Contoh penyelewengan yang lain dan lakukan telaah dengan mengaitkan adanya cultuur procenten

Belanda mengalami kesulitan ekonomi usai kerugian yang dialami oleh VOC untuk menghadapi perang Diponegoro dan perang Padri. Ditambah dengan keputusan Belgia untuk memisahkan diri pada tahun 1930. Hal ini tentu merugikan Belanda, mengingat banyak daerah industri yang berada di wilayah Belgia.

Menyikapi hal ini, Belanda mengutus Johannes Van den Bosch sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. Setelah itu, Van den Bosch mengusung sistem tanam paksa untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut. Sistem tanam paksa (Cultuurstelsel)  mewajibkan setiap desa agar menyisahkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditi yang laku di pasar ekspor.

Beberapa tanaman tersebut diantaranya adalah tebu, nila, dan kopi yang dikirim ke Belanda kemudian dijual ke Eropa dan Amerika.

Beberapa Ketentuan Sistem Tanam Paksa

Sistem tanam paksa ini memiliki beberapa ketentuan pokok sebagai berikut :

Contoh penyelewengan yang lain dan lakukan telaah dengan mengaitkan adanya cultuur procenten
Penyimpangan Sistem Tanam Paksa
  1. Penduduk wajib menyerahkan 1/5 bagian dari tanahnya untuk ditanami komoditi perdagangan yang laku dijual
  2. Tanah yang ditanami tersebut bebas pajak
  3. Waktu dalam penanaman tidak boleh lebih dari waktu tanam padi (tiga bulan)
  4. Bila hasil bumi kelebihan, maka kelebihan tersebut menjadi milik penduduk
  5. Gagal panen yang bukan merupakan kesalahan petani akan ditanggung oleh pemerintah kolonial
  6. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja di perkebunan, pabrik, atau pengangkutan selama 66 hari untuk kepentingan Belanda

Penyimpangan Sistem Tanam Paksa

Dalam pelaksanaannya, sistem tanam paksa ini mengalami banyak penyimpangan yang semakin membuat rakyat menderita. Contoh penyimpangan yang terjadi adalah sebagai berikut :

  1. Diberlakukannya cultur procenten yaitu bonus bagi pegawai Belanda yang mampu menyerahkan pajak lebih banyak
  2. Tanah yang harus ditanami komoditi melebihi 1/5 bagian
  3. Petani tetap harus membayar pajak dari tanah yang ditanami komoditi
  4. Kelebihan hasil ternyata tidak dikembalikan kepada penduduk
  5. Petani harus menanggung sendiri jika terjadi gagal panen
  6. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja di perkebunan atau pabrik lebih dari 66 hari

Berbagai penyimpangan tersebut membuat rakyat semakin menderita karena kemiskinan, kelaparan, hingga kematian yang terus terjadi di berbagai wilayah. Alhasil, timbul berbagai reaksi dari rakyat dan orang-orang Belanda mengenai praktik penindasan ini.

Reaksi tersebut membuat Belanda mulai menghapus sistem tanam paksa secara bertahap dan secara resmi pada tahun 1870 berdasarkan UU Landreform atau UU Agraria.

Pada perjalanannya sistem tanam paksa terjadi penyimpangan-penyimpangan walaupun disana ada beberapa sisi positifnya.

Untuk mengawasi pelaksanaan tanam paksa, Belanda menyandarkan diri pada sistem tradisional dan feodal. Para bupati dipekerjakan sebagai mandor/pengawas dalam tanam paksa.

Para bupati sebagai perantara tinggal meneruskan perintah dari pejabat Belanda. Kalau melihat pokok-pokok cultuurstelsel dilaksanakan dengan semestinya merupakan aturan yang baik.

Namun praktik di lapangan jauh dari pokok-pokok tersebut atau dengan kata lain terjadi penyimpangan.

Penyimpangan Sistem Tanam Paksa

Berikut ini penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sistem tanam paksa.

1) Tanah yang harus diserahkan rakyat cenderung melebihi dari ketentuan 1/5.

2) Tanah yang ditanami tanaman wajib tetap ditarik pajak.

3) Rakyat yang tidak punya tanah garapan ternyata bekerja di pabrik atau perkebunan lebih dari 66 hari atau 1/5 tahun.

4) Kelebihan hasil tanam dari jumlah pajak ternyata tidak dikembalikan.

5) Jika terjadi gagal panen ternyata ditanggung petani.

Dalam pelaksanaannya, tanam paksa banyak mengalami penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

Penyimpangan ini terjadi karena penguasa lokal, tergiur oleh janji Belanda yang menerapkan sistem cultuur procenten.

Contoh penyelewengan yang lain dan lakukan telaah dengan mengaitkan adanya cultuur procenten
Gambar: Pengaruh Positif sistem tanam paksa

Cultuur procenten atau prosenan tanaman 

Cultuur procenten atau prosenan tanaman adalah hadiah dari pemerintah bagi para pelaksana tanam paksa (penguasa pribumi, kepala desa) yang dapat menyerahkan hasil panen melebihi ketentuan yang diterapkan dengan tepat waktu.

Bagi rakyat di Pulau Jawa, sistem tanam paksa dirasakan sebagai bentuk penindasan yang sangat menyengsarakan rakyat. Rakyat menjadi melarat dan menderita.

Terjadi kelaparan yang menghebat di Cirebon (1844), Demak (1848), dan Grobogan (1849). Kelaparan mengakibatkan kematian penduduk meningkat.

Adanya berita kelaparan menimbulkan berbagai reaksi, baik dari rakyat Indonesia maupun orang-orang Belanda. Rakyat selalu mengadakan perlawanan tetapi tidak pernah berhasil.

Penyebabnya bergerak sendiri-sendiri secara sporadis dan tidak terorganisasi secara baik. Reaksi dari Belanda sendiri yaitu adanya pertentangan dari golongan liberal dan humanis terhadap pelaksanaan sistem tanam paksa.

Pada tahun 1860, Edward Douwes Dekker yang dikenal dengan nama samaran Multatuli menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Max Havelar”. Buku ini berisi tentang keadaan pemerintahan kolonial yang bersifat menindas dan korup di Jawa.

Di samping Douwes Dekker, juga ada tokoh lain yang menentang tanam paksa yaitu Baron van Hoevel, dan Fransen van de Putte yang menerbitkan artikel “Suiker Contracten” (perjanjian gula).

Menghadapi berbagai reaksi yang ada, pemerintah Belanda mulai menghapus sistem tanam paksa, namun secara bertahap. Sistem tanam paksa secara resmi dihapuskan pada tahun 1870 berdasarkan UU Landreform (UU Agraria).

Pengaruh positif sistem tanam paksa

Meskipun tanam paksa sangat memberatkan rakyat, namun di sisi lain juga memberikan pengaruh yang positif terhadap rakyat, yaitu:

1) terbukanya lapangan pekerjaan,

2) rakyat mulai mengenal tanaman-tanaman baru, dan

3) rakyat mengenal cara menanam yang baik.

