Gua Hira tempat Nabi Muhammad SAW berkhalwat terletak di

Kisah Rasulullah di Gua Hira, memang menjadi salah satu tempat yang bersejarah dalam agama Islam. Berbicara tentang Gua Hira, mungkin tempat tersebut menjadi tempat yang spesial bagi Nabi Muhammad SAW.

Gua Hira juga merupakan gua tidak sembarang gua. Sebab, di gua ini Nabi Muhammad SAW mengalami sebuah peristiwa penting yang akan menjadi kisah pagi seluruh umat muslim di dunia.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali dari Allah itu melalui perantara malaikat Jibril. Gua Hira sendiri letaknya berada di puncak Jabal Nur, Mekkah.

Baca juga: Peristiwa di Gua Hira yang Dialami Rasulullah, Menjadi Tanda Kenabian

Tepat sekali, melalui perantara malaikat jibril tersebut Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama yang berupa Al Quran. Tepatnya adalah Al Quran surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5.

Ketahuilah, bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan seorang yang sering merenung juga berfikir, olah spiritual, memikirkan mengenai fenomena alam, serta lingkungan yang berada di sekitar. Tetapi jauh dari keramaian.

Hal tersebut juga membuat Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah supaya menemukan sesuatu hal yang bisa mencerahkan dirinya dengan kaumnya.

Bagaimana Kisah Rasulullah di Gua Hira?

Meskipun nama gua Hira bukan suatu hal yang asing. Sudah banyak orang yang mengetahui peristiwa apa yang terjadi di gua tersebut, tetapi masih sedikit yang mengetahui bagaimana kisah Rasulullah di Gua Hira secara detail.

Padahal yang demikian itu juga membantu kita untuk memperbanyak serta memperluas wawasan pengetahuan agama Islam.

Tahukah Anda apa yang Nabi Muhammad SAW lakukan ketika berada di dalam Gua Hira? Dalam sejarahnya Nabi Muhammad ketika di Gua Hira itu berkhalwat.

Dalam hal ini Syekh Ali Jumah mengatakan bahwa prinsip utama melakukan khalwat ada 4 yakni qillatul kalam, qillatul tha’am, qillatul anam, dan qillatul manam.

Qillatul kalam mempunyai arti sedikit bicara, tha’am artinya sedikit makan kemudian sedikit interaksi dengan manusia, dan sedikit tidur.

Seperti penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa letak Gua Hira berada di Jabal Nur. Untuk Jabal Nur sendiri merupakan tempat yang banyak bebatuan warna hitam serta tajam.

Baca juga: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW Mendapat Perintah saat Isra Miraj

Tingginya mencapai 200 meter. Lantas di mana letak gua hira? Terletak sekitar 40 meter bawah pucuk Jabal Nur tersebut.

Tingginya mencapai 1 meter dengan lebarnya 50 cm dan panjang gua tersebut adalah 2 meter.

Banyak yang mengatakan tempat tersebut sangat sempit. Bahkan saking sempitnya sholat pun hanya bisa dilakukan 1 orang.

Meskipun sempit, tetapi baginda Nabi merasa nyaman ketika bermunajat kepada Allah. Meskipun begitu, saat berada di Gua Hira Nabi Muhammad SAW selalu memikirkan penduduknya.

Padahal kaumnya tersebut juga sudah melupakan apa yang Nabi Ibrahim dahulu ajarkan.

Mengapa kisah Rasulullah di Gua Hira menjadi hal yang penting untuk kita ketahui? Sebab di tempat tersebut Nabi Muhammad SAW mendapatkan Wahyu dari Allah untuk pertama kalinya.

Saat usia Nabi Muhammad 40 tahun, ia suka mengasingkan diri ke gua tersebut.

Bahkan ia juga tidak pulang dan menginap berhari-hari. Terkadang 1 bulan, terkadang juga 10 malam.

Saat ia merasa harus pulang, maka hal yang ia lakukan hanya menyambangi istrinya kemudian mengambil bekal lalu pergi ke Gua Hira lagi.

Hingga suatu hari tepatnya pada malam 17 Ramadhan, malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW yang sedang berdiam diri dalam gua tersebut.

Malaikat Jibril mengatakan kepada Muhammad untuk membaca. Karena tidak bisa membaca Nabi Muhammad pun ketakutan.

Baca juga: Fungsi Masjid pada Zaman Rasulullah, untuk Kegiatan Kemasyarakatan

Tetapi Malaikat Jibril terus membisikkan kata Iqra sebanyak 3 kali.

Wahyu pertama dalam kisah Rasulullah di Gua Hira adalah Al Quran surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5. Apabila kita menelaah mengenai Al Quran surat Al-Alaq yang berisikan tentang perintah untuk membaca.

Maka dengan demikian itu, Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut kepada Rasulullah SAW dengan cara melafalkan kata Iqra sebanyak 3 kali. Karena tidak bisa dan merasa takut, justru Nabi Muhammad SAW malah gemetar.

Meskipun Nabi Muhammad merasa ketakutan dan gemetar, tetapi ia terus berusaha untuk memahami sebenarnya apa yang dimaksud oleh malaikat Jibril tersebut.

Setelah mengalami peristiwa tersebut, kemudian Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk pulang.

Cerita Kepada Khadijah

Meskipun sudah pulang, tetapi nabi Muhammad tetap merasa takut dan gemetaran. Namun kisah Rasulullah di Gua Hira tersebut tetap ia ceritakan kepada istrinya yakni Khadijah.

Mengetahui kondisi suaminya yang demikian, Khadijah kemudian menenangkannya. Nabi Muhammad SAW juga mengatakan bahwa apa yang sedang ia alami merupakan gangguan dari jin.

Tapi Khadijah menolak atau mengatakan bahwa apa yang Nabi Muhammad SAW katakan tersebut tidaklah benar. Sebab sang istri juga mengetahui bahwa suaminya merupakan manusia pilihan Allah.

Setelah adanya kisah Rasulullah di Gua Hira tersebut, kemudian Rasulullah lebih mudah untuk berinteraksi dengan ayat-ayat yang Allah turunkan sehingga sekarang ini kita bisa membaca Al Quran.

Kisah tersebut juga menjadi pertanda bahwa ia merupakan seorang rasul yang akan membawa agama Islam menjadi lebih baik dan kita terbebaskan dari masa kebodohan. (R10/HR-Online)

1). Iqro’ bismirobbikalladzii kholaq(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan),

2). Kholaqol insaana min ‘alaq


Page 2

3). Iqro’ warobbukal akrom(Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia)

4). Alladzii ‘allama bil qolam(Yang mengajar manusia dengan perantaraan pena)

5). ‘Allamal insaana maa lam ya’lam(Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya).

Apa cara pelaksanaan salat Sunnah rawatib saat Jumat.

Mengapa ibu adalah orang pertama yang harus hormati.

Tolong Bantu Kak Bsok Di Kumpulin hal 34 - 36​

Perinsip didalam bermusyawarah adalah untuk mencapai mufakat, apabila tidak diperoleh mufakat, maka hasil musyawarah diperoleh melalui…

Sebuah dadu dilempar satu kali, peluang munculnya mata dadu 6 adalah …..

Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilempar undi sekali secara serentak. peluang munculnya mata dadu 6 dan gambar pada mata uang logam adalah …..

Surat al maidah dilihat dari sisi turunnya termasuk ke dalam surat madaniyyah, yaitu …

Seorang mu’min memiliki tanda-tanda dari keimanannya. diantara tanda-tanda orang yang beriman, di antaranya dijelaskan dengan ciri-ciri sebagai beriku … t, kecuali

Tolong di bantu Dikumpulkan besok

Tulislah kedalam aksar melayu memakai huruf hijaiyah sayur mayur pancing sapu ijuk meja guru baju merah.

Gua Hira adalah tempat pertama kali Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu

smileyandwest.ning.com

Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

Rep: Syahrudin el-Fikri Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, -- Gua Hira, di Jabal Nur, merupakan tempat bersejarah bagi umat Islam. Untuk mencapai gua, diperlukan waktu sekitar 1,5 jam. Mulai dari kaki gunung, jamaah bisa menapaki batuan tangga yang sudah ada.

Awalnya memang terasa mudah lantaran batu-batuan yang ada bisa dijadikan pijakan yang kuat. Akan tetapi, sekitar 15 menit mendaki, jalan setapak mulai terasa tidak membantu lantaran keterjalan bukit.

