Fenomena geografi yang sesuai untuk objek penelitian fisik geografi adalah….

Konsep Geografi – Prinsip, Pendekatan, Aspek, Objek Dan Contohnya – DosenPendidikan.Com – Dalam ilmu geografi memiliki keterkaitan dengan ilmu yang lain, keterkaitan ini membuat geografi dibedakan menjadi dua aspke yakni aspek sosial dan aspek fisik. Untuk pembedaan aspek ini juga menggambarkan ruang lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama yakni astmosfer, litosfer, biosfer dan hidrosfer. Semua komponen tersebut masuk dalam objek studi geografi.

Fenomena geografi yang sesuai untuk objek penelitian fisik geografi adalah….

Geografi

Sejak manusia Iahir di dunia, manusia sangat bergantung pada alam lingkungannya. Manusia membutuhkan alam untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena didorong kebutuhan hidupnya tersebut. manusia berusaha untuk memanfaatkan alam. Hal inilah menuntut manusia untuk mengenal alam sehingga lahirlah studi geografi.

Istilah geografi pertama kali dikemukakan oleh Eratothenes (176:194 sm). Kata geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphien.Geo berarti bumi dan graphien berarti sesuatu yang ditulis, digambar, atau dijelaskan. Jadi Geografi berarti Ilmu pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan, menuliskan  tentang bumi.

Dalam geografi kita akan mempelajari segala sesuatu yang tampak di permukaan bumi, baik bentuk kehidupan, kenampakan permukaan bumi dengan segala gejala-gejalanya maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti benda-benda di luar angkasa, keadaan dan benda-benda di dalam bumi maupun di permukaan bumi. Oleh karena itu, definisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari bumi bagian dalam, permukaan bumi, dan atas (luar angkasa) secara keseluruhan yang berinteraksi dengan alam lingkungannva.

Eratosthene (276 -194 SM) merupakan orang pertama membentuk perkataan GEOGRAFI. Beliau merupakan tokoh yang menghasilkan sistem garisan lintang (latitud) dan garisan bujur (longitud) dan berjaya mengukur ukur lilit bumi dengan penuh kejituan.

Berikut adalah beberapa definisi konsep Geografi yang dipetik daripada beberapa ahli:

  • Seminar dan lokakarya yang dilaksanakan di Jurusan Geografi, FKIP, IKIP Semarang kerjasama dengan IGI tahun 1988 telah menghasilkan rumusan definisi

Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.

menyatakan bahwa:Geografi merupakan suatu ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

menyatakan bahwa:Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran horisontal dipermukaan bumi.

menyatakan bahwa:Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, faquna serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.

Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gê (“Bumi”) dan graphein (“menulis”, atau “menjelaskan”).

  • Menurut Harstone tokoh geografi Amerika dalam buku pengantar Filssafat geografi

Geografi adalah sebuah ilmu yang menampilkan relitas deferensiasi muka bumi seperti apa adanya,tidak hanya dalam arti perbedaan – perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat, yang berbeda dari keadaanya di tempat

  • John Mackinder (1861-1947)

Seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.

Mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut Konsep Natural Atrribut of Place.

Gegografi adalah suatu studi tentang hubungan – hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya.

  • Ferdinand von Richthoven (1833 –1905)

Geografi adalah ilmu yang mempelajari gejala dan sifat pemukaan bumi dan penduduknya, disusun menurut letaknya, menerangkan baik tentang terdapatnya gejala–gejala dan sifat–sifat itu.

  • Claudius Ptolemous Abad ke 2

Geografi dalah suatu penyajian dengan peta dan sebagian pemukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya.

Mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaiatan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya.

Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berfikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan “di mana” dari berbagai aspek dan fenomena geografi.

Baca Juga : Pengertian, Klasifikasi Dan Sifat Batuan Sendimen Menurut Ilmu Geografi

10 Konsep Geografi

Konsep Lokasi

Konsep ini merupakan letak atau tempat dimana copypaste fenomena geografi terjadi. Konsep ini pula dibagi menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Pengertian Lokasi Absolut

Lokasi absolut sendiri merupakan letak atau tempat yang dilihat atau terlihat dari garis lintang dan garis garis bujur atau garis astronomis. Lokasi ini pula keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya, di karenakan berpedoman pada garis astronomis pada bumi. Pebedaan dari garis astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).

