Gambar pemroyeksi yang dihasilkan dari garis yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar disebut

KOMPUTER GRAFIKA :

PROYEKSI

Gambar pemroyeksi yang dihasilkan dari garis yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar disebut

DI SUSUN OLEH :

SEPTIANITA SIMANJUNTAK

T.I REG.SORE

V

STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN

2018/2019

PROYEKSI

1.      PENGERTIAN PROYEKSI

Proyeksi merupakan salah satu jenis transformasi , yaitu transformasi koordinat. Proyeksi merupakan proses dimana informasi tentang titik di sebuah sistem koordinat berdimensi n dipindahkan ke system koordinat berdimensi kurang dari n. sebagai contoh, titik (x,y,z) yang berada di sistem koordinat berdimensi 3 dipindahkan ke sistem koordinat yang berdimensi 2 sehingga menjadi (x,y), transformasi tersebut tentunya harus memperhitungkan pengaruh z terhadap titik (x,y). Proyeksi dapat dilakukan terhadap bidang datar (planar) atau kebidang kurva. Bab ini hanya akan membahas proyeksi ke bidang planar atau disebut sebagai planar geometric projections. Planar geometric projections dilakukan melalui sinar proyeksi yang muncul dari titik pusat proyeksi melewati setiap titik dari benda dan memotong bidang proyeksi (projection plane) untuk mendapatkan benda hasil proyeksi.

Proyeksi

Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu . Proyeksi dibagikan menjadi dua yaitu Proyeksi Aksonometri dan Proyeksi Oblique .

Proyeksi Pictorial

Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal .

Proyeksi Aksonometri

Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.

Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi.

    Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.

Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri. Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.

Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang, dikarenakan bagian belakan benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi).

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda aslinya. Proyeksi ini disebut jugs proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak terhingga.

 Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada beberapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.

Proyeksi Orthogonal

Proyeksi orthogonal adalah proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyektornya .

 Proyeksi orthographic

Proyeksi orthographic yang menampakan lebih dari satu permukaan benda disebut sebagai proyeksi axonometric. Apabila proyeksi axonometric dilakukan dengan mengatur agar bidang proyeksi berpotongan dengan ketiga sumbu koordinat (principal axes) pada sudut yang sama maka kita akan memperoleh proyeksi isometric. Jenis lain dari proyeksi axonometric adalah proyeksi dimetric yaitu proyeksi yang diperoleh dengan mengatur agar bidang proyeksi berpotongan dengan dua sumbu utama pada sudut yang sama, sedangkan proyeksi trimetric diperoleh apabila ketiga sumbu utama berpotongan dengan bidang proyeksi pada sudut yang berbeda. Gambar 1.8 memperlihatkan proyeksi isometric, diametric dan trimetric.

 Proyeksi Oblique

Proyeksi oblique diperoleh dengan cara membuat sinar proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Proyeksi oblique membutuhkan dua buah sudut yaitu α dan β seperti seperti ditunjuakn pada Gambar 1.9 titik p(x,y,z) diproyeksikan menjadi titik q(xp,yp) di bidang proyeksi. Titik hasil proyeksi orthographic terletak di s(x,y) sinar proyeksi membuat sudut α terhadap garis q-s yang terletak di bidang proyeksi. Garis q-s dengan panjang L membentuk sudut-sudut terhadap arah mendatar dari bidang proyeksi.

Koordinat hasil proyeksi dapat dituliskan sebagai berikut : Xp = X + L cosβ Yp = Y + L sinβ Panjang L merupakan fungsi dari koordinat z dan dapat dihitung sebagai berikut :

Tan α =

L

z

=

1

1

L

Dengan L1 merupakan panjang dari q-s saat z = 1.

L

z

=

1

1

L

L = zL1

Sehingga rumus tersebut dapat ditulis ulang sebagai berikut :

Xp = x + z (L1 cosβ)

Yp = y + z (L1 sinβ)

Apabila α = 900 maka L1 = 0 sehingga dari rumus di atas kita memperoleh proyeksi

orthographic, tetapi apabila L1 tidak sama dengan 0 maka kita akan memperoleh

proyeksi oblique. Proyeksi oblique dengan α = 450 disebut sebgai proyeksi cavalier,

apabila α = 63,434950 maka kita akan memperoleh proyeksi cabinet.

 Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif memberikan sudut pandang yang lebih realistis dibandingkan

proyeksi orthographic. Proyeksi perspektif memberikan tampilan yang sama dengan

apa yang kita lihat sehari-hari karena pada kenyataannya jarak benda terhadap kita

akan mempengaruhi bagaimana benda tersebut terlihat. Benda yang terlihat jauh akan

kelihatan kecil sedangkan benda yang dekat akan terlihat lebih besar. Efek ini disebut

sebagai shortening.

Pada perspektif semua garis menghilang pada satu atau lebih titik yang sama atau

disebut titik hilang (vanishing point). Hal ini mengakibatkan garis sejajar akan tampak

tidak sejajar ketika diproyeksikan perspektif. Bergantung kepada lokasi dimana kita

melihat benda maka kita akan memperoleh efek : 1 titik hilang, 2 titik hilang dan 3 titik

hilang.

Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa.

Menyajikan sebuah gambar menggunakan proyeksi orthogonal akan menganut salah satu dari jenis proyeksi amerika atau eropa,proyeksi amerika atau sering disebut dengan proyeksi kuadran III sedangkan untuk proyeksi eropa disebut dengan proyeksi kuadran I,bahasa lain dari kedua jenis proyeksi tersebut adalah pandangan pihak ketiga untuk proyeksi amerika dan pendangan pihak pertama untuk proyeksi eropa.

Kedua jenis proyeksi tersebut memilki perbedaan yang sangat mencolok adalah penempatan / peletakan hasil dari sudut pandangnya,jika proyeksi amerika akan meletakan view kanan pada sisi kanan view utama,sedangkan proyeksi eropa sebaliknya,sehingga bagi seseorang yang belum terbiasa dengan proyeksi eropa akan sering mengalami kendala,karena peletakanya yang terbalik.

Gambar pemroyeksi yang dihasilkan dari garis yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar disebut

Penyajian gambar.

Setelah kita melewati proses menggambar menggunakan proyeksi dari salahsatu proyeksi tersebut maka proses selanjutnya adalah penyajian gambar,baik menggunakan file langsung ( soft Copy ) maupun menggunakan hard copy alias penyajian gambar dalam bentuk kertas.

Dalam penyajian sebuah gambar yang nantinya akan dipergunakan oleh orang lain harus memiliki informasi yang benar-benar komplit,bahkan sampai kepada bagaimana cara pendang yang dipergunakan yakni apakah proyeksi amerika atau proyeksi eropa,untuk menghindari kesalahpahaman tentang proyeksi yang dipergunakan terhadap sebuah gambar maka kita bisa melihat symbol atau lambang dari kedua jenis proyeksi tersebut. Seperti ini lambing atau symbol yang dipergunakan oleh kedua jenis proyeksi orthogonal tersebut.

·                     Proyeksi Piktorial adalah suatu cara menampilkan gambar secara tiga dimensi dalam dalam suatu bidang gambar (dua dimensi). Proyeksi piktorial dapat dilakukan dalam beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa cara macam proyeksi piktorial anatara lain :

1.             Proyeksi Piktorial Isometris

2.             Proyeksi Piktorial Dimetri

3.             Proyeksi Piktorial Miring

4.             Gambar Perspektif

KESIMPULAN :

Gambar proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar.

Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis gambar proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyeksi Eropa, proyeksi Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis pemroyeksi yang sejajar tetapi miring terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring). Sementara garis pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar menghasilkan gambar perspektif.


Page 2