Melihat bentuk intervensi dan kesewenang-wenangan Daendels itu,Raden Rangga mulai melancarkan perlawanan terhadap kolonial Belanda.Raden Rangga adalah kepala pemerintahan mancanegara di Madiun yangmerupakan bawahan Kasultanan Yogyakarta. Oleh karena itu, SultanHamengkubuwana II mendukung adanya perlawanan yang dilancarkan RadenRangga. Namun perlawanan Raden Rangga ini segera dapat ditumpas danRaden Rangga sendiri terbunuh. Setelah berhasil mematahkan perlawananRaden Rangga, Daendels kemudian memberikan ultimatum kepada SultanHamengkubuwana II agar menyetujui pengangkatan kembali DanurejaII sebagai patih dan Sultan harus menanggung kerugian perang akibatperlawanan Raden Rangga. Sultan Hamengkubuwana II menolak ultimatumitu. Akibatnya, pada Desember 1810 Daendels berangkat ke Yogyakartadengan membawa 3.200 orang serdadu. Dengan kekuatan ini Daendelsberhasil memaksa Hamengkubuwana II untuk turun tahta dan menyerahkankekuasaannya kepada puteranya sebagai Sultan Hamengkubuwana III.Hamengkubuwana III ini sering disebut Sultan Raja dan HamengkubuwanaII sering disebut Sultan Sepuh. Sekalipun sudah diturunkan dari tahta,Sultan Hamengubuwana II atau Sultan Sepuh ini masih diizinkan tinggal dilingkungan istana.Selain hal-hal di atas, Daendels juga melakukan beberapa tindakan yangdapat memperkuat kedudukannya di Nusantara. Beberapa tindakan yangdimaksud adalah sebagai berikut.(a) membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara;(b) Daendels memerintah secara sentralistik yang kuat dengan membagi Pulau Jawa menjadi 23 wilayah besar (hoofdafdeeling) yang kemudian dikenal dengan keresidenan (residentie). Tiap karesidenan dapat dibagi menjadi beberapa kabupaten (regentschap) (Suhartono, “Dampak Politik Hindia Belanda (1800-1830)”, dalam buku Indonesia dalam Arus Sejarah, 2012).(c) berdasarkan Dekrit 18 Agustus 1808, Daendels juga telah merombak Provinsi Jawa Pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur. (wilayah yang memiliki otoritas) dan 38 kabupaten. Terkait dengan ini maka Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial;(d) kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun demikian para bupati masih memiliki hak-hak feodal tertentu.Sejarah Indonesia 43Jumlah Keresidenan di Pulau Jawa pada masa pemerintahan Daendels.1. Tegal 12. Banyuwangi2. Bagelen 13. Besuki3. Banyumas 14. Pasuruan4. Cirebon 15. Kediri5. Priangan 16. Surabaya6. Karawang 17. Rembang7. Buitenzorg (Bogor) 18. Madiun8. Banten 19. Pacitan9. Batavia (Jakarta) 20. Jepara10. Surakarta 21. Semarang11. Yogyakarta 22. Kedu 23. Pekalongan3) Bidang PeradilanUntuk memperlancar jalannya pemerintahan dan mengatur ketertiban dalamkehidupan bermasyarakat, Daendels juga melakukan perbaikan di bidangperadilan. Daendels berusaha memberantas berbagai penyelewengandengan mengeluarkan berbagai peraturan.(a) Daendels membentuk tiga jenis peradilan: (1) peradilan untuk orang Eropa, (2) peradilan untuk orang-orang Timur Asing, dan (3) peradilan untuk orang-orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di setiap prefektur, misalnya di Batavia, Surabaya, dan Semarang; dan(b) peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Pemberantasan korupsi diberlakukan terhadap siapa saja termasuk orang-orang Eropa, dan Timur Asing.» Coba lakukan analisis beberapa tindakan Daendels, kira-kira kesimpulan apa yang kamu peroleh dilihat dari manajemen pemerintahannya?4) Bidang Sosial EkonomiDaendels juga diberi tugas untuk memperbaiki keadaan di Tanah Hindia,sembari mengumpulkan dana untuk biaya perang. Oleh karena itu, Daendelsmelakukan berbagai tindakan yang dapat mendatangkan keuntungan bagipemerintah kolonial. Beberapa kebijakan dan tindakan Daendels itu misalnya:44 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1(a) Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya daerah Cirebon;(b) meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak dan penjualan tanah kepada swasta;(c) meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia;(d) rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya;(e) melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta;» Kamu telah mengetahui berbagai kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Daendels, baik dalam bidang pertahanan- keamanan, politik pemerintahan, bidang peradilan maupun di bidang sosial ekonomi. Coba lakukan diskusi dengan anggota kelompokmu, kira-kira bagaimana dampaknya terhadap kehidupan masyarakat di Nusantara?Selama tiga tahun memerintah di Hindia Belanda, Daendels dianggap gagalmelaksanakan misi mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris dan programyang dijalankannya dinilai merugikan negara karena korupsi makin merajalela.Oleh sebab itu Daendels dipanggil oleh pemerintah kolonial untuk kembalike negaranya dan digantikan oleh Jan Willem Janssen.b) Pemerintahan Janssen (1811)Pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil Sumber: Outward Appearances:pulang ke negerinya. Ia digantikan oleh Jan Trend, Identitas, Kepentingan,Willem Janssen. Janssen dikenal seorang 1997.politikus berkebangsaan Belanda. SebelumnyaJanssen menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Gambar 1.20 Jan WillemTanjung Harapan (Afrika Selatan) tahun 1802-1806. Pada tahun 1806 itu Janssen terusir Janssen.dari Tanjung Harapan karena daerah itu jatuhke tangan Inggris. Pada tahun 1810 Janssendiperintahkan pergi ke Jawa dan akhirnyamenggantikan Daendels pada tahun 1811.Janssen mencoba memperbaiki keadaan yangtelah ditinggalkan Daendels. Sejarah Indonesia 45Namun harus diingat bahwa beberapa daerah di Hindia Belanda sudah jatuh ketangan Inggris. Sebetulnya pihak Belanda sebagai bawahan Prancis berusahauntuk mempertahankan koloni-koloni Belanda dari ancaman Inggris. Olehkarena itu, seperti telah dijelaskan di depan Perancis mengirim Daendels keIndonesia dengan tugas utama untuk mempertahankan Jawa dari seranganInggris. Tetapi armada Inggris ternyata lebih kuat dan unggul. Jan WilliemJanssen yang menggantikan Daendels tidak bisa berbuat banyak. PenguasaInggris di India, Lord Minto kemudian memerintahkan Thomas StamfordRaffles yang berkedudukan di Pulau Penang untuk segera menguasai Jawa.Raffles segera mempersiapkan armadanya untuk menyeberangi Laut Jawa.Pengalaman pahit Janssen saat terusir dari Tanjung Harapan pun terulang.Pada Tanggal 4 Agustus 1811 sebanyak 60 kapal Inggris di bawah komandoRaffles telah muncul di perairan sekitar Batavia. Beberapa minggu berikutnya,tepatnya pada tanggal 26 Agustus 1811 Batavia jatuh ke tangan Inggris.Janssen berusaha menyingkir ke Semarang bergabung dengan LegiunMangkunegara dan prajurit-prajurit dari Yogyakarta serta Surakarta. Namun,pasukan Inggris lebih kuat sehingga berhasil memukul mundur Janssenbeserta pasukannya. Janssen kemudian mundur ke Salatiga dan akhirnyamenyerah di Tuntang. Penyerahan Janssen secara resmi ke pihak Inggrisditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang yang ditandatangani padatanggal 18 September 1811.2. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816)Tanggal 18 September 1811 adalah tanggal Sumber: Outward Appearances:dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia. Trend, Identitas, Kepentingan,Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi 1997.mengangkat Thomas Stamford Rafflessebagai penguasa. Pusat pemerintahan Inggris Gambar 1.21 Thomas Stamfordberkedudukan di Batavia. Sebagai penguasa Raffles.di Hindia, Raffles mulai melakukan langkah-langkah untuk memperkuat kedudukan Inggrisdi tanah jajahan. Dalam rangka menjalankanpemerintahannya, Raffles berpegang pada tigaprinsip. Pertama, segala bentuk kerja rodi danpenyerahan wajib dihapus, diganti penanamanbebas oleh rakyat. Kedua, peranan para bupati46 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukkan sebagaibagian pemerintah kolonial. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanahitu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.Berangkat dari tiga prinsip itu Raffles melakukan beberapa langkah, baik yangmenyangkut bidang politik pemerintahan maupun bidang sosial ekonomi.a) Kebijakan dalam Bidang PemerintahanDalam menjalankan tugas di Hindia, Raffles didampingi oleh para penasihatyang terdiri atas: Gillespie, Mutinghe, dan Crassen. Secara geopolitik, Jawadibagi menjadi 16 keresidenan. Selanjutnya untuk memperkuat kedudukandan mempertahankan keberlangsungan kekuasaan Inggris, Rafflesmengambil strategi membina hubungan baik dengan para pangeran danpenguasa yang sekiranya membenci Belanda. Strategi ini sekaligus sebagaiupaya mempercepat penguasaan Pulau Jawa sebagai basis kekuatan untukmenguasai Kepulauan Nusantara. Sebagai realisasinya, Raffles berhasilmenjalin hubungan dengan raja-raja di Jawa dan Palembang untuk mengusirBelanda dari Hindia. Tetapi nampaknya Raffles tidak tahu balas budi. Setelahberhasil mengusir Belanda dari Hindia, Raffles mulai tidak simpati terhadaptokoh-tokoh yang membantunya. Sebagai contoh dengan apa yangterjadi pada Raja Palembang, Baharuddin. Raja Baharuddin termasuk rajayang banyak jasanya terhadap Raffles dalam mengenyahkan Belanda dariNusantara, tetapi justru Raffles ikut mendukung usaha Najamuddin untukmenggulingkan Raja Baharuddin.Pada waktu Raffles berkuasa, konflik di lingkungan istana KasultananYogyakarta nampaknya belum surut. Sultan Sepuh yang pernah dipecatoleh Daendels, menyatakan diri kembali sebagai Sultan HamengkubuwanaII dan Sultan Raja dikembalikan pada kedudukannya sebagai puteramahkota. Tetapi nampaknya Sultan Rajatidak puas dengan tindakan ayahandanya, Untuk mendalami bagaimanaHamengkubuwana II. Melalui seorang perkembangan politikperantara bernama Babah Jien Sing, Kasultanan Yogyakarta di masaSultan Raja berkirim surat kepada Raffles.Surat itu isinya melaporkan bahwa di pemerintahan kolonialismebawah pemerintahan HamengkubuwanaII, Yogyakarta menjadi kacau. Dengan Inggris, kamu dapat membacamembaca isi surat dari Sultan Raja itu, bukunya Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, 2005, atau buku-buku sejarah yang ada di perpustakaan sekolah Sejarah Indonesia 47Raffles menyimpulkan bahwa Sultan Hamengkubuwana II seorang yangkeras dan tidak mungkin diajak kerja sama bahkan bisa jadi akan menjadiduri dalam pemerintahan Raffles di tanah Jawa. Oleh karena itu, Rafflessegera mengirim pasukan di bawah pimpinan Kolonel Gillespie untukmenyerang Keraton Yogyakarta dan memaksa Sultan Hamengkubuwana IIturun dari tahta. Sultan Hamengkubuwana II berhasil diturunkan dan SultanRaja dikembalikan sebagai Sultan Hamengkubuwana III. Sebagai imbalannyaHamengkubuwana III harus menandatangani kontrak bersama Inggris. Isipolitik kontrak itu antara lain sebagai berikut.1) Sultan Raja secara resmi ditetapkan sebagai Sultan Hamengkubuwana III, dan Pangeran Natakusuma (saudara Sultan Sepuh) ditetapkan sebagai penguasa tersendiri di wilayah bagian dari Kasultanan Yogyakarta dengan gelar Paku Alam I;2) Sultan Hamengkubuwana II dengan puteranya Pangeran Mangkudiningrat diasingkan ke Penang; dan3) semua harta benda milik Sultan Sepuh selama menjabat sebagai sultan dirampas menjadi milik pemerintah Inggris.» Bagaimana analisismu tentang politik dan kebijakan Raffles, yang menjadikan Jawa terbagi dalam keresidenan-keresidenan?. Kemudian bagaimana penilaianmu tentang sikap politik Raffles yang mendukung Najamuddin dan ikut menurunkan Raja Baharuddin? Mengapa Raffles mendukung Sultan Raja dan memecat Sultan Sepuh? Politik apa yang sedang dipraktikkan Raffles di Palembang dan Yogyakarta? Untuk apa politik itu dipraktikkan?b) Tindakan dalam Bidang EkonomiTidak ubahnya Daendels, Raffles bisa dikatakan adalah tokoh pembarudalam menata tanah jajahan. Pandangannya di bidang ekonomi juga cukuprevolusioner.» Tahukah kamu bagaimana kira-kira perbedaan dan persamaan kebijakan antara kedua tokoh Daendels dan Raffles, terutama yang terkait dengan kebijakannya di bidang ekonomi ?48 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Raffles berusaha melakukan beberapa tindakan untuk memajukanperekonomian di Hindia. Tetapi program itu tujuan utamanya untukmeningkatkan keuntungan pemerintah kolonial. Beberapa kebijakan dantindakan yang dijalankan Raffles sebagai berikut.1) Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (landrent) yang kemudian meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang.2) Penghapusan penyerahan wajib hasil bumi.3) Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.4) Penghapusan sistem monopoli.5) Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.Kebijakan dan program landrent yang dicanangkan Raffles tersebut terkaiterat dengan pandangannya mengenai status tanah sebagai faktor produksi.Menurut Raffles, pemerintah adalah satu-satunya pemilik tanah yang sah.Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila penduduk Jawa menjadi penyewadengan membayar pajak sewa tanah dari tanah yang diolahnya. Pajakdipungut perorangan (tetapi karena kesulitan teknis, kemudian dipungutper desa). Jumlah pungutannya disesuaikan dengan jenis dan produktivitastanah. Hasil sawah kelas satu dibebani 50% pajak, kelas dua 40%, dan kelastiga 33%. Sementara untuk tegalan kelas satu 40%, kelas dua 33% dankelas tiga 25% (Parakitri Simbolon, Menjadi Indonesia, 2007). Beban pajakini tentu sangat memberatkan rakyat.Pajak yang dibayarkan penduduk diharapkan berupa uang. Namun, jikaterpaksa pajak dapat juga dibayar dengan barang lain, misalnya beras. Pajakyang dibayar dengan uang diserahkan kepada kepala desa untuk kemudiandisetorkan ke kantor residen, sedangkan pajak yang berupa beras dikirimke kantor residen setempat oleh yang bersangkutan atas biaya sendiri. Halini dimaksudkan untuk mengurangi ulah pimpinan setempat yang seringmemotong/mengurangi penyerahan hasil panen itu.Kita tahu bahwa para pimpinan atau Kamu juga harus tahu, bahwapejabat pribumi sudah dialihfungsikanmenjadi pegawai pemerintah yang digaji. Raffles adalah seorang Ilmuwan.Pelaksanaan sistem landrent itu diharapkandapat lebih mengembangkan sistem Satu di antara karyanya adalahekonomi uang di Hindia Belanda. buku yang berjudul History of Java. Ia juga memberikan bantuan penelitian John Crawfurd, sehingga berhasil menulis buku History of the East Indian Archipelago Sejarah Indonesia 49Kemudian ditempatkannya desa sebagai unit administrasi pelaksanaanpemerintah, dimaksudkan agar desa menjadi lebih terbuka sehingga bisaberkembang. Kalau desa berkembang maka produksi juga akan meningkat,hidup rakyat bertambah baik, sehingga hasil penarikan pajak tanah jugaakan bertambah besar. Raffles juga ingin memberikan kebebasan bagi parapetani untuk menanam tanaman yang sekiranya lebih laku di pasar dunia,seperti kopi, tebu, dan nila.Raffles sebenarnya orang yang berpandangan maju. Ia ingin memperbaikitanah jajahan, termasuk ingin meningkatkan kemakmuran rakyat. Namun,dalam pelaksanaannya di lapangan terdapat berbagai kendala. Budayadan kebiasaan petani sulit diubah, pengawasan pemerintah kurang, dalammengatur rakyat peran kepala desa dan bupati lebih kuat dari pada asistenresiden yang berasal dari orang-orang Eropa. Raffles juga sulit melepaskankultur sebagai penjajah. Kerja rodi, perbudakan dan juga monopoli masihjuga dilaksanakan. Misalnya kerja rodi untuk pembuatan dan perbaikan jalanataupun jembatan. Raffles juga melakukan monopoli garam. Secara umumdapat dikatakan Raffles kurang berhasil untuk mengendalikan tanah jajahansesuai dengan idenya. Pemerintah Inggris tidak mendapat keuntungan yangberarti. Sementara rakyat tetap menderita.» Nah, kamu sudah mengetahui bagaimana beberapa ketentuan kebijakan yang dicanangkan oleh Raffles sejak dari program landrent sampai menempatkan desa sebagai unit administrasi pemerintah, agar desa lebih terbuka, bebas dan produktif. Tetapi bagaimana pelaksanaannya di lapangan? Dapatkah Raffles berhasil mendorong rakyat pedesaan semakin produktif? Lakukan diskusi dengan anggota kelompok. Kamu dapat membaca buku- buku sejarah yang sudah ada.Di luar itu semua, tampaknya Raffles juga seorang ilmuwan. Raffles jugasangat memperhatikan terhadap bahasa dan adat istiadat masyarakatdi Jawa. Ia juga sangat tertarik pada antropologi dan botani. Makalah-makalahnya kemudian diterbitkan dalam majalah Verhandelingen. Bahkanbegitu terkesan dengan Indonesianya dengan segala budayanya, apalagiJawa, maka setelah pulang ke Inggris, Raffles kemudian menulis buku Historyof Java Untuk merealisasikan buku itu, Raffles dibantu oleh juru bahasa,antara lain Raden Ario Notodiningrat. Ia juga memberikan bantuan penelitianJohn Crawfurd, sehingga berhasil menyelesaikan tulisannya yang berjudulHistory of the East Indian Archipelago.50 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 13. Dominasi Pemerintahan BelandaRaffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia pada tahun 1816. PemerintahInggris sebenarnya telah menunjuk John Fendall untuk menggantikan Rafflestetapi pada tahun 1814 sudah diadakan Konvensi London. Salah satu isiKonvensi London adalah Inggris harus mengembalikan tanah jajahan diHindia kepada Belanda. Dengan demikian, pada tahun 1816 KepulauanNusantara kembali dikuasai oleh Belanda. Sejak itu dimulailah PemerintahanKolonial Belanda.a) Jalan Tengah Bersama Komisaris JenderalSetelah kembali ke tangan Belanda, tanah Hindia diperintah oleh badan baruyang diberi nama Komisaris Jenderal yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal.Komisaris Jenderal ini dibentuk oleh Pangeran Willem VI yang beranggotakantiga orang, yakni: Cornelis Theodorus Elout, Arnold Ardiaan Buyskes, danAlexander Gerard Philip Baron Van der Capellen.Semula Elout ditunjuk sebagai ketua, tetapi kemudian digantikan oleh Vander Capellen sebagai ketua dan sekaligus sebagai gubernur jenderal. Sebagairambu-rambu pelaksanaan pemerintahan di negeri jajahan, PangeranWillem VI mengeluarkan Undang-Undang Pemerintah untuk negeri jajahan(Regerings Reglement) pada tahun 1815. Salah satu pasal dari undang-undang tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan pertanian dilakukansecara bebas. Hal ini menunjukkan bahwa ada relevansi dengan keinginankaum liberal sebagaimana diusulkan oleh Dirk van Hogendorp.Berbekal ketentuan dalam undang-undang tersebut ketiga anggotaKomisaris Jenderal itu berangkat ke Hindia Belanda. Ketiganya sepakatuntuk mengadopsi beberapa kebijakan yang pernah diterapkan oleh Raffles.Mereka sampai di Batavia pada 27 April 1816. Ketika melihat kenyataan dilapangan, Ketiga Komisaris Jenderal itu bimbang untuk menerapkan prinsip-prinsip liberalisme dalam mengelola tanah jajahan di Nusantara. Hindia dalamkeadaan terus merosot dan pemerintah mengalami kerugian. Kas negara diBelanda dalam keadaan menipis. Mereka sadar bahwa tugas mereka harusdilaksanakan secepatnya untuk dapat mengatasi persoalan ekonomi baik diTanah Jajahan maupun di Negeri Induk.Sejarah Indonesia 51Sementara itu perdebatan antara kaum liberal dan kaum konservatif terkaitdengan pengelolaan tanah jajahan untuk mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya belum mencapai titik temu. Kaum liberal berkeyakinan bahwapengelolaan negeri jajahan akan mendatangkan keuntungan yang besar biladiserahkan kepada swasta, dan rakyat diberi kebebasan dalam menanam.Sedang kelompok konservatif berpendapat pengelolaan tanah jajahan akanmenghasilkan keuntungan apabila langsung ditangani pemerintah denganpengawasan yang ketat.Dengan mempertimbangkan amanat UU Pemerintah dan melihat kenyataandi lapangan serta memperhatikan pandangan kaum liberal dan kaumkonservatif, Komisaris Jenderal sepakat untuk menerapkan kebijakan “jalantengah”. Maksudnya, eksploitasi kekayaan di tanah jajahan langsungditangani pemerintah Hindia Belanda agar segera mendatangkan keuntunganbagi negeri induk, di samping mengusahakan kebebasan penduduk danpihak swasta untuk berusaha di tanah jajahan. Tetapi kebijakan jalan tengahini tidak dapat merubah keadaan.Pada tanggal 22 Desember 1818 Pemerintah memberlakukan UU yangmenegaskan bahwa penguasa tertinggi di tanah jajahan adalah gubernurjenderal. Van der Capellen kemudian ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal. Iaingin melanjutkan strategi jalan tengah. Tetapi kebijakan Van der Capellenitu berkembang ke arah sewa tanah dengan penghapusan peran penguasa tradisional (bupati dan para penguasa setempat). Kemudian Van der Capellen juga menarik pajak tetap yang sangat memberatkan rakyat. Timbul banyak protes dan mendorong terjadinya perlawanan. Van der Capellen kemudian dipanggil pulang dan digantikan oleh Du Bus Gisignies.Sumber: Indonesia Dalam Arus Du Bus Gisignies berkeinginan membangunSejarah jilid 4 (Kolonisasi dan modal dan meningkatkan ekspor. TetapiPerlawanan), 2012. program ini tidak berhasil karena rakyat tetap miskin sehingga tidak mampu menyediakanGambar 1.22 Van der Capellen barang-barang yang diekspor. Kenyataannya justru impor lebih besar dibanding ekspor. Tentu ini sangat merugikan bagi pemerintah Belanda.52 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Kondisi tanah jajahan dalam kondisi krisis, kas negara di negeri induk punkosong. Hal ini disebabkan dana banyak tersedot untuk pembiayaan perangdi tanah jajahan. Sebagai contoh Perang Diponegoro yang baru berjalansatu tahun sudah menguras dana yang luar biasa, sehingga pemerintahanHindia Belanda dan pemerintah negeri induk mengalami kesulitan ekonomi.Pengeluaran keuangan menjadi tidak terkontrol, sementara pengembanganusaha harus terus dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Untukmengatasi dan mengatur keuangan ini diperlukan suatu lembaga keuanganyang bonafit. Oleh karena itu, sebagai bentuk persetujuannya, Raja Belandamengeluarkan oktroi. Atas dasar oktroi ini dibentuklah De Javasche Bankpada tanggal 9 Desember 1826. Kemudian oleh Gubernur Jenderal DuBus Gisignies dikeluarkan Surat Keputusan No. 25 tertanggal 24 Desember1828 tentang Akte Pendirian De Javasche Bank. Pembentukan De JavascheBank ini sekaligus juga merupakan bentuk dukungan Raja terhadap rencanapelaksanaan Tanam Paksa di Indonesia/Hindia.Pemulihan kondisi ekonomi dan keuangan Belanda harus segeradiprogramkan. Apalagi setelah keberhasilan Belgia dalam berjuang untukmemisahkan diri dari Belanda pada tahun 1830. Dengan pisahnya Belgiadari Belanda ini menjadi pukulan bagi Belanda. Keadaan ekonomi Belandasemakin berat. Sebab, Belanda banyak kehilangan lahan industri sehinggapemasukan negara juga semakin berkurang.b) Sistem Tanam PaksaPemerintah Belanda terus mencari cara bagaimana untuk mengatasi problemekonomi. Berbagai pendapat mulai dilontarkan oleh para pemimpin dantokoh masyarakat. Salah satunya pada tahun 1829 seorang tokoh bernamaJohannes Van den Bosch mengajukan kepada raja Belanda usulan yangberkaitan dengan sistem dan cara melaksanakan politik kolonial Belandadi Hindia. Van den Bosch berpendapat untuk memperbaiki ekonomi diNegeri Belanda, di tanah jajahan harus dilakukan penanaman tanaman yangdapat laku dijual di pasar dunia. Sesuai dengan keadaan di negeri jajahan,maka sistem penanaman harus dikembangkan dengan memanfaatkankebiasaan kaum pribumi/petani, yaitu dengan “kerja rodi”. Oleh karena itu,penanam yang dilakukan para petani itu bersifat wajib. Kita, orang Indonesiamenyebut sistem ini dengan nama “Sistem Tanam Paksa”. Van den Boschmenggunakan prinsip bahwa daerah jajahan itu fungsinya sebagai tempatSejarah Indonesia 53mengambil keuntungan bagi negeri induk. Diibaratkan oleh Baud, Jawa adalah “gabus tempat Nederland mengapung”. Jadi dengan kata lain Jawa harus dieksploitasi semaksimal mungkin untuk keuntungan negeri penjajah. Dapat dikatakan Jawa dimanfaatkan sebagai sapi perahan. Konsep Bosch itulah yang kemudian dikenal dengan Cultuurstelsel (Tanam Paksa). Dengan cara ini diharapkan perekonomian Belanda dapat dengan cepat pulih dan semakinSumber: Raden Saleh: Anak meningkat. Bahkan dalam salah satu tulisanBelanda, Mooi Indie dan Van den Bosch membuat suatu perkiraanNasionalisme, 2009. bahwa dengan Tanam Paksa, hasil tanamanGambar 1.23 Van den Bosch. ekspor dapat ditingkatkan sebanyak kuranglebih f.15. sampai f.20 juta setiap tahun. Van den Bosch menyatakan bahwacara paksaan seperti yang pernah dilakukan VOC adalah cara yang terbaikuntuk memperoleh tanaman ekspor untuk pasaran Eropa. Dengan membawadan memperdagangkan hasil tanaman sebanyak-banyaknya ke Eropa, makaakan mendatangkan keuntungan yang sangat besar.1) Ketentuan Tanam PaksaRaja Willem tertarik serta setuju dengan usulan dan perkiraan Van den Boschtersebut. Tahun 1830 Van den Bosch diangkat sebagai Gubernur Jenderalbaru di Jawa. Setelah sampai di Jawa, Van den Bosch segera mencanangkansistem dan program Tanam Paksa. Secara umum Tanam Paksa mewajibkanpara petani untuk menanam tanaman-tanaman yang dapat diekspor dipasaran dunia. Jenis tanaman itu di samping kopi juga antara lain tembakau,tebu, dan nila.Secara rinci beberapa ketentuan Tanam Paksa itu termuat pada LembaranNegara (Staatsblad) Tahun 1834 No. 22. Ketentuan-ketentuan itu antara lainsebagai berikut.a) penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk pelaksanaan Tanam Paksa;b) tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk pelaksanaan Tanam Paksa tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa;54 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1c) waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman Tanam Paksa tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi;d) tanah yang disediakan untuk tanaman Tanam Paksa dibebaskan dari pembayaran pajak tanah;e) hasil tanaman yang terkait dengan pelaksanaan Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika harga atau nilai hasil tanaman ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayarkan oleh rakyat, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada rakyat.;f) kegagalan panen yang bukan disebabkan oleh kesalahan rakyat petani, menjadi tanggungan pemerintah;g) penduduk desa yang bekerja di tanah-tanah untuk pelaksanaan Tanam Paksa berada di bawah pengawasan langsung para penguasa pribumi, sedang pegawai-pegawai Eropa melakukan pengawasan secara umum; danh) penduduk yang bukan petani, diwajibkan bekerja di perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari dalam satu tahun;Menurut apa yang tertulis di dalam ketentuan-ketentuan tersebut di atas,tampaknya tidak terlalu memberatkan rakyat. Bahkan pada prinsipnyarakyat boleh mengajukan keberatan-keberatan apabila memang tidak dapatmelaksanakan sesuai dengan ketentuan. Ini artinya ketentuan Tanam Paksaitu masih memperhatikan martabat dan batas-batas kewajaran nilai-nilaikemanusiaan.2) Pelaksanaan Tanam PaksaMenurut Van den Bosch, pelaksanaan