Ciri-ciri diare pada ibu hamil

Kehamilan

Tak Perlu Khawatir, Diare Saat Hamil Tidak Berisiko Keguguran


Diare saat hamil kerap terjadi pada trimester ketiga kehamilan, ketika tubuh bersiap menuju tugas selanjutnya yaitu persalinan. Tidak sembarang obat bisa dikonsumsi karena bisa berpengaruh terhadap janin.

12 Dec 2019|Azelia Trifiana
Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri
Bagikan
Diare saat hamil membuat pergerakan usus lebih aktif dan sulit menahannya
Table of Content
Diare saat hamil adalah normal
Penyebab Diare pada ibu hamil
Cara mengatasi diare pada ibu hamil
Kapan harus ke dokter?
Saat mengandung, wajar apabila kekhawatiran seorang perempuan bertambah hingga berkali-kali lipat. Wajar jika Anda terpikir apakah diare saat hamil rentan menyebabkan keguguran. Jawabannya tidak, karena fungsi setiap sistem dalam tubuh berbeda, termasuk organ reproduksi dan organ pencernaan.
Sebenarnya kekhawatiran ibu hamil tak hanya seputar keguguran saja. Setiap harinya, pasti ada hal yang membuat ibu hamil memikirkan keselamatan janin ketika kondisi tubuhnya tidak sedang sehat.

Baca Juga

Cara Tepat Cegah Mual Setelah Olahraga yang Patut Anda CobaBolehkah Ibu Hamil Makan Ikan Asin? Ini yang Harus Diperhatikan9 Makanan untuk Anak Diare dan Pantangannya yang Harus Dihindari

Diare saat hamil adalah normal

Perubahan hormon dan bentuk tubuh saat hamil kerap kali mendapat respon pula dari sistem pencernaan. Saat rahim berkembang, organ dalam juga turut berubah. Beberapa yang kerap dialami ibu hamil adalah konstipasi dan diare.Ibu hamil disebut mengalami diare ketika tekstur tinja saat buang air besar (BAB) menjadi lebih cair dengan frekuensi BAB tiga kali dalam sehari. Diare pada ibu hamil adalah keluahan yang wajar dan diperkirakan hampir 34% wanita hamil pernah mengalaminya.

Penyebab Diare pada ibu hamil

Ada banyak penyebab ibu hamil sering BAB dan hal ini sangat wajar. Dikutip dari American Preganancy, beberapa penyebabnya adalah:

1. Perubahan pola makan

Banyak perempuan yang langsung mengubah pola makannya secara drastis setelah mengetahui dirinya sedang mengandung. Perubahan ini dapat membuat pencernaan kaget sehingga timbul diare.

2. Sensitif terhadap makanan tertentu

Selain itu, ibu hamil juga kerap memiliki indera yang lebih sensitif ketimbang sebelumnya. Bisa saja ada makanan-makanan yang membuat ibu hamil menjadi lebih mudah mual, kembung, sakit perut, hingga diare.

3. Mengonsumsi suplemen

Sistem pencernaan ibu hamil juga bisa merespon asupan suplemen atau vitamin prenatal kehamilan yang menyebabkan diare. Apabila hal ini terjadi terus menerus, coba cari alternatif suplemen lain dan tanyakan pada dokter kandungan Anda.

4. Perubahan hormon

Fluktuatifnya hormon membuat kinerja sistem pencernaan lebih pelan sehingga rentan menyebabkan konstipasi. Tak hanya itu, hormon juga bisa membuat sistem cerna bekerja lebih cepat sehingga terjadi diare saat hamil.

5. Infeksi usus

Infeksi virus maupun bakteri pada usus juga dapat menyebabkan diare saat hamil. Selain konsistensi tinja yang cair, gejala lainnya adalah tinja berdarah, mual, muntah, demam, kedinginan, dan pusing. Infeksi usus terjadi karena infeksi bakteri (E. coli, Salmonella, atau Shigella), virus (norovirus dan rotavirus), dan parasit.Selain itu, diare saat sedang hamil lebih sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Pada fase ini, tubuh tengah bersiap untuk proses persalinan. Meski demikian, tidak ada hubungan antara diare dengan pembukaan saat melahirkan.

Cara mengatasi diare pada ibu hamil

Mengalami diare saat hamil mungkin tidak sesederhana saat sedang tidak hamil. Tidak sembarang obat bisa dikonsumsi karena bisa berpengaruh terhadap janin.Idealnya, diare bisa sembuh dengan sendirinya setelah 1-2 hari. Apabila tidak ada gejala lain, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Bahkan diare saat dalam kondisi hamil rupanya bisa mereda dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun.Baca juga:Obat Diare Alami, Metode BART Plus Banyak MinumNamun ada beberapa cara untuk mengatasi diare saat hamil seperti:

1. Beri waktu

Apabila diare saat hamil terjadi karena respon setelah mengonsumsi makanan tertentu, beri waktu hingga mereda. Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun yang tidak bisa dicerna. Pastikan selama menunggu diare mereda, tetap konsumsi cairan cukup.

