Quiz 1. kapan pbb didirikan ? dan dimana ? jelaskan ! 2. sebutkan kerajaan -kerajaan Islam yang berada di Provinsi Jawa Tengah beserta Tahun berdiri … Analisalah akibat terjadinya migrasi dari perdesaan ke perkotaan atau sebaliknya! Dan reklasifikasi wilayah dari wilayah sebelumnya termasuk perdesaan … Gubernur dipilih oleh ...........dan dilantik oleh .............. 1. apa ibukota nya rusia2. Phnom Penh adalah ibukota negara....3. apa ibukota nya maladewa 4. apa ibukota nya Tibet tolong bantu yaa jawab pertanyaan di bawah ini ! Nama alat musik, Cara memainkan, caraterkadinya bunyi . Angin muson yang berembus dari Benua Asia ke Benua Australia membawa musim 12. Angin muson yang berembus dari Benua Asia ke Benua Australia membawa mu … sebutkan jenis jenis usaha di bidang jasa? Apa yang bisa kamu simpulkan dari gambar tersebut? A. Penanganan sampah dengan didaur ulang, dibakar, dan ditimbun efektif dalam mengurangi bahaya sam … Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sanga … Anak laki-laki dalam infografis tersebut menggambarkan seseorang yang mengalami perundungan. Apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan perundungan …
Lihat Foto KOMPAS.com - Datang ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), kurang pas jika belum berfoto dengan latar belakang Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Jembatan yang terbentang di atas Sungai Musi Kota Palembang ini memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter dan jarak antara menara 75 meter. Awalnya, semua bagian tengah jembatan ini bisa diangkat agar kapal-kapal besar bisa lewat. Namun sejak tahun 1970 aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Sebab, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya. Baca juga: Asal Usul Nama Jakabaring Palembang, Berawal dari 4 Suku Dan pada tahun 1990, bandul pemberatnya dibongkar karena dikhawatirkan dapat membahayakan. Jembatan yang berada di tengah-tengah Kota Palembang ini menghubungkan dua kawasan, yakni seberang ilir, dan seberang ulu. Kawasan ini dipisahkan oleh Sungai Musi. Pada saat itu, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Dikutip dari situs id.wikipedia.org, ide membangun jembatan untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ini sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Baca juga: Mengenal Asal Usul Nama Pempek, Makanan Khas Palembang, Ini Ceritanya
Jembatan tersebut diberi nama jembatan Musi IV. Selasa , 08 Jan 2019, 22:29 WIB Antara/Nova Wahyudi Rep: Maspril Aries Red: Andi Nur Aminah REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kota Palembang kini memiliki tiga jembatan yang membentang di atas sungai Musi menghubungkan kawasan Palembang seberang ilir dan Palembang seberang ulu. Jembatan tersebut diberi nama jembatan Musi IV. Jembatan yang membentang di sungai Musi tersebut, Selasa (8/1) diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Palembang Harnojoyo. Peresmian bertajuk soft opening ditandai pengguntingan pita oleh Harnojoyo yang didampingi Ketua DPRD Palembang Darmawan. “Alhamdulillah kita bersyukur pembangunan jembatan Musi IV tahun 2015 sampai akhir 2018 jembatan ini selesai. Selanjutnya kita akan usulkan untuk jembatan Musi III dan jembatan Musi V yang akan dibangun kawasan Pulau Kemaro dan Kecamatan Gandus,” kata Harnojoyo. Jembatan tersebut melengkapi dua jembatan yang sudah lebih dulu ada yaitu jembatan Ampera yang menjadi landmark Kota Palembang dan jembatan Musi II bersama satu duplikatnya. Usai meresmikan jembatan Musi IV Wali Kota Harnojoyo mengajak masyarakat untuk menjaga jembatan yang menghubungkan kawasan Palembang di Kecamatan Ilir Timur II dan Kecamatan Seberang Ulu II. “Jembatan Musi IV dapat menjadi solusi kemacetan yang selama ini kerap terjadi di jembatan Ampera. Jembatan ini sudah lama kita idam-idamkan, sekarang sudah bisa kita lalui. Kepada masyarakat harap bersama-sama menjaganya, jangan dirusak, jangan dicoret-coret. Jembatan ini milik kita semua,” katanya. Sementara itu menurut Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Palembang Agus Supriyanto, berdasarkan uji coba selama dua hari, hasilnya mampu mengurai kemacetan di jembatan Ampera antara 30 hingga 40 persen. Wali Kota Harnojoyo juga menjelaskan perjuangan pembangunan jembatan Musi IV yang butuh waktu sangat lama. “Saat saya masih menjadi anggota DPRD Palembang ikut berjuang bersama Wali Kota Palembang saat itu Eddy Santana Putra, namun rencana tersebut terkendala pembebasan lahan yang tak kunjung terselesaikan," ujarnya. Setelah menjadi wali kota Palembang, barulah rencana tersebut menjadi komitmen yang harus diwujudkan. "Jembatan Musi IV harus dibangun, apapun kendalanya harus kita hadapi. Pemerintah Kota Palembang menganggarkan Rp 9,9 miliar untuk pembebesan lahan,” ujarnya. Untuk pembangunannya, menurut Harnojoyo jembatan Musi IV membutuhkan dana untuk pembebasan lahan sampai Rp 48 miliar. Untuk merealisasikan pembangunan jembatan tersebut mendapat bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat yang dananya berasal dari APBN. Sementara itu menurut Kepala Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) V Saiful walaupun pembangunan jembatan Musi IV telah selesai, namun masih ada beberapa masalah tersisa. Di antaranya sempitnya akses jalan di wilayah seberang Ulu tepatnya saat keluar ke jalan KH Azhari. “Tahun 2019 akses jalan tersebut akan di perpanjangan sampai tembus ke jalan Ahmad Yani sepanjang 350 meter," ujarnya.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ... |