sebuah garis dengan bermacam-macam bentuk, yaitu garis lurus atau straight, garis lengkung atau curve, garis horizontal, garis vertikal, garis patah-patah, dan garis berombak. Garis berguna untuk mengarahkan pandangan atau fokus mata untuk melihat elemen-elemen di dalam desain. Garis juga berfungsi membangun keteraturan pada desain dan memberikan penegasan pada setiap objek. Selain itu, garis juga dapat digunakan untuk membangun karakter objek. 2. Bentuk (Shape) Bentuk dapat dikatakan elemen setelah adanya garis. Maksudnya adalah bentuk merupakan seperangkat atau gabungan dari garis-garis yang ditempatkan secara saling berdekatan. Bentuk memiliki diameter, tinggi, dan lebar, yang masing-masingnya dapat diukur secara matematis. Dilihat dari sifatnya, bentuk dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu simbol, huruf, dan bentuk nyata atau form. 3. Tipografi (Type) Penggunaan tulisan, teks, ataupun tipografi dalam sebuah desain grafis adalah hal yang menjadi elemen pendukung yang cukup penting. Tulisan-tulisan dalam desain disusun sedemikian rupa agar mempermudah saat dibaca. Akan tetapi dalam penyusunannya juga harus tetap diperhatikan nilai nilai estetikanya. Dengan susunan teks yang baik dan memiliki tingkat keterbacaan yang baik pula, maka akan menciptakan sebuah keselaran dan keseimbangan dalam desain. Dan yang terpenting adalah mempermudah proses penyampaian informasi desain. 4. Ukuran (Size) Seperti yang sudah kita ketahui, ukuran adalah perbandingan besar atau kecil suatu objek, benda, ataupun suatu hal. Ukuran yang dimaksud disini adalah lebih mengarah pada proporsi atau perbandingan ukuran antara elemen dengan elemen lain dan dengan bagian desain lainnya secara keseluruhan. Proporsi tersebut lebih menekankan pada ukuran suatu elemen desain yang nantinya akan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah keharmonisan dan nilai estetika pada karya desain. Ukuran proporsi dalam desain ini berguna untuk menciptakan kontras dan penekanan atau emphasis objek. Selain itu, sama halnya dengan elemen lain, ukuran juga dapat membantu penyampaian informasi dari sebuah desain. 5. Ruang (Space) Ruang sangat dibutuhkan dalam desain. Ruang yang dimaksud adalah area yang berada di sekitaran objek. Hal ini dapat terbentuk dari bagaimana cara penyusunan elemen-elemen atau objek – objek yang akan ditampilkan dalam desain. Ruang berguna untuk memisahkan atau menyatukan elemen - elemen desain. Secara teknis, ruang berfungsi untuk menambah fokus penglihatan mata terhadap sebuah objek desain. Dengan adanya ruang, kita akan mengetahui manakah objek utama dan objek yang menjadi pelengkap dalam sebuah desain. 6. Warna (Color) Warna dapat dikatakan juga salah satu elemen desain yang sangat penting. Selain digunakan untuk menyampaikan pesan, warna berguna untuk membangkitkan emosi atau perasaan penikmat karya dan menciptakan sebuah ketertarikan visual. Ketertarikan visual dapat muncul tergantung bagaimana susunan warna digunakan dalam sebuah desain. Tidak hanya itu, dalam desain branding atau visual branding identity, warna digunakan untuk menampilkan identitas. Dalam desain grafis, warna kebanyakan dibagi menjadi dua section, yaitu RGB dan CMYK. RGB singkatan dari Red, Green, Blue, yang mana warna RGB ini berasal dari sinar atau cahaya digital. Kemudian CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, Key, warna-warna ini berasal dari tinta cetakan atau hasi dari printing. 7. Tekstur (Texture) Tekstur adalah wujud atau visualisasi dari permukaan objek yang ada di dalam desain. Pada umumnya tekstur hanya bisa dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam hal ini, tekstur sebuah objek desain digital hanya bisa dilihat tampilannya saja, akan bisa diraba apabila sudah dalam bentuk cetakan atau telah melalui tahap finishing secara fisik. Dengan begitu pada praktiknya, tekstur menjadi sering dikelompokkan sebagai corak dari suatu objek.
Ilmu yang mempelajari elemen-elemen desain grafis beserta prinsip-prinsip desain grafis adalah?
Kunci jawabannya adalah: A. nirmana. Menurut ensiklopedia, ilmu yang mempelajari elemen-elemen desain grafis beserta prinsip-prinsip desain grafis adalah nirmana. Kemudian saya sarankan Anda untuk baca pertanyaan selanjutnya yaitu Dibawah ini biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada asset tetap, kecuali? beserta kunci jawabannya.
Elemen-elemen desain grafis 1. Garis (Line) 2. Bentuk (Shape) 2.1) Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb. 2.2) Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail). 2.3) Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya. 3. Tekstur (Texture) 4. Ruang (Space) 5. Ukuran (Size) 6. Warna (Color) SOAL LATIHAN 1.Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4 , yaitu ? 2.Dalam desain grafis kata graphein mengandung arti ? 3.Desain grafis sebagai seni dapat sebagai ? 4.Sebutkan prinsip-prinsip seni rupa ? 5.Berasal dari manakah bahasa "Desain" ? Prinsip - Prinsip Desain Grafis Kesederhanaan Keseimbangan Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis. Kesatuan Penekanan (aksentuasi) Irama (repetisi) SOAL LATIHAN 1. Mode warna untuk memberi warna hitam dan putih saja pada objek adalah… A. CMYK color B. RGB color C. Grayscale D. Bitmap E. Lab Color |