Dampak utama yang akan diderita oleh orang-orang yang mengonsumsi minuman yang haram adalah

Umat Islam diperintahkan mengonsumsi makanan dan minuman yang halal.

www.freepik.com

Konsekuensi Mengonsumsi Makanan Haram

Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam diperintahkan mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Jika mengonsumsi makanan haram, maka orang tersebut akan mendapatkan konsekuensinya. Di antaranya, doanya akan ditolak dan dimasukkan ke dalam neraka.

Baca Juga

Dalam bukunya yang berjudul Tidak Ada Label Halal MUI: Haram?, Ustadz Luki Nugoroho menjelaskan, doa yang berasal dari orang yang memakan dan minum barang yang haram, maka sudah dipastikan doanya tersebut tertolak dan tidak dikabulkan. Menurut dia, hal itu sebuah fakta dan ketentuan yang sudah dijelaskan dalam sebuah hadits shahih.

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Wahai sekalian manusia sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkanNya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.'

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?” (HR Muslim).

Selain doanya ditolak, orang yang mengonsumsi makanan haram juga akan dimasukkan ke dalam api neraka. Menurut Ustadz Luki Nugoroho, mungkin akan terkesan menjustifikasi ketika ada pernyataan orang yang suka makan-minum dari barang yang haram, maka neraka bakal jadi balasannya di akhirat kelak.

Tapi, ini bukan vonis yang gegabah, melainkan putusan hukum yang potensi eksekusinya sangat besar dan hampir pasti. Dalam sebuah sabdanya, Nabi Muhammad SAW juga menyatakan daging tubuh manusia yang tumbuh berkembang dari makanan haram, maka siksa neraka layak dan pantas diberikan padanya sebagai hukuman.

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih utama atasnya.” (HR at-Tirmizi).

  • makanan haram
  • mengonsumsi makanan haram
  • makanan halal
  • halal
  • umat islam

Dampak utama yang akan diderita oleh orang-orang yang mengonsumsi minuman yang haram adalah

Dampak utama yang akan diderita oleh orang-orang yang mengonsumsi minuman yang haram adalah

BincangSyariah.Com – Allah swt. telah memberikan tuntunannya di dalam Al-Qur’an maupun melalui hadis Nabi saw. tentang makanan dan minuman yang haram dan halal dikonsumsi. Sehingga umat Islam hendaknya memperhatikan apa yang akan dimakan atau diminumnya, apakah berasal atau terdiri dari hal yang haram atau halal. Dan berikut adalah tiga akibat mengkonsumsi makanan dan minuman haram sebagaimana yang telah disebutkan oleh KH. Ali Mustafa Ya’qub di dalam buku Islam Masa Kini.

Pertama. Membawa ke Neraka.

Dampak utama yang akan diderita oleh orang-orang yang mengonsumsi minuman yang haram adalah

Apabila jasad manusia itu bahan bakunya terdiri dari hal-hal yang diharamkan oleh agama, maka berat rasanya jasad itu diajak untuk melakukan ibadah kepada Allah swt. Sebaliknya itu, justru ringan untuk diajak untuk melakukan maksiat, durhaka, dan melanggar larangan-larangan Allah swt.

Apabila jasad sudah melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt., maka tempat yang paling pantas bagi jasad-jasad yang lebih suka berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah itu adalah neraka. Itulah jasad yang kotor, kotor dengan bahan baku yang haram, kotor dengan perilaku maksiat, tempatnya juga kotor penuh adzab. Sementara surga adalah tempat yang suci, dan hanya akan didiami orang-orang yang suci, atau yang telah disucikan dari hal-hal yang haram dan maksiat.

Demikianlah makna sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi, Imam Ibnu Hibban, Imam Al-Bazzar, dan Imam At-Tabrani. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan masuk surga daging dan darah yang tumbuh dari bahan yang haram. Nerakalah tempat yang paling layak baginya.”

Kedua. Cikal Bakal Generasi yang Tidak Shalih

Mengkonsumsi makanan dan minuman juga bukan untuk kepentingan orang yang makan dan minum saja, melainkan juga untuk kepentingan “orang lain.” Bukankah jabang bayi yang masih berada di dalam rahim ibunya menyerap makanan dan minuman yang dimakan dan diminum oleh ibunya.?

Bahkan jauh sebelum itu, bukankah jabang bayi itu juga tercipta dari sperma yang terbikin dari sari-sari makanan dan minuman? Apabila demikian, maka jabang bayi yang bahan bakunya terdiri dari makanan dan minuman yang haram juga akan menghasilkan perilaku yang haram pula. Atau dengan kata lain, manusia yang bahan bakunya haram, ia akan cenderung berperilaku haram pula. Dan apabila manusia sudah berperilaku haram, maka tempatnya yang paling layak kelak di akhirat hanyalah neraka.

Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan dan minuman dalam Islam, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik saja, tetapi juga untuk membentuk generasi yang shalih, yang bahannya sejak awal tidak ternodai dengan hal-hal yang haram dan maksiat.

Ketiga. Doa Tidak Terkabul

Hal lain yang merupakan konsekuensi logis dari akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram adalah tidak terkabulnya doa. Hal ini sebagaimana hadis shahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw, bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan bahwasannya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang dengan hal-hal yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman, “Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik-baik, dan beramallah yang shalih, kerena sesungguhnya Aku sangat mengetahui apa yang kamu lakukan.” (Q.S. Al-Mukminun: 51). Dan Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik-baik dari yang telah Kami rezekikan kepadamu.” (Q.S. Al-Baqarah: 172). Kata Abu Hurairah selanjutnya, kemudian Rasulullah saw. menyebutkan seorang yang berjalan jauh (musafir), rambutnya semrawut, badannya kotor berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke langit, seraya berkata wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku. Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia mengkonsumsi hal-hal yang haram. Mana mungkin doanya akan terkabulkan oleh Allah.”

Maka, apabila gara-gara sedikit makan makanan yang haram atau memakai barang yang haram kemudian doa dan ibadah kita ditolak Allah, maka bukankah ini adalah hal gawat dan mengerikan?

Demikianlah tiga akibat mengkonsumsi makanan dan minuman haram. Hal ini penting sekali diperhatikan oleh setiap muslim agar terhindar dari api neraka, terciptanya generasi yang shalih dan terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan. Semoga kita dapat melaksanakannya. Aamiin. Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Bahaya minuman beralkohol bagi kesehatan sudah sangat sering diberitakan. Bila dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang, minuman beralkohol bisa merusak organ tubuh dan menyebabkan kecanduan. Bahkan, tidak jarang juga terjadi keracunan alkohol yang bisa berakibat fatal.

Banyak orang mengonsumsi minuman beralkohol agar merasa lebih tenang atau lebih mudah tidur. Namun, berbagai manfaat minuman beralkohol tersebut hanya bisa diperoleh jika Anda mengonsumsinya secara bijak, yaitu dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak terlalu sering.

Dampak utama yang akan diderita oleh orang-orang yang mengonsumsi minuman yang haram adalah

Batasan jumlah konsumsi minuman beralkohol yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 1–2 gelas untuk pria dan 1 gelas untuk wanita dalam sehari. Jika diminum melebihi batas tersebut, bahaya minuman beralkohol dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama kerusakan organ hati.

Bahaya Minuman Beralkohol dan Penyakit yang Ditimbulkannya

Sebuah riset menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. WHO menyebutkan bahwa setidaknya ada 3 juta orang meninggal setiap tahunnya karena minuman beralkohol, baik akibat efek alkohol secara langsung maupun penyakit yang ditimbulkannya.

Selain meningkatkan risiko kematian, kecanduan alkohol juga dapat merusak organ hati atau liver. Organ ini berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan, menetralkan racun dalam darah, mengatur kadar gula dan kadar kolesterol dalam darah, membantu proses pembekuan darah, serta menghasilkan hormon.

Orang yang kecanduan alkohol sangat berisiko mengalami gangguan fungsi hati karena penyakit hati. Bukan hanya itu, bahaya minuman beralkohol juga akan meningkatkan risiko munculnya berbagai masalah kesehatan lain.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat timbul akibat mengonsumsi minuman beralkohol terlalu banyak:

1. Perlemakan hati

Perlemakan hati adalah penumpukan lemak pada hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak atau terlalu sering. Umumnya, gejala perlemakan hati tidak dirasakan penderitanya . Meski demikian, penyakit ini bisa berkembang menjadi peradangan hati (hepatitis).

Perlemakan hati dapat disembuhkan dengan cara menghentikan konsumsi minuman beralkohol, menjalani pola makan yang sehat, berolahraga secara rutin, dan menjaga berat badan tetap ideal.

2. Hepatitis

Hepatitis lebih serius daripada perlemakan hati. Saat liver sudah dipenuhi lemak dan konsumsi minuman beralkohol tidak dihentikan, dapat terjadi peradangan pada organ tersebut. Kondisi inilah yang disebut hepatitis.

Hepatitis ringan bisa sembuh bila Anda benar-benar berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Namun, jika sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan hati yang permanen.

3. Sirosis

Kondisi terparah yang bisa Anda alami karena konsumsi minuman beralkohol secara terus-menerus adalah penyakit sirosis. Penyakit ini terjadi ketika organ hati sudah rusak parah dan mengeras karena dipenuhi jaringan parut. Ketika liver mengalami sirosis, fungsi hati pun akan terganggu.

Tidak seperti perlemakan hati dan hepatitis, sirosis tidak bisa disembuhkan. Namun, dengan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, Anda dapat mencegah terjadinya kerusakan hati yang lebih parah. Penderita sirosis biasanya perlu menjalani transplantasi hati untuk bisa bertahan hidup.

4. Kanker

Konsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai jenis janker, terutama kanker hati. Selain kanker hati, minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, kanker usus besar, kanker mulut, dan kanker pankreas.

5. Anemia

Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Saat terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, Anda akan merasa kenyang sehingga kerap melewatkan waktu makan.

Lama-kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi yang berperan penting dalam proses pembentukan sel darah merah.

Selain itu, orang yang sering mengonsumsi alkohol juga berisiko tinggi mengalami gangguan fungsi hati, sehingga tubuhnya lebih mudah mengalami perdarahan. Hal ini juga bisa menjadi penyebab anemia pada orang yang kecanduan alkohol.

6. Gangguan sistem pencernaan

Bahaya minuman beralkohol lainnya adalah dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, seperti tukak lambung dan pankreatitis. Orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol juga lebih rentan mengalami kekurangan gizi, karena saluran cernanya tidak bisa mencerna dan menyerap nutrisi dengan baik.

Selain berbagai penyakit di atas, bahaya minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko terjadinya:

  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Stroke
  • Demensia
  • Disfungsi ereksi
  • Osteoporosis
  • Susah tidur atau insomnia
  • Gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas
  • Ketoasidosis alkoholik

Minuman beralkohol melemahkan daya tahan tubuh. Jika dikonsumsi oleh ibu hamil, minuman beralkohol bisa menyebabkan janin mengalami kelainan genetik, cacat bawaan lahir, gangguan tumbuh kembang, atau terlahir prematur.Tak hanya itu, konsumsi alkohol selama kehamilan juga lebih memicu terjadinya penyakit beri-beri.

Selain itu, mengemudi di bawah pengaruh alkohol juga sangat berisiko menyebabkan kecelakaan. Dalam hal ini, bahaya minuman beralkohol tidak hanya berdampak pada orang yang mengonsumsinya, tapi juga pada orang lain.

Cara Menangani Kecanduan Minuman Beralkohol

Cara terbaik untuk mengatasi kecanduan minuman beralkohol adalah dengan mencegahnya. Saat minum minuman beralkohol, batasi konsumsinya hingga tidak lebih dari 1–2 gelas per hari.

Bila sudah merasa kecanduan atau sulit berhenti minum minuman beralkohol, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menangani kecanduan alkohol:

Mengubah gaya hidup

Terapkan pola hidup sehat dan carilah aktivitas yang bisa mengalihkan keinginan Anda untuk mengonsumsi minuman beralkohol, seperti melakukan hobi, berolahraga, ikut kegiatan sosial, atau berkumpul bersama keluarga.

Mengonsumsi obat dari dokter

Obat-obatan tertentu, seperti disulfiram, dapat menekan keinginan Anda untuk mengonsumsi minuman beralkohol. Dokter juga bisa memberikan obat-obatan lain, seperti naltrexone atau acamprosate, yang fungsinya juga untuk mengurangi keinginan minum alkohol.

Menjalani psikoterapi dan konseling

Orang yang sudah kecanduan alkohol berisiko tinggi mengalami berbagai gangguan mental. Jika Anda sulit berhenti minum alkohol dan mengalami masalah psikologis, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau susah tidur, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani psikoterapi dan konseling.

Apabila kecanduan alkohol yang Anda alami sudah parah, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani program rehabilitasi, terlebih jika Anda juga memiliki masalah adiksi lain, misalnya kecanduan narkoba.

Keputusan berhenti minum alkohol mungkin tidak mudah. Namun, Anda perlu mempertimbangkan juga berbagai bahaya minuman beralkohol yang bisa Anda alami jika terus-menerus mengonsumsinya.

Jika Anda kesulitan untuk berhenti minum alkohol atau mengalami masalah kesehatan tertentu karena terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.