Faktor internal dan eksternal yang Mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor kemampuan siswa dan faktor lingkungan. Menurut Slameto (2010:54), faktor-faktor tersebut secara global dapat diuraikan dalam dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a.    Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang termasuk kedalam faktor ini adalah:
1)    Faktor jasmani, yaitu meliputi:

  • a)    Faktor Kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat.
  • b)    Cacat Tubuh. Yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

2)    Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

  • a)    Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapai dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
  • b)    Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
  • c)    Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
  • d)    Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesuai belajar dan berlatih. Jadi jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
  • e)    Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.
  • f)    Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
  • g)    Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3)    Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

b.    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang termasuk kedalam faktor eksternal adalah:1)    Faktor keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.2)    Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa , relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.3)    Faktor Masyarakat. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa

dalam masyarakat, mass media yang juga berpengaruh terhadap positif dan negatifnya, pengaruh dari teman bergaul siswa dan kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.

Keberhasilan meraih nilai akademis terbaik ditentukan juga oleh faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa saat di sekolah. Artinya untuk bisa mendapatkan prestasi akademis dan bidang lainnya siswa membutuhkan dukungan secara internal maupun eksternal termasuk adanya fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di sekolah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan intelegensi yang bagus saja tanpa dukungan berbagai faktor tersebut hasilnya tidak akan maksimal. Contohnya, siswa yang memiliki kecerdasaan cukup baik namun belajar di sekolah yang fasilitasnya kurang lengkap kemungkinan besar akan kalah dengan mereka yang menuntut ilmu di sekolah dengan fasilitas dan lingkungan bagus meskipun kecerdasannya biasa saja.

Faktor yang Berpengaruh pada Prestasi Belajar Siswa

Membahas tentang prestasi akademis yang diperoleh dari proses belajar siswa terutama ketika berada di sekolah memang bukanlah hal yang sederhana. Maksudnya dalam hal ini adalah terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa itu sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Faktor Internal

Faktor pertama yang mempengaruhi bagaimana prestasi belajar siswa adalah faktor internal. Faktor yang sudah ada pada diri siswa itu sendiri merupakan faktor internal. Jenis faktor internal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut terdiri dari :

  • Kondisi fisiologis atau fisik pada siswa. Misalnya mata minus sehingga membuatnya sulit untuk membaca dari jarak jauh.
  • Minat untuk belajar. Siswa yang minat belajarnya tinggi pastinya bisa meraih prestasi belajar yang lebih baik.
  • Tingkat intelegensi atau kecerdasan. Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah.
  • Motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih mudah mudah meraih prestasi karena dia akan lebih bersemangat untuk mempelajari semua materi yang diberikan guru.
  • Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih bersemangat untuk mempelajari materi yang disukainya. Misalnya siswa yang suka berhitung maka dia akan bersemangat mengikuti pelajaran matematika sehingga kemungkinan besar nilainya lebih bagus dibandingkan mata pelajaran lainnya yang kurang diminati.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa tersebut. Beberapa faktor eksternal yang dimaksud antara lain yaitu :

Faktor yang terkait pengaturan pembelajaran di sekolah:

  • Kurikulum yang digunakan oleh sekolah
  • Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah.
  • Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah.
  • Fasilitas dan sarana belajar mengajar
  • Sistem pengelompokan siswa.

Faktor yang terkait masalah sosial di sekolah:

  • Sistem sosial yang berlaku di lingkungan sekolah.
  • Interaksi yang terjalin antara guru, staf dan siswa.

Faktor yang sifatnya situasional::

  • Kondisi politik dan perekonomian dalam negeri.
  • Keadaan dan kondisi iklim maupun tempat

Baik faktor internal maupun eksternal sifatnya saling melengkapi dalam mendukung prestasi belajar dari siswa. Supaya pengaruh negatif berbagai faktor tersebut bisa dikendalikan dan diminimalisir maka guru melakukan evaluasi belajar secara berkala bentuknya bisa berupa pemberian tugas, mengadakan ulangan dan juga ujian.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan juga bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kondisi lingkungan, sarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah. Untuk mendapatkan lingkungan sekolah serta sarana dan fasilitas belajar terbaik maka SMA Dwiwarna (Boarding School) Bogor. Islamic Boarding School unggulan dengan kurikulum nasional dan akreditasi A.

Sebelum proses belajar mengajar/ pembelajaran banyak faktor yang terlibat dan saling mempengaruhi dan tentu saja menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik (2003: 146) terdapat tujuh komponen yang memengaruhi proses belajar mengajar yakni: (1) Tujuan mengajar; (2) Siswa yang belajar; (3) Guru yang mengajar; (4) Metode mengajar; (5) Alat bantu mengajar; (6) Penilaian evaluasi; dan (7) Situasi pengajaran.

Pada bagian lain Ngalim Purwanto (2002: 85) mengemukakan ciri-ciri dan prinsip-prinsip balajar. Ciri-ciri belajar tersebut meliputi empat hal yang hampir sama dengan pendapat ahli sebelumnya yaitu:

  1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku.
  2. Belajar merupakan perubahan melalui latihan.
  3. Untuk di sebut belajar maka perbuatan itu harus relatif menetap.
  4. Tingkah laku yang mengalami perubahan oleh karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Dengan adanya uraian-uraian diatas maka seorang guru seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan setiap siswa secara individual. Adapun prinsip-prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:

  1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
  2. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
  3. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.
  4. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
  5. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang.
  6. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses atau serangkaian kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang yang terjadi melalui latihan dan pengalaman sebagai hasil interaksi tersebut ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku, keterampilan serta kebiasaan. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dengan lingkungan.

Menurut Nana Sudjana (1995: 26) hasil belajar yang dicapai dipengaruhi dua faktor utama, yakni: faktor dalam diri sendiri dan faktor yang datang dari luar diri atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri terutama kemampuan yang dimiliki. Faktor kemampuan besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar yang dicapai. Hasil belajar di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki dan 30% dipengaruhi oleh faktor dari luar yaitu faktor lingkungan.

Selain faktor di atas ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar atau prestasi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2003: 54) dapat dirinci sebagai berikut:

1) Faktor internal, meliputi:

  • Faktor jasmaniah: terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
  • Faktor fisiologis: terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kedisiplinan.
  • Faktor kelelahan: terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani.

2) Faktor eksternal, meliputi:

  • Faktor keluarga: terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
    dan talar belakang kebudayaannya.
  • Faktor sekolah: terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin siswa, keadaan gedung dan tugas rumah.
  • Faktor kegiatan masyarakat: terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Sedangkan menurut Muhibbinsyah (2002: 139) selain faktor internal dan eksternal, juga terdapat faktor pendekatan belajar, yaitu “pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu”.