Ceritakan tentang kegiatanmu yang pernah terganggu karena perubahan cuaca

Megiza | CNN Indonesia

Rabu, 20 Apr 2016 10:15 WIB

Ceritakan tentang kegiatanmu yang pernah terganggu karena perubahan cuaca

Ilustrasi. (Purestock/Thinkstock)

Jakarta, CNN Indonesia -- Perubahan iklim ternyata tak lagi berdampak hanya pada lingkungan. Kondisi cuaca dan temperatur ternyata juga berpengaruh besar terhadap fisik dan mental seseorang. Artinya, perubahan cuaca ekstrim yang belakangan kerap terjadi juga dapat berdampak langsung terhadap manusia.

Dikutip dari Huffington Post, ada 11 hal yang dapat digunakan untuk mendeteksi bahwa temperatur lingkungan dapat memengaruhi keseluruhan perilaku dan sikap manusia.

1. Temperatur sejuk dapat membantu tidur.

Bunga tidur yang indah biasanya terjadi pada lingkungan yang sejuk. Menurut Natalie Dautovich dari National Sleep Foundation, temperatur ideal untuk tidur adalah sekitar 15,5-18 derajat celsius. Hal itu dikarenakan ketika suhu tubuh turun saat itu otak bersiap untuk tidur. Kebalikannya, udara yang panas dan iklim yang lembab dapat mengganggu kualitas tidur.
2. Cuaca ekstrim dapat memicu masalah psikologis.Orang-orang yang tinggal di wilayah dengan iklim yang terbilang intens yakni yang sering badai dan tornado, lebih rentan mengalami gangguan kejiwaan. Bencana badai disebut dapat menyebabkan stress, sedangkan pasca bencana dapat menyebabkan gangguan psikologis berkepanjangan bagi orang yang tinggal di daerah bencana.0

3. Hujan dapat membuat alergi kian parah.

Musim semi sering membawa pilek ke banyak orang. Tapi jika Anda mendapat alergi musiman sepanjang tahun ini, maka dapat dipastikan alergi akan kian parah saat musim hujan.

4. Hari yang cerah sangat meningkatkan suasana hati.

Meski tak memberikan dampak yang besar, namun cuaca yang cerah dapat memberikan psikologis yang lebih bahagia. Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Michigan menemukan bahwa orang-orang yang menghabiskan waktu setidaknya setengah jam di luar ruang, dengan kondisi cuaca yang menyenangkan, tampak memiliki mood bahagia sepanjang hari.

5. Musim salju dapat memengaruhi kesehatan mental.

Masalah kesehatan mental yang berhubungan dengan depresi, paling sering terjadi pada bulan-bulan musim dingin, ketika hari lebih pendek dan lebih gelap. "Bagi orang yang menyadari adanya pola rutin yang dia rasakan seperti merasa sedih, cemas, dan mood yang tidak stabil, sebaiknya bertemu dengan dokter untuk mendiagnosa hal itu," ujar Profesor Psikiatri Pusat Depresi di Universitas Michigan, Michelle Riba, kepada Huffington Post.

6. Cuaca panas yang berlebih dapat memicu risiko sakit jantung.

Temperatur udara yang meningkat dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Kedua, jika seseorang mengalami dehidrasi dan terpapar serangan panas yang cukup tinggi maka dapat berpotensi memicu kerusakan otak. Hal itu dapat dipastikan berpengaruh juga pada perilaku.

7. Tekanan darah rendah pada saat musim panas.

Tak heran jika Anda merasa lebih santai atau malas-malasan pada bulan-bulan musim panas. Riset menunjukkan bahwa tekanan darah manusia pasti menurun pada saat musim panas. Hal ini terjadi karena temperatur rendah menyebabkan pembuluh darah Anda menyempit, yang dapat menyebabkan terjadi lonjakan tekanan darah.

8. Iklim sedang dapat memberikan perasaan lebih bahagia.

Para periset menemukan adanya kaitan antara iklim yang sedang (atau hangat) dengan perasaan bahagia. Tempat-tempat yang beriklim panas sekali, sangat mampu mempengaruhi emosi seseorang.

9. Tempat hangat dapat membuat seorang lebih kreatif

Riset yang dilakukan Universitas Michigan mengatakan berada di luar ruang pada saat musim semi berpengaruh dalam meningkatkan pikiran-pikiran kreatif. "Berada di luar dengan udara yang menyegarkan dapat menawarkan penyegaran otak," kata salah satu periset, Matthew Keller.

10. Temperatur udara yang panas dapat memengaruhi mood.

Sebuah analisa yang dilakukan di Eropa menemukan terjadi 10 persen peningkatan di atas rata-rata kelahiran anak selama bulan Maret. Hal itu menandai bahwa pembuahan banyak terjadi saat sekitar bulan Juni. Riset yang sama juga menemukan bahwa, pada musim panas testosteron pria dan waktu ovulasi wanita meningkat.

11. Musim dingin adalah musim rentan sakit.

Walau flu dapat menyerang kapan saja di sepanjang tahun, namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang pasti sakit pada musim dingin. Riset menemukan bahwa sistem imun manusia menjadi rentan pada saat masa pancaroba, perubahan dari musim panas ke musim dingin. Selain itu, pada musim dingin, tak hanya manusia yang terperangkap di dalam rumah, namun bakteri-bakteri di dalam tubuh juga demikian.

(meg/meg)


TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Amirul Nisa Rabu, 15 Desember 2021 | 12:00 WIB

Ceritakan tentang kegiatanmu yang pernah terganggu karena perubahan cuaca

Kondisi cuaca akan berpengaruh pada hasil panen pertanian dan perkebunan. ( freepik)

Bobo.id - Cuaca adalah kondisi alam yang bisa berubah dengan cepat.

Setiap perubahan cuaca yang terjadi akan memberikan pengaruh pada kehidupan manusia seperti penjelasan materi kelas 3 SD tema 5.

Sebelum mengetahui pengaruh cuaca pada kehidupan manusia, teman-teman harus menyimak penjelasan berikut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Baca Juga: Menggali Informasi dari Teks 'Cuaca dan Perubahannya', Materi Kelas 3 SD Tema 5

Sedangkan menurut pengertian lain, cuaca merupakan suatu keadaan udara pada dan di wilayah tertentu.

Cuaca bisa terjadi di tempat tertentu dalam durasi waktu yang berbeda-beda, lo.

Ada beberapa tempat bisa mengalami suatu cuaca dalam jangka waktu yang lama atau hanya hitungan jam.

Karena mudah berubah-ubah itu, cuaca sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

Di Indonesia sendiri cuaca terdiri dari cuaca panas, hujan, berawan, cerah, dan berangin.


Page 2


Page 3

Ceritakan tentang kegiatanmu yang pernah terganggu karena perubahan cuaca

freepik

Kondisi cuaca akan berpengaruh pada hasil panen pertanian dan perkebunan.

Bobo.id - Cuaca adalah kondisi alam yang bisa berubah dengan cepat.

Setiap perubahan cuaca yang terjadi akan memberikan pengaruh pada kehidupan manusia seperti penjelasan materi kelas 3 SD tema 5.

Sebelum mengetahui pengaruh cuaca pada kehidupan manusia, teman-teman harus menyimak penjelasan berikut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Baca Juga: Menggali Informasi dari Teks 'Cuaca dan Perubahannya', Materi Kelas 3 SD Tema 5

Sedangkan menurut pengertian lain, cuaca merupakan suatu keadaan udara pada dan di wilayah tertentu.

Cuaca bisa terjadi di tempat tertentu dalam durasi waktu yang berbeda-beda, lo.

Ada beberapa tempat bisa mengalami suatu cuaca dalam jangka waktu yang lama atau hanya hitungan jam.

Karena mudah berubah-ubah itu, cuaca sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

Di Indonesia sendiri cuaca terdiri dari cuaca panas, hujan, berawan, cerah, dan berangin.

Perubahan iklim menyebabkan banyak masalah lingkungan. Hal yang sudah mulai terjadi adalah fenomena es di kutub-kutub bumi meleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga menyebabkan banjir. Ditambah lagi cuaca ekstrim yang belakangan ini sering terjadi. Misalnya saja, musim kemarau yang berkepanjangan, gelombang panas yang meningkatkan suhu udara secara ekstrim dan hujan lebat yang sering sekali terjadi. Kondisi-kondisi ini menimbulkan banyak sekali permasalah lingkungan yang berdampak pada kesehatan manusia.

Ceritakan tentang kegiatanmu yang pernah terganggu karena perubahan cuaca

Pasien demam berdarah. TEMPO/Tony Hartawan

Di Indonesia yang beriklim tropis ini pada musim kemarau berkepanjangan adalah kondisi yang sangat baik bagi perkembangan bakteri, virus, jamur dan parasit karena kelembaban udara pada musim kemarau cukup tinggi. Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut tumbuh dengan sangat subur dan dapat bertahan hidup lebih lama. Kondisi ini menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan bakteri dan udara semakin banyak terjadi seperti penyakit kulit akibat jamur. Selain itu, udara yang hangat adalah pertanda bagi bunga untuk melakukan penyerbukan. Umumnya, orang alergi dengan benda-benda kecil seperti serbuk bunga. Sehingga, kondisi ini menyebabkan peningkatan penyakit akibat alergi meningkat.

Perubahan Iklim juga menyebabkan cuaca ekstrim dan sulit ditebak. Di satu wilayah, bisa saja terjadi hujan terus-menerus yang disertai dengan angin kencang dan menyebabkan banjir. Sementara di wilayah lain terjadi kemarau berkepanjangan hingga mengeringkan sawah, ladang dan sumber-sumber air masyarakat. Belum lagi suhu ekstrim yang disebabkan terik matahari dapat membakar kulit.

Cuaca ekstrim seperti hujan kencang yang terjadi terus-menerus akan menyebabkan banjir jika daratan tidak siap menampung limpahan air yang banyak. Kondisi banjir menyebabkan lingkungan kotor dan menjadi lingkungan yang sangat baik bagi sarangga dan nyamuk penyebar penyakit untuk hidup dan bereproduksi. Dengan kondisi seperti ini, kasus penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue akan sangat banyak, sampai pada titik endemik. Sementara kondisi ekstrim lingkungan mempengaruhi daya tubuh manusia sehingga mudah sekali menjadi sakit.

Sedangkan kemarau, akibat peningkatan suhu bumi terus-menerus dapat menyebabkan kebakaran semak dan hutan. Asap yang dihasilkan dari kebakaran sejam dan hutan mencemari udara yang juga berdampak pada kesehatan pernapasan manusia. Dalam kondisi tersebut akan sering ditemukan kasus-kasus seperti Infeksi Pernapasan.