Daun suji merupakan bahan alam yang dapat menghasilkan warna

Pegiat dunia fesyen tanah air saat ini tengah sangat gencar mengampanyekan konsep fesyen berkelanjutan atau ramah lingkungan. Salah satu hal yang dapat mendukung terciptanya fesyen berkelanjutan ialah pemanfaatan bahan-bahan alami.

Selain bahan pembuat kain, bahan pewarna kain atau pakaian juga bisa didapat secara alami dari alam. Pewarna tekstil alami sudah lazim digunakan sejak dulu oleh para perajin batik dan tenun di berbagai wilayah Nusantara.

Berikut ini lima tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami pada produk tekstil yang mudah ditemukan di Indonesia.

1.Kesumba

Kesumba merupakan salah satu jenis tanaman perdu yang berasal dari Amerika Selatan. Meski bukan tumbuhan asli Indonesia,  kesumba mudah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Kesumba memiliki warna alami merah yang pekat. Bagian yang kerap dijadikan sebagai pewarna alami adalah bijinya. Selain untuk pewarna tekstil, kesumba juga kerap digunakan sebagai pewarna produk kosmetik alami.

2.Suji

Daun suji memiliki warna hijau pekat yang sangat khas. Umumnya orang lebih banyak yang menggunakan daun suji sebagai pewarna makanan. Namun, suji juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pewarna tekstil.

3.Kunyit

Kunyit atau turmeric merupakan rempah asli Asia Tenggara yang memiliki bakat kuat sebagai bahan pewarna alami. Warna kuning pada kunyit sangat pekat dan apat melekat dengan baik pada kain tanpa memutuhkan berbagai tambahan bahan kimia lainnya. 

4.Daun ketapang

Daun pohon ketapang dapat diolah menjadi pewarna alami. Uniknya, hasil pengolahan daun ketapang dapat menghasilkan setidaknya tiga warna yang berbeda. Mulai dari olive green, hitam, hingga kuning kecokelatan. Perbedaan itu dapat terjadi berdasarkan kondisi daun yang digunakan serta bahan campuran yang digunakan untuk mengolah daun ketapang tersebut.

5.Secang

Kulit kayu secang dapat dioleh menjadi pewarna cokelat hingga marun alami. Nuansa earth tone akan sangat terasa dari bahan yang diwarnai dengan kayu secang. Di beberapa daerah, secang juga kerap digunakan untuk mewarnai beberapa karya seni seperti anyaman. (M-2) 


PEWARNA ALAMI DARI DAUN SUJI

Daun suji merupakan bahan alam yang dapat menghasilkan warna

Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari tumbuh-tumbuhan, dapat digunakan untuk memberikan penampilan yang menarik pada makanan atau minuman. Bahan pewarna alami yang banyak digunakan dan berikut cara membuatnya:

Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada dadar gulung, kue bika, atau kue pisang. Daun suji biasa dipakai sebagai pemberi warna hijau pada makanan. Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias. Agar lebih sempurna, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain memberi warna sekaligus juga memberi aroma harum pada makanan, kue dan minuman Anda.
Cara membuatnya: iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau diblender, peras, dan saring, lalu tambahkan air kapur sirih sebagai pengawetnya. Masukkan ke dalam botol tertutup, lalu simpan di lemari es.

KHASIAT DAN MANFAAT TANAMAN DAUN SUJI SEBAGAI OBAT TRADISIONAL UNTUK KESEHATAN TUBUH MANUSIA.

Daun Suji (Dracaena angustifolia Roxb) sering disebut Daun Kayu Sugih atau daun pandan wangi. Biasanya daun Suji ini digunakan sebagai pewangi/pengharum dan pewarna makanan alami. Daunya yang mengeluarkan getah berwarna hijau bila dicampur dengan air. Daun ini lebih sering dijadikan sebagai pewarna makanan alami, yang digunakan sebagai pewarna alami makanan ringan, Cendol, Kue Basah, Dawet Ayu dan makanan tradisional lainya

Sebenarnya daun suji ini, banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Habitat daun suji yang berada dalam daerah yang memiliki kelembaban tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang sedang dan sangat cocok hidup di taman dan tanah belakang rumah. Cara mengembangkannya cukup dengan okulasi, selain akan menghasilkan bibit yang baik juga mudah cara pembibitnaya.

Untuk menghasilkan kualitas daun suji yang baik, sebaiknya penyiraman secara rutin dan perawatan dengan penambahan pupuk organik sangatlah disarankan.

PENGERTIAN TANAMAN DAUN SUJI

Suji (Dracaena angustifolia Roxb) merupakan jenis tanaman perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 6 - 8 m, sering bercabang banyak; daun memita-melanset, menyempit di bawah dasar pelepah, sangat meruncing; Pembungaan malai, bercabang, panjang lebih dari 75 cm; bunga kekuning-kuningan - putih. Buah membulat dengan 3 cuping, diameter 1,5-2,5 cm, jingga terang, 1-3 biji.

Suji tumbuh tersebar dari India, Birma (Myanmar), Indo-Cina, Cina bagian selatan, Thailand, Jawa, Filipina, Sulawesi, Maluku, New Guinea dan Australia bagian utara. Suji tumbuh subur hingga ketinggian 1000 m dpl., dan menyukai daerah pegunungan atau dekat aliran air (sumur, sungai kecil). Tanaman ini sudah banyak ditanam di pekarangan rumah penduduk dengan potongan rimpangnya atau ditanam sebagai pagar hidup, namun belum ditanam dalam skala besar atau perkebunan.

Deskripsi Lengkap dari Tanaman Daun Suji adalah Sebagai Berikut :

Klasifikasi :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Liliales

Suku : Liliaceae

Marga : Dracaena

Jenis : Dracaena angustifolia

Nama umum/dagang : Suji

Nama daerah

Jawa : Suji (Sunda), Sujen (Jawa)

Sulawesi : Tawaang Im Bolai (Minahasa)

Maluku : Pendusta utan (Ambon), Ngose kolotidi (Temale)

Deskripsi :

Habitus : Perdu, tinggi 6-8 m

Batang : Tegak, berkayu, beralur melintang, putih kotor

Daun : Tunggal.berseling, lanset.ujung meruncing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 16-20 cm, lebar 3-4 cm, pertulangan sejajar, hijau tua.

Bunga : Majemuk, di ujung cabang, bentuk tandan, putih keunguan.

Buah : Bulat, diameter ± 1 cm, hijau.

Biji : Bulat, putih bening.

Akar : Tunggang, putih kotor.

Sinonim : Pleomele angustifolia N.E. Brown

MANFAAT TANAMAN SUJI :

Daun suji (Pleomale angustifolia) banyak digunakan sebagai bahan pewarna hijau pada makanan, kue-kue tradisional dan minuman seperti untuk pewarna hijau pada es cendol. Selain memberikan pewarna hijau, daun suji juga memberikan aroma harum yang khas. Selain berfungsi sebagai bahan pewarna daun suji juga memiliki beberapa khasiat sebagai obat. Buah untuk mengobati orang yang kurang nafsu makannya. Selain itu buah dari daun suji berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Penggunaanya dengan cara langsung memakan buah tersebut. Sedangkan pada daunnya berkhasiat untuk mengobati kepala yang sedang khas.

Di Maluku, dekoksi dari akar tanaman suji digunakan untuk mengatasi gonorhoe, daunnya digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi beri-beri dan getah daun digunakan untuk menebalkan rambut. Daunnya juga digunakan untuk mewarnai minyak sayur dan menghijaukan makanan serta getah daunnya digunakan sebagai zat warna untuk mengecat. pucuk yang direbus dari tanaman Dracaena angustifolia dimakan sebagai sayuran. Tanaman ini terkenal sebagai tanaman hias dan sebagai tanaman pagar.

Daun Dracaena angustifolia juga berkhasiat sebagai obat beri-beri dan akarnya sebagai obat kencing nanah. Untuk obat beri-beri dipakai + 20 gram daun segar Dragaena angustifolia, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

KANDUNGAN KIMIA DAUN SUJI :

Daun Suji secara tradisional digunakan sebagai pewarna hijau dalam makanan, namun dengan berkembangnya jaman dan minat masyarakat pada zat warna yang berasal dari alam maka daun Suji juga dikembangkan sebagai pewarna tekstil (batik), yang berperan sebagai pewarna hijau yaitu klorofil a dan b. Klorofil a termasuk dalam pigmen yang disebut porfirin; hemoglobin juga termasuk di dalamnya. Klorofil a mengandung atom Mg yang diikat dengan N dari 2 cincin pirol dengan ikatan kovalen serta oleh dua atom N dari dua cincin pirol lain melalui ikatan koordinat; yaitu N dari pirol yang menyumbangkan pasangan elektronnya pada Mg (pada gambar dinyatakan dengan garis putus-putus). Dalam proses pengolahan pangan, perubahan yang paling umum terjadi ialah penggantian atom magnesium dengan atom hidrogen yang membentuk feofitin ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi coklat olive yang suram. Klorofil bersifat peka terhadap cahaya, suhu dan oksigen.

KHASIAT DAUN SUJI UNTUK OBAT TRADISIONAL BAGI KESEHATAN :

Selain itu sebenarnya daun suji ini dapat pula digunakan sebagai obat tradisional karena adanya getah yang tergandung didalamnya, sehingga mampu untuk mengobati penyakit disentri, beri–beri, kencing nanah, dan nyeri haid.

Zat kimia yang terkandung dalam daun suji diantaranya saponin dan flavonoid karena daun yang berwarna hijau dengan rasa pahit, dingin dan baunya yang khas harum suji. Adapun cara pengolahan sebagai obatnya sebagai berikut :

Obat Penyakit Disentri dan Beri-beri Tradisional

Cara Pembuatan, ambil daun suji yang masih segar secukupnya. Cuci bersih dan tiriskan, siapkan air dalam tempat dan rebus daun tersebut. Setelah air mendidih dan menjadi setengah bagian, saring dan dinginkan kemudian siap dinikmati. Untuk ukurannya, bagi penderita Disentri dan beri-beri cukup meminumnya sebanyak satu gelas perhari.

Obat Penyakit Kencing Nanah Tradisional

cara pembuatan sama seperti halnya dalam penyakit Disentri dan Beri-beri, yaitu daun suji direbus hingga menyisakan air setengah bagian. Perbedaan dalam penyajian, dalam penyakit kencing nanah cukup mengkonsumsi dua kali sehari setengah gelas.

Obat Bila nyeri saat Haid Tradisional

Proses pengolahan daun suji ini masih sama dengan cara diatas, perbedaan hanya dalam hal cara mengkonsumsinya yang hanya satu gelas per hari.

CIRI DAN KEGUNAAN DAUN SUJI LAINNYA :

Daun ini tergolong dalam daun pandan tetapi aromanya tidak terlalu wangi, dan banyak orang menyebutnya dengan pandan Betawi.

Umumnya daun suji digunakan sebagai bahan pewarna hijau alami untuk kue.

CARA MEMBUAT DAUN SUJI :

Cara Membuatnya cukup mudah, daun suji bisa dicampurdengan sedikit daun pandan wangi,

Lalu ditumbuk hingga halus dan tambahkan sedikit air matang, lalu peras dan saring.

Demikianlah artikel lengkap tentang tanaman Daun Suji yang ternyata bukan saja sebagai pewarna makanan alami saja akan tetapi bisa juga dimanfaatkan dan berkhasiat sebagai Obat Tradisional Herbal untuk kesehatan manusia.