sistem Tanam Paksa harusmenggunakan organisasi dan kekuasaan tradisional yang sudah ada. Dalamhal ini para pejabat bumiputra, kaum priayi dan kepala desa memiliki peranpenting. Mereka ini sangat diharapkan dapat menggerakkan kaum taniwajib menanam tanaman yang laku di pasaran dunia. Kekuasaan merekaharus diperkokoh dengan cara diberi hak pemilikan atas tanah dan hak-hak istimewa yang lain. Para penguasa pribumi akhirnya lebih menjadi alatkolonial. Dengan demikian masyarakat umum sudah kehilangan pimpinanyang menjadi tempat berlindung di negerinya sendiri.Berkaitan dengan pengerahan tenaga kerja melalui kegiatan sepertisambatan, gotong royong maupun gugur gunung, merupakan usaha yangtepat untuk dilaksanakan. Dalam hal ini peran para penguasa pribumi, priayiSejarah Indonesia 55dan juga kepada desa sangat sentral. Kemudian kepala desa di sampingsebagai penggerak para petani, juga sebagai penghubung dengan atasandan pejabat pemerintah. Oleh karena posisi yang begitu penting itu makakepala desa tetap berada di bawah pengaruh dan pengawasan para pamongpraja. Para penguasa pribumi dan juga kepala desa ini dalam menjalankantugasnya juga mendapatkan bonus atau cultuur procenten dari pemerintahkolonial. Besaran bonus itu tergantung dari besar kecilnya hasil setoran kepadapemerintah kolonial. Semakin besar setoran dari petani kepada pemerintahkolonial yang ada di wilayahnya, pejabat pribumi di tempat itu juga akanmenerima bonus semakin besar pula. Hal inilah yang mendorong terjadinyaberbagai penyelewengan dalam pelaksanaan Tanam Paksa. Para penguasapribumi demi mengejar cultuur procenten yang besar, kemudian memaksapara petani di wilayahnya untuk menanam tanaman yang diwajibkan dalamsistem Tanam Paksa sebanyak-banyaknya agar dapat menyetorkan hasilyang besar kepada pihak kolonial. Sistem cultuur procenten inilah kemudianmendorong terjadinya berbagai penyelewengan dalam pelaksanaan TanamPaksa. Beberapa penyelewengan itu antara dapat dicontohkan sebagaiberikut.a) Menurut ketentuan tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk kepentingan Tanam Paksa tidak melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki petani, tetapi kenyataannya lebih dari seperlima, sepertiga, bahkan ada yang setengah dan daerah- daerah tertentu ada yang lebih dari setengah tanah yang dimiliki petani. Hal ini dimaksudkan agar setoran hasil tanamannya juga bertambah besar, dan bonusnya juga semakin banyak.b) Menurut ketentuan waktu yang diperlukan untuk menanam tanaman untuk Tanam Paksa tidak boleh melebihi waktu untuk menanam padi, ternyata dalam pelaksanaannya waktu yang digunakan untuk menanam tanaman bagi Tanam Paksa melebihi waktu penanaman padi. Semua ini jelas terkait agar hasil tanaman untuk Tanam Paksa itu lebih banyak.» Mencermati beberapa ketentuan yang tertulis, peratuan Tanam Paksa itu memang tidak begitu memberatkan rakyat. Tetapi dalam pelaksanaannya timbul berbagai penyelewengan. Di atas juga sudah diberi contoh sebagian dari bentuk penyelewengannya. Coba beri contoh penyelewengan yang lain dan lakukan telaah dengan mengaitkan adanya cultuur procenten!56 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Dapatlah dikatakan bahwa dalam pelaksanaan Tanam Paksa itu umumnyaberjalan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Pemicu penyelewenganini tidak terlepas dari adanya cultuur procenten. Pihak pemerintah kolonialdi Hindia ini juga melakukan pembiaran dan ini tampaknya yang memangdiinginkan oleh pihak kolonial Belanda, agar hasil dari pelaksanaan TanamPaksa segera dapat memperbaiki ekonomi dan mendapatkan keuntunganyang sebesar-besarnya bagi Negeri Belanda. Harus juga dipahami bahwadalam pelaksanaan Tanam Paksa itu juga disertai dengan tindak kekerasan,tindakan menakut-nakuti para petani.Tanam Paksa telah membawa penderitaan rakyat. Banyak pekerja yang jatuhsakit, bahkan meninggal. Mereka dipaksa fokus bekerja untuk Tanam Paksa,sehingga nasib diri sendiri dan keluarganya tidak terurus. Bahkan kemudiantimbul bahaya kelaparan dan kematian di berbagai daerah. Misalnya diCirebon (1843 - 1844), di Demak (tahun 1849) dan Grobogan pada tahun1850.Sementara itu dengan pelaksanaan Tanam Paksa ini Belanda telah mengerukkeuntungan dan kekayaan dari tanah Hindia. Dari tahun 1831 hingga tahun1877 perbendaharaan kerajaan Belanda telah mencapai 832 juta gulden,utang-utang lama VOC dapat dilunasi, kubu-kubu dan benteng pertahanandapat dibangun. Belanda menikmati keuntungan di atas penderitaan sesamamanusia.Pelaksanaan Tanam Paksa dapat dikatakan telah melanggar hak-hak asasimanusia. Memang harus diakui beberapa manfaat adanya Tanam Paksa,misalnya, dikenalkannya beberapa jenis tanaman baru yang menjadi tanamanekspor, dibangunnya berbagai saluran irigasi, dan juga dibangunnya jaringanrel kereta api. Beberapa hal ini memang sangat berarti dalam kehidupanmasyarakat di kemudian hari.» Nah, kamu sudah belajar tentang sejarah Tanam Paksa. Kamu juga mengetahui berbagai macam jenis tanaman yang dikembangkan pada masa Tanam Paksa. Apakah jenis tanaman di masa Tanam Paksa tersebut pada masa sekarang masih ada yang menjadi komoditas primadona pertanian dan perkebunan di Indonesia? Coba kamu cari komoditas Tanam Paksa tersebut yang saat ini masih menjadi andalan ekspor Indonesia. Carilah data negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor komoditas tersebut!Sejarah Indonesia 57c) Sistem Usaha SwastaPelaksanaan Tanam Paksa memang telah berhasil memperbaiki perekonomianBelanda. Kemakmuran juga semakin meningkat. Bahkan keuntungandari Tanam Paksa telah mendorong Belanda berkembang sebagai negaraindustri. Sejalan dengan hal ini telah mendorong pula tampilnya kaumliberal yang didukung oleh para pengusaha. Oleh karena itu, mulai munculperdebatan tentang pelaksanaan Tanam Paksa. Masyarakat Belanda mulaimempertimbangkan baik buruk dan untung ruginya Tanam Paksa. Timbullahpro dan kontra mengenai pelaksanaan Tanam Paksa.Pihak yang pro dan setuju Tanam Paksa tetap dilaksanakan adalahkelompok konservatif dan para pegawai pemerintah. Mereka setuju karenaTanam Paksa telah mendatangkan banyak keuntungan. Begitu juga parapemegang saham perusahaan NHM (Nederlansche Handel Matschappij),yang mendukung pelaksanaan Tanam Paksa karena mendapat hak monopoliuntuk mengangkut hasil-hasil Tanam Paksa dari Hindia Belanda ke Eropa.Sementara, pihak yang menentang pelaksanaan Tanam Paksa adalahkelompok masyarakat yang merasa kasihan terhadap penderitaan rakyatpribumi. Mereka umumnya kelompok-kelompok yang dipengaruhi olehajaran agama dan penganut asas liberalisme. Kaum liberal menghendakitidak adanya campur tangan pemerintah dalam urusan ekonomi. Kegiatanekonomi sebaiknya diserahkan kepada pihak swasta.Nederlansche Handel Matschappij: perusahaan dagang yang didirikan olehRaja William I di Den Haag pada 9 Maret 1824 sebagai promosi antara lainbidang perdagangan dan perusahaan pengiriman, dan memegang peranpenting dalam mengembangkan perdagangan Belanda-Indonesia.» Mengapa kaum konservatif dan pegawai pemerintah mendukung dilanjutkannya Tanam Paksa sementara kaum liberal menolak Tanam Paksa? Coba lakukan telaah kritis tentang hal itu!Pandangan dan ajaran kaum liberal itu semakin berkembang dan pengaruhnyasemakin kuat. Oleh karena itu, tahun 1850 Pemerintah mulai bimbang.Apalagi setelah kaum liberal mendapatkan kemenangan politik di Parlemen(Staten Generaal). Parlemen memiliki peranan lebih besar dalam urusan tanahjajahan. Sesuai dengan asas liberalisme, maka kaum liberal menuntut adanya58 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1perubahan dan pembaruan. Peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomiharus dikurangi, sebaliknya perlu diberikan keleluasaan kepada pihak swastauntuk mengelola kegiatan ekonomi. Pemerintah berperan sebagai pelindungwarga, mengatur tegaknya hukum, dan membangun sarana prasarana agarsemua aktivitas masyarakat berjalan lancar.Kaum liberal menuntut pelaksanaan Tanam Paksa di Hindia Belandadiakhiri. Hal tersebut didorong oleh terbitnya dua buah buku pada tahun1860 yakni buku Max Havelaar tulisan Edward Douwes Dekker dengannama samarannya Multatuli, dan buku berjudul Suiker Contractor (Kontrak-kontrak Gula) tulisan Frans van de Pute.Kedua buku ini memberikan kritik kerasterhadap pelaksanaan Tanam Paksa.Penolakan terhadap Tanam Paksa sudahmenjadi pendapat umum. Oleh karena itu,secara berangsur-angsur Tanam Paksa mulaidihapus dan mulai diterapkan sistem politikekonomi liberal. Hal ini juga didorong olehisi kesepakatan di dalam Traktat Sumaterayang ditandatangani tahun 1871. Di dalamTraktat Sumatera itu antara lain dijelaskanbahwa Inggris memberikan kebebasankepada Belanda untuk meluaskandaerahnya sampai ke Aceh. Tetapi sebagai Sumber: Max Havelaar, 2013.imbangannya Inggris meminta kepada Gambar 1.24 E. Douwes Dekker.Belanda agar menerapkan ekonomi liberalsehingga pihak swasta termasuk Inggris dapat menanamkan modalnya ditanah jajahan Belanda di Hindia.» Berdasarkan uraian yang ada coba tuliskan apa latar belakang penerapan sistem politik ekonomi liberal. Bagaimana pelaksanaannya?Penetapan pelaksanan sistem politik ekonomi liberal memberikan peluangpihak swasta untuk ikut mengembangkan perekonomian di tanah jajahan.Seiring dengan upaya pembaruan dalam menangani perekonomian di negerijajahan, Belanda telah mengeluarkan berbagai ketentuan dan peraturanperundang-undangan.Sejarah Indonesia 591) Tahun 1864 dikeluarkan Undang-Undang Perbendaharaan Negara (Comptabiliet Wet). Berdasarkan Undang-undang ini setiap anggaran belanja Hindia Belanda harus diketahui dan disahkan oleh parlemen. 2) Undang-Undang Gula (Suiker Wet). Undang-undang ini antara lain mengatur tentang monopoli tanaman tebu oleh pemerintah yang kemudian secara bertahap akan diserahkan kepada pihak swasta. 3) Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) pada tahun 1870. Undang-Undang ini mengatur tentang prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan. Di dalam undang-undang itu ditegaskan, antara lain: a) Tanah di negeri jajahan di Hindia Belanda dibagi menjadi dua bagian. Pertama, tanah milik penduduk pribumi berupa persawahan, kebun, ladang dan sebagainya. Kedua, tanah- tanah hutan, pegunungan dan lainnya yang tidak termasuk tanah penduduk pribumi dinyatakan sebagai tanah pemerintah. b) Pemerintah mengeluarkan surat bukti kepemilikan tanah. c) Pihak swasta dapat menyewa tanah, baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk. Tanah-tanah pemerintah dapat disewa pengusaha swasta sampai 75 tahun. Tanah penduduk dapat disewa selama lima tahun, ada juga yang disewa sampai 30 tahun. Sewa-menyewa tanah ini harus didaftarkan kepada pemerintah.Sejak dikeluarkan UU Agraria itu, pihak swasta semakin banyak memasukitanah jajahan di Hindia Belanda. Mereka memainkan peranan penting dalammengeksploitasi tanah jajahan. Oleh karena itu, mulailah era imperialismemodern. Berkembanglah kapitalisme di Hindia Belanda. Tanah jajahanberfungsi sebagai: (1) tempat untuk mendapatkan bahan mentah untukkepentingan industri di Eropa, dan tempat penanaman modal asing, (2)tempat pemasaran barang-barang hasil industri dari Eropa, (3) penyediatenaga kerja yang murah.Usaha perkebunan di Hindia Belanda semakin berkembang. Beberapa jenistanaman perkebunan yang dikembangkan misalnya tebu, tembakau, kopi,teh, kina, kelapa sawit, dan karet. Hasil barang tambang juga meningkat.Industri ekspor terus berkembang pesat seiring dengan permintaan daripasaran dunia yang semakin meningkat.Untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi, diperlukan saranadan prasarana, misalnya irigasi, jalan raya, jembatan-jembatan, dan jalankereta api. Hal ini semua dimaksudkan untuk membantu kelancaran60 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1pengangkutan hasil-hasil perusahaan perkebunan dari daerah pedalamanke daerah pantai atau pelabuhan yang akan diteruskan ke dunia luar. Padatahun 1873 dibangun serangkaian jalan kereta api. Jalan-jalan kereta apiyang pertama dibangun adalah antara Semarang dan Yogyakarta, kemudianantara Batavia dan Bogor, dan antara Surabaya dan Malang. Pembangunanjalan kereta api juga dilakukan di Sumatera pada akhir abad ke-19. Tahun1883 Maskapai Tembakau Deli telah memprakarsai pembangunan jalankereta api. Pembangunan jalan kereta api ini direncanakan untuk daerah-daerah yang telah dikuasai dan yang akan dikuasai, misalnya Aceh. Olehkarena itu, pembangunan jalan kereta api di Sumatera ini, juga berdasarkanpertimbangan politik dan militer. Jalur kereta api juga dibangun untukkepentingan pertambangan, seperti di daerah pertambangan batu bara diSumatra Barat.Di samping angkutan darat, angkutan laut juga mengalami peningkatan.Tahun 1872 dibangun Pelabuhan Tanjung Priok di Batavia, PelabuhanBelawan di Sumatra Timur, dan Pelabuhan Emmahaven (Teluk Bayur) diPadang. Jalur laut ini semakin ramai dan efisien terutama setelah adanyapembukaan Terusan Suez pada tahun 1869.Bagi rakyat Bumiputera pelaksanaan usaha swasta tetap membawapenderitaan. Pertanian rakyat semakin merosot. Pelaksanaan kerja paksamasih terus dilakukan seperti pembangunan jalan raya, jembatan, jalankereta api, saluran irigasi, benteng-benteng dan sebagainya. Di sampingmelakukan kerja paksa, rakyat masih harus membayar pajak, sementarahasil-hasil pertanian rakyat banyak