Dua sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu

Merdeka.com - Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, ada beberapa aspek yang harus Anda penuhi. Ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tanggung jawab dan kualitas diri yang harus Anda miliki, sebagai modal menjadi pemimpin. Keenam aspek ini dapat membuat seorang pemimpin dihormati dan dipatuhi oleh bawahannya. Penasaran? Berikut adalah enam hal yang harus dimiliki seorang pemimpin sejati.

1. Manajemen

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajemen yang baik. Dia harus dapat merencanakan segala sesuatu secara matang. Semua rencananya juga harus berjalan sesuai rencana dan tersusun secara sistematis. Dia juga selalu harus memiliki rencana cadangan, sehingga ketika rencana sebelumnya gagal, dia punya solusi untuk mengatasinya.

2. Persamaan

Seorang pemimpin memang memiliki posisi yang lebih tinggi daripada bawahannya. Namun tidak berarti dia memiliki hak untuk mendominasi. Seorang pemimpin harus bisa memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan cara yang sama. Dengan demikian, semua orang akan menghormatinya dan berusaha menaati perintahnya.

3. Bekerja sama

Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjaga hubungan baik antara dia dan bawahannya. Dia juga harus memastikan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama yang baik antara dia dan bawahannya.

4. Motivasi dan tekad

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi dan juga harus mampu memotivasi orang lain. Dia harus memiliki tekad dan keyakinan yang besar, sehingga bawahannya yakin padanya dan mau mengikuti perintahnya.

5. Keterampilan berkomunikasi

Seorang pemimpin yang baik harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua orang. Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menjalin hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahannya.

6. Antusiasme

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki antusiasme dan semangat yang besar. Dengan demikian, orang di sekitarnya bisa terinspirasi dan termotivasi oleh semangatnya.

Inilah enam hal yang harus dimiliki seorang pemimpin yang baik. Tanpa itu semua, seorang pemimpin tidak layak disebut pemimpin, melainkan BOS.

Dua sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu

Setiap orang terlahir dengan jiwa pemimpin di dalam dirinya, namun tidak semua orang bisa memimpin banyak orang dengan baik dan benar. Inilah alasan mengapa beberapa orang mengatakan bahwa karakter kepemimpinan seseorang itu adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada mereka sejak lahir. Dengan kata lain, karakter kepemimpinan yang mereka miliki bukanlah sesuatu yang dilatih ketika sudah lahir atau beranjak dewasa. 

Namun, pada artikel kali ini kita tidak akan membahas apakah seorang pemimpin memiliki karakter kepemimpinan yang diwarisi sejak lahir? Atau, apakah seorang pemimpin memiliki karakter kepemimpinan yang selalu dilatih secara terus-menerus. Kedua pertanyaan tersebut tidak akan menjadi fokus pada artikel kali ini, karena pada kali ini kita akan membahas tentang 4 karakter kepemimpinan yang wajib, kudu dan harus dimiliki oleh semua orang yang ingin menjadi pemimpin atau sedang menjabat sebagai pemimpin. 

Sebenarnya, ada 40 lebih karakter kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh individu agar bisa menjadi pemimpin yang baik. Namun, kami merangkumnya menjadi 4 karakter kepemimpinan utama yang WAJIB dimiliki oleh setiap pemimpin yang dikutip dari website entrepreneur. 

Salah satu alasan kuat yang membuat banyak orang mengikuti dan patuh terhadap nasihat dan kebijakan-kebijakan yang disampaikan oleh seorang pemimpin adalah karisma. Karisma itu bagaikan magnet yang sangat memikat dan membuat banyak orang terhipnotis dengan segala ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin. 

Sebagian orang mengatakan bahwa seorang pemimpin yang berkarismatik terkadang tidak perlu berbicara apapun atau memerintahkan apa-apa, namun kehadiran mereka benar-benar sangat berarti. Semua orang seperti takluk akan kehadirannya dan percaya bahwa pemimpin ini dapat membawa mereka ke arah yang lebih baik.  

Ketika seorang pemimpin sudah memiliki karakter kepemimpinan ini, mereka dapat mengkomunikasikan visi mereka dengan sangat baik kepada orang lain, mereka sangat mudah meyakinkan orang-orang di sekitarnya untuk percaya terhadap pendapat dan ide-ide yang mereka sampaikan. Tidak hanya itu, orang-orang atau anggota dari pemimpin ini akan mudah untuk mematuhi, mengikuti dan mengambil tindakan atas apapun yang diperintahkan oleh pemimpinnya. 

