Ciri-ciri yang dimiliki oleh penulisan sejarah yang bersifat naratif adalah

tirto.id - Teks naratif adalah teks yang mengisahkan cerita nonfiksi atau fiksi secara kronologis (pembabagan waktu yang runtut) dari awal sampai akhir. Teks naratif kerap disebut sebagai teks narasi. Hal tersebut dapat terjadi karena teks naratif adalah jenis teks yang bersifat narasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks naratif adalah teks yang bersifat narasi: bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya); prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian.

Dikutip dari buku Bahasa Indonesia oleh Nani Darmayanti (2007:12), teks naratif (narasi) adalah teks yang di dalamnya menceritakan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu (kronologis). Umumnya, sifat teks yang diulas dalam teks naratif berbentuk fiksi maupun non fiksi.

Teks naratif mengandung pesan moral dan amanat yang disampaikan oleh penulisnya. Beberapa ciri-ciri dari teks naratif meliputi, adanya unsur perbuatan (tindakan), terdapat unsur rangkaian waktu dan infromasi, serta mengandung sudut pandangan penulis (subjektif pembuat tulisan).

Selain memiliki ciri-ciri, teks naratif juga mempunya struktur yang menyusunya. Dikutip dari buku E-Learning Quipper School dalam Pembelajaran Berbasis Teks oleh Asdar, Andi Anugrah M, dan Jihad Talib (2019:5), struktur teks naratif dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu orientasi, kompilasi resolusi dan koda.

Selain itu, paragraf dalam teks naratif dapat dibangun dengan beberapa unsur-unsur yang meliputi tema (pokok pembicaraan), alur (plot), watak (karakter), suasana yang berhubungan dengan kesan, dan sudut pandang yang diambil penulis.

Jenis dan Contoh Teks Naratif

Teks naratif (narasi) dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan sifat dan pesan dari peristiwa yang digambarkan, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

1. Teks Naratif Ekspositoris

Naratif ekspositoris merupakan karangan narasi yang memiliki tujuan untuk membawa pikiran pembaca supaya tergugah dari kisah yang diuraikan oleh penulis. Sehingga, pembaca dapat mengambil wawasan luas dari teks yang telah dibacanya. Adapun contoh teks naratif ekspositoris sebagai berikut:

Suatu ketika saya mendapatkan tugas dari kantor untuk melakukan kunjungan ke Auckland, kota terbesar di Selandia Baru. Perjalanan tersebut, terjadi pada bulan Maret tahun 2004. Selain melaksanakan kunjungan dinas, saya juga menyempatkan diri untuk singgah di Queenstown.

Queenstown merupakan daerah yang berada di tengah-tengah perbukitan dan tentunya, memiliki nilai ekonomi yang kurang. Berbeda dengan kota Wlington dan Auckland yang berada di tepi pantai. Queenstown hanya memiliki sebuah danau berbentuk “S" yang bernama Wakatipu serta lahan luas yang digunakan untuk mengembala domba dan sapi maupun bercocok tanam.

2. Naratif Sugestif

Merupakan teks narasi yang bertujuan untuk menyampaikan makna dari sebuah peristiwa (kejadian) sebagai wujud pengalaman. Teks tersebut, memiliki kecenderungan menggunakan pemilihan kata konotatif untuk menambahkan kesan imajinatif.

Jenis teks naratif sugestif banyak ditemukan di karya sastra seperti cerpen, novel, dan dongeng. Adapun contoh teks naratif sugestif sebagai berikut:

Patih Pranggulang menghunuskan pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi, semuanya gagal.

Patih Pranggulang menyimpulkan dalam hati bahwa Tunjungsekar tidak bersalah. Lalu, dia segera membuat rakit dari kayu-kayu kering dan meminta kepada Tunjungsekar agar menaiki rakit yang akan dihanyutkan ke tengah laut. Dengan pasrah, Tunjungsekar mengikuti saran Patih Pranggulang. Perlahan-lahan, Tunjungsekar mengikuti saran Patih Pranggulang. Perlahan rakit itu bergerak meninggalkan pantai, makin lama makin jauh ke tengah laut. Patih Pranggulang memperhatikan rakit yang makin lama makin jauh ke tengah laut dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga:

  • Struktur Teks Eksplanasi: Ciri-ciri dan Pengertiannya
  • Apa Itu Teks Prosedur Kompleks dan Struktur Kebahasaannya

Baca juga artikel terkait TEKS NARATIF atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/dip)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jakarta -

Teks narasi adalah karangan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian dan disusun secara kronologi sesuai dengan urutan waktunya. Dalam teks narasi peristiwa yang ditulis bisa benar-benar terjadi atau khayalan.

Teks narasi bertujuan untuk menghibur pembacanya. Contoh teks narasi adalah cerpen, novel, dan cerita inspiratif.

Berikut adalah penjelasan mengenai teks narasi yang dikutip dari laman Kemdikbud:

1. Berisikan tentang cerita, kisah, dan peristiwa tertentu. Teks ditulis menggunakan gaya bahasa naratif.

2. Memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir cerita.

3. Terdapat suatu peristiwa maupun konflik.

4. Ada unsur-unsur pembentuk seperti tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang.

Unsur Kebahasaan Teks Narasi

Adapun unsur kebahasaan yang dimiliki teks narasi adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan majas metafora

2. Kata kerja transitif dan intrasitif

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa, atau klausa

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu

Jenis Teks Narasi

1. Narasi Informatif

Merupakan karangan yang bertujuan menyampaikan informasi dengan tepat berdasarkan peristiwa atau kejadian.

2. Narasi Artistik

Narasi artistik adalah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa dengan tujuan untuk memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Jenis ini biasanya berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.

3. Narasi Sugestif

Narasi Sugestif adalah narasi yang menceritakan sebuah peristiwa atau kisah dengan maksud terselubung kepada para pembaca atau pendengarnya.

Struktur Teks Narasi

1. Orientasi

Orientasi berisikan waktu, tempat, tokoh, serta watak dari setiap tokohnya dan apa yang sedang terjadi.

2. Komplikasi

Pada bagian ini penulis menceritakan kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan konflik antar tokoh.

3. Resolusi

Pada bagian ini, konflik menurun dan dapat diselesaikan.

4. Reorientasi

Bagian ini berisikan penutup teks yang berisi pesan moral cerita tersebut. Tahap ini tidak wajib dalam sebuah teks narasi.

Tujuan Teks Narasi

Teks narasi memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan informasi untuk menambah pengetahuan

2. Memberikan wawasan kepada pembaca

3. Memberikan hiburan

4. Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

Cara Menulis Teks Narasi

Berikut adalah cara menulis karangan narasi:

1. Mencari dan menentukan tema serta amanat yang ingin disampaikan.

2. Menentukan sasaran pembaca.

3. Membuat rancangan mengenai peristiwa utama dan membentuk alur yang sesuai pada skema yang ingin ditampilkan.

4. Merangkai urutan peristiwa utama menjadi beberapa bagian seperti pembukaan, perkembangan, dan akhir cerita.

5. Membuat rincian dan penjelasan mengenai kejadian-kejadian utama secara detail untuk mendukung cerita.

6. Menyusun skema tokoh, watak, alur, latar, dan sudut pandang.

7. Memahami dan mengerti bagaimana aturan tanda baca setiap kalimat yang ada di dalam cerita.

Demikianlah penjelasan mengenai teks narasi. Jadi jangan bingung lagi ya detikers!

Simak Video "Pembelaan Rusia Gunakan Veto Resolusi PBB Soal Invasi ke Ukraina"



(atj/lus)

Naratif berasal dari kata narasi yang memiliki makna pengisahan suatu cerita atau kejadian. Naratif adalah rangkaian kalimat yang bersifat narasi atau bersifat menguraikan menjelaskan dsb, dalam makna lain naratif di katakan sebagai prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian. naratif (narrative) setidaknya mengandung unsur judul (title), orientasi (orientation), komplikasi(complication), dan resolusi (resolution). Dalam bahasa inggris, naratif menggunakan past tense karena memang sifatnya yang menceritakan kejadian yang telah terjadi pada masa lampau. Dari sifatnya yang demikian, wajar saja bila siswa terkadang mendapatkan pemahaman yang tumpang tindih antara teks naratif dan recount. Untuk membedakan kedua jenis teks tersebut, siswa harus mampu memahami jalannya cerita. Naratif menceritakan kejadian atau peristiwa dalam runtutan waktu yang kompleks atau bahkan sering kali sangat kompleks(karena tujuannya untuk menghibur pembaca). Kisah yang diceritakan merupakan kisah tidak nyata, hanya hayalan penulis saja. Sedangkan recount merupakan teks yang menceritakan kejadian yang telah terjadi dengan runtutan waktu yang relatif sederhana, hal ini karena teks recount bertujuan untuk menjelaskan kejadian yang terjadi. Kejadian yang diceritakan dalam teks recount merupakan kejadian yang nyata terjadi. Narrative dalam english juga bisa diartikan sebagai sebuah jenis teks yang menceritakan sebuah cerita yang menggunakan past tense.

Ciri-ciri yang dimiliki oleh penulisan sejarah yang bersifat naratif adalah

Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Naratif&oldid=18624809"