Gambar yang paling tepat untuk menunjukkan Matahari atau bulan yang terlihat dari titik P adalah

tirto.id - Proses terjadinya gerhana matahari bermula dari jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan. Fenomena alam ini memiliki pengaruh pada manusia hingga hewan. Gerhana matahari dibagi dalam beberapa jenis.Gerhana matahari adalah peristiwa alam yang terjadi akibat dari bayang-bayang bulan mengenai bumi, dimana cahaya matahari yang menuju bumi pada siang hari terhalang oleh bulatan bulan.Diameter bulan tidak lebih besar dari diameter bumi, maka gerhana matahari hanya terjadi pada sebagian kecil permukaan bumi dan berlangsung kurang lebih tujuh menit.
Walaupun bulan berukuran lebih kecil, bulan mampu menghalangi cahaya matahari karena bulan lebih dekat dari bumi yaitu dengan jarak rata-rata 384.400 km. Sementara jarak matahari ke bumi rata-rata 149.680.000 km.

Dikutip dari buku Geografi 1 kelas X yang ditulis oleh Hartono (2007) terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, bumi dan bulan merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri.

Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan oleh bumi maupun bulan, bumi tidak akan terlihat dari bulan. Demikian juga bulan tidak akan terlihat dari bumi. Jika dalam peredarannya bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan matahari, berpotensi terjadinya peristiwa gerhana matahari atau bulan.

Proses Terjadinya Gerhana Matahari


Dikutip dari situs Rumah Belajar Belajar Untuk Semua, proses terjadinya gerhana matahari diawali dari tergelincirnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi karena bulan menghalangi sinar matahari ke bumi. Kondisi ini terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan terletak di sekitar titik potong antara bidang edar bulan yang mengelilingi bumi dan bidang edar bumi mengelilingi matahari.Penampakan gerhana yang berubah-ubah antara Gerhana Matahari Cincin (GMC) atau Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi akibat perubahan ukuran piringan bulan dan matahari dari bumi. Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama berbentuk elips. Lintasan elips pulalah yang membuat jarak matahari, bumi, dan jarak bulan-bumi berubah secara periodik.

Pada saat jarak matahari dan bumi (aphelion) mencapai maksimum sejauh 152,1 juta kilometer, radius piringan matahari berukuran 944 detik busur (1 detik busur = 1/3.600 derajat). Adapun pada jarak terdekat bumi ke matahari (perihelion) sejauh 147,1 juta km dan radius piringan matahari mencapai 976 detik busur.

Sementara itu, jarak bulan ke bumi pada titik terjauhnya (apogee) ada pada jarak 405.500 km yang memiliki radius piringan bulan sebesar 882 detik busur. Adapun pada titik terdekatnya antara bulan ke bumi sejauh 363.300 km, dan radius piringan bulan mencapai 1.006 detik busur.

Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra). Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah yang dilalui penumbra, mereka masih dapat melihat sebagian sinar matahari.

Dalam GMC, ujung umbra atau bayang-bayang bulan tidak mencapai permukaan bumi. Hanya perpanjangan umbra (antumbra atau antiumbra) saja yang sampai ke bumi. Daerah yang dilalui antumbra itulah yang akan melihat matahari seperti cincin bercahaya di langit.

Baca juga: Apa Pengaruh Gerhana Matahari pada Manusia hingga Hewan?


Jenis Gerhana Matahari


Menurut buku Bumi Tempat Kita Hidup Paket C Setara SMA terbitan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018, gerhana matahari dibagi ke dalam beberapa jenis yaitu:

1. Gerhana matahari total

Gerhana matahari total terjadi apabila bulan menutupi sinar matahari secara menyeluruh. Gerhana matahari total sangat berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang, karena akan merusak bola mata.

2. Gerhana matahari sebagian

Gerhana ini akan terjadi apabila cahaya matahari yang menuju ke bumi ditutupi oleh bayangan penumbra bulan. Saat gerhana ini berlangsung, akan tampak sebagian cakram matahari akan ditutupi oleh sebagian cakram bulan.

3. Gerhana matahari cincin

Gerhana jenis ini terjadi apabila bulatan bulan menutupi bagian dalam bulatan matahari, dikarenakan posisi bulan terletak paling jauh dengan matahari. Artinya bulatan bulan saat ini lebih kecil dari bulatan matahari.

4. Gerhana matahari hibrida

Gerhana hibrida berasal dari gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian. Di sebagian wilayah di bumi, akan tampak gerhana ini muncul sebagai gerhana matahari total, sedangkan di wilayah lain akan tampak sebagai gerhana matahari sebagian.

Pengaruh Gerhana Matahari

Gerhana matahari memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi mahkluk hidup baik itu manusia maupun hewan, yaitu:

1. Pada mata manusia

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata. Hal ini terjadi akibat radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Untuk mengamati gerhana matahari dibutuhkan pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata biasa tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.

2. Perkembangan embrio ayam dalam mesin penetas telur

Prinsip penetasan buatan adalah menjaga suhu dan kelembaban udara dalam ruangan mesin penetas telur agar sesuai dengan suhu dan kelembaban yang dibutuhkan pada tahap-tahap perkembangan embrio. Pada saat terjadi gerhana matahari total, suhu dan tekanan udara akan berubah secara tiba-tiba. Hal ini berpengaruh pada kelembaban dan kehidupan embrio, sehingga tingkat penetasan telur akan menurun keberhasilannya.

3. Pengaruh terhadap plankton

Gerhana matahari dapat menyebabkan terganggunya kehidupan plankton karena terjadi penurunan intensitas cahaya dan lamanya penyinaran. Hal ini dapat mempengaruhi terganggunya rantai makanan karena suplai makanan untuk plankton berkurang, sehingga ikan-ikan akan berkurang jumlahnya di daerah yang terkena gerhana.

4. Pengaruh terhadap alam

Pengamatan terhadap medan gravitasi dan ketinggian menunjukkan bahwa gerhana matahari mempengaruhi secara langsung kerak bumi yang dapat menimbulkan pasang naik maksimum. Pasang naik maksimum ini menyebabkan perubahan pada kerak bumi yang berpotensi menimbulkan gempa bumi.

5. Pengaruh terhadap binatang

Bagi beberapa jenis burung, situasi gerhana merupakan malam semu. Secara umum, burung di alam bebas lebih bereaksi terhadap peristiwa gerhana daripada burung piaraan. Burung-burung cenderung menuju sarangnya pada saat gerhana terjadi. Kemampuan mengarahkan diri pada burung pengembara jarak jauh dapat berubah karena terjadi reduksi radiasi inframerah dan pancaran gelombang radio sangat pendek akibat terhalangnya cahaya. Kera juga terkena dampak gerhana matahari. Di India kera-kere tersebut akan menengadah ke barat dan duduk dalam keaadan santai, seperti layaknya bila malam telah tiba.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan Total & Jenis-Jenis Gerhana


Cara Aman Mengamati Gerhana Matahari


Dikutip dari Antara, peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menganjurkan untuk tidak mengamati gerhana matahari dengan mata telanjang.Hal tersebut mereka sampaikan terkait dengan fenomena gerhana matahari cincin yang bisa diamati di sejumlah daerah di Indonesia pada Desember 2019.“Tidak disarankan dilihat dengan mata telanjang. Karena meskipun matahari tertutup bulan saat itu cahayanya masih menyilaukan. Yang paling aman adalah menggunakan kacamata matahari atau filter matahari,” kata peneliti LAPAN, Rhorom Priyatikanto.Lebih lanjut, intensitas cahaya matahari yang sangat kuat pada saat gerhana matahari cincin dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.Oleh karena itu, LAPAN menganjurkan penggunaan pelindung mata untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Selain kacamata dengan filter matahari, kamera lubang jarum, teropong atau teleskop, dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari cincin.Menurut LAPAN, gerhana matahari cincin saat itu bisa diamati di Padang Sidempuan, Sibolga, Siak, Duri, Pulang Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor, dan Berau.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan, Jenis, dan Siklusnya?

KOMPAS.com - Gerhana Matahari adalah salah satu fenomena alam yang selalu menarik perhatian masyarakat.

Meski dahulu gerhana matahari sempat menjadi fenomena yang ditakuti manusia, saat ini kehadiran fenomena gerhana matahari justru dinantikan oleh masyarakat.

Berikut beberapa hal mengenai gerhana matahari yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Gerhana Matahari Bikin Perilaku Hewan Berubah, Berikut Penjelasannya

Proses terjadinya gerhana matahari

Gerhana matahari terjadi saat bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari.

Meskipun bulan lebih kecil dari matahari, bulan dapat menutupi matahari karena bulan lebih dekat ke bumi dibanding matahari.

Ketika bumi, bulan, dan matahari sejajar, bayangan bulan jatuh di bumi menutupi matahari. 

Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).

Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari, karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. 

Sementara mereka yang berada di daerah yang dilalui penumbra, masih dapat melihat sebagian sinar matahari.

Jenis gerhana matahari

Gerhana matahari biasanya tidak begitu saja terjadi, tetapi terjadi dengan beberapa perbedaan, karena memilik ragam jenisnya. Berikut jenis gerhana matahari:

1. Gerhana matahari total (GMT)

Gerhana matahari total (GMT) adalah salah satu fenomena langit yang jarang terjadi. Sehingga, kehadiran gerhana matahari total selalu dianggap spesial.

Saat gerhana ini terjadi, diameter matahari 864.000 mil sepenuhnya 400 kali lebih besar dari satelit Bumi, Bulan, yang hanya berukuran sekitar 2.160 mil.

Akan tetapi bulan juga kebetulan akan berada sekitar 400 kali lebih dekat ke Bumi daripada matahari, rasionya bervariasi karena kedua orbit elips. 

Sebagai akibatnya, ketika bidang orbit berpotongan dan jaraknya sejajar, maka bulan baru dapat tampak sepenuhnya, dan menutup piringan matahari.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/12/2020), fenomena gerhana matahari total terjadi bergantung pada jarak antara ketiga objek, yakni Bumi, bergerak dalam orbit elips mengelilingi Matahari, dan Bulan bergerak dalam orbit elips mengelilingi Bumi, sehingga jarak antara benda-benda langit ini berubah.

Saat Matahari berada paling dekat dengan Bumi, dan Bulan berada mendekati jarak terjauh, di langit Bulan akan tampak lebih kecil dari Matahari.

Kendati disebut fenomena langka, gerhana matahari total rerata dapat terjadi setiap 18 bulan atau sekitar satu tahun sampai dua tahun, yang terjadi di suatu tempat di permukaan Bumi.

Baca juga: Apa Perbedaan Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin?

2. Gerhana matahari cincin (GMC)

Berbeda dengan gerhana matahari total, gerhana matahari cincin (GMC) cenderung paling sering atau lebih umum terjadi.

Diberitakan Kompas.com, 6 Juni 2020 lalu, gerhana matahari cincin terjadi saat Matahari, Bulan dan Bumi tepat berada segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. 

"Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang pada bagian pinggirnya," dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Saat gerhana matahari ini terjadi, kondisi kecerlangan atau cahaya pada siang hari menurun drastis, dan menyebabkan suasana gelap, seolah seperti keadaan di malam hari. 

Terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat gerhana matahari cincin ini terjadi, yakni antumbra dan penumbra. 

Pada wilayah yang terlewati antumbra, maka gerhana matahari yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Cincin. 

Sedangkan, di wilayah yang mendapatkan penumbra, maka fenomena gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian.

Baca juga: Jangan Lihat Gerhana Matahari dengan Film X-ray dan Air, Ini Alasannya

3. Gerhana matahari sebagian (GMS)

Seperti yang dikatakan sebelumnya, gerhana matahari sebagian juga cenderung bisa tampak saat gerhana matahari cincin terjadi.

Namun, secara sederhananya gerhana matahari sebagian terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak.

Ketika gerhana matahari mengalami puncaknya, maka piringan matahari hanya tertutup sebagian dan inilah disebut GMS.

4. Gerhana matahari hibrida (GMH)

Jenis gerhana matahari keempat adalah gerhana matahari hibrida (GMH).

Gerhana matahari hibrida ini cenderung akan terjadi hanya di bagian bumi tertentu. 

Gerhana ini muncul sebagai gerhana matahari total, tetapi di titik lain muncul sebagai gerhana cincin.

Baca juga: Mitos Gerhana Matahari, dari Jatuhnya Kepala Dewa sampai Tanda Kiamat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.