Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Pendataan barang inventaris yang ada di kantor suatu perusahaan atau suatu organisasi dapat dibuat dalam tiga bentuk, yaitu ;1. Buku induk barang inventaris 2. Buku golongan barang inventaris3. Buku catatan barang non inventaris1.Buku Induk Barang Inventaris adalah buku yang digunakan untuk mendata/mencatat semua barang inventaris yang dimiliki suatu kantor di suatu organisasi/perusahaan, sehingga menjadi pusat informasi mengenai semua barang inventaris kantor tersebut. Data yang ada pada buku inventaris tersebut diurutkan berdasarkan tanggal diterimanya barang.

Berikut format dan cara pengisian “BUKU INDUK BARANG INVENTARIS” :


Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Berikut petunjuk cara mengisi kolom,-kolom buku Induk Barang Inventaris :1. Diisi dengan nomor menurut urutan pembukuan barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, sesuai dengan bukti penyerahan barang.2. Diisi sesuai dengan tanggal pencatatan barang ke dalam Buku Induk Barang Inventaris.3. Diisi sesuai dengan tabel klasifikasi kode barang inventaris.4. Diisi sesuai dengan istilah Indonesia yang sudah dibakukan.5. Disisi dengan merk, nomor, type, ukuran dan sebagainya.6. Diisi dengan jumlah barang inventaris yang dibukukan.7. Diisi sesuai dengan sebutan yang berlaku (misal: stel, lembar M, M2)8. Diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris yang dibukukan (umpama dari pabrik dan sebagainya)

9. Disebutkan sumber perolehan barang, misalnya anggaran rutin, hibah, bantuan, buatan sendiri dan lain sebagainya. 





BUKU GOLONGAN BARANG INVENTARIS

Materi sebelumnya sudah membahas bahwa untuk mendata atau mencatat barang inventaris dapat dilakukan pada 3 buku yaitu :

1. Buku Induk Barang Inventaris

2. Buku Golongan Barang Inventaris

3. Buku Catatan Barang Non Inventaris

Inventarisasi barang-barang tidak habis pakai dilakukan dengan pencatatan pada buku Induk Barang  Inventaris dan buku Golongan Barang Inventaris, sedangkan barang-barang habis pakai dicatat pada buku Catatan Barang Non Inventaris.

Buku Golongan Barang Inventaris adalah buku yang digunakan untuk membantu pencatatan barang-barang inventaris menurut klasifikasi dan kode barang yang telah digolongkan/dikelompokkan oleh kantor suatu organisasi/perusahaan.

Penggolongan atau pengklasifikasian barang bertujuan mendapatkan cara yang paling mudah dan efisien dalam mencatat dan mencari  atau menemukan kembali barang, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan.

Untuk membantu memudahkan dalam melihat dan mengingat kembali barang yang sudah didata dalam catatan maka lambang atau sandi atau kode digunakan sebagai pengganti nama atau uraian kelompok/golongan atau jenis barang.

Penggolongan sandi atau kode barang inventaris dibuat dalam bentuk angka-angka (numeric) yang tersusun menurut pola tertentu agar mudah diingat dan dikenali.

Sebelum membuat buku golongan barang inventaris kita terlebih dahulu membuat Buku Induk Inventaris, karena dalam buku golongan barang inventaris akan ada nomor buku induk barang inventaris. Jadi dari barang-barang yang ada di buku Induk Barang Inventaris akan dibantu penggolongannya dalam buku Golongan Barang Inventaris.

Berikut salah satu contoh cara untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan barang:

Buat kelompok atau klasifikasi dari barang-barang yang ada di kantor perusahaan/organisasi.

a.     Untuk sarana diberi kode A

b.    Untuk prasarana diberi kode B

c.     Untuk peralatan diberi kode 100

d.     Untuk perlengkapan diberi kode 200

e.     Untuk Barang Bergerak diberi kode 300

f.       Untuk Barang Tidak Bergerak diberi kode 400

g.     Barang Tidak Habis Pakai diberi kode 500

h.    Barang Tidak Habis Pakai Komputer   510

i.       Barang Tidak Habis Pakai Printer         520

j.       Barang Tidak Habis Pakai Scanner       530

      Barang Habis Pakai diberi kode 600

k.   Tahun pembelian dibuat paling belakang dari kode

Barang yang pertama dibeli maka akan diberi kode 1 , 2, 3 dan seterusnya.

Berarti komputer kita yang kita beli pada tanggal 20 Desember 2019 akan diberi kode A100300510.1.19

Sedang komputer yang dibeli pada tanggal 24 Maret 2020 diberi kode A100300510.2.20  dan seterusnya…

Berikut format buku Golongan Barang Inventaris :

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris



1.      Diisi dengan nomor menurut urutan pembukuan barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, sesuai dengan bukti penyerahan barang.

2.    Diisi dengan nomor barang inventaris yang terdapat dalam buku induk inventaris

3.    Diisi sesuai tabel klasifikasi barang inventaris.

4.    Diisi sesuai dengan istilah indonesia yang sudah dibukukan atau sesuai dengan nama barang yang disebut di dalam Buku Induk Barang Inventaris.

5.     Disisi dengan merk, nomor, type, ukuran dan sebagainya.

6.    Diisi dengan jumlah barang inventaris yang dibukukan.

7.     Diisi sesuai dengan sebutan yang berlaku (misal: stel, lembar M, M2)

8.    Diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris yang dibukukan (umpama dari pabrik dan sebagainya)

9.    Diisi sesuai keadaan barang pada waktu diterima misalnya "Baik", "Rusak".

10.   Diisi sesuai harga faktur/bukti penyerahan barang. Untuk barang-barang bantuan/sumbangan yang tidak diberikan harganya, diisi menurut harga taksiran pada waktu penerimaan barang. 

11.  Dalam lajur ini dicatat keterangan fungsi barang sebagai alat teknis pendidikan (misalnya alat praktek, alat penelitian percobaan dan sebagainya). Bagi unit kantor, dicatat tempat barang tersebut dipergunakan sebagai alat kantor.

12.Diisi dengan keterangan tambahan yang dianggap perlu.

Untuk selanjutnya Anda dapat melihat link :


Melakukan inventarisasi barang atau disebut juga kegiatan inventarisasi sangat penting dalam dunia tata usaha perlengkapan kantor atau usaha, termasuk membuat buku induk barang inventaris. Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan dalam cara membuat buku induk barang inventaris. Simak selengkapnya di Blog Jurnal by Mekari.

Inventarisasi barang adalah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan data barang yang diperlukan.

Selanjutnya, data tersebut berguna untuk keperluan administrasi sesuai dengan cara dan aturan yang ditetapkan.

Nah, kegiatan inventarisasi barang inilah yang memerlukan buku induk barang inventaris.

Selain buku induk tersebut, kegiatan ini juga memerlukan buku catatan barang untuk non inventaris dan buku golongan barang inventaris.

Namun, artikel ini hanya akan membahas secara rinci tentang buku induk untuk barang inventaris saja.

Yuk, buat Anda yang ingin tahu pengertian dan cara membuat buku induk barang inventaris, mari simak ulasannya di bawah ini.

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Pengertian Buku Induk Barang Inventaris

Buat sebagian orang yang belum terlalu paham tentang inventarisasi barang mungkin belum tahu pengertian dari buku induk untuk barang inventaris.

Definisi dari buku induk barang inventaris yaitu sebuah buku yang berfungsi untuk menampung atau mencatat seluruh data barang inventaris milik perusahaan atau organisasi tertentu yang ada di lingkungannya.

Buku induk tersebut juga berguna sebagai sumber informasi tentang semua data terkait barang inventaris perusahaan atau organisasi tersebut.

Baca juga:Pentingnya Mengelola Inventaris untuk Kelangsungan Bisnis

Data di buku induk tersebut harus diurutkan dengan menyesuaikan tanggal barang itu diterima oleh perusahaan atau organisasi.

Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga dan memperbarui informasi data barang inventaris di buku induk ini agar tidak terjadi miscommunication.

Nah, setelah Anda tahu pengertian dari buku induk untuk barang inventaris, Anda juga perlu mengetahui pengertian dari buku golongan barang inventaris.

Buku golongan barang inventaris adalah sebuah buku yang membantu mencatat barang inventaris milik perusahaan atau organisasi tertentu sesuai dengan golongan yang sudah ditentukan.

Baca juga:Kenali Apa Itu Inventory Management System dan Metode Penggunaan

Jadi, pencatatan data barang dilakukan sesuai dengan kode barang dan klasifikasi barang di lingkungannya.

Selain dua buku tersebut, ada satu buku lainnya yang juga digunakan dalam pendataan barang inventaris di kantor yaitu buku catatan barang non inventaris.

Buku ini adalah buku yang berfungsi untuk mencatat seluruh barang yang dimiliki kantor sebuah perusahaan atau organisasi yang sifatnya non inventaris.

Permudah Pengelolaan Inventoris Kantor dengan Jurnal. Baca Fitur Aplikasi Inventaris Barang Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Cara Membuat Buku Induk Barang Inventaris

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Membuat buku induk barang inventaris memang tidak mudah. Anda harus memiliki ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar data yang dihasilkan selalu akurat.

Mendapatkan data yang akurat sangat krusial mengingat fungsinya yang menjadi pusat informasi barang inventaris kantor di suatu perusahaan atau organisasi.

Nah, cara membuat buku induk barang tersebut yaitu harus menggunakan microsoft excel dan membuat beberapa kolom dan baris, atau Anda bisa download file nya di link berikut ini:

[ DOWNLOAD DI SINI ]

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Apa yang harus Anda isi dalam kolom-kolom tersebut?

Untuk kolom 1, kolom ini perlu Anda isi dengan nomor urut pembukuan barang inventaris sesuai dengan adanya bukti penyerahan barang.

Untuk kolom 2, Anda perlu mengisi kolom ini dengan tanggal pencatatan data barang ke buku induk untuk barang inventaris.

Untuk kolom 3 diisi dengan tabel untuk penggolongan kode barang inventaris milik perusahaan atau organisasi.

Selanjutnya, kolom 4 diisi dengan istilah-istilah Bahasa Indonesia yang sudah baku.

Baca juga:Kartu Stok Barang (Definisi, Fungsi, Benefit, Contoh, Dan Cara Membuat)

Untuk kolom 5, kolom ini harus Anda isi dengan jenis, nomor, merek, dan ukuran dari barang inventaris yang dicatat.

Anda juga bisa menambahkan informasi atau keterangan lainnya terkait barang inventaris di buku induk barang inventaris sesuai dengan kebutuhan.

Kolom 6 adalah kolom untuk mengisi jumlah barang inventaris yang tercatat di buku induk.

Selanjutnya, kolom 7 diisi dengan sebutan seperti stel, M2, lembar, dan lain sebagainya.

Untuk kolom 8, kolom ini harus Anda isi dengan tanggal pembuatan barang inventaris dari pabrik atau dari rumah produksi semacamnya.

Kolom terakhir yaitu kolom 9 yang berisi tentang asal barang inventaris itu diperoleh, seperti dari bantuan, hibah, anggaran rutin dan lain sebagainya.

Kelola Invoice Terintegrasi Ke Dalam Laporan Keuangan Anda, Pelajari Aplikasi Invoice Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Tujuan Pengelompokan Barang Inventaris

Seperti penjelasan sebelumnya, terdapat tiga jenis buku dalam pencatatan barang inventaris, yaitu buku induk barang inventaris, buku golongan barang inventaris, dan buku catatan barang non inventaris.

Barang yang tidak habis pakai harus dicatat ke dalam buku induk dan buku golongan barang inventaris, sedangkan barang yang habis pakai masuk dalam pencatatan di buku catatan barang non-inventaris.

Di buku golongan barang inventaris, terdapat penggolongan barang yang bertujuan agar mencatat dan mencari barang menjadi lebih mudah, baik mencari di daftar catatan atau mencari bentuk fisik barang tersebut.

Jadi, barang inventaris tersebut digolongkan menggunakan sandi, lambang, atau kode tertentu, sehingga memudahkan Anda untuk mencari barang tersebut di kemudian hari.

Dengan demikian, pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat serta efisien.

Baca juga:Contoh Berita Acara Stock Opname Barang Persediaan, Yuk Download!

ContohBarang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai

Barang inventaris terdiri dari dua jenis yaitu barang habis pakai dan barang tidak habis pakai.

Barang habis pakai yaitu jenis barang yang hanya bisa digunakan untuk satu kali penggunaan saja.

Contoh barang habis pakai yaitu kertas, lem, amplop, stabilo, isi stapler, tinta printer, kertas karbon, pensil, pulpen, spidol dan lain sebagainya.

Sedangkan, barang tidak habis pakai adalah kebalikan dari barang habis pakai. Barang jenis ini bisa Anda gunakan dalam jangka waktu lama dan tidak hanya satu kali pemakaian.

Contoh barang tidak habis pakai yaitu meja, kursi, komputer, papan tulis, dan peralatan kantor lainnya.

Baca juga:Bagaimana Bisa Stok Habis? Begini Cara Kelolanya!

Prosedur Pengadaan Barang Inventaris

Selain Anda harus tahu tentang buku induk barang inventaris, ketahui juga bagaimana cara pengadaan barang inventaris, baik itu barang habis pakai dan tidak habis pakai

Prosedur untuk pengadaan barang yang habis pakai maupun barang yang tidak habis pakai memiliki perbedaan di setiap perusahaan atau organisasi, baik itu negeri atau swasta.

Mengapa ada perbedaan prosedur pengadaan barang? Hal ini bisa dikarenakan oleh sejumlah faktor, seperti kebutuhan fasilitas atau peralatan kantor, budaya kerja, tingkat kompetensi karyawan, dan lain sebagainya.

Pada umumnya, ada kesamaan dalam prosedur pengadaan barang inventaris.

Baca juga:Mengenal Sistem Inventory & Cara Mudah Pengelolaannya

Nah, berikut ini adalah langkah-langkah untuk prosedur pengadaan barang habis pakai dan barang tidak habis pakai.

1. Barang Habis Pakai

Pertama, Anda harus membuat daftar perlengkapan kantor yang sudah sesuai dengan kebutuhan kantor untuk rencana kegiatan kantor.

Setelah itu, Anda harus menyusun anggaran biaya dari barang yang dibutuhkan tersebut untuk setiap bulan.

Selanjutnya, buatlah rencana untuk pengadaan barang inventaris untuk triwulan/tiga bulan sekali dan untuk rencana tahunan.

2. Barang Tidak Habis Pakai

Untuk prosedur pengadaan barang tidak habis pakai yang pertama yaitu Anda harus menganalisa kebutuhan perlengkapan kantor berdasarkan rencana kegiatan.

Selain itu, analisa juga barang apa saja yang masih layak untuk dipakai. Selanjutnya, buatlah anggaran biaya untuk barang-barang tersebut sesuai dengan standar.

Langkah terakhir yaitu membuat skala prioritas. Jadi, sesuaikan urgensi barang berdasarkan dana, urgensi kebutuhan, dan susunlah rencana pengadaan barang tahunan.

Anda dapat menggunakan aplikasi stok barang untuk membantu mengelola barang inventaris.

Kelola Inventaris Perusahaan Menggunakan Aplikasi Jurnal by Mekari!

Untuk mengelola inventaris perusahaan, Anda dapat menggunakan software akuntansi online Jurnal by Mekari.

Software ini dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti laporan keuangan, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran.

Dengan menggunakan aplikasi Jurnal by Mekari, Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi karena data keuangan bisnis diproses dengan baik. Aplikasi akuntansi online Jurnal bisa di akses dimana saja dan kapan saja.

Biar tidak repot, Anda bisa menggunakan software untuk menghitung harga pokok penjualan dan unsur lainnya untuk mengatur keuangan dan arus transaksi.

Penggunaan software seperti Jurnal akan mempermudah Anda dalam mengelola arus transaksi dan juga informasi akuntansi bisnis Anda. Silakan coba aplikasi Jurnal secara gratis selama 14 hari.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Baiklah, sekian penjelasan tentang buku induk barang inventaris dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Jurnal by Mekari untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : AkuntansiBisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Akuntansi,Bisnis

Cara Melakukan Inventory Control yang Tepat Bagi Usaha

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Bisnis

Cara Memilih Software POS yang Cocok Bagi Bisnis Anda

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Bisnis

Pengertian dan Jenis Faktur dalam Kegiatan Bisnis

Dibawah ini yang tidak termasuk kolom-kolom yang ada dalam buku inventaris

Bisnis

Yuk, Kenali 15 Aplikasi Kasir Android Paling Favorit!

Nama Lengkap

Email

Subscribe