Empat bagian surat resmi yang menjadi pembeda dengan surat tidak resmi

Surat resmi adalah surat yang dikirim oleh perseorangan atau lembaga kepada lembaga lain untuk kepentingan dinas. Surat tidak resmi (surat pribadi) adalah surat yang dikirim oleh perseorangan kepada orang lain dan isinya bersifat pribadi. Perbedaan surat resmi dan tidak resmi bisa dilihat dari:

  1. bahasa. Surat resmi memakai bahasa yang baku dan sesuai kaidah, sedangkan surat pribadi lebih bersifat luwes.
  2. Kop surat. Surat resmi yang dikeluarkan lembaga pasti memiliki kop surat, sedangkan surat pribadi tidak perlu.
  3. nomor surat. Surat resmi yang dikeluarkan lembaga pasti memiliki nomor surat, sedangkan surat pribadi tidak perlu.

Contoh dari surat resmi adalah surat pemberitahuan dari sekolah mengenai acara seminar yang diadakan sekolah. Contoh dari surat pribadi adalah surat untuk sahabat, surat untuk teman yang lama tidak berjumpa.

Dengan demikian, perbedaan surat resmi dan surat pribadi bisa dilihat dari bahasanya, ada atau tidaknya kop surat, dan ada/tidaknya nomor surat. 

Perbedaan antara Surat Resmi dan Surat Dinas yang Perlu Diketahui

paket-wisatabromo.com. – Perbedan surat resmi dan surat dinas akan dibahas pada kesempatan kali ini.

Artikel ini diharapkan mampu mengobati kegalauan kita mengenai surat resmi dan surat dinas.

Selama ini  selama ini, masayarakat menyamakan begitu saja mengenai surat resmi dan surat dinas.

Padahal keduanya memiliki perbedaan. Tentu saja diperlukan pemikiran yang jeli dan cermat untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan Surat Resmi dan Surat Dinas

Surat Resmi

adalah surat  untuk kepentingan secara resmi, baik instansi, perorangan, ataupun organisasi, surat edaran, dan surat pemberitahuan dalam bentuk undangan.

Ciri-ciri surat resmi. Menggunakan kop surat yang di keluarkan organisasi. Ada lampiran, perihal dan nomor surat.

Menggunakan salam,pembuka dan penutup. bahasa serta tulisan resmi. Menyertakan cap atau stempel  lembaga resmi. Ada aturan format.

Bagian-bagian surat resmi:

Kepala/kop surat

Kop surat terdiri dari:

Nama lembaga atau instansi yang ditulis dengan huruf  besar(kapital)

Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil

Logo instansi/lembaga

Nomor surat, yakni urutan surat

Lampiran, berisi lembaran lain  disertakan selain surat

Hal, berupa garis besar  surat

Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)

Alamat  dituju (jangan gunakan kata kepada)

Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)

Isi surat

Uraian  berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan  disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.

Penutup surat

Salam penutup

Jabatan

Tanda tangan

Nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)

Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan

Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi baik perseorangan maupun organisasi.

Surat resmi memakai bahasa resmi. Bagian-bagiannya lengkap yang terdiri atas kepala surat, tanggal surat, nomor surat, lampiran, hal/perihal, alamat surat, salam pembuka, kalimat pembuka surat, isi surat, kalimat penutup surat, salam penutup, dan tembusan.

Selain itu, surat resmi juga harus taat aturan dalam hal sistematika dan penggunaan kaidah tata bahasa.

Surat Dinas

Surat dinas adalah surat yang dikirim oleh suatu instansi atau lembaga kepada perseorangan atau ke instansi lain yang berisi hal-hal kedinasan.

Gaya bahasa dari surat dinas lebih singkat, jelas, dan berpola tetap. Surat dinas hanya dapat ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau individu.

Sedangkan Surat dinas adalah surat yang berisi tentang masalah kedinasan yang digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal.

Surat dinas adalah surat yang di buat untuk keperluan dinas atau kerja dalam suatu instansi, sedang surat resmi tidak memiliki lembaga (lebih menyeluruh).

Pengertian lain surat dinas adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh instansi resmi tertentu sebagai alat komunikasi dalam maupun antarkantor atau dinas tertentu.

Ciri-Cirinya antara lain adalah:

1. Memiliki KOP surat

2. Memiliki nomor surat, tanggal, dan tujuan surat

3. Memiliki perihal, yaitu pemberitahuan isi surat dan lampiran

4. Menggunakan bahasa baku

5. Dibubuhi dengan cap oleh instansi atau badan tertentu

6. Memiliki tembusan.

Digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas perkantoran.

Surat ini penting dalam pengelolaan instansi yang berupa administrasi dalam suatu instansi.

Fungsi  surat dinas yaitu sebagai bukti dokumen tertulis, alat mengingat yang terkait dalam arsip bukti  atas instansi, yang berkembang serta sebagai  pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan.

baca:

Ciri-ciri surat dinas menggunakan:

Memakai  kop surat dan instansi atau lembaga  bersangkutan

Menggunakan lampiran, perihal dan nomor surat

Menggunakan salam pembuka dan penutup  ragam resmi

Terdapat cap atau stempel dari kantor instansi  pembuat surat

Format surat tertentu

Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan surat resmi dan surat dinas. Semoga bermanfaat.

Dalam wikipedia "Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaiakan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal : sarana pemberitahuan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplot sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan mengirim surat tentunya semakin besar pula nilai yang tercantum di perangko". Dalam peruntukannya, surat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu surat resmi dan surat pribadi. Ditinjau dari aspeknya surat pribadi dan surat resmi pastilah memiliki beberapa perbedaan baik kata maupun dalam penulisannya. Apa saja perbedaanya mari kita simak !

Pada Surat Resmi Kelengkapan bagian surat ada aturan baku sedangkan Surat Pribadi tidak ada aturan baku
Pada Surat Resmi pihak yang dihubungkan  dari lembaga ke lembaga atau lembaga ke individu, sedangkan Surat Pribadi dari individu ke individu.
Pada Surat Resmi Bahasa yang digunakan  Bahasa Baku, sedangkan Surat Pribadi Bahasa sehari-hari.
Pada Surat Resmi Gaya bahasa  kaku, sedangkan Surat Pribadi gaya bahasa santai.
Berikut Penjelasannya :

1. Kelengkapan Bagian Surat

Pada Surat Resmi umumnya mengandung bagian antara lain :
  1. Kepala atau kop surat yang terdiri dari nama instansi, alamat surat, logo instansi.
  2. Nomor Surat, lampiran, dan perihal surat
  3. Tanggal surat dan alamat tujuan surat
  4. Pembuka, isi, dan penutup surat yang berisi salam penutup, jabatan, tanda tangan, dan nama lengkap dengan NIP ata nomor identitas lain.
  5. Tembusan surat, berupa pemberitahuan kepada pihak lain tentang isi surat.
Sementara surat pribadi mengandung bagian-bagian yang lebih sederhana antara lain tanggal dan surat yang dituju, pembuka, isi, penutup yang disertai salam, tanda tangan dan nama pengirim.

2. Pihak yang Dihubungkan

Perbedaan surat resmi dan surat pribadi juga terletak pada korespodensi pihak yang dihubungkan. Surat pribadi umumnya menghubungkan dua individu yang masih memiliki ikatan persahabatan, pertemanan, atau keluarga. Sedangkan surat resmi umunya menghubungkan lembaga dengan lembaga atau lembaga dengan individu. Surat undangan rapat untuk orang tua murid yang dikeluarkan disekolah itu termasuk surat resmi.
Empat bagian surat resmi yang menjadi pembeda dengan surat tidak resmi

Baca juga : Trik Mengerjakan Soal Bahasa Indonesia yang Berupa Wacana

3. Bahasa yang Digunakan

Bahasa yang digunakan pada surat pribadi dan surat resmi juga memiliki perbedaan. Surat resmi lazimnya menggunakan bahasa baku dengan berpatokan pada EYD, sementara surat pribadi boleh menggunakan bahasa ejaan yang tidak mengenal aturan penulisan asalkan bisa dimengerti oleh pihak yang menerima surat.

4. Gaya Bahasa

Gaya bahasa juga menjadi salah satu aspek perbedaan surat pribadi dan surat resmi. Surat resmi menggunakan gaya bahasa yang kaku langsung menuju ke inti tujuan pengiriman rurat. Sedangkan surat pribadi menggunakan bahasa yang lentur dengan penyampaian tujuan yang tidak belit-belit.

Berikut Contoh yang bisa dilihat :

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT DISDIKPORA KECAMATAN DAWAN

KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (K3S)
KECAMATAN DAWAN

  Alamat: Jl.Sri Rama No.1 Paksebali Telp. 0366-2487

                                                                                       Dawan, 12 Nopember 2016



Nomor     : 018/K3S.UPT.3/XI/2016                                    Kepada
Lampiran : 1 (satu) lembar                            Yth. Kepala SD Se-Kecamatan Dawan
Prihal       : Pembinaan Olimpiade MIPA                             di -
                   Kec. Dawan                                                               Tempat Dengan hormat,                 Menindak lanjuti hasil rapat semua guru Pembina Olimpiade MIPA Kecamatan Dawan pada tanggal 12 Nopember 2016 bertempat di SD Negeri 3 Kusamba, dan disepakati untuk melaksanakan pembinaan selama satu minggu dan tes akhir satu hari, maka kami mohon para Kepala Sekolah se-Kecamatan Dawan mengirim siswanya putra atau putri 1 bidang matematika dan 1 bidang IPA serta menugaskan salah satu guru sebagai pembina Olimpiade MIPA yang pelaksanaannya sesuai jadwal terlampir.             Demikian surat kami sampaikan untuk mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya. Terima kasih. Mengetahui                                                           A.n Ketua K3S Kec. Dawan Kepala UPT Disdikpora                                      Koordinator Olimpiade MIPA Kec. Dawan

..........................................                                 .............................................

NIP. xxxxxxxx xxxxxx x xx                                 NIP. xxxxxx xxxxxx x xx

Tembusan disampaikan kepada Yth :


  1. Kepala UPT Disdikpora Kec. Dawan di Dawan untuk diketahui.
  2. Pengawas SD/MI Disdikpora Kecamatan Dawan (mohon arahannya)
  3. Arsip
Sedangkan untuk Surat Pribadi berikut contohnya :

Baca Juga : Kumpulan soal Olimpiade SD

                                                                            Klungkung, 10 Nopember 2016 Kepada sahabatku tercinta, Pragya di Singaraja                Halooo Pragya, Apa kabar? aku harap kamu dalam keadaan sehat disana. Eh Pragya aku sangat kangen denganmu. Kalau ada waktu, main dong ketempatku, sepertinya kamu sibuk sekali sampai-sampai tidak pernah mengunjungi aku lagi. Sbenarnya kali ini aku yang ingin datang ke tempatmu, tapi karena suatu alasan sepertinya aku harus mengurungkan niatku.

              Pragya, Kamu masih ingatkan dengan Tanu, teman lama kita? Ada kabar baik yang datang darinya bahwa minggu depan dia akan melaksanakan acara ulang tahunnya secara besar-besaran. Dia pun mengundang aku dan berharap kamu bisa menghadirinya. Oy iya, satu lagi, terimakasih ya atas hadiah yang kau berikan padaku kemarin. Aku sangat menyukainya. Ternyata kamu tidak lupa dengan warna favoritku.

               Sudah dulu ya, lain waktu kita sambung lagi.                                                                                                   Sahabatmu                                                                                                         ttd

                                                                                                      Alya