Hubungan yang benar antara kuat arus beda potensial dan hambatan adalah

Tabel pengukuran beda potensial dan kuat arus listrik

Berdasarkan tabel tersebut, maka hubungan antara V, I, dan R adalah …

A. makin besar V makin besar I dan R tetap

B. nilai R sebanding dengan I dan V

C. nilai R merupakan hasil kali antara V dan I

D. nilai I sebanding dengan R dan terbalik terhadap V

Pembahasan

Rumus hukum Ohm :

V = I R atau R = V / I

Nilai hambatan listrik berdasarkan data pada tabel adalah :

R1 = V / I = 1,50 / 0,08 = 18,75 Ohm

R2 = V / I = 2,80 / 1,50 = 2,87 Ohm

R3 = V / I = 3,99 / 2,10 = 1,9 Ohm

Berdasarkan tabel tersebut, hubungan antara V, I dan R adalah nilai R berbanding terbalik dengan V dan I. Artinya semakin besar V dan I, semakin kecil R.

R tidak konstan sehingga data pada tabel di atas tidak menjelaskan hukum Ohm tetapi menjelaskan hambatan listrik. Hukum Ohm berlaku hanya ketika nilai R konstan.

Tidak ada jawaban yang benar.

2. EBTANAS-SMP-01-19

Pemakaian kawat penghantar yang terlalu panjang dalam suatu rangkaian akan menurunkan kuat arus listrik. Peristiwa ini disebabkan karena …

A. hambatan menjadi lebih kecil

B. hambatan menjadi lebih besar

C. tegangan menjadi lebih besar

D. tegangan menjadi lebih kecil

Pembahasan

Jawaban yang benar adalah B.

3. EBTANAS-SMP-03-15

Manakah grafik yang menyatakan hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik?

Pembahasan

Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik dinyatakan oleh grafik pada jawaban A.

4. UAS-05-36

Perhatikan tabel hasil percobaan berikut ini. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kuat arus …

A. berbanding terbalik dengan tegangan

B. sebanding dengan tegangan

C. sama dengan tegangan

D. tidak dipengaruhi tegangan

Pembahasan

Berdasarkan data pada tabel, semakin besar tegangan listrik, semakin besar kuat arus listrik. Karenanya disimpulkan kuat arus listrik sebanding atau berbanding lurus dengan tegangan listrik.

Jawaban yang benar adalah B.

5. UAS-06-17

Sebuah alat mempunyai hambatan 150 Ohm dilalui arus listrik 2A maka beda potensialnya adalah …

A. 3,0 Volt

B. 7,5 Volt

C. 75 Volt

D. 300 Volt

Pembahasan

Diketahui :

Hambatan [R] = 150 Ohm

Arus listrik [I] = 2 Ampere

Ditanya : Beda potensial atau tegangan listrik [V]

Jawab :

Rumus yang menyatakan hubungan antara tegangan listrik, arus listrik dan hambatan listrik :

V = I R

Keterangan :

V = tegangan listrik, I = kuat arus listrik, R = hambatan listrik

Beda potensial atau tegangan listrik :

V = I R = [2 Ampere][150 Ohm] = 300 Volt

Jawaban yang benar adalah D.

6. UAS-SMP-07-29

Kuat arus di dalam sepotong kawat penghambat ialah 4 A. Apabila kedua ujungnya diberi potensial 12 Volt. Berapa hambatan ?

A. 2 ohm

B. 3 ohm

C. 4 ohm

D. 5 ohm

Pembahasan

Diketahui :

Kuat arus listrik [I] = 4 Ampere

Tegangan listrik [V] = 12 Volt

Ditanya : Hambatan listrik [R]

Jawab :

Rumus yang menyatakan hubungan antara tegangan listrik, kuat arus listrik dan hambatan listrik :

V = I R

Hambatan listrik :

R = V / I = 12 Volt / 4 Ampere = 3 Ohm

Jawaban yang benar adalah B.

Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik Beserta Contoh Soal Terlengkap – Kalian pasti pernah mendengar istilah kuat arus, beda potensial dan hambatan listrik dalam fisika tapi kalian belum begitu paham tentang pengertian, satuan dan hubungan antara kuat arus, beda potensial dan hambatan listrik nah berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Kuat Arus, Beda Potensial,  Hambatan Listrik

Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yg mengalir pada suatu penghantar dalam waktu satu detik. Satuan kuat arus listrik adalah ampere [A].

Beda potensial adalah selisih suatu tegangan antara ujung-ujung penghantar yang dialiri oleh arus listrik. Besarnya beda potensial yang terdapat pada rangkaian listrik akan mempengaruhi kuat arus listrik yang mengalir. 

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Satuan hambatan listrik yaitu Ohm.

Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik

Dalam arus listrik terdapat suatu hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik. Semakin besar hambatan listrik, maka semakin kecil kuat arusnya, dan juga sebaliknya. George Simon Ohm [1787-1854], melalui percobaannya menyimpulkan bahwa arus I pada seutas kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I ~ V. Misalkan, apabila kita menghubungkan seutas kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 3 Volt, maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat jika dihubungkan ke baterai 6 Volt.

Hukum Ohm

Besarnya arus yang mengalir pada seutas kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, namun juga pada hambatan yang dimiliki oleh kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan: I ~ 1/R. hal tersebut berarti semakin besar hambatan suatu penghantar maka kuat arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga sebaliknya semakin kecil hambatan suatu rangkaian maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut semakin besar. Misalkan, jika suatu rangkaian dipasang hambatan 6 ohm [Ω], maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat apabila dipasang hambatan yang besarnya 6 ohm [Ω].

Aliran elektron pada suatu kawat penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin besar hambatan tersebut, maka semakin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:

Dengan R adalah hambatan pada sebuah kawat atau suatu alat lainnya, V ialah beda potensial antara kedua ujung penghantar, dan I ialah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan seperti:

V = I . R

Dalam satuan internasional [SI], hambatan dinyatakan dalam satuan volt per ampere [V/A] atau ohm [Ω]. Grafik hubungan antara arus I dan beda potensial V, serta kuat arus I dan hambatan listrik R, ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.

Contoh Soal 

1. Sebuah pemanas listrik mempunyai beda potensial 20 V dan kuat arus listrik 4 A. Berapakah hambatan pemanas tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:
V = 20 V
I = 4 A

Ditanya: R = … ?

Jawab:
R = V/I
R = 20 V/4 A
R = 5 Ω

2. Jika tegangan listrik pada suatu penghantar 20 volt, maka arus yang mengalir ¾ ampere. Bila tegangan dinaikkan menjadi 42 volt, tentukanlah kuat arusnya!

Penyelesaian:

Diketahui:
V1 = 20 V
I1 = ¾ A
V2 = 42 V

Ditanya: I2 = … ?

Jawab:

Dalam hal ini besarnya R akan konstan [tetap], dengan menggunkan rumus: R = V/I, maka:
R1 = R2
V1/I1 = V2/I2
20 V/ [¾] A = 42 V/ I2
I2 = [¾] A x 42 V /20 V
 I2 = 1,575 A.

Demikian artikel pembahasa tentang Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik Beserta Contoh Soal Terlengkap, semoga bermanfaat.

Video yang berhubungan