Dampak yang terjadi akibat pemborosan energi listrik adalah

Sebutkan 5 dampak dari pemborosan energi listrik!

Dampak dari pemborosan energi listrik dan air adalah

Dampak Boros Listrik

Sebelumnya telah disinggung bahwa pembangkit listrik yang ada saat ini berasal dari bahan bakar fosil, yang jumlahnya sangat terbatas dan sulit mengalami pembaruan. Jika manusia tidak bisa mengontrol penggunaan listriknya, akan menimbulkan dampak dari hal itu.

Tri Julianto dalam Modul SD Kelas VI Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 1, 2, dan 3 mengatakan bahwa salah satu dampak boros listrik adalah terjadinya pemanasan global, yang disebabkan peningkatan suhu Bumi.

Meningkatnya suhu Bumi terjadi karena beberapa faktor, antara lain berasal dari gas buangan dari produk elektronik seperti AC dan kulkas, serta gas hasil pembakaran dari kendaraan bermotor.

ADVERTISEMENT

Hal itu semakin diperparah dengan kondisi lahan hijau yang tidak berfungsi dengan baik. Lahan hijau diciptakan sebagai pencuci udara kotor, tapi beberapa lahan hijau justru dihilangkan, dibakar, dan ditebangi pohonnya oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Pemanasan global di Bumi akan mengakibatkan timbulnya cuaca tidak teratur, musim panas yang lebih panjang dari biasanya, hingga mengakibatkan kekeringan yang terjadi di mana-mana, khususnya di wilayah yang tidak mempunyai lahan hijau,

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Dampak yang terjadi akibat pemborosan energi listrik adalah
Berikut adalah diagram lingkaran mengenai total konsumsi listrik tahun 2015 diantaranya yaitu 40% digunakan oleh rumah tangga, 34% oleh industri, 19% oleh komersial dan sisanya 6% digunakan oleh publik atau fasilitas umum yang menggunakan listrik. Bisa kita lihat dari presentasi tersebut bahwa rumah tangga menjadi di pengguna atau konsumen listrik paling banyak diantara yang lainnya.

Konsumsi Energi Listrik Pada Masa Pandemi COVID-19

Aktivitas akibat pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi realisasi konsumsi dan produksi listrik di Indonesia sepanjang tahun lalu.Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memaparkan, konsumsi listrik per kapita nasional berada di level 1.089 kWh/kapita pada tahun 2020. Jumlah ini setara 95% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1.142 kWh/kapita. Sementara itu, produksi tenaga listrik nasional tercatat sebesar 272,42 TWh pada tahun 2020. Angka ini meleset dari target, lebih tepatnya baru mencapai 80% dari target awal yang ditetapkan sebesar 339,082 TWh.

Perkiraan Konsumsi Energi Listrik (2020-2025)

Dampak yang terjadi akibat pemborosan energi listrik adalah
Berikut adalah contoh yang berdasarkan tabel perkiraan kebutuhan energi listrik dan gambar proyeksi kebutuhan listrik, terlihat bahwa kebutuhan energi listrik Jawa Barat pada tahun 2020 adalah 73575,23 GWh dengan kebutuhan beban puncak 10,06 GW. Pada tahun 2025, kebutuhan energi listrik tersebut menjadi 111347,79 GWh dengan kebutuhan beban puncak 15,19 GW. (Tabel perkiraan kebutuhan energi listrik Jawa Barat 2020-2025 (dalam GWh)).

Kualitas & Kuantitas Infrastruktur Ketenagalistrikan

Kualitas dan kuantitas infrastruktur ketenagalistrikan saat ini belum merata di seluruh Indonesia. Data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN sendiri mencatat pertumbuhan konsumsi listrik di luar Pulau Jawa meningkat jadi 11 persen, sedangkan pertumbuhan infrastruktur ketenagalistrikan kurang dari 6 persen. Mengingat produksi dan konsumsi listrik memang saling berkaitan. Sehingga apabila produksi listrik turun, maka konsumsi listrik juga ikut turun. Seretnya angka produksi listrik tentu mempengaruhi operasional pembangkit-pembangkit di Indonesia.

Dampak Buruk Penggunaan Listrik Secara Berlebihan

Namun Banyak yang menghiraukan dampak dari penggunaan listrik secara berlebihan. Berikut ini beberapa dampak buruk yang dapat terjadi akibat pemborosan listrik dan belum banyak diketahui, antara lain:

  1. Terjadinya peningkatan suhu global akibat dari panasnya energi listrik yang terlalu lama digunakan atau penggunaannya melebihi batas.
  2. Pemborosan energi listrik juga dapat menyebabkan kemungkinan cuaca ekstrim di suatu wilayah tertentu.
  3. Cadangan listrik untuk generasi di masa mendatang yang semakin berkurang, sehingga dapat menimbulkan kondisi darurat listrik.
  4. Terjadinya pemadaman bergilir yang diputuskan secara sepihak sebagai upaya penghematan energi listrik.
  5. Dan dampak buruk yang terakhir yaitu pengeluaran yang semakin membengkak karena tagihan akan meningkat.

Beberapa Cara Menghemat Listrik

Penggunaan daya listrik untuk menunjang kegiatan sehari-hari menjadikan konsumsi listrik seakan bukan hal yang patut dicermati. Oleh karena itu, Anda bisa mencermati beberapa cara menghemat listrik seperti berikut:

  1. Ganti Lampu Biasa dengan Lampu LED.
  2. Menyalakan Lampu Seperlunya
  3. Cabut Kabel dari Stop Kontak Saat Tidak Digunakan.
  4. Atur Pemakaian Alat Elektronik yang Membutuhkan Daya Listrik Besar.
  5. Jangan Membiarkan Alat Elektronik Menyala Ketika Tidak Digunakan.
  6. Atur Ventilasi Udara agar Sirkulasi Udara Lebih Baik.

Link Instagram : Instagram SMKN 4 Bandung