Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

I Nama : Golong wah Yu Kurniawert D kalos :7.1 0 J Data Silokan cari di google Sotu borian ( bebos Soma saja tidak boleh sama dengan O tarian apo 0 te … mon Sake los nyo) lalu corì tou nilainyo Yang tarian Yang Kamu Pilih apa I kemudian tulis di buku catetan minimal setv. Ihalomon dan kumpulkon ) ter kondung dalam Reog Ponorogo​

bagaimana kisah tari remo​

carilah informasi dari berbagai sumber tentang berbagai cara yang dapat di gunakan dalam latihan mengolah olah rasa​

tujuan dari poster adalah...​

tujuan reklame adalah.....​

20 f. Sebagai tanda pengenal suatu acara atau musik identitas cara soundtrack. Musik yang berirama jenaka bisa memberikan gambaran bahwa pertunjukan yang akan disaksikan g. bernuansa komedi, sementara musik yang berat dan tegang dapat memberikan gambaran pertunjukan dramatik. h. Menciptakan efek khayalan atau imajinasi dengan menghadirkan suara-suara aneh di luar kelaziman. i. Sebagai peralihan antara dua adegan, sebagai fungsi perangkai atau pemisah adegan, biasanya musik pendek yang dibuat khusus untuk suatu drama atau ceritera. j. Sebagai tanda mulai dan menutup suatu adegan atau pertunjukan. Tone buka dan tone penutup, ada juga yang diambil dari potongan soundtrack. Semua fungsi tata suara berkaitan dengan instrumen yang menghasilkan bunyi. Dalam kasus ilustrasi musik pertunjukan, tata suara menggunakan perlengkapan elektronis. Dengan demikian, penataan suara harus mempertimbangkan keseimbangan antara suara aktor dan suara music ilustrasi. Demikian pula pada saat fungsi suara untuk memulai sebuah adegan. Pengaturan tinggi rendahnya suara harus diperhitungkan sehingga ketika dialog pemain sudah mulai berjalan semuanya akan terdengar dengan jelas Santoso, 2008.

2.5.3 JENIS TATA SUARA

Tata suara memiliki beberapa jenis berdasarkan mekanismenya. Berikut beberapa jenis tata suara: a LIVE Yang dimaskud dengan tata suara secara live adalah suatu penataan atau pengaturan berbagai sumber suara atau bunyi, atmosfir ilustrasi atau gerakan suara yang sesungguhnya, untuk diperdengarkan langsung kepada penontonpendengar audience baik suara itu diperkuat melalui penguat elektronik ataupun tanpa pengeras suara memperlihatkan proses ketersampaian suara. Dalam tata suara langsung, penataan harus dilakukan dengan baik karena hasil yang jelek atau adanya gangguan ketika proses sedang berjalan akan tertangkap langsung oleh telinga pendengar. Pementasan teater lebih banyak menggunakan tata suara secara langsung. Sumber suara dialirkan ke dalam perangkat dan diproyeksikan langsung kepada audien. Dengan demikian jika pengaturan tidak dilakukan dengan baik maka akan menganggu jalannya pertunjukan. Jika semuanya dapat berjalan dengan baik tata suara yang dihasilkan secara langsung akan memberikan gambaran yang lebih hidup. Santoso, 2008 21 b REKAMAN Merekam adalah suatu kegiatan menangkap informasi, bunyi atau suara tiruan yang dibuat dan disimpan ke dalam suatu media piringan hitam, pita suara atau CD dengan tujuan hasil rekaman informasi suara dapat diperdengarkan kembali. Tata suara yang dihasilkan melalui proses perekaman bisa menghasilkan kualitas yang baik karena dikerjakan di studio dan dapat diubah dari sumber aslinya. Suara bisa diatur lebih jernih. Kesimbangan dapat diatur. Intinya, suara hasil rekaman dapat dibuat sesuai dengan keinginan perancang. Akan tetapi, kelemahan dari rekaman adalah suara yang dihasilkan tidak tampak hidup. Teknik perekaman suara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu rekaman basah dan rekaman kering. Santoso, 2008 c REKAMAN BASAH Seluruh sumber suara dimainkan dan direkam secara bersamaan single track sesuai dengan tata urutan yang telah ditentukan. Keuntungan rekaman basah adalah waktu yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Hasil dapat langsung diperdengarkan untuk mengetahui kualitas hasil rekaman. Apabila terdapat kesalahan saat itu juga dapat dilakukan rekaman ulang. Kerugian dari proses rekaman basah adalah persiapan harus benar-benar matang. Apabila salah satu pemeran tidak hadir, maka rekaman tidak dapat dilakukan. Kesalahan yang diakibatkan salah satu pemain membutuhkan pengulangan rekaman dengan seluruh pemain. Santoso, 2008 d REKAMAN KERING Masing-masing sumber suara direkam sendiri-sendiri multi track. Biasanya yang direkam awal adalah announcer, narator, dan pemain voice over. Untuk sumber suara lain direkam pada waktu yang berlainan. Setelah keseluruhan sumber suara terekam dengan baik, dilakukan penggabungan mixing untuk mendapatkan hasil rekaman yang diinginkan. Keuntungannya, pemain tidak tergantung dengan pemain yang lain. Kerugiannya adalah proses rekaman butuh waktu lama, penyimpanan hasil rekaman harus tertata baik dan teliti, butuh waktu lama untuk proses mixing dan mastering serta terjadi penurunan kualitas suara. Santoso, 2008

2.6 STANDAR GEDUNG PERTUNJUKAN

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

dan Tata Cara Pemberian Suara

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA SUARA

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

Metakognisi Mahasiswa dalam Memahami Hakikat Belajar

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

Gambar 2-1. Piranti elektronika untuk sistem tata suara

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

Memajukan industri audio mobil khususnya aliran tata suara

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

Badan Otonom Pers Suara Mahasiswa

Hal yang tidak berkaitan dengan tata suara adalah

2013. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami kode etik guru

Ilustrasi pentas teater. foto: pexels.

Pentas teater melibatkan banyak orang di dalamnya. Berdasarkan prosesnya, pentas teater diproduksi melalui kerja sama antara sutradara, pemain, dan tim artistik. Tata artistik menjadi salah satu unsur penting yang tidak bisa dipisahkan dari teater.

Pertunjukan teater menjadi tidak lengkap dan tidak elok tanpa campur tangan dari tata artistik. Unsur artistik terdiri dari tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, dan tata musik. Unsur-unsur itu membantu pementasan menjadi sempurna sebagai suatu pertunjukan.

Unsur-unsur artistik menjadi lebih berarti apabila sutradara dan penata artistik mampu memberi makna kepada bagian-bagian tersebut. Sehingga unsur-unsurnya tidak hanya sebagai bagian yang menempel atau mendukung, tetapi merupakan kesatuan yang utuh dari sebuah pementasan.

Jenis-Jenis Tata Artisik dalam Pentas Teater

Berdasarkan buku Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX karya Alien Wariatunnisa Yulia Hendrilianti, berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis tata artistik dalam pentas teater.

  1. Tata panggung adalah pengaturan di panggung selama pementasan berlangsung. Tujuannya bukan cuma sekadar supaya permainan dilihat penonton, tetapi juga menghidupkan pemeranan dan suasana panggung.

  2. Tata cahaya adalah pengaturan pencahayaan di daerah sekitar panggung. Fungsinya untuk menghidupkan permainan dan suasana lakon yang dibawakan, sehingga menimbulkan suasana istimewa.

  3. Tata musik adalah pengaturan musik yang mengiringi pentas teater yang berguna untuk memberi penekanan pada suasana permainan dan mengiringi pergantian babak dan adegan.

  4. Tata suara adalah pengaturan suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi seperti suara aktor, efek suasana, dan musik.

  5. Tata rias dan tata busana adalah pengaturan rias dan busana yang dikenakan pemain. Gunanya untuk menonjolkan watak peran yang dimainkan sehingga bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas penonton.

Ilustasi pentas teater. Foto: Pexels.

PengertianTata Suara Pentas Teater

Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi seperti suara aktor, efek suasana, dan musik. Tata suara diperlukan untuk menghasilkan harmoni.

Dikutip dari buku Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX karya Alien Wariatunnisa Yulia Hendrilianti, dalam pentas teater, tata suara terdiri dari banyak hal. Di antaranya akustik ruangan, mikrofon, dialog, efek bunyi, dan musik.

Akustik ruangan berhubungan dengan pemilihan gedung untuk pentas teater. Mikrofon berkaitan dengan properti. Sedangkan dialog berhubungan dengan para pemain.

Efek bunyi dan musik merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab seksi tata suara. Efek bunyi seperti bunyi halilintar, suara air mengalir, dan suara tembakan bisa dihasilkan dari keyboard. Alat musik yang satu ini mempunyai fitur untuk menghasilkan suara-suara tertentu.

Sebelum ada keyboard, efek bunyi yang dimunculkan pada pentas teater dilakukan dengan merekam atau trik-trik khusus. Contohnya, suara tembakan dapat dibuat dengan meletuskan balon, suara detik jam dibuat dengan memukulkan sendok ke gelas.

Menurut buku Seni Budaya Teater Paket C Setara SMA/MA Kelas XI karya M. Sinar Hadi S., bila terdapat gagal fungsi dalam penataan atau pengaturan tata suara, gagal pula teater yang dipertunjukkan.

Namun, berbeda dengan pengaturan musik yang berfungsi sebagai ilustrasi cerita, pengaturan suara, keluaran suara, dan efek suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi. Misalnyan, suara aktor, efek suasana, dan musik yang berfungsi sebagai harmonisasi sebuah pertunjukan.