KOMPAS.com - Rahim merupakan organ penting dalam sistem reproduksi wanita yang terletak di dalam panggul. Show Rahim disangga oleh otot, ligamen, dan jaringan fibrosa agar tetap berada di tempatnya. Ketika otot, ligamen, dan jaringan fibrosa yang menahan rahim melemah atau mengalami kerusakan maka rahim dapat turun hingga menonjol keluar dari vagina. Kondisi ini disebut dengan rahim turun atau prolaps uteri. Prolaps uteri dapat dialami oleh wanita dari segala usia. Baca juga: Mioma Uteri Namun, kondisi ini umumnya memengaruhi wanita yang telah memasuki masa menopause atau wanita yang pernah melakukan persalinan secara normal (pervaginam). Seiring bertambahnya usia, seorang wanita akan mengalami penurunan hormon estrogen secara alami yang juga dapat menyebabkan rahim turun. TahapRahim turun terbagi ke dalam empat tahap, yakni:
GejalaMerangkum Healthline dan WebMD, gejala rahim turun atau prolaps uteri adalah:
Baca juga: Polip Rahim PenyebabMelansir Mayo Clinic, prolaps uteri atau rahim turun terjadi akibat melemahnya otot dan jaringan yang menyangga rahim akibat beberapa kondisi berikut:
Faktor risikoDirangkum dari situs Cedars-Sinai dan Mayo Clinic, beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seorang wanita mengalami rahim turun adalah:
Baca juga: Mengenal Pap Smear, Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Kanker Rahim DiagnosisMengutip WebMD, beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis rahim turun meliputi:
PerawatanDilansir dari situs Healthline, penanganan rahim turun akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi. Beberapa metode penanganan yang dapat diberikan, meliputi: Perawatan nonbedah, seperti:
Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim Perawatan bedah, seperti:
Prosedur bedah sering kali efektif untuk mengatasi rahim turun, tetapi prosedur ini tidak dianjurkan untuk wanita yang masih berencana memiliki anak. Hal ini dikarenakan kehamilan dan persalinan akan memberikan tekanan yang berat pada otot panggul sehingga dapat merusak perbaikan posisi rahim. KomplikasiMenurut Mayo Clinic, rahim turun kerap dikaitkan dengan gangguan pada organ panggul lainnya, seperti:
PencegahanDirangkum dari Hopkins Medicine dan Cleveland Clinic, rahim turun mungkin tidak dapat dicegah. Baca juga: Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim): Penyebab, Gejala, Cara Mengobati Namun, beberapa cara berikut dapat mengurangi risiko mengalami rahim turun:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Bagaimana cara menaikkan peranakan yang turun?Cara menaikkan peranakan yang turun. Senam kegel. Melakukan senam kegel secara rutin dapat membantu memperkuat otot panggul. ... . Mengurangi berat badan. ... . Konsumsi makanan berserat tinggi. ... . Hindari angkat beban terlalu berat. ... . Pesarium. ... . Operasi. ... . Histerektomi.. Bagaimana cara mengetahui peranakan turun?Gejala Turun Peranakan. Rasa tidak nyaman saat berjalan.. Nyeri saat berhubungan seksual.. Rasa penuh dan tertekan di panggul.. Sembelit (konstipasi). Nyeri di panggul, perut, dan punggung bagian bawah.. Keluar darah atau cairan dari vagina.. Jaringan rahim menonjol ke vagina.. Bagaimana rasanya peranakan turun?Turun peranakan bisa dikenali dengan gejala, seperti mengalami konstipasi atau sembelit, rasa tidak nyaman saat berjalan, nyeri saat berhubungan intim, sensasi penuh di panggul.
Apa yg harus dilakukan ketika peranakan turun?Untuk lebih jelasnya, berikut cara mengatasi turun peranakan mulai dari alami sampai medis.. Senam Kegel. ... . Memakai pessary vagina. ... . 3. Banyak minum air putih. ... . 4. Hindari mengangkat barang berat atau menggendong anak. ... . 6. Jaga berat badan tetap sehat. ... . 7. Operasi perbaikan jaringan dasar panggul. ... . 8. Histerektomi.. |