Etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri disebut etika

ETIKA UMUM DAN ETIKA KHUSUSDibagi menjadi dua bagian :a. Etika individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.b. Etika sosial, berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.ETIKA KHUSUSEtika Individual dan Etika Sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia secara langsung maupun kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-2 dunia dan idiologi-2 maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.ETIKA INDIVIDUAL DAN ETIKA SOSIALDengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi menjadi banyak bidang. Bidang yang aktual saat ini adalah sebagai berikut :1. Sikap terhadap sesama2. Etika keluarga3. Etika profesi(yg akan dibahas = Jurnalistik, Periklanan, Humas dan Penyiaran)12

4. Etika politik5. Etika lingkungan1. Etika DeskriptifEtika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya: adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu,dalam kebudayaan atau subkultur tertentu,dalam suatu periode sejarah,dan sebagainya. Karena etika deskriptif hanya melukiskan,tidak member penilaian. Misalnya ia melukiskan adat mengayau kepala yang ditemukan dalam masyarakat yang disebut primitif, tapi ia tidak mengatakan bahwa adat semacam itu dapat diterima atau harus ditolak.Sekarang ini etika deskriptif dijalankan oleh ilmu-ilmu sosial: antropologi budaya,psikologi, sosiologi, sejarah dan sebagainya, meskipun mereka tidak pernah akan memakai istilah etika “deskriptif”. Studi-studi termasyhur tentang perkembangan kesadaran moral dalam hidup seorang manusia oleh psikolog Swiss Jean Piaget (1896-1980) dan psikolog Amerika Laurence Kohlberg (1927-1988) merupakan contoh bagus mengenai etika deskriptif ini. Karena itu dapat dimengerti bahwa etike deskriptif ini sebetulnya termasuk ilmu pengetahuan empiris dan bukan filsafat.2. Etika NormatifEtika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral. Disini ahli bersangkutan tidak bertindak sebagai penonton netral, seperti halnya dalam etika deskriptif, tapi ia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia. Ia tidak lagi melukiskan adat mengayau yang pernah terdapat dalam kebudayaan-kebudayaan di masa lampau, tapi ia menolak adat itu, karena dinilai bertentangan dengan martabat manusia. Ia tidak lagi membatasi diridengan memandang fungsi prostitusi dalam suatu masyarakat, tapi menolak prostitusi sebagai suatu lembaga yang melanggar martabat, biarpun dalam praktik belum tentu diberantas sampai tuntas. Tentu saja, etika deskriptif dapat juga berbicara tentang norma-norma, misalnya bila ia membahas tabu-tabu yang terdapat dalam suatu masyarakat primitif. Hal yang sama bisa dirumuskan juga

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 22 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri disebut etika
Ilustrasi tindakan tidak sopan terhadap lansia. © YouTube/Cordero Roman

JATIM | 31 Juli 2020 20:00 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Memahami persoalan etika pada dasarnya akan setara dengan filsafat moral, yaitu sebuah disiplin yang berkaitan dengan apa yang baik secara moral dan buruk serta secara moral benar dan salah. Istilah ini biasa juga diterapkan pada sistem teori nilai sosial ataupun prinsip moral apapun yang biasanya berhubungan dengan bentuk etika yang diterapkan pada manusia.

Oleh sebab itu, etika akan senantiasa berupaya menyelesaikan persoalan tentang moralitas manusia dengan mendefinisikan konsep-konsep seperti yang baik dan yang jahat, benar dan salah, kebajikan dan kejahatan, keadilan dan kecurangan. Sebagai bidang penyelidikan intelektual, filsafat moral juga terkait dengan bidang psikologi moral, etika deskriptif, dan teori nilai.

Untuk mengetahui secara rinci, berikut kami telah rangkum untuk Anda macam-macam etika beserta contohnya:

2 dari 8 halaman

Sebelum memasuki pada macam-macam etika yang ada pada kehidupan sehari-hari, pengertian dari etika. Dilansir dari Dosensosiologi.com, Etika adalah peraturan yang dapat dijadikan sebagai acuan perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang baik atau buruk, serta sebagai suatu kewajiban dan tanggung jawab atas nilai moral.

Atau dapat juga dikatakan bahwa etika merupakan sebuah ilmu tentang norma kesusilaan yang akan menentukan bagaimana sepatutnya manusia akan hidup di dalam masyarakat yang akan berkaitan dengan aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang akan menentukan tingkah laku yang benar.

3 dari 8 halaman

Etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri disebut etika
©2014 Merdeka.com

Setelah mengetahui tentang pengertian dari etika, berikut beberapa macam-macam etika yang telah ada di dalam sistem tatanan masyarakat, antara lain adalah:

1. Etika Umum
Macam-macam etika yang pertama adalah etika umum. Etika umum merupakan jenis etika yang berkaitan dengan keadaan dasar tentang tindakan manusia secara etis. Etika umum juga berkaitan dengan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dalam mengambil keputusan etis dan teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar yang dijadikan sebagai pegangan manusia dalam berbuat.

