Berapa lama bayi boleh tidur di ayunan

Selamat pagi N,

Terimakasih atas pertanyaan Anda di SehatQ.

Sebenarnya tidak ada salahnya menidurkan bayi dengan ayunan, asalkan tidak terlalu kencang, aman, dan menggunakan ayunan khusus yang tidak banyak hentakan pada kepala bayi. Aktifitas menidurkan dengan ayunan ini bisa menjadi rutinitas untuk melatih bayi tidur. Ketika bayi rutin diayunkan menjelang tidur maka bayi akan mengenal isyarat ini sehingga selanjutnya akan lebih mudah tidur ketika diayunkan.

Hal yang patut diwaspadi dari ayunan adalah hentakan yang keras dan tiba-tiba sehingga mempengaruhi kepala bayi. Ini biasa terjadi pada kondisi ingin bermain dengan bayi, misalnya dengan mengoncang bayi atau melempar bayi ke udara. Aktifitas tersebut sangat berbahaya dan dapat berpengaruh buruk pada bayi, dikenal dengan istilah shaken baby syndrome. Kerusakan otak hingga kematian dapat ditimbulkan dari kondisi ini. Oleh karenanya tetap awasi anak dan gunakan perlakuan yang baik dan aman, baik ketika beraktifitas, menidurkan, atau saat tertidur sekalipun.

Jika Anda masih takut dan ragu dalam penggunaan ayunan pada bayi, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis anak. 

Semoga bermanfaat,

Salam sehat,

Menjadi ibu merupakan sebuah anugerah yang indah bagi setiap wanita. Apalagi saat pertama kali melihat buah hati yang baru saja dilahirkan ke dunia, Bunda pasti merasa sangat bahagia. Hal selanjutnya yang Bunda pikirkan adalah bagaimana mengasuh dan mendidik buah hati Anda.

Bagi Bunda yang baru menjadi ibu baru, mengasuh bayi adalah pengalaman baru dan tak jarang membuat Anda merasa bingung. Nah untuk membantu Bunda sekalian, berikut ini adalah tips mengasuh bayi mulai dari usia 0 – 4 bulan yang dilangsir dari situs thebump.com.

0 Bulan: Berayun-ayun
Di usia yang masih sangat dini ini, bayi sangat suka berada di dalam pelukan yang hangat sambil diayun-ayunkan. Anda bisa menggendong si kecil sambil mengayun-ayunkannya atau membuat sebuah ayunan mini untuk si kecil sambil menyanyikan lagu nina bobo saat ia diayun-ayun. Kegiatan yang satu ini bisa meningkatkan kekuatan tulang dan otot bayi, tapi jangan lupa mengayun dengan pelan ya Bun.

1 Bulan: Menggendong Bayi
Bunda, ketahuilah bahwa bayi sangat suka kontak antar kulit yang membuatnya merasa hangat dan nyaman apalagi jika dilakukan dengan orangtuanya. Namun, Bunda tentu tidak ingin seharian bermain di kasur dengan si kecil bukan? Maka dari itu, Bunda bisa menggendong si kecil sambil melakukan berbagai aktivitas lain sehingga bayi Anda pun dapat mengenal dunia di sekitarnya.

2 Bulan: Jalan-jalan
Saat baru lahir penghlihatan bayi masih sangat terbatas dan terus berkembang hingga di usia 2 bulan ini si kecil sudah mulai mengenal dan tertarik berbagai warna yang ada di sekitarnya. Bunda bisa menggambar bentuk-bentuk sederhana di atas kertas sambil menyebut warna apa yang digunakan. Selain itu, Bunda juga bisa mengajak si kecil untuk jalan-jalan dan melihat objek yang menarik.

3 Bulan: Bermain Bola
Bayi membutuhkan ‘tummy time’ untuk menguatkan otot-otot yang ada di perut, leher, dan punggung, tapi kebanyakan bayi tidak suka saat ia tidur menghadap ke bawah. Nah, Bunda bisa mencoba meletakkan si kecil di atas sebuah bola sambil memeganginya dan mengayunkannya ke depan, belakang, kanan, dan kiri. Letakkan mainan di sekitarnya sehingga ia tertarik untuk meraih mainan tersebut.

4 Bulan: Membuat Suara
Memasuki usia 4 bulan si kecil sudah mulai berusaha membuat suara untuk mengatakan sesuatu yang ia inginkan. Bunda bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenalkan si kecil pada suara atau kata-kata yang hampir mirip dengan yang ia katakan. Seperti misalnya saat si kecil bersuara da-da-da, maka Bunda bisa menjawab dengan “Wah, adek sedang memanggil Bunda ya.”

Oleh : Lies Nureni

(vem/ver)

Salah satu cara menenangkan bayi adalah dengan mengayun-ayunkannya. Biasanya, dengan diayun-ayun, bayi akan lebih tenang dan mengantuk sehingga cara ini digunakan orangtua sejak zaman dulu untuk menidurkan bayinya. 

Namun, apakah aman menidurkan bayi dalam ayunan? Apa dampaknya jika bayi sering ditidurkan dalam ayunan? Berikut Popmama.com merangkum dampak bila bayi sering tidur di ayunan yang perlu Mama ketahui, dilansir dari MomJunction:

1. Tempat tidur yang membahayakan

Berapa lama bayi boleh tidur di ayunan

Pexels/Sai Viswanath

Bayi lebih sering tidur miring ketimbang telentang. Jika ia tidur di ayunan dan bantalan yang longgar, dapat menimbulkan bahaya mati lemas bagi bayi. Hal ini meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak (SIDS) pada bayi di bawah usia setahun. 

2. Otot lemah pada bayi

Berapa lama bayi boleh tidur di ayunan

Freepik

Bayi yang sering diletakkan di ayunan kurang bisa mengembangkan kekuatan otot yang memadai untuk menopang kepala dan menjaga lehernya agar tetap lurus. Sama seperti cara mama menopang kepala bayi dengan tangan saat mengangkatnya, sebetulnya saat tidur pun bayi membutuhkan penahan. Ayunan tidak cukup memberikan penyangga kepala dan leher untuk kebutuhan ini. 

3. Asfiksia posisi

Berapa lama bayi boleh tidur di ayunan

Rawpixel/McKinsey

Mitos fakta posisi tidur bayi

Saat diayun dalam ayunan, ada kemungkinan bayi tidur tengkurap atau menyamping yang menyebabkan ia menghirup ulang udara yang dihembuskannya. Hal ini menyebabkan kadar oksigen rendah dan penumpukan karbondioksida di sekitar bayi. Akibatnya, meningkatkan risiko asfiksia posisi. 

4. Sindrom baby container

Berapa lama bayi boleh tidur di ayunan

Pixabay/Claire51700

Ayunan membatasi gerakan bayi dan memberikan tekanan yang tidak tepat pada persendian dan tulang mereka yang sedang berkembang. Penggunaan ayunan secara terus-menerus untuk tidur dapat meningkatkan sindrom baby container. Akibatnya adalah keterlambatan dalam mencapai tonggak fisik, seperti berguling dan duduk, serta dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal seperti tortikolis.

5. Membahayakan keselamatan bayi

Berapa lama bayi boleh tidur di ayunan

Pexels/Natalie

Ayunan yang digantung dan punya jarak ketinggian dari lantai dapat menimbulkan masalah keselamatan. Antara lain jatuh dari ayunan, tercekik, bahan ayunan yang terbuat dari kain bisa robek, hingga cedera karena terbenturnya ayunan adalah beberapa risiko utama yang terkait dengan ayunan. 

Oleh karena risiko-risiko di atas, para ahli menyarankan hanya menggunakan ayunan saat waktu bermain dan saat bayi butuh ditenangkan. Ketika bayi sudah tampak mengantuk dan tertidur, segera pindahkan bayi ke tempat tidur yang aman.

Itulah beberapa bahaya bila bayi tidur di ayunan. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca Juga:

  • Awas! Mengayun dan Mengguncang Bayi Saat Bermain Bisa Berakibat Fatal
  • Membuat Bayi Tenang, Inilah 5 Tips Aman Menggunakan Ayunan Bayi
  • Hindari! 5 Kesalahan Mengasuh Bayi yang Bisa Berakibat Fatal

Berapa bulan bayi boleh tidur di ayunan?

Jika bayi masih berusia di bawah 4 bulan, Parents bisa memindahkan bayi yang sudah tertidur dari ayunan ke tempat tidurnya. Untuk bayi sudah berusia lebih dari 4 bulan, Parents perlu mempertimbangkan beberapa bentuk pelatihan tidur tanpa menggunakan perangkat ayunan.

Bolehkah bayi 2 bulan tidur di ayunan?

Penggunaan ayunan pada bayi diperbolehkan, asalkan tidak diayun terlalu keras, ayunan digantung dengan kencang dan aman bagi bayi, dan hindari gerakan menghentak yang mendadak pada kepala bayi. Guncangan yang berlebihan pun harus diawaspadai demi keselamatan bayi.

Kenapa bayi lebih nyenyak tidur di ayunan?

Kompas.com — Ternyata ada alasan mengapa bayi-bayi lebih mudah tertidur saat berada di buaian. Anda mungkin juga pernah merasakan betapa rileksnya saat berayun-ayun di tempat tidur gantung (hammock). Riset menunjukkan, berayun di buaian memengaruhi gelombang otak sehingga kantuk lebih cepat datang.

Kenapa bayi tidak boleh di ayun?

Bayi lebih sering tidur miring ketimbang telentang. Jika ia tidur di ayunan dan bantalan yang longgar, dapat menimbulkan bahaya mati lemas bagi bayi. Hal ini meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak (SIDS) pada bayi di bawah usia setahun.