Lokasi Relatif

Lokasi ini merupakan letak atau tempat yang dilihat dari daerah lainnya yang berada di sekitarnya. Lokasi ini pula dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.

Lokasi Indonesia sendiri menurut lokasi relatifnya, yaitu terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia, serta terletak di antara 2 samudera yaitu Hindia dan Pasifik. Letak relatif ini pula dapat berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang penggunanya karena lokasi relatif pula dapat digambarkan melalu objek-objek yang dinamai oleh manusia contohnya sendiri ialah penamaan benua, samudera, pulau, laut, dsb.

Jarak

Jarak sendiri merupakan ruang atau cela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak juga mempunyai peranan penting di dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Konsep jarak ini pula dapat dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.

Jarak Mutlak

Jarak mutlak merupakan ruang atau sela antara kedua lokasi yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak bisa berubah-ubah.

Jarak Relatif

Jarak relatif ini merupakan ruang atau sela antara kedua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau waktu.

Baca Juga : Pengertian Ekstrusi Dan Intrusi Magma Dalam Bidang Ilmu Geografi

Morfologi

Morfologi sendiri merupakan konsep yang menjelaskan tentang struktur luar dari batu-batuan yang tersusun membentuk morfologi permukaan bumi seperti (pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).

Keterjangkauan

Keterjangkauan sendiri merupakan jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya dengan copypaste tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.

Pola

Pola merupakan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.

Aglomerasi

Aglomerasi sendiri merupakan adanya suatu fenomena yang terkelompok menjadi satu bentuk atau struktur.

Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan ini merupakan konsep yang sangat berkaitan dengan nilai guna dari suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.

Interaksi/Interpendensi

Interaksi/Interpendensi sendiri merupakan konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.

Diferensiasi Areal

Diferensiasi areal sendiri merupakan konsep yang membandingkan antara dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena pada tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing.

Baca Juga : Pengertian Dan Macam – Macam Erosi Yang Terjadi Dalam Teori Geografi

Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang sendiri merupakan konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah.

Contoh dari konsep keterkaitan ruang adalah sebagai berikut:

  1. Lalu-lintas di sekitar Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
  2. Kabut asap yang melanda Singapura adalah hasil dari pembakaran lahan di Riau, Palembang, dan sekitarnya yang terbawa angin.
  3. Gaya bicaya dari Pak Ruhut asal Medan lebih copypaste, tegas, keras, dan galak. Sangat Berbeda dengan gaya bicara Pak Joko asal Solo yang lemah lembut dan sopan. Sekian pembahasan tentang Konsep geografi semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita semua.

Contoh Dari Konsep Geografi

Konsep Lokasi

  1. Letak absolute : Letak suatu tempat ditinjau dari letak astronomis (lintang dan bujur).
    Contoh:  Indonesia terletak antara 950 BT-1410 BT dan 60LU-110LS.
  2. Letak relatif : letak suatu tempat ditinjau dari tempat yang lain.

Contoh: a. Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia.

  1. Tanah yang lokasinya di daerah perkotaan biasanya harganya lebih mahal.
  2. Pantai Parangtritis yang terletak di Bantul,Yogyakarta.

Konsep Jarak

Konsep jarak dibagi menjadi dua yaitu

  1. Jarak absolute : Jarak antara dua tempat yang ditarik garis lurus atau jarak sebenarnya.
    Contoh: a.  Jarak antara kota A dan B adalah 150 km.
  2. Jarak tempuh untuk mengangkut bahan baku ke pabrik mempengaruhi besar biaya angkut.
  3. Jarak relative: jarak anatara dua tempat dengan pertimbangan tertentu misal waktu, aksesibilitas dan
    biaya.

Contoh: a. Jarak antara kota A dan B ditempuh dengan waktu 3 jam menggunakan kendaraan bermotor.

