Faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air adalah a kesadahan B hujan c kekeruhan d kimia

Faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air adalah a kesadahan B hujan c kekeruhan d kimia

Apa saja faktor fisika yang mempengaruhi kualitas AIR
Pak Galingging - Apa saja faktor fisika yang mempengaruhi kualitas AIR ? Jawabanya adalah faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air adalah suhu, warna, dan kekeruhan. Faktor kimia yang mempengaruhi kualitas air adalah kadar oksigen (DO), rasa dan bau. Selain itu, Faktor-faktor biologis juga dapat mempengaruhi kualitas air adalah jumlah mikroorganisme, banyak gulma dan bau.


Air merupakan sumber kehidupan bagi semua mahkluk hidup di Buni. Tanpa air, kehidupan tidak akan berjalan normal. Berikut kita bahas faktor fisika yang mempengaruhi kualitas AIR.

1. Faktor Fisika.

Faktor fisika yang memengaruhi kualitas air dapat dilihat langsung melalui air fisik tanpa harus melakukan pengamatan lebih lanjut di dalam air. Faktor fisika dalam air meliputi:

A. Turbidity (Kekeuhan)

Turbiditas air dapat disebabkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang diproduksi oleh pengasingan industri.

B. Temperatur (suhu)

Peningkatan suhu air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Tingkat oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menyebabkan bau yang tidak menyenangkan karena degradasi ynag anaerob dapat terjadi.

C. Color

Warna air dapat disebabkan oleh adanya organisme, bahan suling yang diwarnai dan dengan ekstrak senyawa organik dan tanaman.

D. padat (padat)

Kandungan padat menyebabkan bau, itu juga dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Zat yang solid dapat menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air.

E. Bau dan Rasa

Bau dan rasanya dapat diproduksi oleh kehadiran organisme dalam air seperti ganggang dan dengan adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerob, dan dengan adanya senyawa organik tertentu.

Polusi atau polusi lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan, mengakibatkan perubahan dalam tatanan lingkungan. Polusi dapat disebabkan oleh aktivitas manusia atau dengan proses alami sehingga kualitas lingkungan turun ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan penunjukannya (Hukum Utama tentang Manajemen Lingkungan No. 4 tahun 1982 ).Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat menyebabkan polusi disebut polutan. Persyaratan suatu zat disebut polutan jika keberadaan mereka dapat menyebabkan kerugian hidup di sekitarnya.Suatu zat dapat disebut polutan jika Anda memenuhi kondisi berikut:1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.2. Berada pada waktu yang salah.3. Berada di tempat yang tidak pantas.Sifat polutan adalah sebagai berikut:1. merusak untuk sementara waktu, tetapi jika itu bereaksi dengan zat di Lingkungan tidak dapat merusak lagi.2. Merusak untuk waktu yang lama.Contohnya adalah timbal (PB) tidak dapat merusak atau berbahaya jika konsentrasi rendah. Tetapi untuk waktu yang lama, PB dapat menumpuk di tubuh ke tingkat yang dapat merusak tubuh.Menurut tempat itu, polusi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu polusi udara, air, dan tanah.

1. Polusi udara

Pemberitahuan udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya adalah sebagai berikut:a. Gas hidrogen sulfida. Gas ini beracun, ada di sekitar area gunung berapi, dapat juga dihasilkan dari membakar minyak bumi dan batubara.b. Gas gas dan karbon dioksida. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, beracun, adalah hasil dari pembakaran bahan bakar limbah yang tidak sempurna di mobil dan mesin letup. Ketika melampaui toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas karbon dioksida yang terlalu berlebihan di Bumi dapat mengikat panas sehingga suhu bumi menjadi panas. Pemanasan global di Bumi karena karbon dioksida dikenal sebagai efek rumah kaca. Hasilnya disebabkan, antara lain menyebabkan tiang es mencair, permukaan laut meningkat, daratan tenggelam dan cuaca ekstrem dan tidak pasti.c. Partikel sulfurdixide dan nitrogendioxide. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun. Batubara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara dan oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfat. Asam ini membentuk kabut dan suatu hari nanti jatuh seperti hujan yang disebut hujan asam.

d. Freon atau CFC. Bahan ini digunakan pada mesin pendingin seperti AC dan kulkas. Freon atau CFC dapat menyebabkan lapisan ozon yang menipis sehingga dapat menyebabkan sinar ultraviolet masuk. Masuknya cahaya UV dapat menyebabkan kanker kulit dan munculnya penyakit hewan.

2. Polusi air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar atau polutan sebagai berikut:

a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan limbah domestik misalnya deterjen. Pertukaran industri seperti PB, HG, ZN, dan CO, dapat menumpuk dan merupakan racun.b. Limbah organik yang tidak cukup oleh bakteri menyebabkan kadar oksigen dalam air berkurang sehingga mengganggu aktivitas hidup organisme airc. Fosfat hasil peluruhan dengan pupuk pertanian menumpuk dan menyebabkan eutrofikasi, yang merupakan penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat dalam ganggang (ganggang mekar). Sebagai hasil dari oksigen dalam air berkurang yang dapat menyebabkan kematian organisme air seperti ikan. Jumlah organisme mati menyebabkan pembusukan sehingga peningkatan kadar karbon dioksida air meningkat.

