Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Kenapa ya gelas maupun botol minuman dingin berembun atau berkeringat? Sebenarnya, apa sih yang terjadi?

 

Bayangin, suatu hari matahari bersinar dengan terang. Langit begitu cerah.

Uwahhh lagi panas banget nih udara… Lagi panas gini enaknya minum es kali ya…

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Buka kulkas ah … siapa tahu ada minuman dingin kan?

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Wih, ada nih. Lo ambil satu minuman dingin. Berhubung tiba-tiba pak pos datang, lo tinggalin dulu tuh botol atau gelas minuman dingin.

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Nggak lama kemudian, lo lihat botol minuman dingin berembun. Wah, kok bisa ya?

Dugaan Gelas Minuman Dingin Berembun

Kira-kira apa aja ya kemungkinan yang menyebabkan botol atau gelas dengan minuman dingin ‘berkeringat’?

Mungkinkah air di dalamnya bocor? Namun, minuman berwarna seperti teh dan kopi pun embunnya tetap transparan tuh.

Berarti bulir air di luar gelas atau botol minuman berembun itu bukan dari dalam ya.

Kalo gitu, dari mana dong asal air tersebut?

Proses Terjadinya Embun

Untuk tahu jawabannya, kita bisa mulai dari mengenali perubahan wujud zat dulu. Ada tiga wujud zat yang kita kenali: padat, cair, dan gas.

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Mengenal Jenis Zat

Zat padat seperti batu, plastik, dan lain sebagainya, memiliki partikel yang nggak banyak bergerak. Makanya, benda padat itu kokoh dan cenderung nggak berubah bentuk tanpa pengolahan tertentu.

Zat cair seperti air mineral, keringat, dan lain sebagainya, memiliki partikel yang longgar dan mudah mengalir. Makanya, benda cair bisa mengikuti wadahnya.

Zat gas seperti udara punya partikel yang bebas banget. Artinya, partikel-partikel yang ada di dalam udara itu punya banyak ruang untuk bergerak bebas dan membesar sesuai dengan ruang yang ada. Makanya, udara ada di mana-mana.

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?
Bentuk Partikel Zat | Doc: Live Science

Baca juga: 3 Macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia

Mengenal Perubahan Wujud Zat

Nah, pengembunan yang terjadi pada minuman dingin itu terjadi karena perubahan dua zat. Perubahan wujud zat-zat di atas dapat digambarkan seperti di bawah ini. 

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Seperti yang bisa dilihat di atas, mengembun (atau kondensasi) merupakan proses perubahan zat gas menjadi zat cair. 

Dalam kasus pengembunan pada botol atau gelas berisi minuman dingin tadi, terjadi pengembunan dari udara sekitar.

Proses Terbentuknya Embun

Perlu diketahui, udara di sekitar kita ini mengandung uap air. 

Simpelnya, udara yang berada di sekitar gelas atau botol berisi minuman dingin kemudian mencapai titik embun karena perbedaan suhu udara sekitar dengan cairan dingin yang ada di wadah tersebut.

Titik embun (bahasa Inggris: dew point) di sini merupakan titik suhu ketika udara yang didinginkan  sehingga menjadi lembab dan kemudian bisa menjadi embun.

Maka, terjadilah pengembunan berupa bulir-bulir air yang menempel di permukaan gelas atau botol tadi.

Bila dilihat dengan lebih dekat, ada penjelasan lebih detail mengenai proses pengembunan yang terjadi.

Udara yang berada di sekitar gelas atau botol berisi minuman dingin tentu memiliki suhu yang lebih dingin dibanding udara lainnya.

Udara yang dingin memiliki sifat menyerap kalor atau energi kinetik dari partikel udara lainnya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, udara merupakan zat gas dengan partikel bebas. Karena terus-terusan menyerap panas, partikel molekul tersebut mulai ‘lelah’ dan lebih nggak banyak bergerak. 

Lalu, partikel-partikel tersebut mulai berubah sifatnya menjadi cair. Inilah yang kita lihat sebagai embun di permukaan gelas atau botol tadi.

Itulah mengapa gelas yang berisi air es dapat mengembun. Sekarang, lo udah paham kan bagaimana proses terbentuknya embun?