2. Hindari makanan pemicu diare

Selama mengalami diare, sebaiknya ibu hamil menghindari makanan yang bisa memicu respon sistem cerna lebih besar. Contohnya adalah makanan yang digoreng, mengandung lemak tinggi, atau makanan pedas. Jika diare terjadi karena susu, coba pengganti susu untuk ibu hamil yang lebih bersahabat dengan pencernaan.

3. Pilih obat dengan bijak

Apabila harus mengonsumsi obat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Selain itu, apabila diare disebabkan oleh suplemen kehamilan, tunggu tubuh beradaptasi. Jika diare tidak membaik, cari alternatif yang lain.Baca juga:7 Makanan untuk Diare yang Aman untuk Anda Konsumsi

4. Minum air putih secara teratur

Mengalami diare tentunya sangat mengganggu. Cobalah untuk minum air lebih teratur. Sebab, diare akan menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan, sehingga bisa menyebabkan terjadi dehidrasi.Hati-hati, dehidrasi dapat berdampak buruk pada wanita hamil. Maka dari itu, minumlah air putih lebih teratur!

5. Hindari konsumsi kopi dan buah terus menerus

Mengonsumsi buah akan meningkatkan dorongan untuk buang air terus. Jika ingin tetap mengonsumsi buah, pisang adalah buah yang tepat dikonsumsi saat diare.Bukan hanya buah, hindari juga mengonsumsi kopi ketika diare saat hamil. Pasalnya, kandungan kafein dalam kopi bisa memperburuk rasa mual di perut atau memicu perut melilit.Baca juga:5 Jenis Buah untuk Penderita Diare yang Bisa Dikonsumsi

Kapan harus ke dokter?

Ketika diare tidak kunjung berhenti hingga lebih dari 3 hari, saatnya memeriksakan diri ke dokter kandungan. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih jauh untuk tahu pasti pemicu diare.Jangan lupa untuk selalu memastikan tubuh terhidrasi. Setiap kali buang air besar saat diare, ganti cairan tubuh yang hilang. Ancaman paling nyata saat seseorang mengalami diare bukanlah frekuensi ke toiletnya, tapi risiko terjadinya dehidrasi.Tak perlu pula khawatir berlebihan karena diare saat hamil tidak berbahaya bagi janin. Memang terasa sangat tidak nyaman, tapi kondisi tersebut biasanya mereda dengan sendirinya setelah beberapa waktu.Namun, jika diare berlangsung sangat masif, tidak kunjung berhenti dan disertai gejala lain seperti kulit kering, air seni berwarna kecoklatan, tubuh lelah dan BAB dengan lendir berdarah, maka segera hubungi dokter.Jika Anda ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisachat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarangdi Google Play dan Apple Store.
menjaga kehamilandiaremasalah pencernaangangguan pencernaan
Referensi
American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/pregnancy-concerns/diarrhea-during-pregnancy/
Diakses 6 Desember 2019
Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/diarrhea-remedies#seeking-treatment
Diakses 6 Desember 2019
Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/can-constipation-or-diarrhea-cause-miscarriage-2371471
Diakses 6 Desember 2019
What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/pregnancy-diarrhea.aspx
Diakses 6 Desember 2019
Bagikan

Artikel Terkait

Hidup Sehat

Flatus Adalah Proses Pembuangan Gas Tubuh Alias Kentut, Ini Penyebabnya

Flatus adalah proses pengeluaran gas pencernaan melalui anus. Kondisi yang juga dikenal sebagai kentut ini dialami semua orang. Penyebab flatus meliputi sejumlah jenis makanan dan penyakit pada pencernaan Anda.
17 Nov 2020|Nenti Resna
Kehamilan

Diet Saat Hamil Masih Boleh, Tapi Harus Ikuti Cara Amannya

Diet saat hamil perlu dilakukan untuk ibu yang sebelum persalinan sudah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebab, kenaikan berat badan berlebih saat hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan baik pada ibu maupun bayi.
10 Apr 2020|Nina Hertiwi Putri
Hidup Sehat

BAB Normal, Berapa Kali Sehari? Ketahui Faktor yang Memengaruhi

Sistem pencernaan setiap orang berbeda-beda begitu juga frekuensi buang air besar. Sebenarnya BAB normal berapa kali dalam sehari? Wajarkah bila BAB lebih dari satu kali sehari?
04 Agu 2021|Annisa Nur Indah

Diskusi Terkait di Forum

Ciri-ciri penyakit disentri?

Dijawab Olehdr. Farahdissa

telat haid 6 hari dan bercak pada siklus haid teratur tapi testpack negatif

Dijawab Olehdr. Zulham Effendy

Apakah pelancar haid berbahaya untuk kehamilan?

Dijawab Olehdr. Evelin Kwandang