  1. Tanah yang jaraknya jauh dari jalan raya, harganya lebih murah.

Konsep Keterjangkauan

Contoh:  a.   untuk menuju Semarang lebih mudah dari Solo di banding dari Karimunjawakarena sarana
dan prasarana transportasi Solo-Semarang lebih mudah.

  1. suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan buminya menyebabkannya sulit terjangkau. Desa yang dikelilingi rawa dan hutan biasanya sulit dijangkau daripada desa

    yang terletak di tepi pantai.

  2. penduduk di daerah pegunungan sulit dijangkau daripada penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah karena kurangnya sarana komunikasi,IPTEK,dan transportasi yang ada di

    daerah pegunungan daripada di didataran rendah.

Konsep Pola

Contoh:

  1. Pola permukiman di pegunungan menyebar, di pantai sesuai garis pantai.
  2. Pola persebaran pemukiman di daerah pegunungan didominasi oleh pola menyebar.
  3. Pola sungai di daerah lipatan pada umumnya trellis.

Konsep Morfologi

  1. Dataran tinggi di daerah puncak Bogor, lahannya dimanfaatkan untuk perkebunan teh.
  2. Dataran rendah sepanjang pantai utara Jawa didominasi perkebunan tebu.
  3. terbentuknya lipatan bumi karena gempa bumi.

Konsep Aglomerasi

Misalnya, pengelompokan industri, pengelompokan permukiman.

Contoh :

  1. Di Pulau Kalimantan penduduknya umumnya mengelompok sepanjang aliran sungai.
  2. orang-orang perkotaan lebih senang tinggal di perumahan elit.

Konsep Nilai Kegunaan

  1. tempat wisata memiliki manfaat yang berbeda bagi setiap orang.
  2. Laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan, dibandingkan petani.
  3. Hutan memiliki nilai kegunaan bagi pecinta alam dibandingkan pelajar.

Konsep Interaksi dan Interdependensi

Contoh : a.  Kota membutuhkan hasil pertanian sedangkan di desa membutuhkan pakaian sehinggasaling

membutuhkan.

  1. Interaksi kota – desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam.
  2. Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan barang industri. Karena kedua wilayah
    saling membutuhkan, maka terjadi interaksi.

Konsep Deferensiasi Area

Contoh :

  1. Jenis tanaman yang dibudidayakan, antara dataran tinggi, akan berbeda dengan jenis tanaman di
    dataran rendah.
  2. Jenis mata pencaharian penduduk, misalnya penduduk yang tinggal di daerah pantai dominan bermata pencahariannya nelayan, berbeda dengan penduduk yang tinggal di daerah rendah cenderung mata

    pencahariannya petani.

  3. Kota yogya terkenal dengan bakpia patuk sementara kota gunung kidul terkenal dengan makanan
    geplak. Kota Yogya terkenal dengan gudeg sementara kota Solo terkenal dengan nasi liwet.
  4. Di pantai penghasil garam sedangkan pertanian daratan tinggi penghasil sayuran.

Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi)

Contoh :

  1. Wilayah pedesaan dengan perkotaan, misalnya : penduduk kota memerlukan bahan pangan dari desa,
    sebaliknya penduduk desa perlu memasarkan hasil alamnya ke kota.
  2. Daerah pantai penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, karena dekat laut.
  3. Ruang Kota Jakarta terkait dengan ruang Kota Bandung. Setiap akhir pekan, jalur atau jalan sekitar
    Puncak-Bogor selalu macet karena banyak orang Jakarta yang ingin berlibur di Bandung.

Baca Juga : Sejarah BPUPKI – Hasil Sidang, Anggota BPUPKI, Pembentukan

Pendekatan Geografi

Pendekatan-Pendekatan Geografi – Pendekatan dalam kajian geografi terdiri dari 3 macam antara lain sebagai berikut.

Pendekatan Keruangan

Pendekatan Keruangan adalah upaya mengkaji persamaandari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Dalam pendekatan keruangan menjadi perhatian adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang dimanfaatkan. Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman yang baru.

Maka yang diperhatikan adalah segala aspek yang berkolerasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, yang berkaitan dengan banjir, longsor, dan hal tanah, mengenai hal tersebut, perlu diperhatikan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menematinya. Ciri khas dari pendekatan keruangan yang membedekan ilmu geografi lainnya yang dapat ditinjau dari tiga aspek antara lain sebagai berikut.