Supaya lebih jelas lagi, yuk tonton video di bawah ini. Di sini bakal dijelasin nih pergerakan partikel pengembunan.

Contoh Pengembunan Lainnya

Selain pengembunan yang terjadi pada gelas dan botol minuman dingin, apa sih contoh pengembunan di kehidupan sehari-hari?

  • Bulir-bulir air di permukaan daun, biasanya terjadi di pagi hari ketika udara dingin.
  • Hujan, ini perubahan awan menjadi tetesan air.
  • Kaca mobil atau rumah berembun, ini biasanya terjadi ketika hujan.
  • Kabut, ini terjadi karena uap air di udara terkondensasi menjadi butiran air.
  • Napas di udara dingin, ini juga contoh pengembunan yang biasanya terjadi di musim dingin. Kita bisa melihat ‘bentuk’ napas yang dikeluarkan saat udara sangat dingin.

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Selain contoh di atas, lo ada kepikiran contoh lain nggak? Kalo ada, bagi dong di kolom komentar.

Penutup

Jadi, itulah pembahasan singkat kenapa botol atau gelas yang berisi air dingin bisa ‘mengeluarkan’ bulir-bulir air alias mengembun. 

Bagaimana Sobat Zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar minuman dingin berembun? Atau mungkin lo punya ide untuk artikel selanjutnya?

Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Oleh: Toto Winata* (Fisikawan)

Bila mendengar kata embun, pasti kita teringat kaca jendela kamar atau dedaunan di halaman rumah kita yang basah saat pagi hari. Sebenarnya, dari mana ya asalnya embun itu? Embun itu berasal dari uap-uap air (gas) yang terkondensasi, artinya berubah menjadi cairan. Cairan (air) inilah yang kita sebut embun.

Proses kondensasi terjadi karena perbedaan suhu yang cukup tinggi. Prosesnya dijelaskan sebagai berikut: suhu malam hari yang rendah mendinginkan tanah lebih cepat dibandingkan udara, artinya suhu tanah lebih dingin daripada udara. Oleh karena perbedaan suhu itulah, uap-uap air di udara yang pada pagi hari berada di sekitar tanah akan terkondensasi, dan menghasilkan embun yang kita lihat di pagi hari.

Nah, rupanya air-air di sekitar gelas yang dingin itu pun terbentuk melalui proses yang sama!

Gelas yang berisi es akan mengembun pada bagian luar gelas tersebut dari manakah embun tersebut berasal?

Pada suatu gelas berisi es, suhu di dalam gelas, yang bersumber dari es, ialah ±2°C, sementara suhu sekitarnya adalah suhu kamar yaitu ±25°C. Artinya, suhu di dalam gelas lebih rendah (dingin) daripada suhu udara bagian luar gelas, dengan perbedaan suhu ±23°C. Akibatnya, uap air yang ada di udara sekitar gelas akan terkondensasi, membuat permukaan luar gelas menjadi berair seperti embun.

Selain terjadi karena “es dalam gelas”, embun pun dapat kita lihat pada peristiwa lain. Contohnya adalah bila kita naik pesawat terbang. Pada ketinggian sekitar 35.000 kaki, suhu di luar pesawat sangatlah rendah (sekitar -40°C), sedangkan udara di dalam pesawat masih normal, yaitu suhu kamar 25°C. Perbedaan suhu yang tinggi ini membuat uap air di dalam pesawat terkondensasi sehingga bagian dalam kaca jendela pesawat ketika kita sentuh akan terasa berair seperti embun.

Contoh lainnya ialah makanan yang baru selesai dimasak, masih panas, lalu dimasukkan ke dalam kotak bekal Adik. Lalu saat Adik mau makan kotak tersebut dibuka, pada bagian dalam tutup kotak bekal akan basah oleh titik-titik air. Nah, setelah membaca tulisan ini, kalian tahu mengapa bisa ada titik-titik air tersebut. Menarik, ya? (/JoL)

Sumber gambar: http://www.wallpaperup.com

*Toto Winata adalah dosen Fisika di FMIPA ITB sejak 1985. Ia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang Fisika Atom dari Murdoch University, Australia, pada tahun 1991. Bidang yang ditekuninya saat ini adalah Fisika Atom & Material Elektronik.