Dari jogja ke borobudur berapa lama

Yogyakarta dan Magelang merupakan dua kota yang susah untuk dilupakan. Banyak kenangan yang tercipta di sana. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, hampir tiap kali liburan sekolah saya selalu menghabiskan waktu berlibur di Kota Gudeg dan sekitarnya.

Salah satu pengalaman yang sangat berkesan adalah ketika saya sekeluarga menyempatkan singgah di Kabupaten Magelang, tepatnya di kawasan wisata Candi Borobudur. Salah satu daya tarik wisata yang ada di Candi Borobudur saat itu adalah keberadaan delman yang dapat dinaiki oleh para turis berkeliling kawasan candi. Bagi anak kecil seperti saya yang baru pertama kali melihat wujud delman, hal itu merupakan tantangan sekaligus kesenangan yang tak terlupakan.

Dari jogja ke borobudur berapa lama
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia, dibangun pada tahun 824 oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra (foto: Iwan Santosa)

Seiring berjalannya waktu, Candi Borobudur mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Beberapa perbaikan dan penambahan fasilitas penunjang wisata terus dilakukan dan ditingkatkan oleh pemerintah setempat.

Saya kembali berkunjung ke sana pada tahun 2016 sebagai seorang backpacker. Setelah sekian lama sejak terakhir saya ke sana, ternyata masih banyak pengalaman baru yang saya dapatkan. Berapa kali pun berkunjung ke Borobudur, selalu ada hal dan pengalaman baru yang saya rasakan.

Petualang dari Bandung

Setelah mendapatkan izin cuti dari tempat saya bekerja di Bandung, saya segera merencanakan perjalanan mandiri ke Yogyakarta dan sekitarnya. Masuk dalam top list rencana kunjungan saya, sudah pasti adalah Candi Borobudur. Perjalanan dari Bandung menuju Yogyakarta dengan kereta api memakan waktu kurang lebih 10 jam. Cukup lama, tetapi tak terasa melelahkan karena saya sangat menikmati perjalanan itu.

Petualangan sesungguhnya pun dimulai ketika saya menginjakkan kaki di Stasiun Tugu, Yogyakarta.

Cuaca yang hangat dan keramahan masyarakat Jogja seolah menyambut saya melepas penat dan berlibur di sana. Saya segera menuju tempat penginapan yang telah dipesan jauh-jauh hari sebelumnya, yaitu di kawasan Mantrigawen, Panembahan. Saya sengaja memilih penginapan di kawasan tersebut karena suasananya yang tenang dan sangat membumi, jauh dari hiruk-pikuk pusat kota Yogyakarta. Lokasi penginapan itu pun dapat diakses dengan kendaraan umum, terutama Trans Jogja.

Walaupun akses transportasi dari arah penginapan menuju Malioboro, jantung Kota Yogyakarta sangatlah mudah, saya lebih memilih untuk berjalan kaki dari tempat penginapan ke tempat lain, dan sebaliknya. Yah, biar merasakan seperti turis backpacker yang sesungguhnya.

Dari jogja ke borobudur berapa lama
Salah satu pusat keramaian di Jalan Malioboro adalah Pasar Beringharjo (foto: Iwan Santosa)

Dari jogja ke borobudur berapa lama
Saat berwisata di Yogyakarta, kita dapat menaiki delman untuk berkeliling di sekitaran Jalan Malioboro dan Keraton Yogyakarta (foto: Iwan Santosa)

Borobudur Ada di Mana?

Setelah melepas lelah di penginapan, hal yang selanjutnya saya lakukan adalah mengumpulkan informasi untuk menuju ke lokasi Candi Borobudur. Sebelum melanjutkan cerita ini, coba tebak, Candi Borobudur sebetulnya terletak di mana?

Ternyata kawasan Candi Borobudur masuk wilayah Jawa Tengah, bukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti yang sering disebutkan orang-orang. Ada salah kaprah dalam masyarakat yang menganggap tempat wisata candi terkemuka yaitu Candi Borobudur juga Candi Prambanan terletak di satu wilayah yang sama, yaitu Yogyakarta.

Candi Borobudur dilihat dari lokasi geografisnya terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magelang merupakan sebuah daerah sub-urban yang lokasinya berdekatan dengan Yogyakarta, sekitar 44 kilometer atau sekitar satu setengah hingga dua jam perjalanan darat.

Dari jogja ke borobudur berapa lama
Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, di luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (sumber: Google Maps)

Bus Andalan

Perjalanan saya dari Yogyakarta menuju Candi Borobudur berawal dari halte Trans Jogja terdekat dari tempat saya menginap, menuju ke arah Terminal Giwangan. Kemudian perjalanan berlanjut menuju Terminal Jombor, dan saya pun berpindah rute dengan menaiki bus berukuran medium tiga perempat tujuan Borobudur. Bus medium tersebut melewati rute Mlati dan Muntilan, sebelum berakhir di Terminal bus Candi Borobudur.

Perjalanan dari Jombor ke Candi Borobudur selama kurang lebih dua jam, sama sekali tak terasa melelahkan. Banyak hal yang dapat dinikmati di sepanjang perjalanan, seperti aneka kerajinan dari batu alam di sepanjang jalur Mlati dan Muntilan. Tak kalah menariknya, di dalam bus yang saya tumpangi itu penuh sesak dengan pedagang-pedagang sayur-mayur dan makanan yang berjubel jadi satu.

Sesampainya di terminal bus Candi Borobudur, para pedagang kaki lima bersahut-sahutan menawarkan barang dagangannya kepada para penumpang yang baru turun dari bus, terlebih kepada saya yang memiliki wajah Jawa oriental ini. Mereka makin gencar menawarkan saat saya celingukan mencari arah untuk menuju ke kompleks Candi Borobudur.

Baca juga → Ada Udang di Balik Batu, Wisata Vaksin di Balik Bambu

Dari jogja ke borobudur berapa lama
Aneka barang kerajinan dapat dengan mudah dibeli di kios-kios pedagang suvenir di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur (foto: Iwan Santosa)

Dari jogja ke borobudur berapa lama
Candi Borobudur adalah warisan budaya dunia yang selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara (foto: Iwan Santosa)

Untunglah, akses internet beberapa penyedia layanan telekomunikasi sudah sangat baik, sehingga saya pun tak kesulitan untuk membuka layanan peta online. Ternyata jarak dari terminal bus Candi Borobudur menuju kompleks Candi Borobodur tak seberapa jauh dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Ya… untuk berwisata ke Candi Borobudur yang penuh kenangan, tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, asalkan kita telah mempersiapkan diri dengan baik.

Lihatlah pemandangan dari atas bangunan candi ini. Sungguh indah bukan? Semoga pandemi ini segera berakhir dan saya dapat kembali lagi ke Yogyakarta, dan pastinya ke Candi Borobudur yang penuh kenangan.

(Dewi Isma Aryani)

gambar atas:
Suvenir kaus bergambar khas Yogyakarta dijajakan di sepanjang Jalan Malioboro
(foto: Iwan Santosa)