2. Etika Khusus
Macam-macam etika yang selanjutnya adalah etika khusus. Etika khusus merupakan jenis etika berupa penerapan konsep moral standar dalam situasi kehidupan yang khusus. Etika khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Etika individual, yaitu bentuk etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
  • Etika sosial, yaitu bentuk etika berfokus pada kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.

4 dari 8 halaman

3. Etika Deskriptif
Etika deskriptif merupakan macam-macam etika yang akan berupaya untuk membidik secara kritis dan rasional tingkah laku dan perilaku manusia serta apa yang dicari oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang dianggap mempunyai nilai-nilai untuk diterapkan dalam kehidupan.

4. Etika Normatif
Macam-macam etika yang selanjutnya adalah etika normatif. Etika normatif merupakan jenis etika yang berusaha menetapkan berbagai tingkah laku dan pola perilaku baik yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai moral untuk dianggap dalam suatu kelompok masyarakat.

5 dari 8 halaman

5. Etika Profesional
Etika profesional merupakan jenis etika yang dikenakan pada karyawan di perusahaan, atau sebagai anggota profesi. Misalnya, jurnalis, dokter, pengacara, dan lain-lain.

Jenis Etika yang satu ini dapat bersifat dipaksakan ketika seseorang adalah bagian dari lingkungan profesional atau ketika seseorang sedang dilatih atau dididik untuk bekerja untuk profesi tertentu. Apabila etika profesional tidak dipatuhi, maka dapat merusak reputasi profesional orang yang tidak patuh tersebut.

6. Etika Bisnis
Macam-macam etika yang berikutnya adalah etika bisnis. Etika ini dapat didefinisikan sebagai blueprint prinsip dan nilai yang mengatur keputusan dan tindakan dalam perusahaan. Dalam dunia bisnis, arti budaya organisasi menetapkan standar untuk memastikan perbedaan antara pengambilan keputusan dan perilaku yang baik dan buruk.

Definisi etika bisnis bermula dari mengetahui perbedaan antara benar dan salah dan memilih untuk melakukan apa yang benar. Ungkapan ‘etika bisnis’ dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk tindakan sosial individu dalam suatu organisasi sosial secara keseluruhan.

6 dari 8 halaman

7. Etika Teknik
Etika teknik bukan tentang memberitakan kebajikan, melainkan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang sebagai insinyur untuk secara bertanggung jawab menghadapi masalah moral yang diangkat oleh aktivitas teknologi.

Etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri disebut etika
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Vitchanan Photography

8. Etika dengan Berbasis Manusia
Jenis etika juga dikenal sebagai “antroposentrisme”. Keyakinan antroposentris adalah bahwa manusia adalah satu-satunya pembawa nilai intrinsik atau memiliki nilai intrinsik yang lebih besar daripada sifat non-manusia. Keterlibatan manusia dalam etika memainkan peran yang sangat penting sehingga bisa dikatakan mengatakan bahwa antroposentrisme berfokus pada etika manusia.

7 dari 8 halaman

9. Etika Berbasis Ilmiah
Macam-macam etika yang berikutnya adalah etika dengan berbasis ilmiah. Istilah etika ilmiah dapat merujuk pada etika dalam sains. Etika ilmiah adalah cabang etika terapan. Etika ilmiah adalah bagian dari etika profesional, aturan perilaku khusus yang dipatuhi oleh orang-orang yang terlibat dalam pengejaran yang disebut profesi. Ini berbeda dari, tetapi konsisten dengan, baik moralitas biasa maupun teori moral.

10. Etika Biosentris
Etika biosentris mengacu pada teori apa pun yang memandang semua kehidupan memiliki nilai intrinsik yang dikenal sebagai etika bio-sentris. Etika bio-sentris mewakili penyimpangan yang signifikan dari pemikiran etis klasik dan tradisional, yaitu berfokus pada sikap dan karakter daripada nilai-nilai moral.

8 dari 8 halaman

11. Etika Ekosentris
Istilah etika ekosentris dikemukakan oleh “Aldo Leopold’s“, yang menekankan pada keutuhan ekologis. Etika ekosentris adalah etika holistik daripada etika individualistis. Etika ekosentris mempertimbangkan ekologi dengan satu atau lain cara untuk membantu dalam menjelaskan dan mempertahankan kesimpulannya.

12. Etika Agama
Dalam penerapan lainnya jenis etika juga dikenal dalam lembaga agama yang ada di seluruh dunia. Peranan ini dilakukan agar manusia dapat mempertanggung jawaban atas kehidupan yang dijalani.

(mdk/raf)