Contoh yang bukan termasuk peningkatan dalam pendidikan adalah

Oleh. Yudi Sapriyanto, S.Pd

“Ketika pendidik tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dikarenakan alasan lupa bahkan beranggapan bukanlah hal penting sama saja dengan membiarkan peserta didik dalam ketidak-jelasan karakter, tidak memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terukur”

encetak lulusan berkualitas merupakan tujuan dari pendidikan. Sekolah sebagai ujung tombak pendidikan diharapkan mampu menghadirkan situasi sekolah yang kondusif yang akan memudahkan tujuan pendidikan tercapai. Sekolah yang kondusif menjadi role model dalam mengembangkan potensi dan keunggulan yang dimiliki peserta didik yang nantinya setelah mengalami pendidikan disekolah tersebut mereka menjadi lulusan yang memiliki keunggulan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Mengacu  kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, setelah melewati pendidikan di sekolah menengah atas diharapkan lulusan memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keunggulan kompetensi sikap yang dimaksud diantaranya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, percaya diri, bertanggung jawab, pembelajar, dan memiliki perilaku sehat. Keunggulan kompetensi pengetahuan diantaranya faktual, prosedural, konseptual, dan metakognitif. Keunggulan kompetensi keterampilan diharapkan lulusan sekolah mereka memiliki keterampilan dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif dan inovatif.

Dalam menghadapi era industri 4.0, dimana lulusan yang tidak hanya diharapkan memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan namun peserta didik dituntut memiliki kemampuan bersaing dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Kemampuan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi sangat diperlukan dalam pembelajaran. Oleh karena, pembelajaran semakin mudah dan terbantu dengan akses materi belajar yang banyak, dengan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan tidak mungkin kemampuan pengetahuan seorang peserta didik dapat melebihi kemampuan pendidik. Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya ini tidak saja memberikan kontribusi positif namun hal negatifpun akan mereka rasakan.Takkala pendidik tidak dapat mengembangkan kemampuan profesional secara lambat laun peserta didik akan berkembang menjadi pribadi yang tidak terkontrol, praktis dan instan bahkan merasa “lebih baik” dan menafikkan keberadaan pendidik dikelas sehingga tidak menerima pembelajaran yang disampaikan. Apabila kemampuan pendidik dikelas, orang tua dirumah dan peran sosial dimasyarakat tidak mampu memagari dan membatasi penggunaan alat komunikasi pada akhirnya akan melahirkan kontradiksi yang akan merusak dan melahirkan lulusan yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan Pembelajaran

Kondisi lulusan perlu disikapi dengan pembelajaran. Perilaku yang diharapkan setelah mereka sekolah merupakan perilaku yang terjadi setelah peserta didik mangalami pembelajaran dikelas. Karena hal tersebut, pentingnya seorang pendidik melakukan design perilaku siswa setelah mengalami pembelajaran. Hal inilah yang dinamakan tujuan pembelajaran. Oemar Hamalik (2005), menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Berkembangnya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan Program Pendidikan Karakter (PPK) bagi peserta didik dikelas seharusnya semakin meningkatkan kualitas peserta didik. Pendidikan karakter misalnya, sikap hormat kepada pendidik dan mendahulukan adab sebelum belajar muncul ketika hal tersebut sebagai bagian dari tujuan pembelajaran. Pendidik selayaknya menguatkan pendidikan karakter sebagai bagian dari pembelajaran yang dilaksanakan. Karakter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran yang meliputi transfer knowledge, berbasis problem soving dan critical and creative thinking.

Manfaat Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta didik dan pendidik setelah sama sama memahami tujuan pembelajaran. Pertama, meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik terhadap materi pembelajaran. Kedua, mengembangkan karakter peserta didik sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Ketiga, membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. Keempat, mendorong fokus siswa agar memperoleh hasil belajar yang tinggi.

Setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam memaksimalkan tujuan pembelajaran baik dalam kegiatan awal, inti dan penutup pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pendidik sebagai berikut:

  1. Merumuskan tujuan pembelajaran spesifik.

Tujuan pembelajaran merupakan perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi. Tujuan pembelajaran akan menentukan arah dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan akan menggambarkan apa yang akan dilakukan peserta didik, dengan cara apa mereka mencapainya sekaligus melihat pembelajarannya tercapai atau tidak pada saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Tujuan pembelajaran yang baik menggambarkan peserta didiknya (audience), perbuatan peserta didik dalam pembelajaran (behaviour), materi yang dipelajari (condition) dan suatu perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah pembelajaran (degree).  

  1. Memberikan pemahaman tujuan pembelajaran kepada peserta didik dikelas.

Tidak terbatas hanya menyampaikan tujuan pembelajaran, yang tidak kalah penting adalah menganalisis tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh peserta didik pada saat pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran, baik kegiatan inti dan penutupnya fokus. Hal ini  sangat diperlukan agar efektif dan efisien. Tujuan pembelajaran akan mengingatkan dan menguatkan peserta didik dalam belajar. Dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi peserta didik diharapkan mampu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.

  1. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tuntutan kompetensi dasar baik kompetensi pengetahuan, sikap maupun keterampilan harus dijabarkan kedalam tujuan. Analisis KD sangat diperlukan sehingga dalam mencapai Indikator Pencapaian Kompetensi pendidik minimal menyamakan Kata Kerja Operasional (KKO) ranah kognitif, sikap dan keterampilan sehingga dalam pembelajaran pendidik dan peserta didik tetap dalam mencapai tujuan pemebelajaran. Termasuk untuk kegiatan remidial dan pengayaan yang dilakukan oleh pendidik.

  1. Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap tujuan pembelajaran

Refleksi tujuan pembelajaran selayaknya dilakukan pada saat akhir kegiatan pembelajaran. Sangatlah penting bagi pendidik untuk menguji pengetahuan, sikap dan keterampilan yang didapat peserta didik setelah mendapatkan pengalaman belajar. Melakukan proses refleksi bersama peserta didik terhadap proses dan tujuan pembelajaran yang telah dilakukan merupakan bagian dari perbaikan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi ini yang nantinya menjadi catatan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.

Pembelajaran yang terjadi, ketika pendidik tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dikarenakan alasan lupa bahkan beranggapan bukanlah hal penting sama saja dengan membiarkan peserta didik dalam ketidak-jelasan karakter, tidak memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terukur. Sudah selayaknya seorang pendidik menyadari pentingnya tujuan pembelajaran. Tinggal mau atau tidakkah pendidik meluangkan waktu untuk menjadikan tujuan pembelajaran sebagai bagian penting dari pembelajaran itu sendiri. Sepakatkah Anda?

Semoga Bermanfaat.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban sebuah bangsa. Menurut KBBI, pendidikan berasal dari satu kata kerja yaitu "mendidik" yang berarti memelihara dan mengajarkan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain maupun secara otodidak atau belajar sendiri. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan.

Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia masih belum juga berhasil. Terutama di beberapa wilayah khusus seperti yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan, kesenjangan hasil pendidikan daerah tersebut begitu jauh. Sehingga mutu pendidikan sangat penting ditingkatkan, khususnya di daerah terpencil. Meningkatkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Apalagi mengingat bahwa ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan khusus.

Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada beberapa daerah yang peningkatannya kurang significant. Bahkan, untuk menyamakan mutu pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah-daerah yang terpencil dan minim sumber daya manusia.

Bukan rahasia lagi jika Indonesia mempunyai banyak wilayah yang masih tergolong daerah terpencil. Di berbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dioperasikan secara maksimal. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, media pembelajaran, dan transportasi siswa pergi sekolah serta sarana prasarana lainnya.

