Gosikin huruf yang berharakat kasrah tanwin yang terdapat dalam lafal di samping adalah huruf

Dalam surat Al Falaq, hukum bacaannya tidaklah banyak, karena jumlah ayatnya pun terdiri atas lima. Meski begitu, surat ini konon bisa dibaca untuk menjaga diri dari berbagai hal yang buruk. Kalaupun hukum bacaan surat ke-113 ini tidak banyak, orang yang melafalkannya harus memperhatikannya betul-betul. 

Ayat pertama

Gosikin huruf yang berharakat kasrah tanwin yang terdapat dalam lafal di samping adalah huruf

Ayat pertama surat Al Falaq

Perhatikan lafaz "a’uudzu", ini namanya mad asli atau mad tabi’i karena terdapat wawu yang mati atau sukun tapi sebelumnya didahului oleh harakat dhommah. Cara melafalkannya, dipanjangkan sebanyak 1 alif atau dua harakat.

Ada pula lafaz "birobbi". Huruf ro ini, namanya ro tafkhim karena berharakat fathah. Karena berupa ro tafkhim, otomatis ro tersebut dilafalkan tebal, serta karena tidak ada tanda mad pada huruf ro tersebut, ro tetap dilafal pendek biasa saja.

Selanjutnya, ada lafaz "alfalaq". Ini ada bacaan idzhar qomariyah, karena lam ta’rif bertemu dengan huruf fa’ sehingga lam tersebut dilafalkan sukun dengan jelas. Ada pula hukum bacaan qolqolah kubro, karena terdapat huruf qaf yang dilafal mati karena waqaf.

Ayat kedua

Gosikin huruf yang berharakat kasrah tanwin yang terdapat dalam lafal di samping adalah huruf

Ayat kedua surat Al Falaq

Terdapat kalimat "min syarri", hukum bacaannya adalah ikhfa’ haqiqi karena nun sukun atau nun mati yang bertemu dengan huruf syin. Khusus pada kata "syarri", terdapat ro tarqiq karena ro tersebut berharakat kasrah sehingga harus dilafal tipis.


Page 2

Ada pula kalimat "maa", yang termasuk mad asli atau mad tabi’i karena huruf alif yang jatuh setelah harakat kasrah. Selanjutnya, kalimat "kholaq" yang disebut dengan qolqolah kubro, mengingat huruf qaf tersebut dilafal sukun karena waqaf.

Ayat ketiga

Gosikin huruf yang berharakat kasrah tanwin yang terdapat dalam lafal di samping adalah huruf

Ayat ketiga surat Al Falaq

Ada lafaz "min syarri", jelas hukum bacaannya adalah ikhfa haqiqi. Ada pula hukum bacaan ro yang merupakan ro tarqiq, sehingga harus dilafal tipis dan tidak perlu dipanjangkan karena tidak terdapat tanda-tanda mad.

Ada pula lafaz "ghaasiqin", bacaannya mad asli atau mad thabi’i karena huruf alif yang jatuh setelah fathah. Jika lafaz ini diteruskan menjadi "ghaasiqin idzaa", maka ada pula hukum idzhar halqi selain mad tabi’i, karena harakat tanwin yang bertemu dengan alif atau hamzah. Barulah pada penggalan ayat "dzaa" disebut dengan mad thabi’i, karena terdapat alif yang didahului oleh harakat fathah. Di ujung ayat terdapat qolqolah kubro, yaitu huruf ba’ yang dilafalkan sukun karena waqaf.

Ayat keempat

Gosikin huruf yang berharakat kasrah tanwin yang terdapat dalam lafal di samping adalah huruf

Ayat keempat surat Al Falaq

Terdapat hukum bacaan ikhfa’ haqiqi, tepatnya pada lafaz "min syarri" karena terdapat nun sukun atau nun mati yang bertemu dengan huruf syin. Ada pula ro tarqiq yang wajib dilafal tipis meski ditasydid karena harakat kasrah.

Pada lafaz "annafatsat", bacaannya idgham syamsiyah karena terdapat lam ta’rif yang tidak dilafal dengan jelas tapi langsung dimasukkan ke huruf nun yang ditasydid. Sementara, huruf nun yang ditasydid itu sendiri hukum bacaannya ghunnah.

Lafaz "annafatsat" pun memuat hukum bacaan mad thabi’i, yaitu huruf fa’ dan tsa’ dengan tandanya harakat fathah, yang seperti berdiri. Lafaz "fil ‘uqud" memuat hukum bacaan idzhar qomariyah yang lam ta’rifnya dilafal mati dengan jelas. Akhir ayat pun terdapat hukum bacaan qolqolah kubro, sehingga huruf dal dilafal mati karena waqaf.


Page 3


Page 4


Page 5

Jawaban:

Surat Al-Falaq ini adalah surat ke-113 di dalam Al-Quran. Al-Falaq artinya waktu subuh. Untuk menganalisis secara mendalam berkenaan tentang hukum tajwid dari ayat tersebut maka sebaiknya kita simak berikut ini.

Penjelasan:

1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa'. Dibaca secara jelas.

3. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.

4. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.

5. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

6. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.

7. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.

8. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ghain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

9. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

10. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah ba' diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.

11. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.

12. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

13. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa' berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

14. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tsa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

15. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas.

16. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.

17. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.

18. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha' berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

19. Idzhar sebab huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

20. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

21. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal