Derajat kesehatan masyarakat adalah

Beri Kemanfaatan, Pemerintah Kota Denpasar Pacu Inovasi

Denpasar, Pencanangan program kesehatan menjadi dasar dalam sebuah pembangunan disamping infrastruktur. Karena bagaimanapun SDM yang sehat adalah aset yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya menjadi sorotan penting dalam tataran sebuah daerah, tak terkecuali di Kota Denpasar. Kota Denpasar yang saat ini memiliki heteroginitas kehidupan masyarakat yang mengarah pada perilaku hidup sehat. Sebagai fasilitator dalam mengarahkan tingkat derajat kesehatan masyarakatnya, Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya melakukan program-program pembangunan kesehatan masyarakat.

Perhatian Pemerintah Kota Denpasar terhadap kesehatan ditunjukan secara menyeluruh lewat program-program unggulan kesehatan termasuk kesehatan hewan. Pendekatan pelayanan masyarakat bidang kesehatan menjadi fokus program lewat seniergitas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, hingga cakupan pelayanan kesehatan. Seperti halnya dalam penyebaran wabahDemam Berdarah Dengue (DBD)melalui gerakan bersama masyarakat atau Gerakan Serentak (Gertak) yang langsung menyasar kawasan lingkungan masyarakat. Terlebih dalam menjaga kesehatan anak-anak khusunya dalam penyebaran virusJapanese Echepalitis(JE) yang dilakukan secara bekesinambungan. Dalam menekan virus menular HIV/AIDS, dilakukanlewat gerakan bersama masyarakat dan LSM mensosialisasikan yang menyediakan layanan konseling di setiap puskesmas. Selain itu, dalam pencegahan kanker seviks sejak usia dini tak luput dari perhatian Pemerintah Kota Denpasar yangmenyasar siswa sekolah, hinga penguatan perda Kawasan Tanpa Rokok.

Tidak terlepas dalam hal tersebut juga ditunjang lewat berbagai inovasi kesehatan yang tentunya mengarah pada peningkatan pelayanan kesehat. DenpasarSmart Cityjuga menjadi rangkuman program peningkatan kesehatan. Di bawah kepemimpinan Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara mengkemas inovasi Damakesmas (Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat) sebagai upaya meningkatkan pelayanan pra-rumah sakit dan rujukan. Program Damakesmas dengan menambah tenaga medis pada tim PCS Badan penanggulan Bencana Daerah (BPBD) dan mengikutkan tiga puskesmas rawat inap 24 jam. Program ini bekerja sama antara Dinas Kesehatan, BPBD dan Dinas Kominfo. Dalam hal ini Dinas Kominfo melengkapi dengan perangkat aplikasi program yang terdiri dari TV, komputer, hingga WiFi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan program inovasi diharapkan mampu meningkatkan kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, sehingga derajat kesehatan masyarakat mampu terwujud optimal. Pelayanan dari puskesmas menuju rumah sakit juga dilakukan lewat penerapanSmart Citymelalui rujukan online. Hal ini menjadi sebuah kemudahan khusunya bagi para lansia dalam melakukan pemeriksanaan kesehatan dari tingkat puskesmas menuju rumah sakit. Keberadaan puskesmas juga menjadi penunjang peningkatan kesehatan dilingkungan masyarakat yang saat iniDenpasar memiliki 11 Puskesmas dan 27 Puskemas Pembantu. Dari jumlah tersebut beberapa diantaranya sudah meraih sertifikat ISO 9001:2008 dan sudah ada yang memberikan pelayanan 24 jam dan pelayanan rawat inap. Terdapat 3 Puskesmas rawat inap, yakni puskesmas Dentim I, Puskesmas Pembantu Dauh Puri, Pekambingan, dan Puskesmas IV Denpasar Selatan. Tiga puskesmas ini juga melayani pemeriksaan kesehatan secara umum, serta melayani persalinan.

Dalam memperhatikan kesehatan jiwa bagiOrang Dengan Skizofrenia (ODS)dilakukan melalui keberadaan Rumah Berdaya. Pendampingan telah dilakukan kepada ODS di Rumah Berdaya dari pengobatan serta melibatkan insan kreatif dalam menghasilkan produk-produk kreatif bagi ODS. Pemulihan bagi ODS dilakukan lewatHome Caremendatangi langsung kediaman ODS dan bersosialisasi dengan keluarga. Pendekatan pelayanan kesehatan masyarakat juga menyasar wilayah banjar atau tempat perkumpulan masyarakat lewat program safari kesehatan yang juga didukung dengan kegiatan Posyandu Paripurna. Pemeriksanaan umum hingga pemeriksanaan mata dilakukan dalam gelaran safari kesehatan.

Dalam menjaga kesehatan hewan program sinergitas juga dilakukan Dinas Pertanian Kota Denpasar melakukan vaksinasi rabies dan kegiatan sterilisasi gratis terhadap hewan peliharaan milik masyarakat maupun anjing liar. Secara kontinu kegiatan ini dilaksanakan untuk meminimalisasi merebaknya kasus rabies. Hasil evaluasi kasus DBD dari Januari sampai Oktober 2017 terdapat 910 kasus atau angka kejadian/insidens rate (IR) sebanyak 99,53 per 100.000 penduduk. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2016 pada periode yang sama. Apa yang menjadi acuan program dan inovasi kesehatan masyarakat yang diharapkan dapat mampu meningkatkan derajat kesehatan dan harapan hidup masyarakat Denpasar yang tahun ini mencapai angka 74 tahun. (Humas Denpasar)


  • 02 Juli 2018
  • Oleh: humas
  • Dibaca: 564 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya</>

13

Persempit Ruang Penyebaran Covid-19, Desa Dangin Puri Kangin Gelar Penyemprotan Disinfektan

26 Januari 2022

12

Walikota Jaya Negara Lantik 12 Pejabat Eselon II Hasil Lelang Sekaligus Rotasi Pejabat Administrator dan Pengawas Dukung Penyegaran Organisasi Dan Tingkatkan Pelayanan

25 Januari 2022

11

Masuk 10 Besar Terbaik Nasional, Nilai MCP Pemkot Denpasar Capai 95,2 Persen

25 Januari 2022

12

Kasus Positif Covid-19 di Kota Denpasar Melejit di Angka 23 Orang, Sebanyak 2 Orang Pasien Sembuh

25 Januari 2022

9

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Booster

24 Januari 2022