  1. Analisis pendekatan topik, adalah menghubungkan suatu kejadian dengan tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh persamaan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi terhadap suatu ruang. Gejala tersebut diakibatkan dari kegiatan-kegiatan manusia dalam menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.
  2. Analisis pendekatan aktivitas manusia, yaitu menggambarkan atau mendekskripsikan aktivitas manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.
  3. Analisis pendekatan wilayah, adalah bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mempunyai karateristik, kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga di wilayah yang berbeda maka tentu saja akan memiliki karateristik yang berbeda.

Pendekatan Ekologi (Kelingkungan)

Pendekatan Ekologi (Kelingkungan) adalah pendekatan dalam mengkaji fenomena geosfer yang terkhusus kepada interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk pada organisme hidup yang lain. Dalam organisme hidup, manusia menjadi satu komponen penting dalam proses interaksi.

Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huAman ecologi) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dengan lingkungannya. Aktivitas manusia erat kaitannya denan interaksi dalam ruang khususnya terhadap lingkungannya dengan berbagai tahapan antara lain sebagai berikut..

  • Manusia bergantung terhadap alam (Fisis Determinisme). Manusia yang belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dipenuhi dari pada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga alam tidak menyediakan kebutuhannya yang akan pindah atau mungkin akan punah (kehidupan jaman purba).
  • Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia. Manusia telah mampu mengurangi ketergantungan dari alam tetapi manusia juga membutuhkan alam.
  • Manusia Menguasai Alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya. Contohnya dengan membuat mesin-mesin untuk eksploitasi alam sebesar-besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin tersebut memproduksi bahan-bahan sintetis yagn tidak bisa dibuat alam.

Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional)

Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional) adalah pendekatan yang mengkaji fenomena geografi yang terdi di setiap wilayah yang berbeda-beda, sehingga perbedaan membentuk karateristik wilayah. Perbedaan tersebut mengakibatkan adanya interaksi wilayah dengan wilayah lain yang saling memenuhi kebutuhannya yang semakin tinggi perbedaannya maka interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi.

Baca Juga : Pengertian Garis Bujur Dan Garis Lintang Di Dalam Ilmu Geografi

Aspek-Aspek Geografi

Aspek-Aspek Geografi – Geografi memiliki kajian dengan ruang lingkup yang luas sehingga banyak disiplin ilmu yang berkaitan dengan geografi. Hubungan geografi dengan disiplin ilmu dapat dibedakan dalam beberapa aspek antara lain sebagai berikut.

Aspek Fisik adalah aspek yang mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi keberlangsungan hidup manusia. Aspek fisik seperti aspek astronomis, kimiawi, biologis dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati.

  1. Aspek Topologi, adalah aspek yang membahas letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah dengan ciri khas tertentu.
  2. Aspek Biotik adalah aspek yang membahas mengenai hal yang berkenaan terhadap unsur vegetasi (tumbuhan atau flora, dunia binatang (fauna) dan kajian penduduk.
  3. Aspek Non Biotik adalah aspek yang membahas unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air) baik perairan darat maupun luat dan kondisi iklim suatu wilayah.

Aspek Sosial adalah aspek yang mengkaji hubungan manusia dengan fenomena geosfer. Aspek sosial meliputi dari aspek politik, antropologis, ekonomis dan apske berhubungan dengan pola hidup manusia (kebudayaan).

Aspek sosial, manusia dipandang sebagai fokus utama kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan hubungan perilaku manusia terhadap lingkungannya. Macam-macam aspek yang dibahas dalam aspek sosial adalah sebagai berikut.