yang menurun. Kerajinan-kerajinan rakyatmengalami kemunduran karena terdesak oleh alat-alat yang lebih maju. Alattransportasi tradisional, seperti dokar, gerobak juga semakin terpinggirkan.Dengan demikian rakyat tetap hidup menderita.» Nah, kamu sudah mempelajari sistem politik ekonomi liberal. Coba bagaimana pelaksanaan politik ekonomi liberal itu di Hindia Belanda, bagaimana dampaknya bagi rakyat? Coba buat komparasi antara pelaksanaan Tanam Paksa dan penerapan ekonomi liberal di Indonesia! Apa penilaianmu terhadap dua model politik penjajahan itu?Sejarah Indonesia 61d) Perkembangan Agama KristenPerkembangan agama Kristen di Indonesia secara garis besar dapatdikelompokkan menjadi dua, yakni Kristen Katolik dan Kristen Protestan.Perkembangan agama Kristen ini tidak dapat dilepaskan dari kedatanganbangsa-bangsa Eropa ke Indonesia. Bersamaan gelombang kedatanganbangsa-bangsa Eroapa seperti Portugis, Spanyol datang pula para missionarisuntuk menyebarkan agama Kristen di Indonesia.Aktivitas pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-orang Eropaitu sudah menjangkau ke seluruh wilayah Kepulauan Indonesia. Dalamkenyataannya agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan berkembang diberbagai daerah. Bahkan di daerah Indonesia bagian Timur seperti di Papua,daerah Minahasa, Timor, Nusa Tenggara Timur, juga daerah Tapanuli diSumatera, agama Kristen menjadi mayoritas.Harus diakui bahwa kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia telah membukajalan bagi perkembangan agama Kristen di Indonesia. Orang-orang Portugismenyebarkan agama Kristen Katolik (selanjutnya disebut Katolik). Orang-orang Belanda membawa agama Kristen Protestan (selanjutnya disebutKristen). Telah diterangkan dalam uraian sebelumnya bahwa pada abadke-16 telah terjadi penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru.Oleh karena itu, periode ini sering disebut The Age of Discovery. Kegiatanpenjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru itu dipelopori olehorang-orang Portugis dan Spanyol dengan semboyannya; gold, glory, dangospel. Dengan motivasi dan semboyan itu maka penyebaran agama Katolikyang dibawa oleh Portugis tidak dapat terlepas dari kepentingan ekonomi danpolitik. Minimal secara politik, kegiatan para missionaris dalam menyebarkanagama Kristen menjadi lebih lancar.Setelah menguasai Malaka tahun 1511 Portugis kemudian meluaskanwilayahnya ke Kepulauan Maluku dengan maksud memburu rempah-rempah.Pada tahun 1512 pertama kali kapal Portugis mendarat di Hitu (di Pulau Ambon)Kepulauan Maluku. Pada waktu itu perdagangan di Kepulauan Maluku sudahramai. Melalui kegiatan peradagangan ini pula Islam sudah berkembang diMaluku. Kemudian datang Portugis untuk menyebarkan agama Katolik.Berkembanglah agama Katolik di beberapa daerah di Kepulauan Maluku.Para penyiar agama Katolik diawali oleh para pastor (dalam bahasa Portugis,padre yang berarti imam). Pastor yang terkenal waktu itu adalah Pastor62 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Fransiscus Xaverius SJdari ordo Yesuit. Ia aktifmengunjungi desa-desadi sepanjang PantaiLeitimor, KepulauanLease, Pulau Ternate,Halmahera Utara danKepulauan Morotai.Usaha penyebaranagama Katolik inikemudian dilanjutkanoleh pastor-pastoryang lain. Kemudiandi Nusa Tenggara Timurseperti Flores, Solor,dan Timor agamaKatolik berkembangtidak terputus sampaisekarang.Berikutnya juga Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasiberkembang agama dan Perlawanan), 2012. Gambar 1.25 Salah contoh Gereja di Indonesia Timur.Kristen di KepulauanMaluku terutama setelah VOC menguasai Ambon. Pada waktu itu parazendeling aktif menyebarkan agama baru ini dengan semangat piesme, yaitumenekankan pertobatan orang-orang Kristen. Penyebaran agama Kristenini juga semakin intensif saat Raffles berkuasa. Agama Katolik dan Kristenberkembang pesat di Indonesia bagian timur.Agama Katolik juga berkembang di Minahasa setelah Portugis singgah ditempat itu pada abad ke-16. Penyebaran agama Katolik di daerah Minahasadipimpin oleh pastor Diogo de Magelhaens dan Pedro de Mascarenhas.Peristiwa ini terjadi pada tahun 1563, yang dapat dikatakan sebagai tahunmasuknya agama Katolik di Sulawesi Utara. Tercatat pada ekspedisi itusejumlah rakyat dan raja menyatakan masuk agama Katolik dan dibaptis.Misalnya Raja Babontehu bersama 1.500 rakyatnya telah dibaptis olehMagelhaens. Agama Kristen juga masuk dan berkembang di tanah Minahasa. Sejarah Indonesia 63Agama Katolik dan Kristen berkembang di daerah-daerah Papua, wilayahTimur Kepulauan Indonesia pada umumnya, Sulawesi Utara dan tanah Batakdi Sumatera. Singkatnya agama Katolik dan Kristen dapat berkembang diberbagai tempat di Indonesia, termasuk di Batavia. Bahkan di Jawa adasebutan Kristen Jawa.Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan agama Kristendi Indonesia, secara intensif terjadi saat pengaruh kekuasaan orang-orang-orang Barat (Portugis, Belanda dan juga Inggris) semakin kuat. Agama Kristenkemudian berkembang tidak hanya di Indonesia bagian Timur tetapi juga diberbagai wilayah seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi. Bahkan diJawa ada sebutan Kristen Jawa.Perkembangan Kristen Jawa ini tidak dapat dilepaskan dari peran KiaiSadrach. Dalam petualangannya mencari keyakinan agama, akhirnya iamemeluk agama Kristen setelah dibaptis pada tahun 1867. Ia kemudianmengembangkan Kristen Protestan dalam kandungan budaya Jawa. Iabebas mengembangkan agama Kristen Protestan dengan budaya Jawa.Pengikutnya pun semakin banyak. Kiai Sadrach juga tidak mau tunduk danbahkan kemudian memisahkan diri dari Gereja Protestan Belanda. Ia tinggaldan mengembangkan Kristen Protestan Jawa ini di desa Karangyoso (sebelah selatan Kutoarjo). Banyak pengikut Kristen Jawa ini di Jawa Tengah.Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah jilid 4 » Coba lakukan pengamatan(Kolonisasi dan Perlawanan), 2012. dan buatlah cerita tentang perkembangan agama KatolikGambar 1.26 Kiai Sadrach. atau Kristen di daerahmu. Jika di lingkunganmu ada gereja, kamu bisa menanyakan kepada pengurus gereja, kapan gereja itu didirikan, bagaimana dengan perkembangan umat Kristiani di daerah itu? Nah, itu semua tentu merupakan kekayaan bangsa Indonesia, yang memiliki beragam agama dan bangunan suci masing-masing. Oleh karena itu, kita harus saling menghormati dan menghargai demi kejayaan bersama bangsa Indonesia.64 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1KESIMPULAN1. Periode kekuasaan kolonialisme dan imperialisme dapat dipahami melalui dua fase: fase keserakahan atau kezaliman kongsi dagang dan fase dominasi pemerintahan kolonial Belanda.2. VOC yang bermula sebagai kongsi dagang untuk mencari keuntungan, kemudian berkembang menjadi kekuatan monopoli dan intervensi di bidang politik dan pemerintahan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara.3. VOC akhirnya bubar karena problem manajemen, utang, dan korupsi.4. Pemerintahan Komisaris Jenderal yang mengawali dominasi pemerintahan kolonial Belanda mengambil kebijakan jalan tengah.5. Pelaksanaan Tanam Paksa di bawahVan den Bosch telah membawa penderitaan rakyat Indonesia yang berkepanjangan.6. Sistem usaha swasta Belanda telah berhasil mengeruk keuntungan dari bumi Indonesia, sementara rakyat tetap menderita.7. Seiring dengan datangnya bangsa Barat juga telah membawa pengaruh pada perkembangan agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan di Indonesia.Sejarah Indonesia 65LATIH UJI KOMPETENSI1. Mengapa pemerintahan Komisaris Jenderal mengambil kebijakan “Jalan tengah” dalam memerintah di Hindia Belanda?2. Tunjukkan bukti-bukti tindakan Raffles di Indonesia yang tidak sesuai dengan pandangannya sebagai seorang liberal, bandingkan dengan Daendels!3. Mengapa pemerintahan Hinda Belanda melaksanakan Tanam Paksa?4. Mengapa pelaksanaan Tanam Paksa menimbulkan pro dan kontra di lingkungan masyarakat di negeri Belanda?5. Jelaskan persamaan dan perbedaan pelaksanaan Tanam Paksa dan pelaksanaan usaha swasta di Hindia Belanda!6. Jelaskan proses masuknya agama Katolik dan Kristen di Indonesia!Tugas1. Buatlah tulisan yang mengulas tentang infrastruktur peninggalan Belanda di sekitar tempat tinggalmu (misalnya pabrik, jalan raya, jalan kereta api, dan sebagainya). Coba cari tokoh/pemuka masyarakat yang sekiranya tahu tentang hal itu.2. Buatlah poster tentang pertumbuhan kota pada masa Belanda, yang ditandai dengan dibuatnya rel kereta api, pabrik gula dan sebagainya.66 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1LATIH ULANGAN AKHIR BABJawab dan selesaikan beberapa pertanyaan berikut!1. Jelaskan bagaimana kondisi Eropa Barat sekitar abad ke-14 sampai abad ke-15, sehingga akhirnya orang-orang Eropa itu mencari dunia baru ke timur?2. Jelaskan bahwa VOC adalah negara dalam negara!3. Benarkah J.P. Coen merupakan peletak dasar bagi penerapan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia?4. Apa yang dimaksud dengan kolonialisme dan imperialisme? Dalam praktik keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan bahkan dikatakan kolonialisme merupakan penguatan dari imperialisme, apa maksudnya?5. Apakah politik devide et impera? Tunjukkan bukti-bukti bahwa VOC telah menerapkan politik devide et impera!.6. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC!7. Jelaskan dengan konsep dan prinsip perubahan dan keberlanjutan terkait dengan pemerintahan dan kebijakan Raffles di Indonesia.8. Cari benang merah kaitan antara VOC, Tanam Paksa, dan Usaha Swasta, yang pada akhirnya membuat kemiskinan dan penderitaan rakyat!9. Ceritakan kembali proses masuknya agama Kristen ke Indonesia!10. Tahun 1563, dapat dikatakan sebagai tahun pertumbuhan agama Katolik di tanah Minahasa Sulawesi Utara. Coba jelaskan!Sejarah Indonesia 67Tugas1. Buatlah karya tulis dengan judul “Antara Kolonialisme Dan Kezaliman Kemanusiaan”!2. Buatlah poster yang menggambarkan pelaksanaan Tanam Paksa di Indonesia! kolonialisme dan imperialisme adalah bencana kemanusiaan68 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1BAB 2 Perang MelawanKolonialisme dan Imperialisme Untuk mentjapai kemerdekaan kita, kita harus bersatu, Untuk mentjapai kemerdekaan kita, kita harus membinasakan imperialisme dan kapitalisme H.A. Notosoetardjo -Bung Karno dihadapan Pengadilan Kolonial (1963)Bangsa Indonesia memang cinta perdamaian, tetapi tentu lebih cinta kemerdekaan, karena secara fitrah setiap orang diciptakan oleh TuhanYang Maha Esa memiliki hak kemerdekaan dan kedaulatan. Kedaulatanitu baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Olehkarena itu, sudah selayaknya sesuai dengan fitrah maka setiap bentukdominasi asing dan penjajahan harus kita lawan. Jiwa dan semangat untukmelawan setiap bentuk penjajahan ini seharusnya ada pada diri setiap wargaIndonesia. Banyak orang mengatakan dalam arti politik secara formal kitasudah merdeka tetapi banyak kritik dilontarkan bahwa kita masih mengalami“penjajahan” dalam bidang ekonomi dan kebudayaan dalam arti kurangmemiliki kemandirian. Oleh karena itu, dengan segala upaya kita harusmemperjuangkan kemandirian dan kedaulatan di bidang ekonomi dankebudayaan. Dalam berjuang untuk memperkuat kemandirian itu, kita perlumeneladani atau mencontoh semangat juang para pendahulu kita, misalnyapara pahlawan yang telah berjuang melawan penjajahan, keserakahankolonialisme, dan imperialisme. Pada bab ini kita akan belajar tentang sejarahperjuangan rakyat dan para tokoh pejuang Indonesia pada kurun waktusekitar abad ke-16 sampai dengan abad ke-20.Sejarah Indonesia 69PETA KONSEP PERJUANGAN MELAWAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Berawal dari Kekejaman penjajah: Praktik diskriminasi dan ketidakadilan, terjadilah penderitaan rakyat Perang Melawan Hegemoni danKeserakahan Kongsi Dagang Perang Melawan Penjajahan Belanda70 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan kamu dapat: 1. Menganalisis perang melawan keserakahan dan kekuasaan kongsi dagang. 2. Menganalisis perang melawan penjajahan Belanda 3. Menghargai jasa pahlawan di tingkat nasional dan daerah.ARTI PENTINGBelajar sejarah perang melawan penjajahan dan kezaliman kolonialismedan imperialisme ini sangat penting. Dengan menghayati semangatjuang rakyat dan para tokoh pendahulu kita dapat mengambil nilai-nilai kejuangan mereka untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Sejarah Indonesia 71A. Perang Melawan Hegemoni dan Keserakahan Kongsi Dagang Mengamati LingkunganSumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.Gambar 2.1 Ilustrasi kapal-kapal VOC yang berlayar menuju Nusantara.Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.Gambar 2.1 Ilustrasi kapal-kapal VOC yang berlayar menuju Nusantara.72 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Sumber: diambil dari https://www.google.co.id/search= perang +Sultan Ageng, 30-1-2016 IndonesiaDalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.Gambar 2.2 Ilustrasi pertempuran Sultan Ageng Tirtayasa melawan VOC»Coba amati gambar di atas dan halaman sebelumnya! * Coba kamu buat beberapa pertanyaan terkait dengan gambar tersebut! * Kira-kira kesan dan pelajaran apa yang Kamu peroleh dengan mencermati dua gambar di atas?Ilustrasi atau gambar di atas menunjukkan adanya sebuah perlawanan bangsaIndonesia terhadap kezaliman kaum kolonialis dan imperialis, penjajahanbangsa Eropa di Indonesia. Gambar di atas melukiskan kapal-kapal Belandayang menuju Indonesia. Kemudian gambar ke-2 menunjukkan ilustrasitentang salah satu situasi perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa melawan VOCdi Banten. Gambar ketiga gambar tokoh Pangeran Nuku dari Tidore untukmelawan kekejaman kompeni Belanda. Sungguh heroik perlawanan rakyatKepulauan Maluku dan sekitarnya di bawah pimpinan Pangeran Nuku. DariSejarah Indonesia 73pulau yang satu ke pulau yang lain Nuku Sumber: Indonesia Dalam Arusberhasil menggerakkan berbagai lapisan Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dankekuatan baik dari bangsawan maupun Perlawanan). 