Pemimpin yang berkarismatik tidak harus berwajah tampan atau cantik, namun mereka memang memiliki aura kepemimpinan yang sangat berbeda dengan orang-orang di sekitarnya sehingga, mereka memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap sebuah organisasi atau perusahaan. Untuk menjadi pemimpin yang berkarismatik, kita perlu melatih cara bicara kita yang tegas dan bijaksana. 

Selain itu, seorang pemimpin juga perlu memiliki keyakinan yang kuat dan percaya diri atas segala kebijakan yang mereka putuskan. Oh ya! Para pemimpin yang berkarismatik juga tidak akan pernah melupakan rasa empati. Mereka sangat tahu bagaimana caranya memberi perhatian dan bersikap empati terhadap anggota timnya. Jadi, siapa pemimpin yang berkarismatik di mata rekan-rekan pembaca? 

Memiliki karisma yang kuat saja tidak cukup loh! seorang pemimpin yang hebat harus memiliki visi yang jelas di dalam hidupnya. Apabila dia adalah seorang pemimpin sebuah organisasi atau perusahaan, penting baginya untuk menghindari visi pribadi. Sebagai seorang pemimpin perusahaan, dia harus membawa visi bersama, bukan pribadi. Dengan kata lain, semua visi dibuat atas nama kepentingan dan kebaikan bagi semua anggota dan seluruh lapisan departemen, tanpa terkecuali. 

Akan tetapi, memiliki visi saja juga tidak cukup. Visi yang tidak dijalani hanya seperti skrip impian belaka. Bill Gates mengatakan bahwa dia memiliki visi yang jelas terhadap komputer pada setiap meja di rumahnya, dan visi ini telah membuat Bill Gates memiliki tujuan hidup yang berarti.  

Visi yang baik bukan hanya terdiri dari tujuan-tujuan yang membawa semua anggota ke arah yang lebih baik, namun juga menghidupkan kembali semangat hidup yang dimiliki para anggota timnya. 

Selain Bill Gates, kami yakin rekan-rekan Career Advice pernah mendengar nama Elon Musk dan Mark Zuckerberg, bukan? Kira-kira apa yang ada di dalam pikiran rekan pembaca saat mendengar kedua nama tersebut, apakah rekan pembaca berpikir bahwa mereka mencari ketenaran demi mendapatkan uang banyak? Atau, mereka adalah orang-orang yang fokus pada visi hidupnya tanpa memikirkan kepopularitasan?

Dari kedua pertanyaan tersebut, yang paling benar adalah Elon Musk dan Mark Zuckerberg sangat berfokus pada visi mereka. Ketenaran, kekayaan dan keuntungan hanyalah hasil lain yang datang dari konsistensi mereka dalam mewujudkan visi yang dimiliki. Apa buktinya jika mereka tidak terlalu mementingkan ketenaran? Contohnya saja Mark Zuckerberg, meskipun dia adalah seorang pengusaha yang sukses, namun gaya hidup dan cara berpakaiannya masih terbilang sangat sederhana. Tidak hanya itu, mereka bahkan rela untuk menyumbangkan kekayaan mereka kepada orang-orang yang membutuhkan dan menyumbang banyak untuk kegiatan-kegiatan yang bermisi kemanusiaan. 

Dari Bill Gates, Elon Musk dan Mark Zuckerberg, kita dapat belajar bahwa pemimpin yang baik dan hebat bukan hanya membangun visi yang hebat untuk organisasi atau perusahaannya, namun mereka juga menjalankan visi kemanusiaan yang memberi banyak kebaikan bagi manusia-manusia lainnya, yang bahkan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan organisasi atau perusahaan mereka. 

Lagi-lagi, visi yang hebat dan tertata dengan baik juga bukan jaminan seseorang dapat menjadi pemimpin yang tangguh. Sebagus apapun rencananya, jika seorang pemimpin tidak bisa bertahan lama dan mudah untuk menyerah dalam penerapannya, maka dia tidak bisa dikatakan sebagai pemimpin yang tangguh. 

Kriteria kepemimpinan ketiga yang harus dimiliki setiap pemimpin hebat adalah memiliki ketekunan yang tinggi. Visi yang hebat tidak memberikan jaminan apapun bahwa pemimpin dan pengikutnya akan mencapai tujuan dengan mudah. Namun, ketekunan yang dimiliki seorang pemimpin akan mendorong mereka untuk bisa sampai ke tujuan bersama. Ketekunan disini juga bisa diartikan sebagai sikap yang pantang menyerah. 

Sehebat apapun badai yang menerpa, seorang pemimpin dengan ketekunan yang tinggi selalu punya cara untuk bangkit dan meneruskan langkahnya. Mereka memiliki perspektif yang berbeda terhadap kegagalan. Jika orang-orang biasa menganggap kegagalan adalah suatu hal yang sangat memalukan dan menghambat kesuksesan, para pemimpin hebat akan berpikir bahwa kegagalan merupakan peluang lain untuk membawa mereka pada tujuan yang diinginkan. 

Mari kita lihat kisah hidupnya Jack Ma. Siapa sih yang tidak kenal dengan pendiri Alibaba ini? Sebelum menjadi pengusaha sukses yang memimpin banyak bisnis seperti sekarang ini, Jack Ma pernah ditolak sebanyak 30 kali dari setiap peluang kerja yang diusahakannya. Bahkan, Jack Ma juga pernah ditolak KFC dan akademi kepolisian Cina. Namun, Jack Ma tidak menganggap kegagalan ini sebagai dunia yang sudah berakhir, dia tetap yakin bahwa dia akan meraih kesuksesan dari ketekunannya. Sekarang, kita bisa lihat kan Jack Ma sehebat dan sesukses apa? 

Itulah mengapa pemimpin yang hebat dan tangguh harus memiliki ketekunan yang tinggi agar segala visi-nya dapat terwujud dengan baik.

Dari semua upaya kepemimpinannya, seorang pemimpin tidak dapat sepenuhnya menjadi pemimpin yang hebat jika mereka tidak memiliki karakter kepemimpinan yang bertanggung jawab. Seorang pemimpin harus bisa bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukannya, dan juga bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan anggota timnya. 

Dari 4 karakter utama di atas, apakah rekan-rekan Career Advice sudah memiliki semua karakter kepemimpinan di atas? Jika sudah, selamat ya! Pertahankan kualitas kepemimpinan Anda. Namun, jika belum juga tidak masalah. Kita semua masih memiliki waktu untuk terus belajar menjadi pemimpin yang baik, hebat dan tangguh. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.


Page 2

Dua sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu

Saat kita masih duduk di bangku perkuliahan, sangat mudah untuk merasa kewalahan oleh hal-hal yang tidak diketahui untuk karier di masa depan. Bagaimana jika kita tidak bisa mendapatkan pekerjaan? Bagaimana jika kita mendapat pekerjaan namun tidak menyukainya? Bagaimana agar kita dapat membangun karier yang disukai?

Sangat mudah untuk merasa bingung. Tetapi pada tahap ini, pendekatan yang lebih baik adalah memikirkan keterampilan yang ingin kita peroleh. Dan apa saja yang harus ada di daftar tujuan jangka pendek? Yap! kualitas kepemimpinan yang dikagumi, mungkin adalah jawaban yang tepat. 

Meskipun tidak ada cara yang cepat untuk menjadi pemimpin di awal program pekerjaan. Program pekerjaan di tahap awal yang terstruktur untuk para magang atau untuk lulusan baru akan membantu kita dalam menyesuaikan diri dengan dunia kerja serta, dirancang untuk membantu para karyawan dalam membangun keterampilan. Dan keterampilan kepemimpinan yang fundamental ini akan membantu kita untuk peduli tentang bagaimana karier di masa depan nanti.

Berikut adalah 5 kualitas kepemimpinan yang dikagumi yang dapat kita peroleh.

Untuk membangun karier yang hebat dan berkembang, pada akhirnya, kita memerlukan kepercayaan diri. Bagaimanapun juga, percaya pada keterampilan dan kemampuan diri sendiri akan membantu kita dalam mengambil risiko, mengatasi segala tantangan, dan berani untuk mengambil peluang baru. Namun, hal itu sangat sulit dilakukan ketika kita baru memulai pekerjaan pertama, yang bahkan kita tidak tahu dimana tempat untuk membuat secangkir kopi dan teh hangat.

