Sebutkan organ penyusun sistem pengeluaran

Sebutkan organ penyusun sistem pengeluaran
Organ Ekskresi pada Manusia

puti aini yasmin Kamis, 21 April 2022 - 14:51:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Organ ekskresi manusia terdiri dari beberapa macam. Namun, apa saja dan bagaimana fungsinya? Ini contohnya untuk proses pengeluaran sisa metabolisme yang bisa dipelajari.

Melansir buku 'Seri IPA Biologi' terbitan Quadra, ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Adapun, organ penyusun sistem ekskresi terdiri dari paru-paru, hati, ginjal dan kulit.

Apa Saja Organ organ Ekskresi?

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah mengeluarkan CO2. Udara yang diembuskan manusia mengandung 3-5 persen karbon dioksida dan total jumlah udara yang dikeluarkan oleh tubuh sebanyak 350-600 liter udara per hari.

Gas CO2 bersifat berbahaya bagi tubuh apabila tetap berada di dalam tubuh. Walaupun begitu, sebagian masih dapat digunakan untuk menjaga kestabilan pH dalam darah.

BACA JUGA:
Macam-macam Fungsi Tulang yang Perlu Diketahui, Apa Saja?

Fungsi hati sebagai organ ekskresi adalah menetralkan zat-zat beracun dalam tubuh  dengan cara mengeluarkan empedu. Terganggunya fungsi hati dapat menyebabkan gangguan pada organ lainnya.

BACA JUGA:
7 Fungsi Lemak bagi Tubuh yang Penting dan Tidak Bisa Diremehkan

Sistem ekskresi ginjal dilakukan dengan mengeluarkan urine. Proses pembentukan urine melalui tiga tahap, yakni penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi) dan pemekatan (augmentasi).

Selain berfungsi untuk menyaring darah hingga dihasilkan urine, ginjal juga berfungsi untuk menghasilkan bahan-bahan aktif, seperti erythropoietin yang berfungsi merangsang pembentukan darah.

Fungsi sistem ekskresi pada kulit adalah dengan mengeluarkan keringat. Diperkirakan dalam 1 cm luas kulit terdapat 100 kelenjar keringat. Pada permukaan kulit terdapat rambut dan pori-pori yang merupakan jalan keluarnya keringat.

Apa Contoh dari Ekskresi?

  • -Keluarnya keringat dari tubuh
  • -Buang air kecil
  • -Mengembuskan napas

Semoga penjelasan terkait organ ekskresi di atas bisa menambah wawasan kamu ya!


Editor : Puti Aini Yasmin

TAG : biologi pelajaran biologi sistem sistem ekskresi

Sebutkan organ penyusun sistem pengeluaran
​ ​

Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Kenali Berbagai Organ pada Sistem Ekskresi Manusia

Berikut ini adalah beberapa organ yang termasuk dalam sistem ekskresi manusia beserta jenis zat limbah yang dibuangnya:

1. Ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal dengan bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan. Setiap ginjal berukuran sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Organ ini terletak di sisi kanan dan kiri tubuh, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena berdekatan dengan hati.

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya.

Zat sisa yang terkumpul akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter untuk kemudian dibuang saat Anda buang air kecil.

2. Kulit

Kulit manusia memiliki sekitar 2–4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.

Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Kelenjar ekrin yang terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer
  • Kelenjar apokrin yang menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala

Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh melalui keringat yang dihasilkannya.

Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.

3. Usus besar

Pada dasarnya, usus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian besar nutrisi dan sekitar 90% air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil.

Sementara itu, usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar.

4. Hati

Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1 kilogram. Organ ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma.

Hati berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi. Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein.

Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal.

Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah:

  • Zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan
  • Sel darah merah yang sudah rusak
  • Kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan sakit kuning atau jaundice

5. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Dalam proses pernapasan, paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya. Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah.

Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas.

Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran pernapasan untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan.

Sistem ekskresi memiliki peranan yang sangat besar terhadap kesehatan Anda. Pasalnya, jika sistem ekskresi tidak berfungsi dengan normal, akan ada banyak zat berbahaya yang dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Untuk menjaga kinerja sistem ekskresi, penting bagi Anda untuk menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar dokter dapat mengevaluasi fungsi organ ekskresi serta kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh.

Jika terdapat masalah pada sistem ekskresi atau organ tubuh lainnya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat.

Taukah kalian organ penyusun sistem ekskresi itu apa saja? Organ penyusun sistem ekskresi yaitu paru-paru, hati, kulit dan ginjal. Keempat organ ini memiliki peranannya masing-masing. Fungsi sistem ekskresi yaitu membuang sisa hasil metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Bayangkan jika tidak ada organ yang bekerja untuk melakukan ekskresi maka zat- zat yang tidak dibutuhkan dalam tubuh akan menumpuk dan bahkan bisa bersifat racun. Zat yang dikeluarkan oleh keempat organ ekskresi ini berbeda. Berikut rangkuman sistem ekskresi dan organ ekskresi.

Paru-Paru

Sistem ekskresi paru-paru memiliki peranan ganda yaitu berfungsi sebagai sistem pernapasan dan sistem ekskresi. Apa fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi bagaimana mekanisme ekskresi yang terjadi di paru-paru? Paru-paru mengatur pertukaran O2 dan CO2 di dalam tubuh. CO2 merupakan sisa hasil metabolisme yang sudah dibutuhkan lagi oleh tubuh dan harus segera dikeluarkan. Selain itu paru-paru menjaga asam basa tubuh agar seimbang. Jika terjadi kelebihan asam (asidosis) maka paru-paru akan mengeluarkan karbondioksida yang bersifat asam. Lalu bagaimana proses pengeluaran karbondioksida melalui paru-paru?

Karbondioksia melalui beberapa tahapan yang disebut pertukaran klorida. Darah yang ada di alveolus mengikat oksigen dan kemudian disebarkan ke seluruh sel-sel jaringan dalam tubuh. Saat darah mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, darah juga mengikat karbondioksida dan air. Karbondioksida dan air ini merupakan sisa hasil metabolisme sel. Karbondioksida keluar dari hidung.

Hati

Sistem ekskresi hati merupakan salah satu organ ekskresi pada manusia. Bagian hati yang melalukan ekskresi yaitu vena cava inferior, vena cava anterior, vena cava posterior, ligamentum falsiform, ligamentum triangular kiri, lobus kaudatus, lobus kiri. Selain itu ports hepatis, caudatus, hepatica, lobus quadrates, ligamentum teres dan ductus biliaris. Hati memiliki beberapa fungsi yaitu :

  • Menghancurkan lemak dan menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
  • Menghasilkan getah empedu. Empedu yaitu hasil metabolisme sel darah merah yang sudah tua. Getah empedu ini ditampung di kantung empedu yang akan disalurkan ke dalam usus 12 jari. Getah empedu terdiri dari zat warna empedu dan garam empedu.
  • Menghasilkan urea yang merupakan hasil sisa metabolisme. Urea merupakan zat yang bersifat racun bagi tubuh jika tidak segera dikeluarkan.

Kulit

Kulit merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan sisa hasil metabolisme berupa keringat. Kulit memiliki beberapa lapisan yaitu lapisan epidermis, lapisan tanduk, lapisan malphigi dan lapisan dermis. Di lapisan dermin terutama di lapisan bawah kulit keringat akan dikeluarkan. Produksi keringat terjadi karena beberapa faktor yaitu :

  • Aktivitas tubuh. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh orang maka keringat yang diproduksi akan semakin banyak. Hal ini karena kelenjar keringkat bereaksi terhadap tingginya aktivitas yang dilakukan tubuh.
  • Suhu lingkungan. Semakin tinggi suhu lingkungan maka produksi keringat seseorang akan meningkat. Jika kita berada di suhu yang panas maka kita cenderung lebih mudah berkeringat. Jika suhu meningkat hipotalamus akan menurunkan suhu tubuh dan mengeluarkan keringat. Namun jika kita berada di suhu yang rendah maka keringkat dikeluarkan tidak sebanyak ketika di suhu yang tinggi.
  • Kecemasan, perasaan tidak nyaman, kestabilan emosi, gugup akan memacu hipotalamus mengeluarkan enzim dan mengeluarkan keringat. Pasti kalian pernah mengalami ini, ketika kalian gugup, cemas maka lebih mudah berkeringat.

Ginjal

Sistem ekskresi ginjal merupakan salah satu organ ekskresi yang ukurannya sebesar biji kacang merah yang terletak di rongga perut belakang. Sebagai organ ekskresi ginjal berfungsi mengeluarkan sisa hasil metabolisme berupa urine. Terjadinya urine melalui tiga tahap yang sudah di jelaskan di artikel sebelumnya di www.seventh-education.com dengan judul Mekanisme Sistem Ekskresi. Berikut akan dijelaskan bagian-bagian penyusun organ ekskresi ginjal.

Kulit Ginjal

Di dalam kulit ginjal ini terdapat jutaan nefron yang tersusun dari badan malpighi. Lapisan malpighi terdiri dari glomerulus yang dikelilingi kapsul ginjal (bowman dan tubulus). Tubulus dalam kulit ginjal terbagi menjadi tiga yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.

Medula (Sumsum Ginjal)

Di dalam medula terdapat lengkung henle yang berfungsi sebagai penghubung antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Selain itu di beberapa bagian medula berbentuk seperti kerucut atau piramida.

Pelvis

Pelvis merupakan tempat penampungan sementara urin yang dikeluarkan oleh ginjal. Setelah ditampung di pelvis, urin akan dibawa ke kandung kemih. Kemudian setelah itu akan dibawa ke ureter dan terakhir menuju uretra.

Penulis : Shinta Febriyana Widyaswari Saputri