Hal apalagi yang dapat menyebabkan terjadinya konflik yang menimbulkan perpecahan antar bangsa

Dengan menjadi bagian dari suatu negara, kita pasti dituntut untuk mencintai negara tersebut. Terlepas dari suku, ras, atau agama. Karena sedikit mustahil jika satu negara hanya diisi oleh satu jenis suku atau ras, akan ada banyak keanekaragaman yang mengisi suatu negara. Namun karena perbedaan ini, akan ada sebuah ancaman yang menanti suatu negara, yaitu disintegrasi bangsa. Hal ini bisa saja memecah belah suatu negara, dan mengacaukan segala proses. Mulai dari proses ekonomi, pembangunan, bahkan keamanan.

Tapi, apakah kamu sudah tau apa itu disintegrasi bangsa?

Pengertian Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan dimana tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu bangsa yang akan menyebabkan perpecahan. Ketika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin akan terjadi pelepasan wilayah dari suatu negara. Salah satu contoh yang bisa kita perhatikan adalah situasi yang terjadi di semenanjun Korea. Sebuah perbedaan ideologi yang sulit sekali untuk dipersatukan kembali, mereka terpecah menjadi dua negara, Korea Selatan yang menganut paham demokrasi dan Korea Utara yang memilih ideologi komunis.

Nah buat kita yang tinggal di Indonesia, tentu kita tidak ingin hal ini terjadi, apalagi belakangan ini ada banyak konflik yang terjadi di negara kita. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, seperti yang dibawah ini.

Penyebab Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa bisa disebabkan oleh beberapa macam hal. Sekarang mari kita cari tahu apa saja itu.

Perbedaan Ideologi

Setiap negara tentu punya ideologi masing-masing yang harus juga dimiliki oleh para warga negaranya. Masalah akan muncul ketika muncul berbagai ideologi dengan paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Contohnya adalah ideologi atau dari Indonesia adalah Pancasila. Namun, banyak ideologi selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan ideologi selain Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan dan dapat menyebabkan kehancuran pada suatu tatanan hidup masyarakat. Seperti komunisme, marxisme dan lain-lain.

Demografi Yang Timpang

Kesenjangan dalam demografis juga bisa menjadi penyebab dari terjadinya disintegrasi bangsa. Ketika pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya. Ini bisa memunculkan rasa kecemburuan yang akan menuntut berbagai hal dan bisa berakibat perpecahan.

Iklim Politik yang Kurang Sehat

Ini adalah salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan. Akan ada oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Hasilnya? Banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik ini.

Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat

Menghormati segala perbedaan adalah hal yang penting dalam hidup berbangsa. Kita tidak boleh membedakan sikap terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat, kondisi ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun nyatanya saat ini, toleransi dari masyarakat semakin berkurang. Banyak sekali kejadian yang bisa membuat perpecahan bangasa dimulai dari tidak adanya toleransi. Kita harus waspada nih untuk hal yang satu ini.

Kemajuan Ekonomi yang Terhambat

Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan yang besar di antara orang-orang yang berkecukupan dengan yang memiliki kekurangan finansial di tengah masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran juga merupakan akibat dari lambatnya kemajuan ekonomi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kriminalitas dan perpecahan di antara penduduk suatu negara.

Nah itu dia beberapa penyebab dari disintegrasi bangsa. Tentu kita sangat ingin menghindari hal ini terjadi di negara kita Indonesia. Dengan berbagai perbedaan yang ada, kita harus bisa saling hidup rukun dan menjunjung toleransi. Nah kalau kamu masih bingung akan hal ini, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar ya!

Jakarta -

Persatuan dan kesatuan adalah dua hal penting untuk menjaga bangsa Indonesia dari kehancuran. Pasalnya, kehancuran bangsa dapat disebabkan oleh bangsa itu sendiri, seperti disintegrasi bangsa.

Disintegrasi merupakan permasalahan serius dan penting diwaspadai. Disintegrasi dapat memicu perpecahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah-belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; dan perpecahan.