2012.rakyat untuk melawan kezaliman Belanda.Politik devide et impera pun mulai diterapkan Gambar 2.3 Pangeran Nuku.oleh Belanda, tetapi Nuku tidak terpengaruh,tetap teguh dan satu niat untuk melawanpenjajah. Dengan dukungan para penguasadari Papua dan Halmahera, bahkan jugaInggris, pasukan Nuku semakin berjaya.Belanda harus mengakui keunggulan SultanNuku. Di masa Pangeran Nuku inilah Tidorememperoleh kembali kemerdekaannyadan terus bertahan sampai Sultan Nukumeninggal dunia.1) Nah, apa kamu tahu siapa Pangeran Nuku itu?2) Mengapa Nuku melancarkan perlawanan terhadap Belanda?3) Bagaimana wujud politik devide et impera Belanda dalam memerangi Nuku?4) Nuku berjuang tidak sendirian, tetapi keberhasilan Nuku karena kerja sama antarkekuatan masyarakat. Coba tunjukkan kebersamaan yang dibangun Sultan Nuku sehingga berhasil memulihkan kedaulatan Tidore dan sekitarnya.Uraian di atas menunjukkan salah satu perlawanan terhadap keserakahandan kekejaman kekuatan kongsi dagang asing yang melakukan monopoli danmenjajah bumi Nusantara ini. Kekuatan penjajahan itu telah merendahkanmartabat bangsa dan membuat penderitaan rakyat, sehingga perlawananitu terjadi di berbagai daerah. Berikut ini akan kita pelajari tentang berbagaiperlawanan untuk melawan keserakahan VOC.74 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Memahami Teks1. Aceh Versus Portugis dan VOCSetelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, justru membawahikmah bagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang mengalihkan kegiatanperdagangannya dari Malaka ke Aceh. Dengan demikian, perdagangan diAceh semakin ramai. Hal ini telah mendorong Aceh berkembang menjadibandar dan pusat perdagangan. Kerajaan Aceh muncul sebagai kekuatanbaru, yang berhasil menguasai daerah perdagangan seperti di pantai timurSumatera sebelah utara. Bahkan Aceh kemudian mampu mengendalikanpusat-pusat perdagangan di pantai barat Sumatera, seperti di Barus, Tiku,dan Pariaman. Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Ri’ayat al-Kahar(1537-1568) terkenal sebagai tokoh yang meng-aceh-kan kawasan pantaibarat Sumatera.Tampilnya Aceh sebagai kekuatan ekonomi dan politik di kawasan pantaiSumatera Barat dan pantai timur Sumatera, sangat disegani oleh pedagang-pedagang asing. Pedagang-pedagang asing seperti dari Perancis, Inggris,Belanda kalau ingin berdagang di wilayah pantai barat Sumatera dan tempat-tempat lain yang menjadi daerah kekuasaan Aceh harus minta izin kepadaAceh.Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis sebagaiancaman. Oleh karena itu, Portugis berupaya untuk menghancurkan Aceh.Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh. Kembali Portugistahun berikutnya melancarkan serangan ke Aceh. Beberapa seranganPortugis ini mengalami kegagalan. Portugis terus mencari cara untukmelemahkan posisi Aceh sebagai pusat perdagangan. Kapal-kapal Portugisselalu mengganggu kapal-kapal dagang Aceh dimanapun berada. TindakanPortugis ini tidak dapat dibiarkan. Aceh yang ingin berdaulat dan tetapdapat mengendalikan perdagangan di beberapa pelabuhan penting diSumatera, merencanakan untuk melakukan perlawanan. Sebagai persiapanAceh melakukan langkah-langkah antara lain:1) melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit;2) mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki pada tahun 1567; dan3) mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.Sejarah Indonesia 75Setelah berbagai bantuan berdatangan, Aceh segera melancarkan seranganterhadap Portugis di Malaka. Portugis harus bertahan mati-matian di BentengFormosa. Portugis harus mengerahkan semua kekuatannya sehinggaserangan Aceh ini dapat digagalkan. Sebagai tindakan balasan pada tahun1569 Portugis balik menyerang Aceh, tetapi serangan Portugis di Aceh inijuga dapat digagalkan oleh pasukan Aceh.Sementara itu, para pedagang Belanda juga ingin mendapatkan keuntungandengan berdagang di pantai barat Sumatera, bahkan kalau perlu dapatmelakukan monopoli. Oleh karena itu, VOC harus bersaing dengan Portugisdan harus mendapat izin dari Aceh. Padahal Aceh dikenal anti terhadapdominasi dan para pedagang asing. Terkait dengan ini para pedagangBelanda melalui Pangeran Maurits pernah berkirim surat kepada RajaAceh, Alauddin tertanggal 23 Agustus 1601. Dalam surat dipenuhi dengankata-kata sanjungan dan puji-pujian kepada Sultan Alauddin dan rakyatAceh. Dalam surat itu juga dicantumkan kata-kata yang menjelek-jelekkanPortugis, dan juga dicantumkan tawaran bantuan untuk mengusir orang-orang Portugis. Surat itu kemudian ditutup dengan kalimat: “ Menciumtangan Yang Mulia, dari hamba, Maurits de Nassau” Pada waktu utusanPangeran Maurits itu menyerahkan surat tersebut juga disertai dengansejumlah hadiah dan hantaran (Uka Tjandrasasmita, “Persaingan di PantaiBarat Sumatera: dalam buku Indonesia dalam Arus Sejarah, 2012). Dengansurat ini ternyata Sultan Aceh yang kebetulan sedang bermusuhan denganPortugis, dapat menerima kehadiran para pedagang Belanda. Bahkan padatahun 1607 Aceh memberikan izin kepada VOC untuk membuka loji di Tikudi pantai Barat Sumatera.» Nah, bagaimana penilaian kamu tentang surat Belanda terhadap Sultan Aceh? Benarkah hal itu berangkat dari sebuah kejujuran dan kata hati, ataukah memiliki tujuan-tujuan yang lebih jauh, coba beri penjelasan!Apapun yang terjadi, rakyat Aceh dan para pemimpinnya tetap memilikipendirian dan semangat untuk terus berdaulat dan menentang dominasiorang asing. Oleh karena itu, jiwa dan semangat juang untuk mengusirPortugis dari Malaka tidak pernah padam. Pada masa pemerintahan SultanIskandar Muda (1607-1639), semangat juang mempertahankan tanah airdan mengusir penjajahan asing semakin meningkat. Bahkan pada masa76 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1pemerintahan Iskandar Muda ini mulai memutuskan hubungan dan menolakkehadiran VOC. Iskandar Muda adalah raja yang gagah berani dan bercita-cita untuk mengenyahkan penjajahan asing, termasuk mengusir Portugis dariMalaka. Iskandar Muda juga menentang kesewenang-wenangan VOC yangsudah berkuasa di Batavia.Dalam rangka melawan Portugis di Malaka, Sultan Iskandar Muda berusahauntuk melipatgandakan kekuatan pasukannya. Angkatan lautnya diperkuatdengan kapal-kapal besar yang dapat mengangkut 600-800 prajurit.Pasukan kavaleri dilengkapi dengan kuda-kuda dari Persia bahkan, Acehjuga menyiapkan pasukan gajah dan milisi infanteri. Sementara itu untukmengamankan wilayahnya yang semakin luas meliputi Sumatera Timur danSumatera Barat, ditempatkan para pengawas di jalur-jalur perdagangan.Para pengawas itu ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan penting seperti diPariaman. Para pengawas itu umumnya terdiri para panglima perang.Setelah mempersiapkan pasukannya, pada tahun 1629 Iskandar Mudamelancarkan serangan ke Malaka. Menghadapi serangan kali ini Portugissempat kewalahan. Portugis harus mengerahkan semua kekuatan tentaradan persenjataan untuk menghadapi pasukan Iskandar Muda. Namun,serangan Aceh kali ini juga belum berhasil mengusir Portugis dari Malaka.Hubungan Aceh dan Portugis semakin memburuk. Bentrokan-bentrokanantara kedua belah pihak masih sering terjadi, tetapi Portugis tetap tidakberhasil menguasai Aceh dan begitu juga Aceh tidak berhasil mengusirPortugis dari Malaka. Portugis dapat diusir dari Malaka oleh VOC pada tahun1641, setelah VOC bersekutu dengan Kesultanan Johor.» Nah, mengapa VOC harus mengusir Portugis dari Malaka, apaalasannya? Bagaimana kon ik antara dengan ceh?Dapatkah Aceh mengusir Belanda dari Malaka. Coba diskusikanbersama anggota kelompok. Kamu dapat membaca dari buku-buku sejarah yang sudah ada.2. Maluku Angkat SenjataPortugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Merekamemusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orang-orang Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkankedudukannya di Tidore. Terjadilah persaingan antara kedua belah pihak. Sejarah Indonesia 77Persaingan itu semakin tajam setelah Portugis berhasil menjalin persekutuandengan Ternate dan Spanyol bersahabat dengan Tidore. Semua ini tidakterlepas dari ambisi bangsa-bangsa Barat untuk menguasai perdagangandan menanamkan kekuasaannya di Maluku. Mereka sering memanfaatkankelemahan kaum pribumi termasuk memanfaatkan intrik-intrik yangmembuat perpecahan di lingkungan istana.Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebabperang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Banda yangakan membeli cengkih ke Tidore. Tentu saja Tidore tidak dapat menerimatindakan armada Portugis. Rakyat Tidore angkat senjata. Terjadilah perangantara Tidore melawan Portugis. Dalam perang ini Portugis mendapatdukungan dari Ternate dan Bacan. Akhirnya Portugis mendapat kemenangan.Dengan kemenangan ini Portugis menjadi semakin sombong dan seringberlaku kasar terhadap penduduk Maluku. Upaya monopoli terus dilakukan.Maka, wajar jika sering terjadi letupan-letupan perlawanan rakyat.Sementara itu konflik dan persaingan antara Portugis dan Spanyol di Malukuini harus segera diakhiri. Dengan mengingat kesepakatan pada PerjanjianTordesillas, maka diadakan perjanjian damai antara Portugis dan Spanyol.Perjanjian damai dilaksanakan di Saragosa pada tahun 1529. BerdasarkanPerjanjian Saragosa ini disepakati bahwa Portugis tetap berkuasa di Maluku,sementara Spanyol berkuasa di wilayah Filipina. Dengan demikian setelahditandatangani Perjanjian Saragosa, kedudukan Portugis di Malukusemakin kuat. Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknyamelakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. KedudukanPortugis juga semakin mengancam kedaulatan kerajaan-kerajaan yang adadi Maluku.Melihat kesewenang-wenangan Portugis itu, pada tahun 1565 munculperlawanan rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun.Sultan Khaerun menyerukan seluruh rakyat dari Irian/Papua sampai Jawauntuk angkat senjata melawan kezaliman kolonial Portugis. Portugis mulaikewalahan dan menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun. Denganpertimbangan kemanusiaan, Sultan Khaerun menerima ajakan Portugis.Perundingan dilaksanakan pada tahun 1570 bertempat di Benteng Sao Paolo.Ternyata semua ini hanyalah tipu muslihat Portugis. Pada saat perundingansedang berlangsung, Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh. Tindakanyang dilakukan Portugis kala itu sungguh kejam dan tidak mengenalperikemanusiaan. Demi keuntungan ekonomi Portugis telah merusak sendi-sendi kehidupan kemanusiaan dan keberagamaan.78 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1» Coba diskusikan dengan anggota kelompokmu, apa isi Perjanjian Saragosa dan siapa pemrakarsa perjanjian tersebut!Setelah Sultan Khaerun dibunuh, perlawanan dilanjutkan di bawah pimpinanSultan Baabullah (putera Sultan Khaerun). Melihat tindakan Portugis yangtidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, semangat rakyat Maluku untukmelawannya semakin berkobar. Seluruh rakyat Maluku berhasil dipersatukantermasuk Ternate dan Tidore untuk melancarkan serangan besar-besaranterhadap Portugis. Akhirnya Portugis dapat didesak dan pada tahun 1575berhasil diusir dari Ternate. Orang-orang Portugis kemudian melarikan diridan menetap di Ambon. Pada tahun1605 Portugis dapat diusir oleh VOCdari Ambon dan kemudian menetap di Timor Timur.» Coba tuliskan, bagaimana penilaian dan perasaanmu setelah mengetahui tindakan Portugis yang licik, yang telah membunuh Sultan Khaerun?Serangkaian perlawanan rakyat terus terjadi terhadap Portugis maupun VOCyang melakukan tindakan kejam dan sewenang-wenang kepada rakyat.Misalnya pada periode tahun 1635-1646 terjadi serangan sporadis dari rakyatHitu yang dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi. Perlawanan rakyat ini jugameluas ke Ambon. Tahun 1650 perlawanan rakyat juga terjadi di Ternateyang dipimpin oleh Kecili Said. Sementara perlawanan secara gerilya terjadiseperti di Jailolo. Namun berbagai serangan itu selalu dapat dipatahkanoleh kekuatan VOC yang memiliki organisasi serta peralatan senjata lebihlengkap. Rakyat terus mengalami penderitaan akibat kebijakan monopolirempah-rempah yang disertai dengan Pelayaran Hongi.» Kamu ingat, apa yang dimaksud Pelayaran Hongi dan bagaimana praktik kebijakan monopoli rempah-rempah oleh VOC di Maluku?Pada tahun 1680, VOC memaksakan sebuah perjanjian baru denganpenguasa Tidore. Kerajaan Tidore yang semula sebagai sekutu turun statusnyamenjadi vassal VOC. Sebagai penguasa yang baru diangkatlah Putra Alamsebagai Sultan Tidore (menurut tradisi kerajaan Tidore yang berhak sebagaiSejarah Indonesia 79sultan semestinya adalah Pangeran Nuku). Penempatan Tidore