Baca Juga

Menilik sejarah, Gua Hira adalah tempat pertama kali Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT. Malaikat Jibril membisikkan ayat 1 sampai ayat 5 surat Al-Alaq kepada Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya, suami Siti Khadijah itu kerap berkunjung ke Gua Hira untuk menyendiri. Muhammad bertafakur di Gua Hira manakala sedang gundah, gelisah, dan cemas atas kondisi sosial masyarakat Makkah kala itu.

Saat memasuki usia 40 tahun, Muhammad semakin memupuk kegemarannya mengasingkan diri ('uzlah) dan menyendiri (ikhtila) ke Gua Hira. Tak jarang Muhammad berada berhari-hari di dalam gua. Kadang sampai sepuluh malam, kadang lebih dari itu, bahkan sampai satu bulan.

Selama menyendiri dan bertafakur di Gua Hira, Muhammad merasakan kedamaian dan kenyamanan hidup. Jika pun harus kembali ke rumah, Muhammad hanya menyambangi istri dan mengambil bekal baru untuk ikhtila selanjutnya.

Muhammad terus melakukan 'ritual' tersebut sampai turun kepadanya wahyu ayat pertama Alquran. Kata Iqra mengawali wahyu sampai dibisikkan tiga kali oleh malaikat Jibril sebelum Muhammad mampu memahaminya. Usai menerima wahyu lima ayat pertama Alquran tersebut, Muhammad dipeluk malaikat Jibril. Imam Bukhari meriwayatkan, Muhammad langsung lemas dan berkeringat manakala Jibril melepaskan pelukan di tubuh Muhammad.

Dalam sebuah hadis yang dikumpulkan Imam Bukhari, Aisyah RA menceritakan cara permulaan wahyu diturunkan. Aisyah berkata: ''Wahyu yang diterima Rasulullah dimulai dengan suatu mimpi yang benar. Dalam mimpi itu beliau melihat cahaya terang laksana fajar menyingsing di pagi hari.

Kemudian, beliau digemarkan untuk melakukan khalwat ('uzlah). Beliau melakukan khalwat di Gua Hira selama beberapa malam, kemudian pulang kepada keluarganya (Khadijah) untuk mengambil bekal. Hingga akhirnya, turunlah wahyu Allah SWT.

Selepas menerima wahyu pertama tersebut, Rasulullah Muhammad SAW kemudian pulang ke rumah, menemui istrinya, Khadijah binti Khuwailid RA. Dalam keadaan gemetar, Muhammad bergegas meminta istrinya agar memberikan selimut padanya.

Kemudian, berceritalah manusia pilihan Allah ini tentang peristiwa yang baru saja dialaminya di Gua Hira. Tak berlangsung lama, Khadijah mengimani (memercayai) yang disampaikan suaminya. Sebab, sejak kecil, Muhammad sudah dikenal sebagai seorang pria yang jujur. Karena itu, ia dijuluki dan diberi gelar 'Al-Amin' (yang dapat dipercaya). Khadijah yakin, suaminya telah dipilih oleh Allah SWT.

Khadijah menyelimuti tubuh gemetar Muhammad hingga hilang rasa takutnya. Setelah itu, Muhammad berkata pada Khadijah, ''Hai Khadijah, tahukah engkau mengapa tadi aku begitu?'' Lalu, beliau menceritakan apa yang baru dialaminya. Selanjutnya beliau berkata: ''Aku sesungguhnya khawatir terhadap diriku (dari gangguan makhluk Jin).''

Siti Khadijah pun menjawab: ''Tidak! Bergembiralah! Demi Allah, Allah sama sekali tidak akan membuatmu kecewa. Kamu suamiku, adalah seorang yang suka menyambung tali keluarga, selalu menolong orang yang susah, menghormati tamu, dan membela orang yang berdiri di atas kebenaran.''

Siti Khadijah, istri pertama Muhammad, menjadi orang yang pertama kali mengimani tauhid yang dititipkan Allah SWT melalui wahyu-Nya kepada Muhammad. Bukan itu saja, Siti Khadijah bahkan orang yang meyakinkan Muhammad bahwa wahyu itu pertanda Muhammad telah dipilih menjadi Rasulullah.

  • nabi muhammad
  • rasulullah
  • gua hira

Gua Hira tempat Nabi Muhammad SAW berkhalwat terletak di