Para ahli setuju bahwa cara terbaik untuk membangun kepercayaan diri adalah melangkah keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru, yang keduanya secara aktif dapat dilakukan pada program kerja tingkat awal.

Bagi para pemimpin, kerendahan hati sama pentingnya seperti kepercayaan diri. Seorang pemimpin pun juga tidak akan tahu segala hal sehingga penting bagi kita untuk menjadi seseorang yang mudah didekati dan terbuka untuk ide-ide serta cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. 

Namun, karena banyaknya budaya yang menekankan kemandirian, para profesional di awal kariernya sering memulai pekerjaan pertama mereka dengan merasa bahwa mereka harus mengetahui segala hal.

Organisasi membuat program pekerjaan secara khusus untuk membantu para profesional baru dalam mempelajari berbagai hal, menawarkan dukungan serta memudahkan mereka untuk mempelajari cara bekerja yang baik. Yolanda, seorang Koordinator akun pembayaran di sebuah perusahaan di Jakarta Pusat, percaya bahwa ide ini adalah yang paling transformatif semenjak dia masih menjadi seorang magang.

"Terkadang saya merasa sangat sombong, dan saya selalu takut untuk bertanya tentang berbagai hal," ujar Yolanda. Tetapi selama masa magangnya, dia belajar banyak hal jika dia mau meminta bantuan dan bimbingan. “Saya belajar untuk terbuka terhadap pengalaman baru, terbuka untuk mengajukan pertanyaan, dan terbuka untuk dapat belajar sebanyak yang saya bisa dimanapun saya berada.”

Ketika kita memikirkan sosok pemimpin yang klasik, kita mungkin membayangkan mereka yang selalu berdiri di belakang podium. Para pemimpin yang mengagumkan dapat menonjol karena kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara jelas dan profesional, terutama di depan kelompok.

Jika hanya memikirkan hal ini saja sudah membuat telapak tangan berkeringat, ketahuilah bahwa program kerja tingkat awal yang terbaik akan memberi kita kesempatan untuk merasa nyaman dalam menginspirasi orang lain. Kita akan berurusan dengan hampir semua bentuk komunikasi, mulai dari menyusun email setiap hari hingga presentasi di hadapan rekan-rekan kerja di kantor.

Mungkin kita sering mendengar istilah "koneksi" dalam beberapa kali sebelumnya. Kemampuan untuk membangun hubungan antar-tim dan membangun jaringan adalah hal yang sangat penting untuk menjadi seorang pemimpin.

Ketika perusahaan berhasil memasukkan seorang magang ke dalam budaya perusahaan mereka, mereka menciptakan lingkungan yang ideal bagi orang-orang untuk membangun hubungan yang alami. Andini seorang lulusan ITB mengatakan bahwa "saya merasa memiliki begitu banyak hubungan dimulai pada periode magang," kata Andini. "Semua orang berusaha membantu saya untuk tumbuh menjadi seorang individu yang berkualitas. Bahkan departemen yang lain juga bersedia untuk membantu."

Saat ini, Andini telah bekerja di bagian penjualan sebagai karyawan penuh waktu, sebagai hasil koneksi yang dia bangun saat dia masih magang di perusahaan sebelumnya. 

Setiap karier memiliki tantangan yang serius untuk diatasi yaitu dengan memecahkan masalah. Pemimpin yang sukses tidak akan merasa terbebani oleh hal ini, mereka akan berpikir dan datang dengan solusi. 

Tetapi belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam lingkungan kerja, tidak akan datang secara alami pada kebanyakan diri kita. Itulah mengapa program kerja awal akan memberikan peserta mereka beberapa pengalaman yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Tentunya, dengan situasi yang berbeda-beda juga. 

Dalam kata lain, bergabung dengan program-program yang dilaksanakan pada program kerja tahap awal, akan meningkatkan kualitas kepemimpinan yang dikagumi dan sangat berguna untuk sepanjang perjalanan karier. Semakin cepat kita membangun semua keahlian ini, maka akan semakin cepat kita menjadi pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan selanjutnya.