Ternyata banyak sistem pendidikan di daerah tersebut yang belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah-olah pemerintah hanya fokus ke pendidikan yang berada di kota-kota besar Indonesia. Jika di lihat dari media online atau televisi banyak yang memberitakan mengenai kondisi pendidikan yang tak layak di sana. Namun, pemerintah  tetap berupaya meningkatkan mutu pendidikan termasuk daerah terpencil sebaik mungkin.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di daerah terpencil. Sehingga sulit terjangkau oleh pemerintah, diantaranya:

  • Akses Perjalanan yang Sulit. Akses yang sulit merupakan salah satu kendala dari berbagai problem di daerah terkecil, termasuk problem dalam mengakses pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah maka pemerintah, kepala sekolah, guru, maupun pihak lain yang ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut tentu akan mengalami kesulitan. Bahkan siswa juga merasakan kesulitan dalam menjangkau sekolah sebab akses yang kurang memadai.
  • Kurangnya Tenaga Pengajar. Jumlah tenaga pengajar tentunya sangat minim di daerah terpencil. Sehingga akan menyulitkan setiap pendidik dalam mengajar dan menjalankan tugas lainnya. Selain itu, untuk mencari guru yang berkualitas dan siap di tempatkan dimana saja tidaklah mudah. Apalagi jika di tempatkan di daerah terpencil yang sarana prasarananya kurang memadai dan akses perjalanan yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk melangkah ke arah tersebut.
  • Kurangnya Kesadaran bagi Masyarakat tentang Pendidikan. Di daerah terpencil kesadaran untuk melanjutkan pendidikan memang sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurangnya kesadaran individu, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya disini berkaitan dengan kultur masyarakat seperti pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.
  • Kurangnya Dukungan Masyarakat. Dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan. Jika masyarakat bisa percaya pada proses pembelajaran yang berjalan  maka akan lebih mudah bagi pendidik. Dukungan masyarakat yang dibutuhkan diantaranya dukungan moral terhadap para pengajar (BayuAsyari, kompasiana, 2021).

Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah serta pihak lainnya.

Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara. 

Selain itu, guru diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan pemerintah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama kurang lebih setahun.

Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan tenaga pengajar  untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses belajar. (Blogrez, 2017).


Page 2

Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban sebuah bangsa. Menurut KBBI, pendidikan berasal dari satu kata kerja yaitu "mendidik" yang berarti memelihara dan mengajarkan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain maupun secara otodidak atau belajar sendiri. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan.

Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia masih belum juga berhasil. Terutama di beberapa wilayah khusus seperti yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan, kesenjangan hasil pendidikan daerah tersebut begitu jauh. Sehingga mutu pendidikan sangat penting ditingkatkan, khususnya di daerah terpencil. Meningkatkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Apalagi mengingat bahwa ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan khusus.

Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada beberapa daerah yang peningkatannya kurang significant. Bahkan, untuk menyamakan mutu pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah-daerah yang terpencil dan minim sumber daya manusia.

Bukan rahasia lagi jika Indonesia mempunyai banyak wilayah yang masih tergolong daerah terpencil. Di berbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dioperasikan secara maksimal. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, media pembelajaran, dan transportasi siswa pergi sekolah serta sarana prasarana lainnya.

Ternyata banyak sistem pendidikan di daerah tersebut yang belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah-olah pemerintah hanya fokus ke pendidikan yang berada di kota-kota besar Indonesia. Jika di lihat dari media online atau televisi banyak yang memberitakan mengenai kondisi pendidikan yang tak layak di sana. Namun, pemerintah  tetap berupaya meningkatkan mutu pendidikan termasuk daerah terpencil sebaik mungkin.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di daerah terpencil. Sehingga sulit terjangkau oleh pemerintah, diantaranya:

  • Akses Perjalanan yang Sulit. Akses yang sulit merupakan salah satu kendala dari berbagai problem di daerah terkecil, termasuk problem dalam mengakses pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah maka pemerintah, kepala sekolah, guru, maupun pihak lain yang ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut tentu akan mengalami kesulitan. Bahkan siswa juga merasakan kesulitan dalam menjangkau sekolah sebab akses yang kurang memadai.
  • Kurangnya Tenaga Pengajar. Jumlah tenaga pengajar tentunya sangat minim di daerah terpencil. Sehingga akan menyulitkan setiap pendidik dalam mengajar dan menjalankan tugas lainnya. Selain itu, untuk mencari guru yang berkualitas dan siap di tempatkan dimana saja tidaklah mudah. Apalagi jika di tempatkan di daerah terpencil yang sarana prasarananya kurang memadai dan akses perjalanan yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk melangkah ke arah tersebut.
  • Kurangnya Kesadaran bagi Masyarakat tentang Pendidikan. Di daerah terpencil kesadaran untuk melanjutkan pendidikan memang sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurangnya kesadaran individu, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya disini berkaitan dengan kultur masyarakat seperti pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.
  • Kurangnya Dukungan Masyarakat. Dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan. Jika masyarakat bisa percaya pada proses pembelajaran yang berjalan  maka akan lebih mudah bagi pendidik. Dukungan masyarakat yang dibutuhkan diantaranya dukungan moral terhadap para pengajar (BayuAsyari, kompasiana, 2021).

Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah serta pihak lainnya.

Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara. 

Selain itu, guru diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan pemerintah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama kurang lebih setahun.

Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan tenaga pengajar  untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses belajar. (Blogrez, 2017).


Contoh yang bukan termasuk peningkatan dalam pendidikan adalah

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya


Page 3

Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban sebuah bangsa. Menurut KBBI, pendidikan berasal dari satu kata kerja yaitu "mendidik" yang berarti memelihara dan mengajarkan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain maupun secara otodidak atau belajar sendiri. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan.

Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia masih belum juga berhasil. Terutama di beberapa wilayah khusus seperti yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan, kesenjangan hasil pendidikan daerah tersebut begitu jauh. Sehingga mutu pendidikan sangat penting ditingkatkan, khususnya di daerah terpencil. Meningkatkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Apalagi mengingat bahwa ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan khusus.

Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada beberapa daerah yang peningkatannya kurang significant. Bahkan, untuk menyamakan mutu pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah-daerah yang terpencil dan minim sumber daya manusia.

Bukan rahasia lagi jika Indonesia mempunyai banyak wilayah yang masih tergolong daerah terpencil. Di berbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dioperasikan secara maksimal. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, media pembelajaran, dan transportasi siswa pergi sekolah serta sarana prasarana lainnya.

Ternyata banyak sistem pendidikan di daerah tersebut yang belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah-olah pemerintah hanya fokus ke pendidikan yang berada di kota-kota besar Indonesia. Jika di lihat dari media online atau televisi banyak yang memberitakan mengenai kondisi pendidikan yang tak layak di sana. Namun, pemerintah  tetap berupaya meningkatkan mutu pendidikan termasuk daerah terpencil sebaik mungkin.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di daerah terpencil. Sehingga sulit terjangkau oleh pemerintah, diantaranya:

  • Akses Perjalanan yang Sulit. Akses yang sulit merupakan salah satu kendala dari berbagai problem di daerah terkecil, termasuk problem dalam mengakses pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah maka pemerintah, kepala sekolah, guru, maupun pihak lain yang ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut tentu akan mengalami kesulitan. Bahkan siswa juga merasakan kesulitan dalam menjangkau sekolah sebab akses yang kurang memadai.
  • Kurangnya Tenaga Pengajar. Jumlah tenaga pengajar tentunya sangat minim di daerah terpencil. Sehingga akan menyulitkan setiap pendidik dalam mengajar dan menjalankan tugas lainnya. Selain itu, untuk mencari guru yang berkualitas dan siap di tempatkan dimana saja tidaklah mudah. Apalagi jika di tempatkan di daerah terpencil yang sarana prasarananya kurang memadai dan akses perjalanan yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk melangkah ke arah tersebut.
  • Kurangnya Kesadaran bagi Masyarakat tentang Pendidikan. Di daerah terpencil kesadaran untuk melanjutkan pendidikan memang sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurangnya kesadaran individu, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya disini berkaitan dengan kultur masyarakat seperti pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.
  • Kurangnya Dukungan Masyarakat. Dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan. Jika masyarakat bisa percaya pada proses pembelajaran yang berjalan  maka akan lebih mudah bagi pendidik. Dukungan masyarakat yang dibutuhkan diantaranya dukungan moral terhadap para pengajar (BayuAsyari, kompasiana, 2021).

Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah serta pihak lainnya.

Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara. 

Selain itu, guru diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan pemerintah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama kurang lebih setahun.

Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan tenaga pengajar  untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses belajar. (Blogrez, 2017).


Contoh yang bukan termasuk peningkatan dalam pendidikan adalah

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya


Page 4

Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban sebuah bangsa. Menurut KBBI, pendidikan berasal dari satu kata kerja yaitu "mendidik" yang berarti memelihara dan mengajarkan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain maupun secara otodidak atau belajar sendiri. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan.

Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia masih belum juga berhasil. Terutama di beberapa wilayah khusus seperti yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan, kesenjangan hasil pendidikan daerah tersebut begitu jauh. Sehingga mutu pendidikan sangat penting ditingkatkan, khususnya di daerah terpencil. Meningkatkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Apalagi mengingat bahwa ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan khusus.

Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada beberapa daerah yang peningkatannya kurang significant. Bahkan, untuk menyamakan mutu pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah-daerah yang terpencil dan minim sumber daya manusia.

Bukan rahasia lagi jika Indonesia mempunyai banyak wilayah yang masih tergolong daerah terpencil. Di berbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dioperasikan secara maksimal. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, media pembelajaran, dan transportasi siswa pergi sekolah serta sarana prasarana lainnya.

Ternyata banyak sistem pendidikan di daerah tersebut yang belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah-olah pemerintah hanya fokus ke pendidikan yang berada di kota-kota besar Indonesia. Jika di lihat dari media online atau televisi banyak yang memberitakan mengenai kondisi pendidikan yang tak layak di sana. Namun, pemerintah  tetap berupaya meningkatkan mutu pendidikan termasuk daerah terpencil sebaik mungkin.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di daerah terpencil. Sehingga sulit terjangkau oleh pemerintah, diantaranya:

  • Akses Perjalanan yang Sulit. Akses yang sulit merupakan salah satu kendala dari berbagai problem di daerah terkecil, termasuk problem dalam mengakses pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah maka pemerintah, kepala sekolah, guru, maupun pihak lain yang ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut tentu akan mengalami kesulitan. Bahkan siswa juga merasakan kesulitan dalam menjangkau sekolah sebab akses yang kurang memadai.
  • Kurangnya Tenaga Pengajar. Jumlah tenaga pengajar tentunya sangat minim di daerah terpencil. Sehingga akan menyulitkan setiap pendidik dalam mengajar dan menjalankan tugas lainnya. Selain itu, untuk mencari guru yang berkualitas dan siap di tempatkan dimana saja tidaklah mudah. Apalagi jika di tempatkan di daerah terpencil yang sarana prasarananya kurang memadai dan akses perjalanan yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk melangkah ke arah tersebut.
  • Kurangnya Kesadaran bagi Masyarakat tentang Pendidikan. Di daerah terpencil kesadaran untuk melanjutkan pendidikan memang sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurangnya kesadaran individu, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya disini berkaitan dengan kultur masyarakat seperti pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.
  • Kurangnya Dukungan Masyarakat. Dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan. Jika masyarakat bisa percaya pada proses pembelajaran yang berjalan  maka akan lebih mudah bagi pendidik. Dukungan masyarakat yang dibutuhkan diantaranya dukungan moral terhadap para pengajar (BayuAsyari, kompasiana, 2021).

Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah serta pihak lainnya.

Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara. 

Selain itu, guru diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan pemerintah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama kurang lebih setahun.

Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan tenaga pengajar  untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses belajar. (Blogrez, 2017).


Contoh yang bukan termasuk peningkatan dalam pendidikan adalah

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya