Contoh teks ceramah Singkat tentang toleransi BERAGAMA

Contoh teks ceramah Singkat tentang toleransi BERAGAMA

Contoh teks ceramah Singkat tentang toleransi BERAGAMA
Lihat Foto

KOMPAS.com/ARUM SUTRISNI PUTRI

Ilustrasi contoh teks ceramah singkat.

KOMPAS.com - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah merupakan pidato yang disampaikan seseorang di depan banyak orang mengenai pengertahuan atau informasi suatu hal. 

Ceramah umumnya memuat ajaran agama yang disampaikan penceramah. Struktur atau format bahasa pada teks ceramah menggunakan bahasa baku. 

Contoh teks ceramah

Berikut contoh teks ceramah dengan berbagai tema: 

Contoh teks ceramah singkat tentang toleransi

Selamat pagi kepada para hadirin yang hadir di sini. Pertama-tama, mari kita semua panjatkan rasa syukur kita kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkah dan rahmatNya sehingga pada pagi yang cerah ini kita semua dapat berkumpul dalam keadaan yang sehat.

Hadirin sekalian, apakah toleransi itu? Toleransi adalah kesediaan untuk menerima kepercayaan dan perilaku yang berbeda dari yang kita punya, yang mungkin tidak kita setujui atau benarkan.

Apakah itu penting? Ya. Kita butuh toleransi di dalam hidup kita agar kita hidup dengan damai. Sudah lama diketahui bahwa bumi ini ditinggali oleh orang-orang dengan ras, suku, dan agama yang berbagai macam.

Perbedaan-perbedaan inilah yang sering mengarahkan pada cekcok di antara orang-orang dalam masyarakat. Untuk menjaga harmoni dan kesatuan dalam masyarakat dibutuhkan rasa saling menghargai dari anggota masyarakat.

Untuk menegakkan rasa saling menghargai ini, mereka harus bertoleransi kepada sesama. Kita juga harus bertoleransi, karena kita juga merupakan anggota masyarakat.

Bapak dan Ibu sekalian, bayangkan jika kita hidup tanpa toleransi. Akan ada perang dan konflik di mana-mana. Akan mustahil bagi kita untuk tinggal berdampingan dengan mereka yang berbeda dari kita.

Sayangnya, masih ada orang-orang di luar sana yang merasakan teror ini. Ketakutan akan dikucilkan, diejek, dan ditertawakan hanya karena menjadi diri mereka sendiri dan hanya karena apa yang mereka yakini.

tirto.id - Ceramah kultum Ramadhan singkat 2022 hari ke-11 bertema tentang indahnya toleransi dalam agama Islam.

Islam mengajarkan umatnya untuk menerapkan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah toleransi atau dalam bahasa Arab disebut tasamuh.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai keluasan pikiran.

Toleransi atau tasamuh merupakan

sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam.

Kultum Singkat Ramadhan 2022

Toleransi dalam pandangan Islam adalah sikap saling menghargai dan menghormati keyakinan dan agama orang lain, bukan menyamakan atau mencampuradukkan agama lain dengan keyakinan Islam itu sendiri.

Terkait toleransi ini Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kafirun ayat 6:

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ

Lakum diinukum waliyadiin

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Ayat ini menjelaskan bahwa t

idak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan.

Wahai orang kafir,

untukmu agamamu, yakni kemusyrikan yang kamu yakini, dan untukku agamaku

yang telah Allah pilihkan untukku sehingga aku tidak akan berpaling ke agama lain.

Inilah jalan terbaik dalam hal toleransi antar-umat beragama dalam urusan peribadatan kepada Tuhan.

Kemudian

dalam surah Al-Bayyinah juga disebutkan tentang peringatan untuk melepaskan fanatisme yang merupakan musuh toleransi.

Di mana selama orang-orang masih berpegang pada fanatisme apa pun, baik itu fanatisme agama, kesukuan, dan sebagainya, toleransi sukar dicapai.

Toleransi Islam haruslah seiring dengan kebenaran. Jika toleransi itu menciderai nilai-nilai kebenaran, bertentangan dengan akidah dan keyakinan, nilai kemanusiaan, atau menzalimi kelompok lain, toleransi itu menjadi batal dan tak boleh dilakukan.

Islam menganjurkan umatnya untuk tidak memaksa seorang pun untuk memeluk agama Islam.

Islam adalah agama yang jelas dan gamblang tentang semua ajaran dan bukti kebenarannya, sehingga tidak perlu memaksakan seseorang untuk masuk ke dalamnya.

Orang yang mendapat hidayah, terbuka, lapang dadanya, dan terang mata hatinya pasti akan masuk Islam dengan bukti yang kuat.

Dalam tafsir Ibnu Katsir, seperti dikutip laman FAI UM Surabaya, disebutkan: "Dan barang siapa yang buta mata hatinya, tertutup penglihatan dan pendengarannya maka tidak layak baginya masuk Islam dengan paksa."

Islam mengajarkan agar umat muslim berbuat baik kepada kaum kuffar selama mereka sama-sama berbuat baik dan tidak memusuhi umat Islam selama tidak melanggar ajaran dan ketentuan agama islam.

Sikap toleransi tentu sangat dianjurkan bagi umat yang beragama, apabila umat beragama tidak memiliki sikap tersebut, maka akan timbul diskriminasi kaum mayoritas terhadap kaum minoritas.

Kaum yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun non-fisik.

Agar tercipta harmonisasi yang baik, toleransi yang harus kita lakukan, di antaranya:

  • Saling menghargai
  • Saling menolong
  • Menghormati orang lain pada saat melakukan ibadah
  • Menghormati acara umat lain
  • Tidak mengganggunya, tidak membuat kegaduhan dan berisik.
  • Bisa menerima pendapat orang lain
  • Menjaga Sopan Santun/etika
  • Berteman dengan semua penganut agama (tidak memilih-milih teman)
Dengan begitu, sikap toleransi antar umat beragama akan terjalin. Sehingga tidak akan terjadi perpecahan dan dapat mempererat hubungan sesama manusia.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait KULTUM RAMADHAN atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/tha)

Penulis: Dhita Koesno Editor: Addi M Idhom

Ilustrasi Isi Ceramah Ramadhan. Sumber www.unsplash.com

Toleransi beragama di Indonesia belum mencapai kata ideal. Hal tersebut terbukti dari masih banyaknya persoalan dan permasalahan tentang perbedaan agama dalam masyarakat kita. Tak jarang gesekan antar umat beragama berakhir di meja hijau. Bahkan isu sensitif mengenai orang yang berpindah agama masih menjadi kontroversi di media sosial. Nah, tema tersebut bisa menjadi isi ceramah Ramadhan tahun ini.

Isi Ceramah Ramadhan Tahun 2022 tentang Toleransi Beragama

Seperti yang dikutip dari laman www.kemenkopmk.go.id, keberagaman agama merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dirawat bersama. Indonesia secara resmi telah mengakui lima Agama yang berbeda, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bila setiap warga negara wajib menghormati dan menghargai pemeluk agama lain. Sikap untuk tidak saling membedakan, dan membebaskan umat agama lain agar bisa saling nyaman beribadah, adalah kunci terlaksananya toleransi beragama.

Dalam Surat Al Kafirun Ayat 6 yang berbunyi, Lakum Dinukum Waliyadin dan diartikan sebagai, "Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku" sudah jelas tersurat bahwa tidak ada paksaan dalam memeluk Agama Islam. Bahkan Islam adalah agama yang sejuk dan pembawa kedamaian. Tentunya dibutuhkan toleransi beragama untuk dapat mewujudkan hal tersebut sebagaimana tujuan Islam sebagai Rahmatan Lil A'lamin atau agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Toleransi Beragama dalam Isi Ceramah Ramadhan. Sumber www.unsplash.com

Bisa diartikan, Islam memerintahkan umatnya untuk bersikap toleran (tasamuh), yaitu sikap saling menghormati di antara sesama mahluk. Islam juga mengakui adanya keyakinan di luar Islam, namun kita juga diperintahkan untuk tetap berbuat baik terhadap sesama walau berbeda agama.

Menurut Dwi Ananta Devi, yang dikutip dalam bukunya yang berjudul Toleransi Beragama, kesadaran umat yang tinggi untuk saling menghargai, akan menciptakan kehidupan yang tentram dan damai. Untuk itu, semoga isi ceramah Ramadhan di tahun 2022 ini, mampu membawa kita akan pemahaman lebih dalam mengenai toleransi dalam beragama, dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat sehari hari. Semoga saja bangsa Indonesia akan terus bersatu tanpa ada perpecahan. (DK)