Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut

Pada waktu duduk di bangku SMP atau sederajatnya, kamu sudah dijelaskan tentang pengertian suhu dan alat ukur suhu. Masih ingat bukan? Kalau lupa silahkan baca kembali postingan Mafia Online tentang pengertian suhu dan alat ukurnya. Selain itu kamu juga sudah dijelaskan tentang cara menetapkan skala pada termometer. Menetapkan skala termometer pada dasarnya sama dengan konversi suhu. Pada postingan kali ini Mafia Online akan membahas tentang konversi suhu dan contoh soalnya.

Berikut contoh soal konversi suhu, “Termometer A dan B menunjukkan angka -30 dan 20 saat mengukur air membeku. Saat mengukur air mendidih masing-masing menunjuk 130 dan 220. Jika suatu benda dapat terukur suhunya sebesar 50° A, maka tentukan suhu benda tersebut pada termometer B”.

Untuk menjawab soal tersebut kamu harus paham cara mengkonversi suhu. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini. 

Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut

Misalkan kita memiliki termometer X dan termometer Y. Di mana termometer X memiliki titik didih (ta)X dan titik beku (tb)X, sedangkan termometer Y memiliki titik didih (ta)Y dan titik beku (tb)Y. Jika suhu yang terukur pada termometer X kita misalkan tX dan suhu yang terukur pada termometer Y kita misalkan tY, maka hubungan termometer X dengan termometer Y dapat dirumuskan sebagai berikut.

Dengan menggunakan rumus tersebut maka contoh soal di atas dapat diselesaikan seperti berikut.

Sebuah termometer X setelah ditera dengan termometer Celcius di dapat 40°C = 80°X dan 20°C = 50°X. Jika suhu sebuah benda 80°C, maka berapa °X suhu benda tersebut?

Agar lebih mudah mengerjakannya kita gambarkan dulu, maka akan tampak seperti gambar berikut.

Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut

Pada suatu termometer X, titik beku air adalah 50°X dan titik didihnya 200°X. Jika suatu benda bersuhu 75°C maka tentukan suhu benda tersebut dalam °X!

Agar lebih mudah mengerjakannya kita gambarkan dulu, maka akan tampak seperti gambar berikut.

Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut
 

Nah itu cara mengkonversi suhu dan contoh soalnya. Bagaimana hubungan suhu dengan kalor? Sebelum mempelajari hubungan antara kalor dengan suhu, sebaiknya kamu harus paham dengan pengertian kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor.

Dalam kehidupan sehari-hari kalian sering mendengar tentang suhu, misalnya pada musim panas kalian dapat mengetahui suhunya tinggi. Pada kejadian lain kalian dapat mendinginkan suatu ruangan dengan menurunkan suhu AC (pendingin) yang digunakan. Penggunaan kata-kata itu sudah tepat. Suhu merupakan ukuran panas dinginnya suatu benda. Sedangkan termometer adalah alat ukur suhu.

Dengan menggunakan termometer, kita dapat menentukan suhu suatu benda secara kuantitatif, karena kita dapat mengetahui angka yang menyatakan besarnya suhu benda tersebut. Hal ini dikarenakan pada dinding kaca termometer terdapat skala skala berisi deretan titik atau garis yang disebut titik referensi.

Setiap titik referensi tersebut, selanjutnya diberi angka. Ada dua titik tetap sebagai standar pembuatan skala titik referensi itu, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Lalu tahukah kalian apa yang disebut dengan titik tetap bawah dan atas tersebut?

 Titik tetap bawah (titik beku) didefinisikan sebagai suhu di mana fase padat dan cair ada bersama dalam kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi padat atau sebaliknya. Secara eksperimen, hal ini hanya terjadi pada suhu tertentu, untuk tekanan tertentu.

 Titik tetap atas (titik didih) didefinisikan sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam kesetimbangan. Karena titik-titik ini (titik beku dan titik didih) berubah terhadap tekanan, maka tekanan harus ditentukan (bisanya sebesar 1 atm).

Bagaimana Cara Pembuatan Skala Suatu Termometer?

Jenis termometer yang paling banyak digunakan adalah termometer zat cair. Termometer zat cair bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. Maka diperlukan zat cair yang mempunyai spesifikasi khusus, antara lain dikenai panas cepat memuai, jika panasnya berkurang mudah menyusut.

Skala yang digunakan untuk mengetahui derajat panas benda yang diukur dibuat di antara pemuaian maksimal (titik tetap atas) dengan penyusutan maksimalnya (titik tetap bawah).

Untuk membuat skala termometer terlebih dahulu harus ditentukan titik tetap atas dan titik tetap bawahnya, kemudian ditentukan jumlah skalanya. Misalnya, pada termometer Celcius ditentukan sebagai berikut.

Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut

 Titik tetap bawah yang digunakan adalah es yang sedang mencair (es yang sedang melebur) pada tekanan 1 atm. Titik tetap bawah diberi angka 0 (nol).

 Titik tetap atas yang digunakan adalah air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm. Titik tetap atas diberi angka 100.

 Antara angka 0 sampai 100 dibuat skala 100 masing-masing skala mewakili 1oC.

Batas bawah dan batas atas yang digunakan pada termometer celcius adalah es yang sedang melebur dan air yang sedang mendidih, karena pada saat melebur atau mendidih sedang terjadi perubahan wujud zat. Pada saat perubahan wujud zat suhunya tidak mengalami perubahan (suhunya tetap).

Berdasarkan ketentuan batas bawah dan batas atas dari suatu termometer, kita dapat menentukan skala termometer sesuai dengan keinginan kita dan dapat mengkonversikan ke dalam skala celcius atau skala termometer yang lain, misalnya untuk termometer celcius menggunakan 100 skala sedangkan termometer Reamur menggunakan 80 skala. Konversi suhu termometer celcius dengan reamur perbandingannya adalah:

tR

=

80

atau

tR

=

4

tC

100

tC

5

Contoh:

Benda dengan suhu 80oC apabila diukur menggunakan termometer reamur suhunya adalah 64oR perhitungannya adalah sebagai berikut.

tR

=

4

×

tC

=

4

×

80

=

64oR

5

5

Rumus Penetapan Skala Termometer

Kalian perlu mengetahui bahwa termometer telah banyak dirancang oleh ilmuwan diantaranya ada tiga skala termometer yang perlu kalian ketahui, yaitu termometer Celcius, Reamur dan Fahrenheit. Termometer-termometer itu dirancang dengan menggunakan sifat pemuaian suatu zat. Perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin yaitu sebagai berikut.

Tabel Perbandingan Skala Termometer

Jenis Termometer

Titik Tetap Bawah

Titik Tetap Atas

Selisih

(Jumlah Skala)

Celcius

0oC

100oC

100

Reamur

0oR

80oR

80

Fahrenheit

32oF

212oF

180

Kelvin

273 K

373 K

100

Jika bahan yang digunakan sama maka pemuaian yang terjadi juga sama, tetapi karena skala yang digunakan berbeda akibatnya perlu penyesuaian. Dengan sifat pemuaian yang digunakan maka kesetaraan skala termometer dapat dilakukan dengan cara membandingkan. Perbandingan tiap skala akan sama. Perhatikan gambar berikut ini.

Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut

Termometer X dengan titik tetap bawah (tb)X dan titik tetap atas (ta)X. Termometer Y dengan titik tetap bawah (tb)Y dan titik tetap atas (ta)Y. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer.

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.

(ta)X  tX

=

(ta)Y  tY

(ta)X  (tb)X

(ta)Y  (tb)Y

Keterangan:

(ta)X = titik tetap atas termometer X

(tb)X = titik tetap bawah termometer X

tX = suhu pada termometer X

(ta)Y = titik tetap atas termometer Y

(tb)Y = titik tetap bawah termometer Y

tY = suhu pada termometer Y

Contoh Soal 1:

Sebuah termometer X setelah ditera dengan termometer Celcius di dapat 40oC = 80oX dan 20oC = 50oX. Jika suhu sebuah benda 80oC, maka berapa oX suhu benda tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:

40oC = 80oX

20oC = 50oX

Ditanya: 80oC = ... oX

Jawab:

Untuk mempermudah dalam memahami soal di atas, perhatikan gambar ilustrasi berikut ini.

Dua termometer X dan Y yang telah dikalibrasi menghasilkan data sebagai berikut

Berdasarkan gambar di atas, maka keseteraan skala pada termometer Celcius dan termometer X adalah sebagai berikut.

80  40

=

tX  80

80  20

tX  50

4(tX  50) = 6(tX  80)

4tX  200 = 6tX  480

6tX  4tX = 480  200

2tX = 280

tX = 280/2

tX = 140

Jadi, 80oC = 140oX

Contoh Soal 2:

Suatu termometer X mengukur suhu es sedang melebur pada 10oX dan mengukur suhu air mendidih pada 110oX. Termometer Celcius mengukur suhu benda tersebut adalah 40oC. Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer X?

Penyelesaian:

Diketahui:

(tb)X = 100X

(ta)X = 1100X

tC = 400C

Titik tetap atas termometer Celcius adalah 100oC dan titik tetap bawahnya adalah 0oC sehingga:

(ta)C = 1000C

(tb)C = 00C

Ditanyakan: tX

Jawab:

(ta)X  tX

=

(ta)C  tC

(ta)X  (tb)X

(ta)C  (tb)C

110  tX

=

100  40

110  (10)

100  0

10(110  tX) = (120)(6)

1100  10tX = 720

10tX = 1100  720

10tX = 380

tX = 380/10

tX = 38

Jadi, suhu benda tersebut apabila diukur dengan termometer X adalah 38oX.

Contoh Soal 3:

Termometer X dirancang dapat mengukur air membeku pada skala - 40 dan air mendidih pada skala 160. Jika suatu benda diukur dengan termometer Reamur menunjukkan nilai 20oR maka tentukan nilai yang ditunjuk saat diukur dengan termometer X!

Penyelesaian:

Diketahui:

(tb)X = 40oX

(ta)X = 160 oX

tR = 20

Titik tetap atas termometer Reamur adalah 80oR dan titik tetap bawahnya adalah 0oR sehingga:

(ta)R = 0oR

(tb)R = 80oR

Ditanyakan: tX?

Jawab:

(ta)X  tX

=

(ta)R  tR

(ta)X  (tb)X

(ta)R  (tb)R

160  tX

=

80  20

160  (40)

80  0

8(160  tX) = (200)(6)

1280  8tX = 1200

8tX = 1280  1200

8tX = 80

tX = 80/8

tX = 8

Jadi, suhu benda tersebut apabila diukur dengan termometer X adalah 8oX.

Contoh Soal 4:

Suhu es yang sedang melebur dan suhu air mendidih apabila diukur dengan termometer A masing-masing besarnya 10oA dan 130oA. Suhu suatu benda diukur dengan termometer skala Fahrenheit sebesar 62oF. Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer A?

Penyelesaian:

Diketahui:

(tb)A = 10oA

(ta)A = 130oA

tF = 62oF

Titik tetap atas termometer Fahrenheit adalah 212oF dan titik tetap bawahnya adalah 320F sehingga:

(ta)F = 212oF

(tb)F = 32oF

Ditanyakan: tA?

Jawab:

(ta)A  tA

=

(ta)F  tF

(ta)A  (tb)A

(ta)F  (tb)F

130  tA

=

212  62

130  (10)

212  32

6(130  tA) = (120)(5)

780  6tA = 600

6tA = 780  600

6tA = 180

tA = 180/6

tA = 30

Jadi, suhu benda tersebut apabila diukur dengan termometer A adalah 30oA.