  1. Aspek Sosial, adalah aspek yang membahas mengenai unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.
  2. Aspek Ekonomi, adalah aspek yang membahas mengenai unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi dan pasar.
  3. Aspek Budaya, adalah aspek yang membahas mengenai unsur pendidikan, agama, bahasa dan kesenian.
  4. Aspek Politik, adalah aspek yang membahas mengenai unsur kepemrintahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

Baca Juga : Perang Diponegoro – Latar Belakang, Penyebab Dan Makamnya

Objek Geografi

Objel-Objek Geografi – Objek geografi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

Objek Material adalah objek yang mengkaji segala fenomena geosfer baik fisik maupun sosial. Objek material fisik meliputi iklim, tanah, dan air, sedangkan objek studi material sosial adalah persebaran penduduk, mobilitas penduduk, dan pola pemukiman. Objek studi geografi pada objek material terdiri dari lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer yang cukup luas yakni sebagai berikut.

  • Atmosfer yaitu lapisan udara; cuaca dan iklim dalam klimatologi dan meteorologi, dll.
  • Lithoser, ialah lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.
  • Hydrosfer, adalah lapisan air yang meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam hidrologi dan Oceanografi, dll.
  • Biosfer, adalah lapisan kehidupan; flora dan fauna yang dikaji dalam biogeografi, biologi dll.
  • Antroposfer, ialah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara lapisan-lapisan lainya.

Jadi dalam mengkaji objek studi geografi membutuhkan disiplin ilmu dari klimatologi, geologi, hydrologi dan sebagainya atau geografi berkaitan dengan ilmu-ilmu lain.

Objek Formal adalah sudut pandang atau cara berfikir mengenai gejala geosfer sebagai objek material geografi. baik fisik maupun sosial. Objek formal merupakan metode atau pendekatan objek formal geografi yang meliputi beberapa macam aspek antara lain sebagai berikut.

  1. Aspek Keruangan, adalah geografi yang mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita dapat mempelajari mengenai letak, jarak, keterjangkauan dsb.
  2. Aspek Kelingkungan, adalah geografi yang mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam suatu kesatuan wilayah. Komponen-komponen yang terdiri dari komponen tak hidup misalnya tanah, air, iklim, dsb, dan komponen hidup misalnya hewan, tumbuhan dan manusia.
  3. Aspek Kewilayahan, adalah geografi yang mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri khas. Mengenai hal tersebut muncul pewilayahan atau regionalisasi seperti kawasan gurun, yakni daerah-daerah yang memiliki ciri-ciri serupa sebagai gurun.
  4. Apek Waktu, adalah geografi yang mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan priode-priode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.

Baca Juga : Kulit Bumi (Litosfer) – Pengertian, Teori, Struktur dan Manfaat

Prinsip Geografi

Prinsip-Prinsip Geografi – Geografi terdapat 4 prinsip utama dalam menganalisis geogsfer. Macam-macam prinsip geografi tersebut adalah sebagai berikut.

Prinsip Distribusi (Penyebaran/persebaran)

Pengertian prinsip persebaran adalah persebaran mengenai bentang alam di permukaan bumi yang tidak merata sehingga setiap wilayah berbeda dengan satu sama lain. Contoh prinsip persebaran adalah sebagai berikut.

  1. Persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, terdapat wilayah yang jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luar wilayahnya.
  2. Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk kopi di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar, alasannya (dapat dikaji dalam prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran (deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi).

Prinsip Interelasi (Sebab Akibat)

Pengertian prinsip interelasi adalah fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dari gejala yang lainnya. Contoh prinsip interelasi adalah sebagai berikut.

  1. Sebagian besar dari penduduk desa memiliki pencaharian sebagai petani karena masih terdapat lahan yang dapat digarap
  2. Banji yang ada di kota jakarta biasanya diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak memperdulikan lingkungannya.

Prinsip Deskripsi (penggambaran)

Pengertian prinsip deskripsi adalah untuk menggambarkan fenomena geosfer yang memerlukan deskripsi dengan melalui tulisan, tabel, gambar, atau grafik. Contoh prinsip deskripsi adalah sebagai berikut.

  • Peta persebaran lempeng tektonik di dunia

Prinsip Korologi (gabungan)

Pengertian prinsip korologi adalah prinsip yang menganalisis suatu wilayah berdasarkan dari ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan memiliki karakteristik tertentu. Contoh prinsip korologi adalah sebagai berikut.

  • Suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang ada di perkotaan.

Demikianlah pembahasan mengenai Konsep Geografi – Prinsip, Pendekatan, Aspek, Objek Dan Contohnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan