Dimanakah sebaiknya pembangkit listrik tenaga angin dibuat?

Tenaga Angin

Potensi energi angin di Indonesia secara garis besar relatif kurang dibanding negara lain yang berada di wilayah subtropis. Hal ini memang kenyataan yang harus diterima karena wilayah geografis Indonesia yang berada di wilayah equator dan kurang/tidak memiliki potensi energi angin. Data kecepatan rata-rata angin di Indonesia hasil pengamatan oleh NASA. Dari peta tersebut terlihat bahwa secara umum wilayah Selatan Indonesia yang berada jauh dari equator memiliki potensi energi angin yang relatif lebih baik dibanding daerah lain di Indonesia. Dari Gambar tersebut diketahui bahwa daerah yang memiliki kecepatan angin rata-rata terbesar adalah daerah Nusa Tenggara, 5,5 – 6,5 m/s. Sedangkan pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua hanya memiliki kecepatan angin rata-rata antara 2,7 – 4,5 m/s. Dalam penerapannya, potensi yang didapatkan dari pengukuran tersebut adalah merupakan gambaran awal potensi. Selanjutnya, untuk perancangan turbin angin, terdapat beberapa parameter yang harus diperhitungkan, yaitu kecepatan cut-in (Vcut), kecepatan rating (Vrated), dan kecepatan cut-off (V cutoff). Kecepatan cut-in adalah besar kecepatan angin ketika turbin angin mulai berputar, kecepatan rating adalah kecepatan rating, dan kecepatan cut-off adalah batas kecepatan di mana turbin angin belum mengalami kerusakan. (Agus nurohim,2012)