3. Polusi tanah

Polusi tanah disebabkan oleh beberapa jenis polusi sebagai berikut:

a. Sampah plastik sulit dihancurkan seperti botol plastik, karet sintesis, fragmen kaca, dan kaleng.b. Detergen non-bio degraden (tentu saja sulit untuk dijelaskan oleh bakteri tanah)

c. Bahan kimia dari bursa pertanian, misalnya insektisida.

Oke, itu uraian Apa saja faktor fisika yang mempengaruhi kualitas AIR kali ini. Semoga saja bermanfaat. Terimakasih sudah mampir di blog sederhana ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air – Terdapat 3 jenis faktor yang mempengaruhi kualitas air yaitu faktor fisika, kimia, dan faktor biologi. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan, dimana untuk mengetahui kualitas air secara detail dapat diuji dengan ketiga faktor tersebut, yakni faktor fisika, kimia dan biologi.

Mengetahui parameter-parameter diatas penting dilakukan, guna mendapatkan informasi mengenai air, seperti pada air yang akan digunakan untuk minum, apakah air minum tersebut sudah layak dan sesuai dengan standar pemerintah tentang air minum atau belum.

Baca Juga : Penyebab Air Kolam Renang Berwarna Hijau

Saat ini sudah ada berbagai macam alat ukur yang dapat digunakan untuk menguji kulitas air. Carilah alat uji kualitas air yang multi parameter, karena dapat digunakan untuk menguji kualitas air dengan berbagai macam.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air

1. Faktor Fisika

Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:

A. Kekeruhan
Kekeruhan pada air ini disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.

B. Temperatur
Temperatur ini ada hubungannya dengan kualitas air, dimana apabila temperatur naik maka akan menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Perlu diketahui bahwa kadar oksigen terlarut dalam air yang terlalu rendah ini akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

C. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

D. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air.

E. Bau dan rasa
Organisme dalam air seperti alga dan senyawa-senyawa organik tertentu dapat menimbulkan bau dan rasa yang mempengaruhi kualitas air.

2. Faktor Kimia

Karakteristik kimia air menyatakan banyaknya senyawa kimia yang terdapat di dalam air, sebagian di antaranya berasal dari alam secara alamiah dan sebagian lagi sebagai kontribusi aktivitas makhluk hidup. Beberapa senyawa kimia yang terdapat didalam air dapat dianalisa dengan beberapa parameter kualitas air. Parameter kualitas air tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :

A. PH
PH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga mempengaruhi faktor kualitas air. Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.

B. DO (dissolved oxygent)
DO merupakan jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO dalam air tersebut maka secara otomatis kualitas air disitu semakin baik.

C. BOD (biological oxygent demand)
BOD, DO, COD saling berhubungan dimana BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik yang berada dalam air secara biologi.

D. COD (chemical oxygent demand)
COD, BOD dan DO ini saling berhubungan dan saling berpengaruh. COD merupakan banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia.

E. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi ini juga turut menyumbang dan mempengaruhi kualitas air bersih. Penyebab kesadahan dalam air ini karena adanya kadar residu yang terlampau tinggi.

F. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Senyawa-senyawa kimia dalam air ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Contohnya, unsur arsen (As) dalam air dapat menyebabkan racun. Dosis maksimalnya (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).

3. Faktor Biologi

Organisme mikro biasa terdapat dalam air permukaan, tetapi pada umumnya tidak terdapat pada kebanyakan air tanah karena penyaringan oleh aquifer. Organisme yang paling dikenal adalah bakteri. Adapun pembagian mokroorganisme didalam air dapat di bagi sebagai berikut :

A. Bakteri
Sesuatu yang tidak tampak secara kasat mata ini mempengaruhi kulitas air dan dapat menimbulkan penyakit, bakteri ini disebut juga patogen. Ukuran bakteri ini biasanya 1-4 mikron yang hanya bisa dilihat oleh alat bantu yaitu mikroskop.

B. Organisme Colliform
Jika patogen ini dapat menimbulkan penyakir, organisme colliform ini merupakan organisme yang tidak berbahaya dari kelompok colliform yang akan hidup lebih lama didalam air daripada organisme patogen. Dengan batasan tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air.

C. Organisme Mikro Lainnnya
Organisme mikro lainya ini yaitu ganggang dan jamur. Ganggang ini merupakan tumbuhan satu sel yang memberi rasa dan bau pada air. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat dicegah dengan pemakaian sulfat tembaga atau klorin. Sedangkan jamur merupakan tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa–pipa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak (Linsley, 1991)

Bagi Anda yang ingin meneliti untuk mengetahui kualitas air pada air PAM, air galon, air sumur dan air yang lainya tentu wajib untuk menggunakan acuan ketiga parameter diatas, yakni parameter fisika, kimia dan biologi.

Incoming search terms:

  • kualitas air
  • faktor yang mempengaruhi kualitas air laut yaitu
  • faktor yang mempengaruhi kualitas air
  • faktor yang mempengaruhi kualitas air laut
  • faktor yang memengaruhi kualitas air laut yaitu
  • faktor faktor yang mempengaruhi kualitas air
  • faktor yg mempengaruhi kualitas air
  • faktor kimia kualitas air
  • faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air