Pada dasarnya, disintegrasi timbul karena adanya perbedaan. Keberagaman etnis yang ada dalam sebuah wilayah dapat memicu disintegrasi sosial yang mengarah pada konflik. Dikutip dari Buku Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif Budaya oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, disintegrasi disebabkan karena ketidaksesuaian tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi.

Disintegrasi bangsa dapat menyebabkan kehancuran bangsa Indonesia. Selain disebabkan oleh berbagai perbedaan, disintegrasi juga dapat disebabkan karena pengaruh globalisasi. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Muhammad Ridha Iswardhana, globalisasi menyebabkan problematika integrasi seperti berikut:

1. Hilangnya kesadaran untuk bersatu

2. Hilangnya toleransi antar kelompok.

3. Memudarnya semangat nasionalisme masyarakat.

4. Munculnya sikap hedonis dan persaingan yang menyebabkan kecenderungan individualis.

5. Kesenjangan sosial masyarakat yang berakibat pada konflik.

6. Generasi muda semakin apatis terhadap kehidupan masyarakat.

7. Memudarnya gotong royong sebagai kearifan lokal.

Dahlan Hi Hasan dalam artikelnya yang berjudul Distingerasi sebagaimana diterbitkan dalam Jurnal ACADEMICA menjelaskan, disintegrasi bangsa dapat disebabkan oleh faktor internal. Sebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas pribadi manusia.

Hal tersebut seringkali terjadi akibat pemahaman dan interpretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai budaya. Hal itulah yang kemudian memunculkan perilaku fatalistik, intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak proporsional.

Setelah mengetahui penyebab kehancuran bangsa, sebarkan semangat persatuan dan kesatuan serta tingkatkan sikap toleransi ya, detikers!

Simak Video "Saksi Sebut Munarman-FPI Tak Sepandangan dengan ISIS"



(kri/nwy)

Jakarta -

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keragamannya masing-masing yang bisa dipengaruhi oleh faktor ras, etnis, agama, atau pun status. Sebagai proses sosial, konflik kerap hadir tengah-tengah kehidupan masyarakat tersebut.

Memangnya apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat?

Untuk memahami konflik dalam masyarakat, diperlukan juga pemahaman tentang makna dari konflik itu sendiri. Mengutip Buku Saku Sosiologi SMA oleh Yulia Darmawaty, S.Pd dan Drs. H. Achmad Djamil, konflik berasal dari bahasa latin, yaitu configere yang berarti saling memukul.

Sementara itu, secara sosiologis, konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih (dua kelompok atau lebih) yang berusaha saling menyingkirkan, menghancurkan, mengalahkan atau membuat pihak lain tidak berdaya.

Konflik ini pasti pernah dihadapi oleh setiap lapisan masyarakat, tidak terkecuali bagi individu dalam kehidupan sehari-harinya. Secara teori yang dilansir dari 'Sumber Belajar Elektronik' terbitan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), faktor penyebab konflik terbagi menjadi tiga, di antaranya sebagai berikut,

3 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat

1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan

Faktor yang pertama ini lebih khususnya bagi individu. Faktor seperti inilah yang biasanya melahirkan bentrokan pendirian meskipun tidak melulu ada perlakuan kekerasan di dalamnya.

Biasanya, konfliknya juga dapat berbentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Realitanya, memang tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama. Hal ini pula yang menyebabkan perbedaan pendapat, tujuan, dan keinginan menjadi tidak terelakkan.

2. Perbedaan Kebudayaan

Faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat yang selanjutnya adalah perbedaan kebudayaan. Perbedaan ini tidak hanya menimbulkan konflik antar individu seperti sebelumnya, namun dapat menjadi pemicu konflik antar kelompok pula.

Pola-pola kebudayaan yang beragam di tiap kelompok dapat menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas.

Dampak panjangnya, perbedaan kebudayaan ini bisa melahirkan sikap etnosentrisme. Atau, sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya paling baik. Sikap ini juga menjadi buntut panjang dari terciptanya konflik antar penganut kebudayaan.

3. Perbedaan Kepentingan

Terakhir, perbedaan kepentingan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Karena adanya tujuan kepentingan yang berbeda-beda, memicu kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.

Lantas, bagaimana dengan konflik di masyarakat Indonesia? Apa faktor penyebabnya?

Dalam buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, karya Bagja Waluya disebutkan, Indonesia memiliki kompleksitas budaya yang plural dan heterogen atau masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup masing-masing tanpa ada pembaruan satu sama lain.

Namun, pertanda yang paling menonjol bagi masyarakat Indonesia adalah tidak adanya kehendak bersama dalam sifat majemuk tersebut. Sebab itulah, konflik yang terjadi di Indonesia kerap kali dilatarbelakangi oleh perbedaan dan pertentangan antar latar belakang sosio kultural.

Jadi, gimana nih, detikers? Sudah bisa sebutkan 3 faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat?

Simak Video "Saluran Air di Bekasi Berubah Warna Merah Usai Tercemar Limbah"



(rah/nwy)


Page 2

Jakarta - Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keragamannya masing-masing yang bisa dipengaruhi oleh faktor ras, etnis, agama, atau pun status. Sebagai proses sosial, konflik kerap hadir tengah-tengah kehidupan masyarakat tersebut.

Memangnya apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat?

Untuk memahami konflik dalam masyarakat, diperlukan juga pemahaman tentang makna dari konflik itu sendiri. Mengutip Buku Saku Sosiologi SMA oleh Yulia Darmawaty, S.Pd dan Drs. H. Achmad Djamil, konflik berasal dari bahasa latin, yaitu configere yang berarti saling memukul.

Sementara itu, secara sosiologis, konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih (dua kelompok atau lebih) yang berusaha saling menyingkirkan, menghancurkan, mengalahkan atau membuat pihak lain tidak berdaya.

Konflik ini pasti pernah dihadapi oleh setiap lapisan masyarakat, tidak terkecuali bagi individu dalam kehidupan sehari-harinya. Secara teori yang dilansir dari 'Sumber Belajar Elektronik' terbitan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), faktor penyebab konflik terbagi menjadi tiga, di antaranya sebagai berikut,

3 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat

1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan

Faktor yang pertama ini lebih khususnya bagi individu. Faktor seperti inilah yang biasanya melahirkan bentrokan pendirian meskipun tidak melulu ada perlakuan kekerasan di dalamnya.

Biasanya, konfliknya juga dapat berbentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Realitanya, memang tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama. Hal ini pula yang menyebabkan perbedaan pendapat, tujuan, dan keinginan menjadi tidak terelakkan.

2. Perbedaan Kebudayaan

Faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat yang selanjutnya adalah perbedaan kebudayaan. Perbedaan ini tidak hanya menimbulkan konflik antar individu seperti sebelumnya, namun dapat menjadi pemicu konflik antar kelompok pula.

Pola-pola kebudayaan yang beragam di tiap kelompok dapat menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas.

Dampak panjangnya, perbedaan kebudayaan ini bisa melahirkan sikap etnosentrisme. Atau, sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya paling baik. Sikap ini juga menjadi buntut panjang dari terciptanya konflik antar penganut kebudayaan.

3. Perbedaan Kepentingan

Terakhir, perbedaan kepentingan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Karena adanya tujuan kepentingan yang berbeda-beda, memicu kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.

Lantas, bagaimana dengan konflik di masyarakat Indonesia? Apa faktor penyebabnya?

Dalam buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, karya Bagja Waluya disebutkan, Indonesia memiliki kompleksitas budaya yang plural dan heterogen atau masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup masing-masing tanpa ada pembaruan satu sama lain.

Namun, pertanda yang paling menonjol bagi masyarakat Indonesia adalah tidak adanya kehendak bersama dalam sifat majemuk tersebut. Sebab itulah, konflik yang terjadi di Indonesia kerap kali dilatarbelakangi oleh perbedaan dan pertentangan antar latar belakang sosio kultural.

Jadi, gimana nih, detikers? Sudah bisa sebutkan 3 faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat?

Simak Video "Saluran Air di Bekasi Berubah Warna Merah Usai Tercemar Limbah"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/nwy)