Faktor faktor dari dalam negeri yang mempengaruhi munculnya pergerakan nasional

Faktor internal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional

2 Comments

Faktor internal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional, Sekarang Ananda akan mempelajari berbagai kejadian di dalam negeri atau faktor internal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional atau nasionalisme Indonesia. Kejadian itu antara lain:

1. Perluasan Pendidikan

Perluasan pendidikan ini adalah akibat dari kebijakan baru pemerintah Hindia Belanda melalui Politik Etis (Politik Balas Budi). Balas budi yang diusulkan adalah dengan melakukan edukasi/pendidikan, emigrasi/perpindahan penduduk, dan irigasi/pengairan.

Kebijakan ini memungkinkan berdirinya sekolahan-sekolahan di berbagai daerah di Indonesia. Pendidikan sangat besar.

Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme, menyebabkan terjadinya tranformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaharuan rakyat.

2. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah

Bercermin dari penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu, memasuki abad XX perjuangan bangsa Indonesia berubah dari sifat kedaerahan menuju perjuangan yang bersifat nasional.

Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia ditandai dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

3. Rasa Senasib Sepenanggungan

Tekanan dan siksaan pemerintah kolonial Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong untuk bersatu, bersama dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

4. Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan serta Berkembangnya Berbagai Paham Baru

Faktor faktor dari dalam negeri yang mempengaruhi munculnya pergerakan nasional
(ilustrasi foto/kompaspedia-kompas.id)

Sebelum muncul pergerakan nasional di Indonesia, muncul terlebih dahulu organisasi-organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan. Contoh dari organisasi etnis ini yaitu Serikat Pasundan, Perkumpulan Kaum Betawi.

Organisasi kedaerahan yang ada antara lain Trikoro Darmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong Sumatranen Bond (1917). Organisasi bernafaskan keagamaan juga banyak muncul di awal abad XX, antara lain Jong Islamiten Bond, Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.

Beberapa paham barupun menjadi salah satu faktor pendorong pergerakan nasional Indonesia. Paham baru itu antara lain pan-Islamisme, nasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan demokrasi.

Beberapa tokoh pejuang wanitapun aktif berperan dalam berbagai organisasi, baik organisasi sosial maupun politik. Mereka antara lain RA. Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis.

Baca juga Menentukan peran dan fungsi keragaman budaya Indonesia

Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.