sebagai vassalatau daerah kekuasaan VOC telah menimbulkan protes keras dari PangeranNuku. Akhirnya Nuku memimpin perlawanan rakyat. Timbullah perang hebatantara rakyat Maluku di bawah pimpinan Pangeran Nuku melawan kekuatankompeni Belanda (tentara VOC). Pangeran Nuku mendapat dukungan rakyatPapua di bawah pimpinan Raja Ampat dan juga orang-orang Gamrange dariHalmahera. Oleh para pengikutnya, Pangeran Nuku diangkat sebagai sultandengan gelar Tuan Sultan Amir Muhammad Syafiudin Syah. Dengan posisinyasebagai sultan ini, maka perlawanan terhadap VOC semakin diperkuat.Bahkan Sultan Nuku juga berhasil meyakinkan Sultan Aharal dan PangeranIbrahim dari Ternate untuk bersama-sama melawan VOC. Pangeran Nukujuga mendapat dukungan dari para pedagang Seram Timur. Kapitan lautPangeran Nuku sebagian besar berasal dari para pemuka pedagang SeramTimur. Para pedagang Seram Timur ini memiliki kemandirian dan militansi yangtinggi. Dalam perang ini Sultan Nuku juga mendapat dukungan dari armadaInggris (EIC). Belanda kewalahan dan tidak mampu membendung semangatpasukan Sultan Nuku untuk lepas dari dominasi Belanda. Akhirnya SultanNuku berhasil mengembangkan pemerintahan yang berdaulat melepaskandiri dari dominasi Belanda di Tidore sampai akhir hayatnya (tahun 1805).3. Sultan Agung Versus J.P. CoenSultan Agung adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram. Padamasa pemerintahan Sultan Agung, Mataram mencapai zaman keemasan.Cita-cita Sultan Agung antaralain: (1) mempersatukanseluruh tanah Jawa, dan(2) mengusir kekuasaanasing dari bumi Nusantara.Terkait dengan cita-citanyaini maka Sultan Agungsangat menentang keberadaankekuatan VOC di Jawa.Apalagi tindakan VOC yangterus memaksakan kehendakuntuk melakukan monopoliperdagangan membuatpara pedagang Pribumi Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasimengalami kemunduran. dan Perlawanan), 2012.Kebijakan monopoli itu Gambar 2.4 Makam Sultan Nuku kini menjadi objek wisata sejarah di Tidore.80 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1juga dapat membawa penderitaan rakyat. Oleh karena itu, Sultan Agungmerencanakan serangan ke Batavia. Ada beberapa alasan mengapa SultanAgung merencanakan serangan ke Batavia, yakni:1) tindakan monopoli yang dilakukan VOC;2) VOC sering menghalang-halangi kapal-kapal dagang Mataram yang akan berdagang ke Malaka;3) VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram; dan4) keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius bagi masa depan Pulau Jawa.Pada tahun 1628 Sultan Agung mempersiapkan pasukan Mataram dengansegenap persenjataan dan perbekalannya untuk menyerang VOC di Batavia.Pada waktu itu yang menjadi Gubernur Jenderal VOC adalah J.P. Coen. Padatanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram di bawah pimpinan TumenggungBaureksa menyerang Batavia. Pasukan Mataram berusaha membangun pos-pos pertahanan, tetapi kompeni VOC terus berusaha menghalang-halangi.Akibatnya pertempuran antara kedua pihak tidak dapat dihindarkan. Ditengah-tengah berkecamuknya peperangan itu pasukan Mataram yang lainberdatangan seperti pasukan di bawah Tumenggung Sura Agul-Agul yangdibantu oleh Kiai Dipati Mandurareja dan Upa Santa. Datang pula laskarorang-orang Sunda di bawah pimpinan Dipati Ukur. Pasukan Mataramberusaha mengepung Batavia dari berbagai tempat. Terjadilah pertempuransengit antara pasukan Mataram melawan tentara VOC di berbagai tempat.Tetapi kekuatan tentara VOC dengan senjatanya jauh lebih unggul, sehinggadapat memukul mundur semua lini kekuatan pasukan Mataram. Tumenggung Baureksa gugur dalam pertempuran itu. Dengan demikian, serangan tentara Sultan Agung pada tahun 1628 itu belum berhasil.Sumber: Indonesia Dalam Arus Sultan Agung tidak lantas berhenti denganSejarah jilid 4 (Kolonisasi dan kekalahan yang baru saja dialami pasukannya.Perlawanan), 2012. Ia segera mempersiapkan serangan yang kedua. Belajar dari kekalahan terdahulu Sultan AgungGambar 2.5 Sultan Agung. meningkatkan jumlah kapal dan senjata, Ia juga membangun lumbung-lumbung beras untuk persediaan bahan makanan seperti di Tegal dan Cirebon. Tahun 1629 pasukan Mataram diberangkatkan menuju Batavia. Sebagai pimpinan pasukan Mataram dipercayakan kepada Tumenggung Singaranu, Kiai Dipati Sejarah Indonesia 81Juminah, dan Dipati Purbaya. Ternyata informasi persiapan pasukan Mataramdiketahui oleh VOC. Dengan segera VOC mengirim kapal-kapal perang untukmenghancurkan lumbung-lumbung yang dipersiapkan pasukan Mataram. DiTegal tentara VOC berhasil menghancurkan 200 kapal Mataram, 400 rumahpenduduk dan sebuah lumbung beras. Pasukan Mataram pantang mundur,dengan kekuatan pasukan yang ada terus berusaha mengepung Batavia.Pasukan Mataram berhasil mengepung dan menghancurkan BentengHollandia. Berikutnya pasukan Mataram mengepung Benteng Bommel,tetapi gagal menghancurkan benteng tersebut. Pada saat pengepunganBenteng Bommel, terpetik berita bahwa J.P. Coen meninggal. Peristiwa initerjadi pada tanggal 21 September 1629. Dengan semangat juang yangtinggi pasukan Mataram terus melakukan penyerangan. Dalam situasi yangkritis ini pasukan VOC semakin marah dan meningkatkan kekuatannya untukmengusir pasukan Mataram. Dengan mengandalkan persenjataan yang lebihbaik dan lengkap, akhirnya dapat menghentikan serangan-serangan pasukanMataram. Pasukan Mataram semakin melemah dan akhirnya ditarik mundurkembali ke Mataram. Dengan demikian, serangan Sultan Agung yang keduaini juga mengalami kegagalan.Kegagalan pasukan Mataram menyerang Batavia, membuat VOC semakinberambisi untuk terus memaksakan monopoli dan memperluas pengaruhnyadi daerah-daerah lain. Namun, di balik itu VOC selalu khawatir dengankekuatan tentara Mataram. Tentara VOC selalu berjaga-jaga untuk mengawasigerak-gerik pasukan Mataram. Sebagai contoh pada waktu pasukan SultanAgung dikirim ke Palembang untuk membantu Raja Palembang dalammelawan VOC, langsung diserang oleh tentara VOC di tengah perjalanan.Perlawanan pasukan Sultan Agung terhadap VOC mengalami kegagalan.Namun, semangat dan cita-cita untuk melawan dominasi asing terus tertanampada jiwa Sultan Agung dan para pengikutnya. Secara militer Matarammemang tidak berhasil memaksa VOC untuk menjadi bawahan Mataram.Sementara itu, tentara VOC sendiri sebenarnya merasa khawatir dan seganterhadap kekuatan militer Mataram. Sultan Agung yang cerdas itu kemudianmenggunakan kemampuan diplomasi. Melalui kemampuan diplomasinyaSultan Agung berhasil memaksa VOC untuk mengakui eksistensi Mataramdan Sultan Agung sebagai Yang Dipertuan Agung. Hal ini buktikan denganpengiriman upeti secara periodik dari VOC ke Mataram. Sementara VOCmendapat imbalan diizinkan untuk melakukan perdagangan di pantai utaraJawa. Dalam perdagangan ini VOC cenderung melakukan monopoli.82 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Sayangnya semangat dan kebesaran Sultan Agung itu tidak diwarisi oleh raja-raja pengganti Sultan Agung. Setelah Sultan Agung meninggal tahun 1645,Mataram menjadi semakin lemah sehingga akhirnya berhasil dikendalikanoleh VOC.» Dengan mempelajari kisah penyerangan pasukan Sultan Agung ke Batavia, coba rumuskan mengapa penyerangan itu menemui kegagalan? Pelajaran apa yang dapat kamu peroleh dengan belajar kemampuan diplomasi Sultan Agung yang mampu menjaga kebesaran Mataram?Sebagai pengganti Sultan Agung adalah Sunan Amangkurat I. Ia memerintahpada tahun 1646 -1677. Ternyata Raja Amangkurat I merupakan raja yanglemah dan bahkan bersahabat dengan VOC. Raja ini juga bersifat reaksionerdengan bersikap sewenang-wenang kepada rakyat dan kejam terhadappara ulama. Oleh karena itu, pada masa pemerintahan Amangkurat I itutimbul berbagai perlawanan rakyat. Salah satu perlawanan itu dipimpin oleh»Trunajaya. Nah, bagaimana kisah perlawanan Trunajaya. Coba diskusikan dengan anggota kelompok, apa sebab-sebab terjadinya perlawanan, bagaimana proses perlawanan itu, apa akibat setelah perlawanan ini berakhir.4. Perlawanan BantenBanten memiliki posisi yang strategis sebagai bandar perdaganganinternasional. Oleh karena itu, sejak semula Belanda ingin menguasaiBanten, tetapi tidak pernah berhasil. Akhirnya VOC membangun Bandardi Batavia pada tahun 1619. Terjadi persaingan antara Banten dan Bataviamemperebutkan posisi sebagai bandar perdagangan internasional. Olehkarena itu, rakyat Banten sering melakukan serangan-serangan terhadapVOC.Sejarah Indonesia 83Pada tahun 1651, Pangeran Surya naik tahta diKesultanan Banten. Ia adalah cucu Sultan AbdulMufakhir Mahmud Abdul Karim, anak dariSultan Abu al- Ma’ali Ahmad yang wafat pada1650. Pangeran Surya bergelar Sultan Abu al-Fath Abdulfatah. Sultan Abu al-Fath Abdulfatahini lebih dikenal dengan nama Sultan AgengTirtayasa. la berusaha memulihkan posisi Bantensebagai bandar perdagangan internasional Sumber: Jejak-Jejak Pahlawan:sekaligus menandingi perkembangan VOC Dari Sultan Agung hinggadi Batavia. Beberapa kebijakannya misalnya Hamengku Buwono IX, 1992.mengundang para pedagang Eropa lain seperti Gambar 2.6 Sultan AgengInggris, Perancis, Denmark, dan Portugis. Tirtayasa.Sultan Ageng Tirtayasa juga mengembangkanhubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam,Tonkin, dan Cina. Perkembangan di Banten ternyata sangat tidak disenangioleh VOC. Oleh karena itu, untuk melemahkan peran Banten sebagai Bandarperdagangan, VOC sering melakukan blokade. Jung-jung Cina dan kapal-kapal dagang dari Maluku dilarang oleh VOC meneruskan perjalanan menujuBanten. Sebagai balasan Sultan Ageng mengirim beberapa pasukannyauntuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC dan menimbulkan gangguandi Batavia. Dalam rangka memberi tekanan dan memperlemah kedudukanVOC, rakyat Banten juga melakukan perusakan terhadap beberapa kebuntanaman tebu milik VOC. Akibatnya hubungan antara Banten dan Batavia»semakin memburuk. Coba rumuskan beberapa alasan mengapa Sultan Ageng Tirtayasamemimpin rakyatnya untuk menyerang VOC!Menghadapi serangan pasukan Banten, VOC terus memperkuat kota Bataviadengan mendirikan benteng-benteng pertahanan seperti Benteng Noordwijk.Dengan tersedianya beberapa benteng di Batavia diharapkan VOC mampubertahan dari berbagai serangan dari luar dan mengusir para penyerangtersebut. Sementara itu untuk kepentingan pertahanan, Sultan Agengmemerintahkan untuk membangun saluran irigasi yang membentang dariSungai Untung Jawa sampai Pontang. Selain berfungsi untuk meningkatkanproduksi pertanian, saluran irigasi dimaksudkan juga untuk memudahkantransportasi perang. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng ini memangbanyak dibangun saluran air/irigasi. Oleh karena jasa-jasanya ini maka sultandigelari Sultan Ageng Tirtayasa (tirta artinya air).84 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Serangan dan gangguan terhadap VOC terus dilakukan. Di tengah-tengahmengobarkan semangat anti VOC itu, pada tahun 1671 Sultan AgengTirtayasa mengangkat putra mahkota Abdulnazar Abdulkahar sebagairaja pembantu yang lebih dikenal dengan nama Sultan Haji. Sebagai rajapembantu Sultan Haji bertanggung jawab urusan dalam negeri, dan SultanAgeng Tirtayasa bertanggung jawab urusan luar negeri dibantu puteranyayang lain, yakni Pangeran Arya Purbaya. Pemisahan urusan pemerintahandi Banten ini tercium oleh perwakilan VOC di Banten W. Caeff. Ia kemudianmendekati dan menghasut Sultan Haji agar urusan pemerintahan di Bantentidak dipisah-pisah dan jangan sampai kekuasaan jatuh ke tangan AryaPurbaya. Karena hasutan VOC ini Sultan Haji mencurigai ayah dan saudaranya.Sultan Haji juga sangat khawatir, apabila dirinya tidak segera dinobatkansebagai sultan, sangat mungkin jabatan sultan itu akan diberikan kepadaPangeran Arya Purbaya. Tanpa berpikir panjang Sultan Haji segera membuatpersekongkolan dengan VOC untuk merebut tahta kesultanan Banten.Timbullah pertentangan yang begitu tajam antara Sultan Haji dengan SultanAgeng Tirtayasa.Dalam persekongkolan tersebut VOC sanggup membantu Sultan Haji untukmerebut Kesultanan Banten tetapi dengan empat syarat. (1) Banten harusmenyerahkan Cirebon kepada VOC, (2) monopoli lada di Banten dipegangoleh VOC dan harus menyingkirkan para pedagang Persia, India, dan Cina,(3) Banten harus membayar 600.000 ringgit apabila ingkar janji, dan (4)pasukan Banten yang menguasai daerah pantai dan pedalaman Priangansegera ditarik kembali. Isi perjanjian ini disetujui oleh Sultan Haji.Pada tahun 1681 VOC atas nama Sultan Haji berhasil merebut KesultananBanten. Istana Surosowan berhasil dikuasai. Sultan Haji menjadi SultanBanten yang berkedudukan di istana Surosowan.Sultan Ageng Tirtayasa kemudian membangun istana yang baru berpusatdi Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut kembali KesultananBanten dari Sultan Haji yang didukung VOC. Pada tahun 1682 pasukan SultanAgeng Tirtayasa berhasil mengepung istana Surosowan. Sultan Haji terdesakdan segera meminta bantuan tentara VOC. Datanglah bantuan tentaraVOC di bawah pimpinan Francois Tack. Pasukan Sultan Ageng Tirtayasadapat dipukul mundur dan terdesak hingga ke Benteng Tirtayasa. BentengTirtayasa juga dikepung tentara VOC. Sultan Ageng Tirtayasa akhirnyaberhasil meloloskan diri bersama puteranya, pangeran Purbaya ke hutanLebak. Mereka masih melancarkan serangan sekalipun dengan bergerilya.Sejarah Indonesia 85Tentara VOC terus memburu. Sultan Ageng Tirtayasa beserta pengikutnyayang kemudian bergerak ke arah Bogor. Pada tahun 1683 Sultan AgengTirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC dengan tipu muslihat. Sultan Agengditawan di Batavia sampai wafatnya pada tahun 1692.Semangat juang Sultan Ageng Tirtayasa beserta pengikutnya tidak pernahpadam. Ia telah mengajarkan untuk selalu menjaga kedaulatan negara danmempertahankan tanah air dari dominasi asing. Hal ini terbukti setelahSultan Ageng Tirtayasa meninggal, perlawanan rakyat Banten terhadap VOCterus berlangsung. Misalnya pada tahun 1750 berkobar perlawanan yangdipimpin oleh seorang ulama terkenal yakni Ki Tapa. Pada bulan November1750 gabungan pasukan VOC dan tentara kerajaan berhasil dihancurkan olehpasukan Ki Tapa. Ki Tapa ini antara lain juga mendapat dukungan seorangpangeran yang bekerja sama dengan Ratu Bagus. Perlawanan Ki Tapa inisemakin meluas. VOC tidak ingin dipermalukan oleh pasukan pribumi. Olehkarena itu, pada tahun 1751 VOC mengerahkan pasukan gabungan yangjumlah sangat besar mencapai 1250 personil untuk mengepung pasukan KiTapa dan Ratu Bagus. Pasukan Ki Tapa dapat didesak oleh VOC. Namun,Ki Tapa dan ratu Bagus dapat meloloskan diri dan pergi ke hutan untukmelancarkan perang gerilya. Ki Tapa telah menjadi lambang kekuatan Bantenyang tidak pernah terkalahkan.Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.Gambar 2.7 Sisa-sisa istana Surosowan.86 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1» Kamu sudah mempelajari bagaimana perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dalam melawan VOC, pelajaran apa yang dapat kamu peroleh. Coba jelaskan!5. Perlawanan GowaKerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan yang sangat terkenal diNusantara. Pusat pemerintahannya berada di Somba Opu yang sekaligusmenjadi pelabuhan Kerajaan Gowa. Somba Opu senantiasa terbuka untuksiapa saja. Banyak para pedagang asing yang tinggal di kota itu. Misalnya,orang Inggris, Denmark, Portugis, dan Belanda. Mereka diizinkan membangunloji di kota itu. Gowa anti terhadap tindakan monopoli perdagangan.Masyarakat Gowa ingin hidup merdeka dan bersahabat kepada siapa sajatanpa hak istimewa. Masyarakat Gowa senantiasa berpegang pada prinsiphidup sesuai dengan kata-kata “Tanahku terbuka bagi semua bangsa”,“Tuhan menciptakan tanah dan laut; tanah dibagikan-Nya untuk semuamanusia dan laut adalah milik bersama.” Dengan prinsip keterbukaan dankebersamaan itu maka Gowa cepat berkembang.Makassar dengan pelabuhan Somba Opu memiliki posisi yang strategis dalamjalur perdagangan internasional. Pelabuhan Somba Opu telah berperansebagai bandar perdagangan tempat persinggahan kapal-kapal dagang daritimur ke barat atau sebaliknya. Sebagai contoh kapal-kapal pengangkutrempah-rempah dari Maluku yang berangkat ke Malaka sebelumnya singgahdulu di Bandar Somba Opu. Begitu pula barang dagangan dari barat yangakan masuk ke Maluku juga melakukan bongkar muat di Somba Opu.Dengan melihat peran dan posisi Makassar atau Kerajaan Gowa yangstrategis, VOC berusaha keras untuk dapat mengendalikan Gowa. VOC inginmenguasai pelabuhan Somba Opu serta menerapkan monopoli perdagangan.Untuk itu VOC harus dapat menundukkan Kerajaan Gowa. Berbagai upayauntuk melemahkan posisi Gowa terus dilakukan. Sebagai contoh, pada tahun1634, VOC melakukan blokade terhadap Pelabuhan Somba Opu, tetapi gagalkarena perahu-perahu Makasar yang berukuran kecil lebih lincah dan mudahbergerak di antara pulau-pulau, yang ada. Bahkan dengan menggunakanperahu-perahu tradisional seperti padewakang, palari, sope dan yang sudahbegitu terkenal perahu pinisi, mereka sudah biasa mengarungi perairanNusantara. VOC pun merasa kesulitan untuk memburu dan menangkapSejarah Indonesia 87perahu-perahu tersebut. Oleh karena itu, saat kapal-kapal VOC sedangpatroli dan menemui perahu-perahu orang-orang Bugis, Makassar dan yanglain segera diburu, ditangkap, dan dirusaknya.Raja Gowa, Sultan Hasanuddin ingin segeramenghentikan tindakan VOC yang anarkis danprovokatif itu. Sultan Hasanuddin menentangambisi VOC yang ingin memaksakan monopolidi Gowa. Seluruh kekuatan dipersiapkan untukmenghadapi VOC. Benteng pertahanan mulaidipersiapkan di sepanjang pantai. Beberapasekutu Gowa mulai dikoordinasikan. Semuadipersiapkan untuk melawan kesewenang-wenangan VOC.Sementara itu, VOC juga mempersiapkan diriuntuk menundukkan Gowa. Politik devide Sumber: Jejak-Jejak Pahlawan:et impera mulai dilancarkan. Misalnya VOC Dari Sultan Agung hinggamenjalin hubungan dengan seorang Pangeran Hamengku Buwono IX, 1992.Bugis dari Bone yang bernama Aru Palaka. Gambar 2.8 Sultan Hasanuddin.Setelah mendapat dukungan Aru Palaka,pimpinan VOC, Gubernur Jenderal Maetsuyker memutuskan untukmenyerang Gowa. Dikirimlah pasukan ekspedisi yang berkekuatan 21 kapaldengan mengangkut 600 orang tentara. Mereka terdiri atas tentara VOC,orang-orang Ambon, dan orang-orang Bugis Bone yang di pimpin oleh AruPalaka. Tanggal 7 Juli 1667, meletus Perang Gowa. Tentara VOC dipimpinoleh Cornelis Janszoon Spelman, diperkuat oleh pengikut Aru Palaka danditambah orang-orang Ambon di bawah pimpinan Jonker van Manipa.Kekuatan VOC ini menyerang pasukan Gowa dari berbagai penjuru. Beberapaserangan VOC berhasil ditahan pasukan Hasanuddin. Tetapi denganpasukan gabungan disertai peralatan senjata yang lebih lengkap, VOCberhasil mendesak pasukan Hasanuddin. Benteng pertahanan tentara Gowadi Barombang dapat diduduki oleh pasukan Aru Palaka. Hal ini menandaikemenangan pihak VOC atas kerajaan Gowa. Hasanuddin kemudian dipaksauntuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November1667, yang isinya antara lain sebagai berikut.1) Gowa harus mengakui hak monopoli VOC.2) Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Gowa.3) Gowa harus membayar biaya perang.88 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Sumber: Dok. Kemendikbud, 2014.Gambar 2.9 Benteng Rotterdam.Sultan Hasanuddin tidak ingin melaksanakan isi perjanjian itu, karena isiperjanjian itu bertentangan dengan hati nurani dan semboyan masyarakatGowa atau Makassar. Pada tahun 1668 Sultan Hasanuddin mencobamenggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali melawan kesewenang-wenangan VOC itu. Namun perlawanan ini segera dapat dipadamkan olehVOC. Bahkan benteng pertahanan rakyat Gowa jatuh dan dikuasai oleh VOC.Benteng itu kemudian oleh Spelmandiberi nama Benteng Rotterdam.Dengan sangat terpaksa SultanHasanuddin harus melaksanakanisi Perjanjian Bongaya. Denganditandatanganinya PerjanjianBongaya, VOC memang berhasilmengendalikan peran politikKerajaan Gowa. Tetapi VOCtidak mampu mengendalikandan memaksakan monopoliperdagangan di perairan IndonesiaTimur. Dengan ditandatanganinyaPerjanjian Bongaya itu justrumelahirkan diaspora perdaganganbagi orang-orang Bugis-Makassar. Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah jilid 4, 2012.Mereka tidak menghiraukan Gambar 2.10 Naskah Perjanjian Bongaya. Sejarah Indonesia 89monopoli yang dipaksakan VOC. Dengan prinsip bebas berdagang merekamenyelundup ke berbagai kota dan pelabuhan untuk berdagang termasukperdagangan rempah-rempah di Maluku. Artinya VOC gagal dalammengendalikan perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang Bugis-Makassar. Heather Sutherland menjelaskan kegagalan VOC mengendalikanperdagangan di perairan Indonesia Timur yang dilakukan oleh orang-orangBugis-Makassar itu, karena: (1) ketidakmungkinan membatasi perdaganganyang didukung dengan motif mencari untung dipadu dengan kondisi geografisyang sulit terpantau sehingga mudah untuk melakukan penyelundupandagang, (2) VOC memiliki kelemahan dalam pemasaran, karena mengejarkeuntungan yang tinggi dan tidak mampu membangun jaringan dengan pasarlokal/tidak paham dengan selera pasar lokal, dan (3) keterlibatan VOC dalampembelian produk-produk lokal sangat kecil, termasuk produk-produk laut,sementara para pedagang Cina sangat menghargai produk lokal dan produk-produk laut ini. Akhirnya VOC tidak mampu bersaing dengan pedagang Cinadan pribumi (Singgih Tri Sulistiyono, “Pasang Surut Jaringan Makasar HinggaMasa Akhir Dominasi Kolonial Belanda, dalam buku Indonesia dalam ArusSejarah, 2012).6. Rakyat Riau Angkat SenjataAmbisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan menguasai berbagaidaerah di Nusantara terus dilakukan oleh VOC. Di samping menguasai Malaka,VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan politik memecah belahVOC mulai berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan-kerajaankecil seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin terdesak oleh ambisimonopoli dan tindakan sewenang-wenang VOC. Oleh karena itu, beberapakerajaan mulai melancarkan perlawanan.Salah satu contohnya perlawanan di Riau yang dilancarkan oleh KerajaanSiak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723 – 1744)memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Setelah berhasil merebut Johorkemudian ia membuat benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dari pertahanandi Pulau Bintan ini pasukan Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan di bawahkomando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka. Uniknya dalampertempuran ini Raja Lela Muda selalu mengikutsertakan puteranya yangbernama Raja Indra Pahlawan. Itulah sebabnya sejak remaja Raja IndraPahlawan sudah memiliki kepandaian berperang. Sifat bela negara dan cintatanah air sudah mulai tertanam pada diri Raja Indra Pahlawan.90 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syahwafat. Sebagai gantinya diangkatlah puteranya yang bernama MuhammadAbdul Jalil Muzafar Syah (1746 -1760). Raja ini juga memiliki naluri sepertiayahandanya yang ingin selalu memerangi VOC di Malaka. Raja MuhammadAbdul Jalil Muzafar menunjuk Raja Indra Pahlawan sebagai pimpinanperangnya. Pada tahun 1751 perang berkobar antara Kerajaan Siak melawanVOC. Sebagai strategi menghadapi serangan Raja Siak, VOC berusahamemutus jalur perdagangan menuju Siak. VOC mendirikan bentengpertahanan di sepanjang jalur yang menghubungkan Sungai Indragiri,Kampar, sampai Pulau Guntung yang berada di muara Sungai Siak. Kapal-kapal dagang yang akan menuju Siak ditahan oleh VOC. Hal ini merupakanpukulan bagi Siak. Oleh karena itu, Kerajaan Siak segera mempersiapkankekuatan yang lebih besar untuk menyerang VOC. Sebagai pucuk pimpinanpasukan dipercayakan kembali kepada Raja Indra Pahlawan dan PanglimaBesar Tengku Muhammad Ali.Serangan ini diperkuat dengan kapal perang “Harimau Buas” yang dilengkapidengan lancang serta perlengkapan perang secukupnya. Terjadilahpertempuran sengit di Pulau Guntung (1752 – 1753). Ternyata benteng VOCdi Pulau Guntung berlapis-lapis dan dilengkapi meriam-meriam besar. Dengandemikian pasukan Siak sulit menembus benteng pertahanan itu. Namunbanyak pula jatuh korban dari VOC, sehingga VOC harus mendatangkanbantuan kekuatan termasuk juga orang-orang Cina. Pertempuran hampirberlangsung satu bulan. Sementara VOC terus mendatangkan bantuan.Melihat situasi yang demikian itu kedua panglima perang Siak menyerukanpasukannya untuk mundur kembali ke Siak.Sultan Siak bersama para panglima dan penasihatnya mengatur siasatbaru. Mereka sepakat bahwa VOC harus dilawan dengan tipu daya. Sultandiminta berpura-pura berdamai dengan cara memberikan hadiah kepadaBelanda. Oleh karena itu, siasat ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”.VOC setuju dengan ajakan damai ini. Perundingan damai diadakan di loji diPulau Guntung. Pada saat perundingan baru mulai justru Sultan Siak dipaksauntuk tunduk kepada pemerintahah VOC. Sultan segera memberi kode padaanak buah dan segera menyergap dan membunuh orang-orang Belandadi loji itu. Loji segera dibakar dan rombongan Sultan Siak kembali ke Siakdengan membawa kemenangan, sekalipun belum berhasil mengusir VOCdari Malaka. Siasat perang ini tidak terlepas dari jasa Raja Indra Pahlawan.Oleh karena itu, atas jasanya Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai PanglimaBesar Kesultanan Siak dengan gelar: “Panglima Perang Raja Indra PahlawanDatuk Lima Puluh”.Sejarah Indonesia 91» Sungguh heroik perlawanan rakyat Siak terhadap VOC. Pelajaran apa yang dapat Anda peroleh dari belajar sejarah perlawanan rakyat Siak tersebut?Sumber: Dok. Kemendikbud, 2013.Gambar 2.11 Istana Peninggalan Kerajaan Siak.7. Orang-orang Cina BerontakSejak abad ke-5 orang-orang Cina sudah mengadakan hubungan dagangke Jawa dan jumlahnya pun semakin banyak. Pada masa perkembangankerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam banyak pedagang Cina yangtinggal di daerah pesisir, yang menikah dengan penduduk Jawa khususnyake Batavia. Begitu juga pada masa pemerintahan VOC di Batavia, banyakorang Cina yang datang ke Jawa. VOC memang sengaja mendatangkanorang-orang Cina dari Tiongkok dalam rangka mendukung kemajuanperekonomian dan keamanan kota Batavia dan sekitarnya. Ternyata kotaBatavia juga menjadi daya tarik bagi orang-orang Cina miskin untukmengadu nasib di kota ini. Orang-orang Cina yang datang ke Jawa tidaksemua yang memiliki modal. Banyak di antara mereka termasuk golonganmiskin. Mereka kemudian menjadi pengemis bahkan ada yang menjadipencuri. Sudah barang tentu hal ini sangat mengganggu kenyamanan dankeamanan Kota Batavia. Akhirnya VOC mengeluarkan kebijakan membatasiimigran Cina.

92 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1